Sosiologi
Portal
Positivisme · Antipositivisme
Fungsionalisme · Teori konflik
Strukturalisme · Interaksionisme · Jarak menengah · Matematis
Teori kritis · Sosialisasi
Struktur dan agen
Metode penelitian
Kuantitatif · Kualitatif
Komputasional · Etnografi
Stratifikasi sosial adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara
vertikal (bertingkat).
Daftar isi
1Pengertian stratifikasi
2Dasar-dasar pembentukan pelapisan sosial
o 2.1Ukuran kekayaan
o 2.2Ukuran kekuasaan dan wewenang
o 2.3Ukuran kehormatan
o 2.4Ukuran ilmu pengetahuan
3Lihat pula
4Bacaan lanjutan
Pengertian stratifikasi
Stratifikasi sosial menurut Pitirim Sorokin adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam
lapisan-lapisan kelas secara bertingkat (hirarkis).
Pitirim A. Sorokin dalam karangannya yang berjudul Social Stratification mengatakan bahwa sistem
lapisan dalam masyarakat itu merupakan ciri yang tetap dan umum dalam masyarakat yang hidup
teratur.
Stratifikasi sosial menurut Drs. Robert M.Z. Lawang adalah penggolongan orang-orang yang
termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi
kekuasaan, privilese dan prestise.
statifikasi sosial menurut Max Weber adalah stratifikasi sosial sebagai penggolongan orang-orang
yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi
kekuasaan, privilese dan prestise.
Lihat pula
Sosiologi
Konflik
Diferensiasi Sosial
Bacaan lanjutan
Grusky, David B. (2014). Social Stratification: Class, Race, and Gender in Sociological Perspective (4th
edition). Boulder: Westview Press. ISBN 978-0813346717.
Solon, Gary (March 2014). "Theoretical models of inequality transmission across multiple
generations". Research in Social Stratification and Mobility. 35: 13–18. doi:10.1016/j.rssm.2013.09.005.
Stratifikasi sosial: Kelas sosial
Borjuis Kelas atas Kelas penguasa
Borjuis pekerja Kelas menengah atas Kelas kreatif
Proletariat Kelas menengah Kelas budak
Lumpenproletariat Kelas menengah bawah Kelas menengah bawahan
Petani/Hamba Kelas pekerja Kelas bawah
Pada dasarnya stratifikasi sosial atau lapisan sosial dapat terbentuk karena adanya
sesuatu yang dihormati dan dihargai di dalam kehidupan suatu masyarakat.
Pembagian seperti beberapa kelas (kelas atas, kelas menengah, dan kelas bawah)
terjadi karena adanya keinginan dalam suatu masyarakat untuk memberikan suatu
penghargaan. Golongan yang mendapatkan penghargaan yang tinggi biasanya akan
ditempatkan ke dalam kelompok masyarakat kelas atas. Golongan yang
mendapatkan penghargaan yang bisa dikatakan biasa- biasa saja akan ditempatkan
ke dalam kelompok masyarakat kelas menengah. Sedangkan golongan yang
mendapatkan penghargaan yang rendah akan ditempatkan ke dalam kelompok
masyarakat kelas bawah.
Untuk stratifikasi sosial yang terjadi karena disengaja dan dibentuk oleh manusia
dapat dilihat pada suatu organisasi politik seperti pada tingkat pembagian
kekuasaan, pembentukan organisasi politik, dan lain sebagainya. Setiap lapisan
dalam susunan tertentu mempunyai sifat dan kesatuannya sendiri. Namun demikian
setiap lapisan memiliki sifat yang dapat menghubungkan suatu lapisan dengan
lapisan yang lainnya. Secara umum, sederhananya lapisan – lapisan tersebut dapat
dibagi menjadi tiga bagian yakni lapisan atas, lapisan menengah, dan lapisan bawah.
Lapisan – lapisan inilah yang banyak ditemukan pada berbagai bentuk – bentuk
stratifikasi sosial dalam masyarakat. Seperti yang dibahas sebelumnya pada kriteria
umum, bentuk – bentuk stratifikasi sosial dalam masyarakat dapat dibagi menjadi
tiga bagian yakni stratifikasi ekonomi, stratifikasi politik, dan stratfikasi sosial.
Berikut penjelasan dari masing – masing bentuk stratifikasi sosial tersebut:
Variasi – variasi dari potensi dan kesempatan yang berbeda – beda pada tiap
individual ataupun kelompok tertentu akan memunculkan kelas – kelas ekonomi
yang berbeda.
Seperti yang disebutkan sebelumnya tolak ukur ekonomi biasanya ditentukan oleh
seberapa banyak seseorang memiliki pendapatan atau kekayaan dari individu/
kelompok tersebut.
Secara garis besar terdapat tiga lapisan masyarakat bila dipandang dari sudut
ekonomi, yakni kelas atas, kelas menengah, dan kelas bawah.
Masyarakat kelas atas merupakan kelompok orang – orang kaya yang dipenuhi
dengan kemewahan.
Masyarakat kelas menengah merupakan kelompok orang – orang yang secara
ekonomi hidup dengan berkecukupan.
Sedangkan masyarakat kelas bawah merupakan kelompok orang – orang yang hidup
dalam kekurangan dari segi ekonomi.
Contoh dari bentuk stratifikasi sosial pada kehidupan sehari – hari dapat dilihat pada
lingkungan sekitar kita. Golongan masyarakat yang menduduki lapisan atas dalam
stratifikasi ekonomi, misalnya pengusaha besar, pejabat, dan pekerja profesional
yang memiliki penghasilan besar. Golongan menengah biasanya ditempati oleh para
karyawan, pekerja, dan buruh. Sementara itu golongan yang menduduki lapisan
sosial paling bawah antara lain gelandangan, pengemis, pemulung, dan buruh tani.
Stratitifikasi ekonomi bersifat terbuka karena biasanya individu/ kelompok yang
disebutkan sebelumnya dapat mengalami perubahan dalam status ekonomi mereka.
Biasanya yang menentukan ini adalah faktor pendorong mobilitas sosial.
Pelapisan sosial jenis ini berhubungan dengan status atau kedudukan seseorang
dalam masyarakat. Menurut Max Weber salah seorang sosiologis ternama, manusia
dikelompokkan dalam kelompok – kelompok yang memiliki status berdasarkan atas
ukuran kehormatan.
Kelompok status ini, didefinisikan olehnya sebagai suatu kelompok yang para
anggotanya memiliki gaya hidup tertentu dan juga mempunyai tingkat penghargaan
serta kehormatan sosial tertentu.
Pembagian pelapisan pada kriteria sosial maksudnya adalah stratifikasi, antara lain
dalam arti kasta, pendidikan, dan jenis pekerjaan.
Seringkali seseorang tidak hanya memiliki satu pola interaksi sosial, melainkan
beberapa pola interaksi sosial secara sekaligus. Oleh karena itu, tidak
mengherankan apabila seorang individu/ kelompok memiliki lebih dari satu
kedudukan (status sosial) dalam kehidupan masyarakatnya. Sebagai berikut contoh
bentuk stratifikasi sosialnya:
Contoh bentuk stratifikasi sosial dalam masyarakat berdasarkan status sosialnya
dalam kehidupan sehari – hari dapat dilihat dalam bentuk kassta. Sistem ini
merupakan salah satu peninggalan pengaruh Hindu Budha di Indonesia.
Status sosial yang terjadi dalam sistem kasta bersifat keturunan. Artinya kasta
merupakan status sosial yang diwariskan. Dengan demikian, status sosial ini
merupakan status bawaan yang sangat berbeda dengan status yang diusahakan/
kerja keras. Selain sistem kasta, dalam kehidupan sehari – hari terdapat juga suatu
status sosial yang disebut assigned status (status yang diterima dari lahir). Contoh
kasus assigned status merupakan bentuk lain stratifikasi sosial dalam bentuk
status sosial yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari – hari.
Ada berbagai jenis bentuk – bentuk kekuasaan, akan tetapi dari berbagai macam
jenis kekuasaan tersebut terdapat satu pola umum yang dapat ditemui dalam bentuk
– bentuk kekuasaan. Pola tersebut merupakan sistem – sistem kekuasaan yang
selalu menyesuaikan diri dengan adat istiadat dan pola perilaku yang ada didalam
kehidupan masyarakat. Pelapisan dalam masyarakat berdasarkan kriteria politik
berarti pembedaan penduduk atau warga menurut pembagian kuasa. Dalam
stratifikasi politik menghasilkan dua kelas yakni kelas penguasa, dan kelas yang
dikuasai. Seringkali dibalik tujuan ini para penguasa memanfaatkan pemikiran utnuk
mencegah dampak masalah sosial yang bersifat negatif dengan melakukan sistem
yang bisa dikatakan mengekang masyarakatnya.
Sedangkan startifikasi sosial berdasarkan politik pada kelas yang dikuasai terdiri
atas masyarakat pada umumnya. Mereka menjadi sebuah objek kekuasaan yang
tidak memiliki kewenangan untuk mengatur apapun. Mereka harus tunduk kepada
semua aturan yang telah dibuat dan diputuskan oleh penguasa, serta menjadi objek
kekuasaan.
Itu tadi pembahasan bentuk – bentuk stratifikasi sosial dalam masyarakat dan
contohnya dalam kehidupan sehari – hari. Sampai jumpa lagi di pembahasan
selanjutnya.