Anda di halaman 1dari 15

BAB I

Stratifikasi sosial

A. Pengertian stratifikasi sosial.


Secara etimologis,istilah stratifikasi atau stratifikasi berasal dari
kata lapisan atau lapisan yang berarti “lapisan”. Karena itu
Stratifikasi sosial sering diterjemahkan dengan istilah pelapisan
masyarakat. Atau berarti sejumlah individu yang memilikikedudukan
yang sama menurut ukuran masyarakatnya, dikatakan berada di
lapisan atau permulaan.
Dalam kamus sosiologi dijelaskann, stratifikasi sosial adalah
pelapisan sosial atau sistem hierarki kelompok di dalam
masyarakat. Jadi stratifikasi sosial secara etimologi adalah
pelapisan atau penggolongan masyarakat secara hierarki yang
dipengaruhi oleh beberapa unsur.
Secara terminologi, stratifikasi sosial adalah referensi untuk
pembagian orang ke daam tingkatan atau strata yang dapat
dipandangberbentuk vertikal seperti lapisan bumi disusun di atas, di
tengah dan di bawah. Fuad hasanmendefinisikan stratifikasi sosial
adalah strata atau pelapisan orang-orang-orang dari posisi yang
sama dalam jaringan serikat pekerja status sosial. Para anggota
strata sosial tertentu seringkali memiliki jumlah penghasilan yang
relatif sama.Namun lebih penting dari itu, mereka memiliki
sikap, nilai-nilai dan gaya hidup bersama. Semakin rendah strata
atau kedudukan seseorangdalam pelapisan sosialnya biasanya
semakin sedikit pula perkumpulan dan hubungan sosialnya.
Orang-orang yang berasal memberiri lapisan sosial rendah
misalnya, biasanya lebih sedikit berpartisipasi dalam jenis
organisasi apapun. Ada kecenderungan yang kuat, bahwa
kelompok yang berasal dari lapisan rendah atau masyarakat
miskin biasanya lebih menarik diri dari tata tata krama umum,
mereka mengembangkan subkultur yang seringkali berlawanan
dengan subkultur kelas sosial di atasnya.
Stratifikasi sosial adalah penggolongan atau pembedaan
masyarakat secara vertikal, yaitu penggolongan masyarakat dalam
kelas-kelas secara bertingkat-tingkat (hierarkis) dari status yang
disandangnya .Pelapisan sosial merupakan terjemahan dari social
stratification. Kata stratification berasal dari kata 'stratum' yang
artinya tingkatan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring,
stratifikasi adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam
kelas-kelas secara bertingkat atas dasar kekuasaan, hak-hak istimewa,
dan prestise.

B. Pengertian stratifikasi sosial menurut para ahli.

1. Paul B. Horton dan Chester L. Hunt

Stratifikasi sosial berarti sistem perbedaan status yang berlaku


dalam suatu masyarakat.

2. Pitirim A. Sorokin

Stratifikasi sosial merupakan ciri yang tetap pada setiap


kelompok sosial yang teratur. Lebih lanjut, stratifikasi sosial
merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-
kelas secara bertingkat.

3. Robert MZ. Lawang

Stratifikasi sosial adalah penggolongan orang-orang yang


termasuk suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan
hierarkis menurut dimensi kekuasaan, previlese, dan prestise.

4. Bruce J. Cohen

Stratifikasi sosial adalah sistem yang menempatkan seseorang


sesuai kualitas yang dimiliki dan menempatkan mereka pada kelas
sosial yang sesuai.

5. P.J Bouman

Stratifikasi sosial adalah golongan manusia dengan ditandai suatu


cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa yang
tertentu dan karea itu menurut gengsi kemasyarakatan.

6. Soerjono Soekanto
Stratifikasi sosial adalah pembedaan posisi seseorang atau
kelompok dalam kedudukan yang berbeda secara vertikal.

7. Indera Ratna Irawati

Menurut Indera Ratna Irawati melalui bukunya “Stratifikasi dan


Mobilitas Sosial” (2016), stratifikasi sosial bisa diartikan sebagai
pembedaan posisi sosial individu-individu dalam masyarakat.

Pengertian stratifikasi sosial bisa pula berupa pengelompokan


masyarakat secara sosial, budaya, ekonomi atau politik dalam lapisan-
lapisan yang jenjang. Dasar pembeda antara satu posisi sosial dengan
posisi sosial lainnya berupa perbedaan ekonomi, kekayaan, status
sosial, pekerjaan, kekuasaan dan sebagainya.

8. Astrid S. Susanto

Astrid S. Susanto mengatakan bahwa pengertian stratifikasi


sosial adalah hasil dari kebiasaan hubungan antar manusia secara
teratur dan tersusun, sehingga setiap orang memiliki situasi yang
menentukan hubungan dengan orang baik secara vertikal atau
mendatar.

9. Hendropuspito

Menurut D. Hendropuspito, pengertian stratifikasi sosial adalah


tatanan vertikal berbagai lapisan sosial berdasarkan tinggi rendahnya
kedudukan.

C. Dasar-Dasar Stratifikasi dalam Masyarakat.

Berikut ini dasar atau ukuran yang umumnya dipakai untuk


menggolongkan anggota masyarakat ke dalam suatu pelapisan sosial:

1. Ukuran Kekayaan

Max Weber berpendapat bahwa kekayaan menentukan


kedudukan seseorang dalam lapisan sosial di masyarakat. Barang
siapa yang memiliki kekayaan paling banyak, termasuk lapisan
teratas. Kekayaan tersebut bisa dilihat dalam bentuk rumah dan mobil
pribadi yang mewah, cara menggunakan pakaian, kebiasaan
berbelanja, dan lain-lain.

2. Ukuran Kekuasaan

Barang siapa yang memiliki kekuasaan atau yang mempunyai


wewenang terbesar, menempati lapisan atas. Dalam hal ini dapat
dicontohkan dengan kehidupan para raja, di mana mereka memiliki
kekuasaan yang absolut.Dalam kehidupannya, raja dan keluarga serta
keturunannya akan berada dalam lapisan atas. Selain itu, bisa juga
diambil contoh para kepala negara, meski dipilih oleh rakyatnya
secara demokratis, kekuasaan itu melekat secara otomatis.

3. Ukuran Kehormatan

Orang yang paling disegani atau dihormati mendapat tempat


yang teratas dalam pelapisan sosial. Ukuran semacam ini banyak
dijumpai pada masyarakat-masyarakat tradisional. Biasanya yang
mendapat tempat di atas adalah golongan tua atau mereka yang
pernah berjasa. Demikian juga para pemimpin agama, mereka sangat
dihormati oleh umatnya, bahkan perilakunya dijadikan sebagai
teladan dalam kehidupan sehari-hari.

4. Ukuran Ilmu Pengetahuan/Pendidikan

Ilmu pengetahuan juga dijadikan sebagai ukuran yang dipakai


masyarakat dalam pelapisan sosial. Tetapi, kadang kadang-kadang
ukuran tersebut menyebabkan terjadinya hal-hal yang negatif. Hal
itu karena yang sering dijadikan ukuran bukan ilmu
pengetahuannya melainkan gelar kesarjanaannya. Dampaknya akan
melakukan segala macam cara untuk mengejar gelar tersebut,
termasuk dengan cara yang tidak benar.

Lapisan pada pendidikan tersebut bisa dilihat dari lulusan


Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah
Menengah Atas (SMA), hingga Perguruan Tinggi (PT). Ukuran
ilmu pengetahuan masih digunakan di dalam kehidupan
masyarakat. Dengan pendidikan akan menjadi syarat bagi
pekerjaan.

5. Keturunan.

Pada masyarakat feodal, anggota keluarga raja atau kaum


bangsawan menempati lapisan atas. Sementara, rakyat jelata ada di
lapisan bawah.

D. Sifat-Sifat Stratifikasi Sosial.

Secara umum, sifat yang ada dalam stratifikasi sosial adalah sebagai
berikut:

1. Bersifat tertutup

Stratifikasi tertutup merupakan bentuk stratifikasi yang setiap


anggota dari stratanya sukar melakukan mobilitas vertikal. Mobilitas
dalam stratifikasi ini hanya terbatas pada mobilitas horizontal. Oleh
karena itu, stratifikasi sosial ini bersifat diskriminatif.

Contohnya adalah sistem kasta yang ada pada agama Hindu,


dimana anggota masyarakatnya dikelompokkan ke dalam 4 kasta, yaitu
Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra. Pada sistem tersebut seseorang
akan sulit melakukan perpindahan kelas, karena sitem kasta didapatkan
melalui garis keturunan.

Interaksi pada stratifikasi tertutup hanya dilakukan oleh sesama


kelompok atau kelasnya saja,
2. Bersifat terbuka

Startifikasi terbuka adalah bentuk stratifikasi yang memiliki sifat


dinamis dan memiliki kemungkinan mobilitas yang sangat besar.
Maksudnya, setiap anggota strata dapat berpindah-pindah dengan bebas
dalam strata sosial, baik vertikal maupun horizontal. Walaupun
kenyataannya mobilitas ini harus melalui perjuangan yang berat,
kemungkinan untuk berpindah dalam strata ini selalu ada.

Contohnya, seseorang yang semula pekerjaannya hanya sebagai


staff biasa di bank kemudian mendapatkan promosi untuk menjadi
manager di cabangnya.

Stratifikasi ini memberikan kebebasan bagi anggota kelompoknya


untuk naik atau turun kelas.

3. Bersifat campuran

Dalam sistem yang bersifat campuran akan dijumpai dalam


masyarakat bahwa untuk hal-hal tertentu menggunakan sistem
tertutup sementara pada hal yang lain menggunakan sistem terbuka.

Contoh sederhana adalah masyarakat Bali yang masih


menganut sistem kasta dalam kehidupan sosial budayanya. Namun,
dalam bidang ekonomi siapa saja boleh berkompetisi.

E. Bentuk-Bentuk Startifikasi Sosial.

Ada dua bentuk stratifikasi sosial dalam masyarakat yang dapat


dilihat, yaitu:

1. Sistem Kasta
Sistem kasta adalah bentuk stratifikasi sosial yang memberikan
garis secara jelas antara satu lapisan dengan lapisan yang lain dan
sifatnya sangat kaku. Seseorang menduduki lapisan tertentu semata-
mata hanya karena ia memiliki orang tua yang telah berada pada
lapisan yang tertentu tersebut. Satu di antara masyarakat yang masih
menganut sistem kasta adalah India.

Dalam bentuk aslinya, kasta di India terdiri atas empat kategori,


yakni:

1) Brahmana, yaitu kasta para pendeta dan pemimpin agama.

2) Ksatria, yaitu kasta para militer/tentara serta para pejuang.

3) Waisya, yaitu kasta para pedagang, petani, dan pekerja


kantor.

4) Sudra, yaitu kasta para pembantu rumah tangga dan buruh


tani.

Selain empat kelompok kasta di atas masih ada lagi yang disebut
dengan 'harijans'. Mereka yang termasuk kelompok ini adalah
individu yang berada di luar kasta atau kaum orang miskin. Dalam
setiap kasta ada lagi subkasta, yang jumlahnya sangat banyak.

2. Sistem kelas

Dalam startifikasi dengan sistem kelas lebih bersifat dinamis dan


fleksibel. Kelas sosial bukan warisan dari keluarga karena setiap
individu dapat memperolehnya dengan usaha.Dalam sistem kelas,
perubahan lapisan antara satu orang dengan orang lain sangat
bervariasi dan bersifat terbuka. Seseorang yang pada waktu tertentu
dalam posisi di atas mungkin suatu saat dia akan menempati urutan
yang paling bawah akibat kepandaian dan kecerdasan orang lain yang
mampu menyaingi dirinya.Pembagian kelas pada umumnya
didasarkan pada kriteria ekonomi, sosial, maupun politiknya.
F. Proses terbentuknya stratifikasi sosial.

1. Stratifikasi yang terjadi dengan sendirinya: biasanya dikarenakan


kepandaian, tingkat umur, sifat keaslian keanggotaan, dan
kepemilikan harta yang diwariskan.

2. Stratifikasi yang sengaja disusun: biasanya terkait pembagian


kekuasaan dan wewenang resmi dalam organisasi formal. Contoh,
suatu organisasi formal harus ada seorang ketua sebagai pucuk
pimpinan yang bertugas, sekretaris dan bendahara guna
mengurusi administrasi organisasi dan beberapa ketua bidang
untuk melaksanakan fungsi-fungsi spesifik dalam organisasi.

G. Status sosial pokok tiap individu

Menurut Roucek dan Warren, kedudukan/status adalah posisi


seseorang dalam suatu kelompok sosial. Setiap orang dalam pergaulannya
mempunyai beberapa status sosial pokok (key status), yaitu:

1. Status dalam lingkungan kerjanya

2. Status dalam kekerabatan

3. Status religius dan politik

Selanjutnya, cara memperoleh status menurut Narwoko ada tiga


macam, yakni:

a. Ascribed status

Status ini diberikan tanpa memandang kemampuan atau perbedaan


antar individu dan diperoleh secara turun temurun melalui kelahiran.
Contoh status ini adalah keturunan bangsawan.

b. Achieved status

Status ini dicapai dengan usaha yang sengaja dilakukan. Kedudukan


ini sifatnya juga terbuka dan tergantung kemampuan, seperti dokter, guru,
dan sebagainya.
c. Assigned status

Status ini diperoleh melalui penghargaan atau pemberian atas jasa-


jasa tertentu. Contoh kedudukan jenis ini adalah pahlawan atau peraih
nobel.

H. Jenis-Jenis Stratifikasi Sosial.

Ada beberapa jenis stratifikasi sosial dalam masyarakat, biasanya hal


ini terkait dengan nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat
tersebut. Berikut ini adalah jenis-jenis stratifikasi sosial yang dijabarkan
oleh sosiolog Universitas Indonesia, Kamanto Sunarto.

1. Stratifikasi usia (age stratification). Dalam sistem stratifikasi ini


anggota masyarakat yang lebih muda memiliki hak dan kewajiban
yang berbeda dengan anggota masyarakat yang lebih tua,
contohnya anak sulung akan mendapatkan prioritas lebih
dibandingkan anak bungsu, hal ini dapat dilihat dari sistem ahli
waris di beberapa kerajaan di dunia. Di Britania Raya, Ratu
Elizabeth II menjadi Ratu Inggris karena ia merupakan putri
sulung Raja George VI. Lalu di Jepang ada Akihito yang menjadi
Kaisar Jepang setelah ayahnya, Hirohito mangkat.

2. Stratifikasi jenis kelamin (sex stratification). Hal ini terkait


dengan jenis kelamin seseorang, dimana antara laki-laki dan
perempuan memiliki hak dan kewajiban yang berbeda-beda, dan
bahkan terkadang cenderung hirarkis. Dalam masyarakat
patriatki, kedudukan laki-laki berada di atas perempuan,
sementara dalam struktur masyarakat matriarki, perempuan-lah
yang ada di atas laki-laki. Stratifikasi jenis ini sering
bersinggungan dengan masalah-masalah gender.

3. Stratifikasi agama (religious stratification). Stratifikasi jenis ini


terkait dengan kedudukan agama atau kepercayaan yang dianut
oleh sekelompok individu, terhadap agama atau kepercayaan
kelompok lain.
4. Stratifikasi etnis (ethnic stratification). Stratifikasi ini
berhubungan dengan posisi kelompok etnis tertentu, terhadap
kelompok etnis lainnya.

5. Stratifikasi ras (racial stratification). Stratifikasi ini menekankan


pada aspek ras manusia sebagai pondasi membentuk struktur
masyarakat. Stratifikasi ini adalah sisa-sisa dari periode
imperialisme dan kolonialisme, misalkan politik apartheid di
Afrika Selatan maupun masa-masa holokaus saat Jerman Nazi
berkuasa di Eropa.

I. Karakteristik Stratifikasi Sosial.

Menurut Syarbaini, ada tiga aspek yang menjadi karakteristik


stratifikasi sosial. Ini meliputi:

1. Adanya perbedaan dalam kemampuan.

Anggota masyarakat yang menduduki lapisan lebih tinggi


tentunya memiliki kemampuan lebih besar dibanding anggota
masyarakat pada lapisan di bawahnya. Contohnya, direktur sebuah
perusahaan mampu menyekolahkan anaknya hingga ke lembaga
pendidikan terbaik di mancanegara. sementara itu, akibat terbatasnya
gaji seorang petugas kebersihan di perusahaan yang sama mungkin
kesulitan membiayai pendidikan anaknya di sekolah dalam negeri.

2. Adanya perbedaan gaya hidup.

Anggota masyarakat yang menduduki lapisan lebih tinggi biasanya


mengembangkan gaya hidup sebagai pembeda dengan lapisan di
bawahnya. Contoh, seorang direktur harus selalu berpakaian rapi dengan
atribut profesionalnya.

3. Adanya perbedaan hak dan akses.

Seseorang yang menduduki lapisan tinggi biasanya akan memiliki


hak dan akses lebih luas terhadap beragam fasilitas atau sumber daya
dibanding lapisan di bawahnya. Misalnya, orang kelas atas akan lebih
mudah mendapat akses pendidikan ke luar negeri.
J. Dampak Stratifikasi Sosial

Menurut Kamanto Sunarto, dampak yang ditimbulkan akibat


ketidaksamaan dalam sistem sosial (stratifikasi sosial), yaitu terjadinya
perbedaan gaya hidup karena simbol yang menandakan status seseorang
dalam masyarakat.

Sedangkan dalam pandangan Peter Berger di buku The Social


Construction of Reality, orang senantiasa memperlihatkan kepada orang
lain bahwa apa yang telah diraihnya dengan memakai berbagai simbol
dapat menyimpulkan bahwa simbol status berfungsi untuk memberitahu
status yang diduduki seseorang. Simbol status ini terwujud dalam cara
menyapa, berbahasa, gaya bicara maupun komunikasi nonverbal seperti
gerak tubuh, gaya pakaian, dan penggunaan aksesoris.

Selain itu, kesemua perbedaan pada stratifikasi sosial menjadikan


struktur masyarakat menjadi majemuk. Suatu masyarakat yang majemuk
umumnya memiliki kebudayaan yang bermacam-macam.

K. Beberapa Pendekatan untuk Memahami Pelapisan Sosial

Nasution, Ada tiga pendekatan yang digunakan dalam memahami


pelapisan sosial dalam masyarakat :

1. Pendekatan Objektif : menurut metode ini stratifikasi sosial


ditentukan berdasarkan kriteria objektif antara lain : jumlah
pendapatan,lama dan tingginya pendidikan, jenis pekerjaan. Pada
dasarnya kelas sosial atau penggolonan sosial merupakan
suatu cara hidup yang memerlukan banyak sekali uaang
untuk dapat hidup menurut cara hidup orang berkelas
atas. Meskipun demikian, jumlah uang sebanyak apapun
tidak menjamin segera mendapatkan statu sosial kelas atas.
Jadi bia saja orang –oran kaya baru, walau mereka bisa
membeli mobil mewah dan membangun rumah besar, tidak
serta merta dianggap sebgai lapisan atas jika tidak mampu
menyesuaikan diri secara mendalam terhadap terhadap gaya
hidup orang kaya lama.Menurut suatu penelitian di Amerika
Serikat pada tahun 1954, bahwa dokter menempat kedudukan
yang sangat tinggi sama dengan gubernur negara bagian. Juga
profesor memiliki kedudukan yang tinggi sama dengan
seorang ilmuan, anggota kongres, Dewan Perwakilan Rakyat.
Guru sekolah menduduki tempat yang lebih rendah dari
kapten tentara, pemain orkes atau kontraktor.

2. Pendekatan Subjektif : dalam metode ini, golongn sosi


dirumuskan menurut pandangan anggota masyarakat
menilai dirinya dalam hirarki kedudukan dimasyarakat itu.
Kebanyakan ahli sosiologi berpandangan bahwa kelas sosial
merupakan suatu kenyataan meskipun semua orang tidak
menyadari itu. Identitas diri atas kelas sosial memberikan
beberapa pengaruh terhadap perilaku sosial terlepas apakah
itu benar-benar merupakan anggota kelas itu atau bukan.

3. Metode Reputasi :dalam metode ini, golongansosial


dirumuskan menurut pandangan anggota masyarakat
dimana masyarakat menempatkan masing-masing dalam
stratifikasi masyarakat itu. Orang diberi kesempatan
untuk memilih golongan masyarakat yang telah
terindentifikasi dalam suatu masyarakat.

L. Fungsi Stratifikasi Sosial.

Pengelompokkan masyarakat berdasarkan kelas sosialnya ini


bukanlah tindakan diskriminatif. Stratifikasi sosial dalam masyarakat
memang dibutuhkan karena memiliki beberapa fungsi dalam kehidupan
bermasyarakat, antara lain:

1. Distribusi hak-hak istimewa yang objektif

Fungsi stratifikasi sosial yang pertama adalah distribusi hak-hak


istimewa yang objektif. Maksud distribusi hak-hak istimewa yang objektif
ini termasuk menentukan penghasilan, tingkat kekayaan, keselamatan, dan
kewenangan pada jabatan atau kedudukan seseorang.

2. Menentukan prestise dan penghargaan


Fungsi stratifikasi sosial yang kedua adalah menentukan prestise dan
penghargaan seseorang di tengah masyarakat. Karena, sistem tingkatan
pada strata sosial ini menyangkut pada prestise dan penghargaan
seseorang.

Dalam hal ini, penghargaan terhadap orang yang menduduki dan


melaksanakan tugasnya bisa dipandang sebagai insentif yang menarik
mereka untuk melaksanakan tugasnya dengan baik. Misalnya, orang yang
merupakan keturunan keluarga keraton atau kerajaan, maka berhak
mendapatkan gelar kebangsawanan sebagai prestise dan penghargaan.

3. Kriteria sistem pertentangan

Kriteria sistem pertentangan juga termasuk fungsi stratifikasi sosial.


Kriteria sistem pertentangan ini bisa diperoleh melalui kualitas pribadi,
keanggotaan kelompok, kerabat tertentu, wewenang atau kekuasaan.

4. Menentukan simbol status atau kedudukan

Fungsi stratifikasi sosial lainnya termasuk menentukan simbol status


atau kedudukan seseorang. Karena, setiap strata sosial ditandai dengan
pangkat atau simbol-simbol yang menunjukkan kedudukannya, peranan
khusus dan standar tingkah lakunya dalam kehidupan.

Misalnya, tingkah laku dan cara berpakaian setiap orang dari strata
sosial yang beda juga akan berbeda. Karena, tingkah laku dan cara
berpakaian seseorang yang berasal dari keluarga bangsawan pasti akan
berbeda dengan masyarakat umum lainnya.

5. Tingkat mudah atau tidaknya bertukar kedudukan

Stratifikasi sosial juga berfungsi menentukan tingkat mudah atau


tidaknya seseorang bertukar kedudukan dalam struktur sosial. Adanya
stratifikasi sosial membuat masyarakat bisa mengetahui hal-hal yang harus
dilakukannya untuk berpindah strata dalam stratifikasi sosial.

6. Alat solidaritas antar individu atau kelompok

Stratifikasi sosial juga berfungsi sebagai alat solidaritas antar individu


atau kelompok yang yang ada dalam sistem sosial sama. Dalam hal ini,
stratifikasi sosial juga berfungsi sebagai pemersatu yang
mengoordinasikan dan mengharmonisasikan setiap unit yang ada dalam
struktur sosial itu.

Daftar pustaka

"View of PENDIDIKAN DAN PELAPISAN SOSIAL (SOCIAL


STRATIFICATION"
http://ejournal.unis.ac.id/index.php/ISLAMIKA/article/view/407/pdf

"Pengertian Stratifikasi Sosial, Dasar, Sifat, dan Bentuk-bentuknya - Ragam


Bola.com" https://m.bola.com/ragam/read/4713907/pengertian-stratifikasi-
sosial-dasar-sifat-dan-bentuk-bentuknya
"Stratifikasi Sosial:Pengertian,Indikator, dan Jenisnya"
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5636809/stratifikasi-sosial-
pengertian-indikator-dan-jenisnya/amp

"Stratifikasi sosial - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas"


https://id.m.wikipedia.org/wiki/Stratifikasi_sosial

"Stratifikasi Sosial: Arti, Dasar, dan Jenisnya - Kompas.com"


https://amp.kompas.com/skola/read/2020/03/16/090000069/stratifikasi-
sosial-arti-dasar-dan-jenisnya

"Pengertian Stratifikasi Sosial dan Ukurannya > Departemen Sains


Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat"
http://kpm.ipb.ac.id/web/artikel/pengertian-stratifikasi-sosial-dan-ukurannya/

"Stratifikasi Sosial adalah Lapisan Masyarakat, Ketahui Dasar, Proses, dan


Karakteristiknya - Hot Liputan6.com"
https://m.liputan6.com/hot/read/4686528/stratifikasi-sosial-adalah-lapisan-
masyarakat-ketahui-dasar-proses-dan-karakteristiknya

"Apa Itu Stratifikasi Sosial: Definisi, Penyebab, Teori di Sosiologi"


https://tirto.id/apa-itu-stratifikasi-sosial-definisi-penyebab-teori-di-sosiologi-
f8E2

"Stratifikasi Sosial: Pengertian, Fungsi, Sifat dan Contoh - Buku


Deepublish"
https://penerbitbukudeepublish.com/materi/stratifikasi-sosial/amp/

Anda mungkin juga menyukai