Anda di halaman 1dari 2

29 September 2021

Nama: Tiffany Xierry Amanda Anggono


NIM: 372021085
Laporan Bacaan

Stratifikasi Sosial

Dalam kajian ilmu sosial, istilah Stratifikasi Sosial selalu tertuju pada susunan hierarki
individu-individu ke dalam pembagian kekuasaan dan kekayaan di masyarakat. Mungkin
istilah ini bisa dianggap seperti konsep kelas yang dilihat secara sosio-ekonomi. Isitilah
stratifikasi disini biasanya digunakan untuk mendefinisikan lapisan utama masyarakat; kelas
atas (upper class), kelas menengah (middle class), dan kelas bawah (lower class).
Biasanya yang sering kita lihat di masyarakat, mereka lebih menghargai orang kaya dari pada
orang miskin. Mulai dari jabatan, banyak sedikitnya harta, status yang melekat, dll. Hal ini
memberi arti bahwa stratifikasi sosial adalah pengelompokan secara vertical. Secara ringkas,
mereka yang memiliki harta berharga yang lebih banyak memiliki kedudukan yang lebih
tinggi dan masyarakat yang memiliki sedikit harta memiliki kedudukan yang rendah.

Proses terjadinya stratifikasi sosial bisa terjadi secara otomatis maupun secara sengaja untuk
tujuan Bersama, misalnya kepandaian, talenta yang dimiliki, keluarga terpandang. Lalu untuk
contoh yang tujuan Bersama itu hal yang terjadi dalam organisasi-organisasi formal atau
pemerintahan seperti partai politik, militer, dll.

Lalu, kriteria yang biasanya dipakai untuk membedakan lapisan dalam masyarakat ialah
kekayaan, kekuasaan, keturunan, dan kepandaian seseorang dalam masyarakat.

Ada sebagaian orang yang beranggapan bahwa stratifikasi sosial sangat diperlukan, namun
ada Sebagian orang juga yang beranggapan bahwa stratifikasi sosial tidak perlu dan harus
dihapuskan. Pasalnya, mereka yang memiliki lapisan sosial yang lebih rendah seringkali
merasa minder, tidak percaya diri, dan mungkin dipandang rendah dan kurang dihormati.
Sedangkan untuk masyarakat yang setuju akan adanya stratifikasi sosial karena mereka
bahwa lapisan-lapisan itu dapat memberikan mereka fasilitas-fasilitas yang mungkin tidak
didapatkan oleh masyarakat dengan kelas yang rendah. Selain itu, kelas juga mempengaruhi
gaya dan tingkah laku hidup masyarakat.

Fungsi stratifikasi sosial ialah sebagai berikut:


a. Distribusi hak-hak istimewa yang objektif
b. Sistem pertanggan (tingkatan) pada strata yang diciptakan masyarakat
c. Kriteria sistem pertentangan
d. Penentu status atau kedudukan
e. Tingkat mudah tidaknya bertukar kedudukan
f. Alat solidaritas di antara individu-individu atau kelompok yang menduduki sistem
sosial yang sama dalam masyarakat.
Menurut Soerjono Soekanto, pelapisan sosial dibedakan menjadi 3. Yaitu:

a. Stratifikasi Sosial Tertutup


Stratifikasi yang anggota dari setiap strata sulit mengadakan mobilitas vertikal. Walaupun
ada mobilitas, tetap terbatas pada mobilitas horizontal saja. Stratifikasi ini hampir sama
dengan yang namanya rasialis, seperti orang kulit hitam yang dipandang rendah dan tidak
bisa berpindah kedudukan seperti orang kulit putih

b. Stratifikasi Sosial Terbuka


Stratifikasi ini bersifat dinamis karena mobilitasnya besar. Setiap anggota strata dapat
bebas melakukan mobilitas sosial, baik vertical maupun horizontal. Contoh: seorang
miskin karena usahanya bisa menjadi kaya atau sebaliknya.

c. Stratifikasi Sosial Campuran


Stratifikasi sosial campuran merupakan kombinasi antara stratifikasi tertutup dan terbuka.
Misalnya, seorang Bali berkasta Brahmana mempunyai kedudukan terhormat di Bali,
namun apabila ia pindah ke Jakarta menjadi buruh, ia memperoleh kedudukan rendah.

Anda mungkin juga menyukai