PENDAHULUAN
1
1.2.1 Apakah yang dimaksud dengan stratifikasi sosial?
1.2.2 Apa sajakah bentuk-bentuk stratifikasi sosial?
1.2.3 Apa sajakah kriteria-kriteria yang dipakai dalam stratifikasi sosial?
1.2.4 Apa sajakah fungsi dari stratifikasi sosial?
BAB II
PEMBAHASAN
2
Stratifikasi sosial berasal dari istilah Social Stratification yang berarti
sistem berlapis-lapis dalam masyarakat; kata Stratification berasal dari stratum
(jamaknya : strata) yang berarti lapisan; stratifikasi sosial adalah pembedaan
penduduk atau masyarakat kedalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis)
(Moeis, 2008).
3
1. Stratifikasi Dilihat dari Segi Proses
Ada dua bentuk stratifikasi dari segi proses, yaitu sebagai berikut:
a. Stratifikasi yang terjadi dengan sendirinya. Alasan terjadinya
stratifikasi sosial adalah kepandaian, tingkat umur, jenis kelamin,
keturunan, sifat keaslian keanggotaan kerabat seorang kepala, dan
harta.
b. Stratifikasi yang terjadi dengan sengaja untuk tujuan bersama.
Biasanya dilakukan dalam pembagian kekuasaan dan wewenang yang
resmi dalam organisasi-organisasi formal seperti pemerintahan,
perusahaan, partai politik, angkatan bersenjata, atau perkumpulan.
2. Stratifikasi Dilihat dari Segi Sifat
Bentuk stratifikasi sosial dilihat dari segi sifat, yaitu sebagai berikut:
a. Stratifikasi Sosial Terbuka
Dalam sistem stratifikasi sosial yang terbuka, setiap anggota
masyarakat memiliki kesempatan untuk berusaha naik ke lapisan yang
lebih tinggi, atau jika kurang beruntung dapat jatuh ke lapisan yang
lebih rendah. Kelebihan dari sistem ini adalah adanya rangsangan bagi
setiap orang untuk mengejar kemajuan. Semakin maju seseorang
tingkatan stratifikasinya pun akan naik. Akan tetapi, kelemahannya
adalah adanya kemungkinan perasaan was-was karena khawatir
tergeser kedudukannya ke lapisan bawah.
b. Stratifikasi Sosial Tertutup
Stratifikasi sosial yang bersifat tertutup membatasi kemungkinan
berpindahnya seseorang dari satu lapisan ke lapisan yang lain, baik
yang bergerak ke atas maupun ke bawah. Satu-satunya jalan untuk
masuk menjadi anggotanya dengan kelahiran.
Sistem yang tertutup dapat dilihat pada masyarakat India yang
memakai kasta atau dalam masyarakat feodal dalam masyarakat
tempat pelapisan sosialnya bergantung pada perbedaan rasial.
Sistem stratifikasi yang tertutup juga dapat ditemui di masyarakat Bali.
Menurut kitab sucinya, orang Bali terbagi ke dalam empat lapisan
yaitu Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra. Ketiga lapisan pertama
biasa disebut triwangsa, sedangkan lapisan yang terakhir disebut Jaba
yang merupakan lapisan dengan jumlah warga terbanyak diantara
masyarakat Bali. Biasanya, orang mengetahui lapisannya berdasarkan
gelar yang disandangnya yang diturunkan secara patrilineal. Untuk
4
gelar kaum Brahmana adalah Ida Bagus, untuk kaum Satria gelarnya
adalah Tjokordo, Dewa, dan Ngurah, untuk kaum Waisya adalah
Bagus, I Gusti, dan Gusti, sedangkan untuk kaum Sudra, seperti Pande,
Kbon, Pasek, dan seterusnya yang dahulu kala berhubungan erat
dengan pekerjaan orang-orang yang memakai gelar yang bersangkutan.
1. Kekayaan
Ukuran ini dapat berupa kebendaan, barang siapa yang memiliki kekayaan paling banyak,
orang-orang itu termasuk lapisan paling atas. Kekayaan tersebut, misalnya dapat
dilihat dari tempat tinggal, kendaraan-kendaraan, pakaian yang dikenakan,
kebiasaan dalam mencukupkan kebutuhan rumah tangga, yang semuanya itu
dianggap sebagai status simbol kedudukan seseorang.
2. Kekuasaan
Barang siapa yang memiliki kekuasaan atau yang mempunyai wewenang terbesar, maka
orang itu menempati lapisan tertinggi dalam masyarakat.
3. Kehormatan
Ukuran ini mungkin terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan dan kekuasaan,
ukuran semacam ini biasanya hidup pada bentuk-bentuk masyarakat yang
masih tradisional, orang-orang yang bersangkutan adalah individu yang dianggap
atau pernah berjasa besar dalam masyarakat, orang atau orang-orang yang paling
dihormati atau yang disegani, ada dalam lapisan atas.
4. Ilmu Pengetahuan
Ukuran ini biasanya dipakai oleh masyarakat-masyarakat yang menghargai
ilmu pengetahuan. Akan tetapi ada kalanya ukuran tersebut menyebabkan akibat-
akibat yang negatif, oleh karena kemudian ternyata bahwa bukan mutu ilmu
pengetahuan yang dijadikan ukuran, akan tetapi gelar kesarjanaannya.
5
Sedangkan menurut Herdiyanto (2005), kriteria atau ukuran yang umumnya
digunakan untuk mengelompokkan para anggota masyarakat ke dalam suatu lapisan
tertentu adalah sebagai berikut :
a). Kekayaan
Kekayaan atau sering juga disebut ukuran ekonomi. Orang yang memiliki harta benda
berlimpah (kaya) akan lebih dihargai dan dihormati daripada orang yang miskin.
b). Kekuasaan
Kekuasaan dipengaruhi oleh kedudukan atau posisi seseorang dalam masyarakat.
Seorang yang memiliki kekuasaan dan wewenang besar akan menempati lapisan
sosial atas, sebaliknya orang yang tidak mempunyai kekuasaan berada di lapisan
bawah.
c). Keturunan
Ukuran keturunan terlepas dari ukuran kekayaan atau kekuasaan. Keturunan
yang dimaksud adalah keturunan berdasarkan golongan kebangsawanan atau
kehormatan. Kaum bangsawan akan menempati lapisan atas seperti gelar : - Andi
di masyarakat Bugis, - Raden di masyarakat Jawa, - Tengku di masyarakat
Aceh, dsb.
d). Kepandaian/penguasaan ilmu pengetahuan
Seseorang yang berpendidikan tinggi dan meraih gelar kesarjanaan atau yang memiliki
keahlian/profesional dipandang berkedudukan lebih tinggi, jika dibandingkan orang
berpendidikan rendah. Status seseorang juga ditentukan dalam penguasaan
pengetahuan lain, misalnya pengetahuan agama, ketrampilan khusus, kesaktian,
dsb.
6
3. Sistem pertanggaan (tingkatan) pada strata yang diciptakan masyarakat
yang menyangkut prestise dan penghargaan, misalnya pada seseorang
yang menerima anugerah penghargaan/ gelar/ kebangsawanan, dan sebagainya.
4. Kriteria sistem pertentangan, yaitu apakah didapat melalui kualitas
pribadi, keanggotaan kelompok, kerabat tertentu, kepemilikan,
wewenang atau kekuasaan.
5. Penentu lambang-lambang (simbol status) atau kedudukan, seperti
tingkah laku, cara berpakaian dan bentuk rumah.
6. Tingkat mudah tidaknya bertukar kedudukan.
7. Alat solidaritas di antara individu-individu atau kelompok yang
menduduki sistem sosial yang sama dalam masyarakat.
Menurut Anonimous (2010), fungsi stratifikasi adalah sebagai berikut:
1. Mendorong individu untuk menempati status-status sosial tertentu.
2. Mendorong timbulnya konflik sosial akibat dari ketidakadilan social.
3. Memberikan fasilitas hidup tertentu (life chance) dan membentuk gaya
tingkah laku hidup (life style) bagi masing-masing anggotanya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Stratifikasi sosial berasal dari istilah Social Stratification yang berarti
sistem berlapis-lapis dalam masyarakat; kata Stratification berasal dari
stratum (jamaknya : strata) yang berarti lapisan; stratifikasi sosial adalah
pembedaan penduduk atau masyarakat kedalam kelas-kelas secara bertingkat
7
(hierarkis) (Moeis, 2008). Bentuk-bentuk stratifikasi sosial dilihat dari
beberapa segi antara lain proses, sifat, dan dasar-dasar pelapisan social.
Menurut Moeis (2008), ukuran atau kriteria yang biasanya dipakai untuk
menggolong-golongkan anggota-anggota masyarakat ke dalam lapisan-
lapisan stratifikasi sosial antara lain: Kekayaan, Kekuasaan, Kehormatan, dan
Ilmu Pengetahuan. Sedangkan menurut Herdiyanto (2005), kriteria atau
ukuran yang umumnya digunakan untuk mengelompokkan para anggota masyarakat ke
dalam suatu lapisan tertentu antara lain: Kekayaan, Kekuasaan, Keturunan,
Kepandaian/penguasaan lingkungan. Fungsi stratifikasi sosial menurut
Herdiyanto (2005), stratifikasi sosial dapat berfungsi seperti: Distribusi hak-hak
istimewa yang obyektif, Sistem pertanggaan (tingkatan) pada strata yang
diciptakan masyarakat yang menyangkut prestise dan penghargaan, Kriteria
sistem pertentangan, Penentu lambang-lambang, Tingkat mudah tidaknya
bertukar kedudukan, Alat solidaritas di antara individu atau kelompok yang
menduduki system sosial. Sedangkan Menurut Anonimous (2010), fungsi
stratifikasi adalah : Mendorong individu untuk menempati status-status sosial
tertentu, Mendorong timbulnya konflik sosial akibat dari ketidakadilan social,
Memberikan fasilitas hidup tertentu dan membentuk gaya tingkah laku hidup
bagi masing-masing anggotanya.
3.2 Saran
Bagi mahasiswa keperawatan, setelah membaca makalah ini hendaklah
dapat benar benar memahami konsep dari Pengertian stratifikasi sosial,
Bentuk-bentuk stratifikasi sosial, Kriteria-kriteria yang dipakai dalam
stratifikasi sosial, Dan Fungsi stratifikasi sosial.