Anda di halaman 1dari 12

SOSIOLOGI

MAKALAH STRATIFIKASI SOSIAL

Kelas 1 – J
Ahmad Farhan Alfarobi / 1806015405
Dhiva Tasya Mawarani / 1806015406
Rahmatul Akbar / 1806015384
Rizki Ananda Ibrahim / 1806015417

Sosiologi
Rita Pranawati ,S.S. ,M.A.

Jakarta, 12 November 2018


DAFTAR ISI
1. SAMPUL ……………….………………….…………….....……….….... 1
2. DAFTAR ISI …………………………......………………..……….……. 2
3. KATA PENGANTAR ……………………………………………………. 3
4. BAB I | PENDAHULUAN
a) Latar Belakang …………………….....………………………….....… 4
b) Rumusan Masalah ………………….....…………………………..….. 5
c) Tujuan ………………………………………………………………… 5
5. BAB II | PEMBAHASAN
a) Pembahasan …………………………..………………………….…... 6
6. BAB II | PENUTUP
a) Kesimpulan ……………………….....…………………………..….. 13
7. DAFTAR PUSTAKA ………………….…………………………..…… 12

2
KATA PENGANTAR

Asssalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh,

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita
kehidupan yang penuh dengan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kita dapat berserah diri dan
selalu bersujud kepada-Nya. Sholawat serta salam kita curahkan kepada suri tauladan kita,
panutan kita, baginda Habibillah Muhammad SAW. Atas berkat karenanya, kita dapat
bertapak di jalan yang lurus yaitu pada ajaran agama Islam.

Kami sangat bersyukur dapat menyelesaikan makalah yang dijadikan tugas kelompok
dibawah bimbingan Ibu Rita Pranawati ,S.S. ,M.A. selaku dosen Sosiologi kami. Dalam
makalah yang kami beri judul Stratifikasi Sosial, kami telah melakukan kerja sama untuk
menjelaskan makna dan penjabaran dari Stratifikasi Sosial yang ada di dunia ini. Dimulai dari
sejarahnya hingga akibatnya, kami telah mengutip dari berbagai sumber baik dari buku
maupun internet yang telah terlampir didalam daftar pustaka.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Rita serta semua pihak yang
telah turut membantu kami dalam penyelesaian makalah ini. Tak lupa kami meminta maaf
atas kesalahan dan kekurangan baik dalam penulisan.

3
BAB I
PENDAHULUAN

A) Latar Belakang

Stratifakasi sosial adalah suatu sistem yang melapiskan masyarakat


menjadi beberapa golongan yaitu kelas,status,kekuasaan,keturunan dan
pendidikan. Sistem pendidikan berpengaruh terhadap kehidupan
bermasyarakat melalui fungsi seleksi alokasi dan stripsi yang semua nya
mengakibatkan pelapisan sosial.
Meski strafikasi sosial tidak dapat dihindari dalam masyarakat yang
menganut sistem strafikasi sosial terbuka ,orang mempunyai kesempatan
untuk merubah kelas untuk ditempati.konsekuesi nya adalah mereka dapat
naik atau turun dari kelas sebelumnya. Peristiwa naik dan turun ini disebut
mobilitas sosial yang mana tidak terdapat dalam masyarakat yang menganut
sistem pelapisan sosial tertutup.
Para anggota starta sosial meiliki jumlah penghasilan yang relative
sama. Mereka jua meiliki nilai-nilai, sikap, dan gaya hidup yang sama.
Semakin rendah kedudukan seseorang di dalam lapisan sosial,semakin sedikit
perkumpulan dan hubungan bermasyarakat nya .biasanya mereka
berpartisipasi dalam organisasi apapun.
Sebab asasi mengapa ada pelapisan sosial dalam masyarakat bukan
karena ada perbedaan,tetapi karena keamampuan manusia menilai perbedaan
dengan menerapkan dalam berbagai kriteria artinya menganggap ada sesuatu
yang dihargai,berupa uang,kekuasaan,ilmu pengetahuan atau
keturunan.tingkat kemampuan ini yang telah melahirkan adanya pelapisan
sosial didalam masyarakat.

4
B) Rumusan Masalah

1) Apa yang dimaksud dengan stratifikasi social?


2) Bagaimana stratifikasi sosial menurut pendapat para ahli?
3) Apa saja yang menjadi sifat-sifat dalam stratifikasi social?
4) Apa yang menyebabkan adanya stratifikasi social?
5) Apa yang mengakibatkan apabila terjadi stratifikasi social?
6) Bagaimana bentuk-bentuk dari stratifikasi social?
7) Apa saja unsur-unsur dari stratifikasi social?
8) Apa saja fungsi dari stratifikasi social?

C) Tujuan

1) Mengetahui arti dari stratifikasi social


2) Mengtahui pendapat para ahli mengenai stratifikasi social
3) Mengetahui sifat-sifat yang ada di dalam stratifikasi social
4) Mengetahui penyebab dan akibat adanya stratifikasi social
5) Mengetahui bentuk-bentuk dari stratifikasi social
6) Mengetahui unsur-unsur dari stratifikasi social
7) Mengetahui apa fungsi stratifikasi social

5
BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Stratifikasi Sosial

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, stratifikasi sosial adalah pembedaan


penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat atas dasar kekuasaan,
hak-hak istimewa, dan prestise.

Kami mengambil dua teori mengenai stratifikasi sosial dari para ahli, yaitu :

Karl Marx

Karl Marx mengartikan stratifikasi sosial sbg perbedaan masyarakat atas lapisan-
lapisan sosial (kelas), yang mana kelas tersebut dapat terbentuk karena adanya
ketergantungan pada jumlah sesuatu yang dihargai oleh masyarakat. Misalnya, Jika
masyarakat lebih menghargai materi, maka kelas yang paling tinggi adalah orang-orang
yang dapat mengumpulkan materi sebanyak mungkin, sedangkan mereka yang sedikit atau
tidak memiliki materi apa-apa berada pada kelas paling bawah.
Menurut Marx, lapisan dalam masyarakat akan tetap ada sekalipun dalam
masyarakat yang menganut sistem Kapitalis, Demokratis maupun Komunis, karena lapisan
tersebut telah ada sejak manusia mengenal adanya kehidupan bersama dalam organisasi
sosial.

Max Weber

Weber sangat dipengaruhi oleh ide-ide Marx tetapi ia menolak sistem komunisme
dapat diterapkan dalam kelas tersebut, dengan alasan bahwa itu akan membutuhkan
tingkatan yang lebih besar dari pengaturan sosial yang dapat merugikan masyarakat
kapitalis.
Weber mendapatkan banyak kata kunci tentang stratifikasi sosial dengan
memeriksa struktur sosial di negara Jerman. Dia mencatat bahwa stratifikasi sosial itu
berdasarkan lebih daripada kepemilikan modal, dan itu tentu saja bertentangan dengan
teori-teori Marx.
Weber memeriksa berapa banyak anggota yang kekurangan kekayaan ekonomi
namun memiliki kekuatan politik yang kuat. Dan juga, banyak keluarga kaya tidak
memiliki gelar dan kekuasaan, misalnya, karena mereka orang Yahudi. Maka sebab itu
Weber menciptakan tiga faktor independen yang membentuk teori hierarki stratifikasi,
yaitu dengan adanya kelas, status, dan kekuasaan.

Ciri-ciri :

 Terdapat perbedaan Status dan Peranan.


6
 Terdapat Distribusi Hak dan Kewajiban.
 Terdapat perbedaan Pola Interaksi antar kelompok.
 Terdapat perbedaan gaya hidup antar kelompok.
 Adanya perbedaan kemampuan antar kelompok.

Sifat-Sifat Stratifikasi Sosial

Berdasarkan sifatnya stratifikasi sosial dapat dibagi menjadi tiga :

a. Stratifikasi Sosial Terbuka

Stratifikasi Sosial Terbuka merupakan stratifikasi sosial dimana setiap anggota


masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk naik ke pelapisan sosial yang lebih
tinggi karena kemampuan dan kecakapannya sendiri, demikian pula sebaliknya, setiap
anggota juga dapat turun ke kelas yang lebih rendah. Contohnya dalam dunia bisnis, setiap
pengusaha memiliki kesempatan untuk mendapatkan lebih banyak konsumen dan meraup
keuntungan yang lebih.

b. Stratifikasi Sosial Tertutup

Stratifikasi Sosial Tertutup merupakan stratifikasi sosial yang setiap anggotanya tidak
akan naik ataupun turun dari kelas tertentu, karena satu – satunya penentu
pengelompokkan dalam sistem stratifikasi sosial tertutup adalah melalui
keturunan/kelahiran. Contohnya adalah pada masyarakat yang masih menggunakan ras
sebagai dasar pelapisan sosial, dan sistem kerajaan.

c. Stratifikasi Sosial Campuran

Stratifikasi sosial campuran merupakan kombinasi dari stratifikasi sosial terbukan dan
tertutup. Perpindahan terjadi secara bebas, namun ada pula yang tidak berubah. Contohnya
adalah orang asli bali memiliki kedudukan yang tinggi di bali (stratifikasi tertutup), tetapi
ketika ia pindah ke daerah lain kedudukannya bisa berubah sesuai dengan usaha dan
kemampuannya (stratifikasi terbuka).

Unsur-Unsur Stratifikasi Sosial

Berdasarkan unsurnya stratifikasi sosial dapat dibagi menjadi tiga :

1. Unsur Status

Status adalah posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial. Berdasarkan cara
memperolehnya, status dapat dibagi menjadi :

 Ascribe Status, kedudukan yang diperoleh melalui kelahiran.


 Achived Status, kedudukan yang diperoleh melalui usaha – usahanya.
 Assigned Status, kedudukan yang diperoleh melalui pemberian (diberikan).

2. Unsur Peran

7
Peran adalah perilaku seseorang yang turut serta dalam suatu kegiatan dan memiliki
tanggung jawab. Menurut Soerjono Soekanto, peran mengandung tiga hal :

 Norma dalam masyarakat


 Konsep tentang tindakan yang dilakukan
 Perilaku individu

Jenis-Jenis Stratifikasi Sosial

Berdasarkan jenis-jenisnya stratifikasi sosial dapat dibagi menjadi tiga :


 Sistem Kasta = Suatu sistem stratitifikasi sosial yang semata-mata berdasarkan garis
keturunan.
 Sistem Kelas = Suatu sistem stratitifikasi sosial yang didasarkan atas prestasi
seseorang.
 Masyarakat Tanpa Kelas = Suatu masyarakat dimana semua orang setara derajat dan
kelas sosialnya, semua alat produksi milik bersama dan tidak ada negara.

Bentuk-Bentuk Stratifikasi Sosial

Bentuk Ekonomi (secara umum) :


 Kelas Atas : Pengusaha, pejabat, raja-raja, bangsawan
 Kelas Menengah : Pegawai kantoran, pedagang, pelayan
 Kelas Bawah : Petani, Buruh, Pembantu Rumah Tangga

Bentuk Sosial :
 Brahmins : Imam, pendeta, kyai
 Kshatriyas : pejuang, prajurit, penguasa
 Vaisyas : pedagang, pelelang, saudagar
 Sudras : pekerja kecil (petani, nelayan, peternak, dsb)
 Pariah “Harijans” : Golongan terendah ( sampah masyarakat, rakyat jelata,
gelandangan, orang yang dianggap gila, dsb)

Bentuk Politik :
 Penguasa : Raja, Presiden, pemimpin organisasi besar
 Pejabat : atau bangsawan dari berbagai macam tingkatan
 Pegawai tinggi : (sipil dan militer) PNS dan TNI
 Pekerja Kecil : Pedagang, petani, buruh, pengacara, dsb.

Sebab-Akibat Stratifikasi Sosial

Munculnya keberadaan stratifikasi sosial merupakan konsekuensi yang tidak dapat


dihindari dari beberapa faktor yang selalu ada di dalam manusia. Faktor -faktor tersebut
antara lain berkaitan dengan keturunan, kekayaan, kedudukan, pendidikan, dan pekerjaan.

Penyebab :

8
 Pendidikan
 Kekayaan
 Kekuasaan
 Keturunan
 Gender

Akibat :
 Kesadaran masyarakat yang kaya cenderung rendah.
 Golongan rendah sering kali ditindas.
 Golongan yang kaya semakin kaya.
 Adanya pertikaian antar kelompok.

Fungsi-Fungsi Stratifikasi Sosial

Fungsi stratifikasi sosial adalah distribusi hak-hak istimewa yang obyektif. Yang
dimaksud dengan distribusi hak-hak istimewa yang objektif adalah penentuan penghasilan,
tingkat kekayaan, keselamatan dan wewenang pada jabatan/pangkat/kedudukan seseorang.
Fungsi stratifikasi sosial yang kedua adalah sistem tingkatan pada strata
yang menyangkut prestise dan penghargaan. Misalnya pada seseorang yang menerima
anugerah penghargaan/gelar/kebangsawanan, dan sebagainya. Contoh, gelar untuk menjadi
dosen.
Fungsi stratifikasi sosial yang ketiga adalah kriteria sistem pertentangan. Kriteria
sistem pertentangan ini bisa didapat melalui kualitas pribadi, keanggotaan kelompok, kerabat
tertentu, wewenang atau kekuasaan.
Fungsi lain dari stratifikasi sosial adalah penentu simbol status atau kedudukan.
Contohnya adalah tingkah laku dan cara berpakaian. Coba deh kamu perhatikan, tingkah laku
mereka yang berasal dari kalangan bangsawan tentu berbeda dengan yang lain, kan?

STUDI KASUS STRATIFIKASI SOSIAL

URBAN POOR

Menurut catatan PBB tahun 2004, sekitar 1 milyar masyarakat di seluruh dunia hidup
di permukiman kumuh. Jumlah penduduk yang tinggal di permukiman kumuh di seluruh
dunia ini terus meningkat hingga diperkirakan penduduk yang tinggal di permukiman kumuh
mencapai 2 milyar jiwa.

Salah satu penyebab munculnya permukiman kumuh adalah adanya proses


pengkotaan (urbanisasi) yang tidak terkendali baik secara fisik maupun karena mobilitas
penduduk dari luar perkotaan berakibat terhadap adanya krisis perumahan
(DrakakisSmith,1980).

APHERTAID DI AFSEL

9
Sampai dengan tahun 1990, Afrika Selatan adalah negara yang memiliki rakyat
berkulit hitam dan putih. Afrika Selatan kemudian dibagi 80 persen wilayah negara itu
dimiliki warga kulit putih. Sementara warga kulit hitam ditempatkan di wilayah termiskin
yang disebut sebagai homelands atau tanah air. Pemisahan warga kulit putih dan hitam juga
diberlakukan di fasilitas umum. Namun sejak pencabutan sistem apartheid tahun 1994, hak
rakyat berlaku untuk semua. Dan negara ini tumbuh bersama secara perlahan.

10
BAB III
PENUTUP

A) Kesimpulan

Stratifikasi sosial adalah pengelompokan masyarakat secara bertingkat, yaitu


masyarakat atas, menengah dan bawah yang mana dalam sistem ini terdapat dampak
positif dan negatifnya sesuai dengan konteks dan perilaku individu itu sendiri.
Terdapat perbedaan pada stratifikasi sosial, dapat dilihat dengan jelas pada bentuknya
yang bermacam-macam. Sehingga memiliki makna dan tujuan tersendiri.

11
DAFTAR PUSTAKA

1. Anwar, R. 2010. Mengenang Sjahrir: Seorang Tokoh Pejuang Kemerdekaan yang


Tersisihkan dan Terlupakan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
2. Sunarto, Kamanto. 2004. Pengantar Sosiologi Edisi Revisi. Depok : Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
3. Rindarjono, Moh. Gamal. 2007. RESIDENTIAL MOBILITY DI PINGGIRAN KOTA
SEMARANG JAWA TENGAH (Studi Kasus Kaum Miskin Kota di Kota Semarang).
Jurnal : Mobilitas Penduduk. Forum Geografi, Vol. 21, No. 2, Desember 2007: 135 - 146

12

Anda mungkin juga menyukai