Anda di halaman 1dari 18

MASALAH GIZI PADA REMAJA

(BERAT BADAN KURANG & MAAG)

OLEH :

NAMA : PUTU DESSY IRA ARDIANTHI

NIM : P07120015120

KELAS : 1.3

PRODI : D-III KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR


PRODI DIII JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2016/2017
1. Pengertian Remaja

Remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak-anak hingga masa
awal dewasa, jadi pada masa remaja ini manusia tidak dapat disebut sudah
dewasa tetapi tidak dapat juga disebut sebagai anak-anak. Usia remaja biasanya
dimulai saat laki-laki atau perempuan berusia 10-12 tahun dan berakhir pada
usia 18-22 tahun.

Ketidakseimbangan antara asupan kebutuhan atau kecukupan akan


menimbulkan permasalahan gizi baik kelebihan gizi maupun kekurangan gizi.
Banyak faktor yang mempengaruhi permasalahan gizi yang timbul pada
seorang remaja. Pengetahuan terhadap faktor-faktor tersebut dapat menjadi
acuan untuk mencegah terjadinya gangguan atau permasalahan nutrisi di
kalangan remaja.

Anjuran untuk menciptakan pola kebiasaan pangan yang baik pada remaja
adalah:

a. Mendorong remaja untuk menikmati makanan, mencoba


makanan baru, mengonsumsi beberapa makanan di pagi hari,
makan bersama keluarga, menyeleksi makanan yang bergizi.
b. Menggariskan tujuan untuk setidaknya sekali dalam sekali dalam
sehari membuat waktu makan bersama.
c. Menyiapkan data dasar tentang pangan dan gizi sehingga remaja
dapat menentukan sendiri jenis makanan yang akan dikonsumsi.
d. Memberikan contoh khas tentang cara mempraktikan
pengetahuan tentang nutrisi tersebut.
e. Memberikan penekanan tentang manfaat makanan yang baik
seperti perbaikan vitalitas dan peningkatan ketahanan fisik.
f. Membenarkan dan memperbaiki pilihan pada makanan camilan
bergizi.
g. Melatih tanggung jawab remaja dalam hal perencanaan
makanan, pembelanjaan, dan pemasakan.
Adapun beberapa faktor – faktor yang berpengaruh terhadap
keadaan nutrisi pada usia remaja yaitu :
a. Pendidikan gizi pada remaja dan keluarga

Pendidikan gizi pada remaja ini diperlukan untuk


mencapai status gizi yang baik dan benar. Dimana, semakin
tingginya tingkat pendidikan dan pengetahuan gizi seorang
remaja, maka tingkat status gizinya akan semakin meningkat
pula.

b. Pola hidup
Kebiasaan pola hidup bersih pada remaja harus
ditanamkan sejak dini, terutama mengenai cara mencuci tangan
yang baik dan benar, menjaga kebersihan mulut dan gigi,
menutup makanan, memilih jajanan makanan dan minuman
yang aman, bergizi, tidak banyak lemak dan tidak terlalu manis.
Selain itu remaja juga dianjurkan untuk tidak meroko,
tidak menggunakan narkoba, dan tidak mengkonsumsi minuman
beralkohol, karena akan berpengaruh terhadap pola makan dan
nutrisi remaja.

c. Tingkat perekonomian keluarga


Tingkat perekonomian keluarga juga berpengaruh
terhadap pemenuhan nutrisi dari remaja. Pada umumnya,
semakin tinggi tingkat perekonomiannya, maka diharapkan pula
dapat membantu untuk meningkatkan derajat kesehatan pada
keluarganya.

d. Kegemaran yang tidak lazim


Remaja yang belum sepenuhnya matang, baik secara
fisik, kognitif, dan psikososial, sehingga remaja cepat sekali
terpengaruh oleh lingkungan. Kegemaran yang tidak lazim,
seperti pilihan menjadi vegetarian, atau food faddism.
(Arisman,2004)

e. Sosial budaya
Terdapat adat istiadat tertentu yang memberikan larangan
pada masyarakatnya untuk mengkonsumsi makanan tertentu.

f. Diet
Karena remaja sangat tertarik dengan diet yang
mengurangi berat badan, maka remaja mesti diajarkan untuk
melakukan diet yang aman dan efektif. Mode diet yang
menjanjikan untuk memberikan hasil yang cepat , tetapi
biasanya berat yang hilang adalah cairan dan otot (Mary, 1997).
Jadi cara penurunan berat badan yang baik dicapai melalui diet
rendah kalori, olahraga, dan modifikasi perilaku.
g. Aktivitas fisik

Aktivitas fisik sangat diperlukan untuk menjaga berat


badan ideal dan kebugaran tubuh. Olahraga yang menyehatkan
untuk remaja seperti dengan bermain bola kaki, bola basket,
bersepeda, jogging, skipping dan lain sebagainya.

2. Masalah Gizi Pada Remaja


A. Berat Badan Kurang

Banyak orang memiliki badan yang sempurna. Permasalahan yang


sering dihadapi remaja ialah rasa tidak percaya diri karena berat badan yang
tidak ideal. Masalah gizi pada remaja akan berdampak negative pada tingkat
kesehatan remaja, misalnya penurunan konsentrasi belajar, penurunan
kesegaran jasmani. Pada masa remaja gizi harusnya sangat diperhatikan.
Masa remaja merupakan perubahan dari masa kanak-kanak menuju dewasa.
Pada masa ini terjadi perubahan yang sangat menakjubkan, baik secara fisik,
mentak, maupun sosial. Perubahan ini perlu ditunjang oleh kebutuhan makan
yang tepat dan memadai. Masa remaja merupakan masa “rawan gizi” karena
kebutuhan akan gizi sedang tinggi-tingginya.

Penyebab dari remaja yang memiliki berat badan kurang ialah, karena
konsumsi energy lebih rendah daripada kebutuhan, yang mengakibatkan
sebagian cadangan tubuh dalam bentuk lemak akan digunakan.

Kerugian :

1. Penampilan cenderung kurang menarik


2. Mudah letih
3. Resiko sakit tinggi, beberapa resiko penyakit yang dihadapi antara lain:
penyakit infeksi, depresi, anemia, dan diare.
4. Wanita kurus kalau hamil mempunyai resiko tinggi melakirkan bayi
dengan berat badan lahir rendah.
5. Kurang mampu bekerja keras.
Ada beberapa alasan mengapa zat gizi dibutuhkan remaja :

1. Secara fisik terjadi pertumbuhan yang sangat cepat ditandai dengan


peningkatan berat dan tinggi badan.
2. Mulai berfungsinya dan berkembangnya organ-organ reproduksi. Kalau
kita tidak memperhatikan gizi, maka akan merugikan perkembangan
selanjutnya. Terutama pada perempuan karena nantinya akan
enyebabkan menstruasi tidak lancet, gangguan kesuburan.
3. Perubahan gaya hidup dan kebiasaan makan yang mempengaruhi jumlah
konsumsi makanan dan zat-zat gizi. Dengan mengkonsumsi makanan dan
kebiasaan yang tidak sehat, seperti :
a. Dimulainya masa mencari identitas diri, keinginan untuk dapat
diterima oleh teman sebaya, dan mulai tertarik dengan lawan jenis
menyebabkan remaja dangat menjaga penampilan, misalnya karena
takut gemuk, remaja sarapan dan makan siang atau hanya makan
sekali sehari. Padahal itu semua merugikan Karena sudah pasti selain
merasa lapar. Juga pertumbuhan dan perkembangan tubuh akan
terhambat.
b. Kebiasaan “ngemil” yang rendah gizi (kurang kalori, protein, vitamin,
dan mineral) seperti “makanan ringan” yang saat ini banyak dijual
ditoko-toko. Camilan tersebut dapat mengurangi selera makan.
Alhasil, hanya mengonsumsi camilan tak bergizi. Sebaliknya, kalau
mau ngemil pilih makanan ringan yang bergizi, seperti : roti, kacang
rebus, dan buah-buahan.
c. Kebiasaan makan makanan siap saji (fast food) yang juga komposisi
gizinya tidak seimbang, yaitu terlalu tinggi kandungan kalorinya,
efeknya jadi gemuk.
d. Kebiasaan tidak makan pagi dan malas minum air putih.

Gizi yang dibutuhkan kebutuhan makanan yang remaja konsumsi harus


mengandung zat-zat berikut :

1. Sumber energy yang sering disebut sumber tenaga bisa diperoleh dari
sumber karbohidrat, seperi beras, jagung ubi kayu, talas, mie, kentang,
dan roti, minyak, margarine, dan santan yang mengandung lemak.
2. Sumber protein disebut juga zat pembangun yang sangat diperlukan
untuk pertumbuhan, perkembangan badan, pembentukan jaringan-
jaringan baru, dan pemeliharaan tubuh. Selain itu, protein juga berguna
untuk menjernihkan pikiran, dan meningkatkan konsentrasi dan
kecerdasan. Sumber protein diperoleh dari sumber hewani (daging, ayam,
ikan, dan telur) dan nabati (tumbuh-tumbuhan seperti kacang-kacangan,
biji-bijian, tahu, dan tempe). Jangan terpaku kalau protein itu harus
makan “daging dan ayam”. Kalau tidak ada, protein nabati juga tidak
kalah kandunagn proteinnya untuk proses perkembangan dan
pertumbuhan badan.
3. Lemak berguna sebagai caangan energy, pelarut vitamin A,D,E,K, pelumas
persendian, pertumbuhan, dan pencegahan peradangan kulit, pemberian
cita rasa pad makanan. Lemak bisa diperoleh dari minyak goring,
mentega, susu, daging, dan ikan. Makanann berlemak yang berlebihan
seperti daging berlemak, kulit ayam, susu berlemak, keju, dan mentega
tidak disarankan karena bisa mengganggu kesehatan.
4. Vitamin dapat diperoleh dari sayuran dan buah-buahan. Kandungan
vitamin dan mineral pada bah dan sayur bermanfaat untuk mengatur
pengolahan bahan makanan serta menjaga keseimbangan cairan tubuh.
Biasanya banyak remaja yang kurang suka makan sayuran dan buah-
buahan.padahal, makanan tersebut bermanfaat sekali bagi tubuh.
Vitamin yang dibutuhkan antara lain : vitamin B6, asam folat, B12, A,C,D
dan E. bila perlu, memenuhi kebutuhanvitamin dan mineral bisa dengan
makan tablet-tablt vitamin yang dijual.
5. Mineral sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan
selama mas pubertas dan remaja. Misalnya, kalsium diperlukan untuk
pertumbuhan tulang dan otot-otot. Makanan sumber kalsium bisa
diperoleh dari susu (hasil olahannya), makanan yang difermentasi (tempe,
oncom, tauco, dan sebagainya). Selain itu, tubuh juga memerlukan
mineral Zn (seng) untuk pertumbuhan dan kematangan seksual. Makanan
sumber seng bisa diperoleh dari ikan, kerang-kerangan, dan sayur-
sayuran.serat berfungsi untuk memudahkan proses buang air besar,
membuang racun-racun dalam tubuh, dan mencegah kegemukan. Serat
bisa diperoleh dari sayur-sayuran, buah-buahan dan agar-agar.
Yang perlu diperhatikan untuk mengatasi gizi kurang pada remaja supaya
tetap sehat adalah :
a. Kita perlu makan makanan dengan menu seimbang, yaitu menu yang
beraneka ragam dengan jumlah dan takaran yang sesuai sehingga
memenuhi kebutuhan gizi. Menu makanan harus mengandung sumber
karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.
b. Biasakan sarapan. Tidak harus nasi, tapi bisa bubur ayam, bubur kacang
hijau, mie dan sayur, susu, atau roti.
c. Kurangin ngemil yang tidak sehat, ganti dengan makanan yang lebih
bergizi atau buah-buahan.
d. Makanlah makanan sumber zat besi. Makan sumber vitamin C untuk
meningkatkan penyerapan zat besi, hindari minum the atau kopi setelah
makan (paling tidak satu jam setelah makan)
e. Minum air bersih dan matang minimal 8 gelas setiap hari.
f. Gunakan garam beryodium
g. Lakukan olahraga secara teratur
h. Jangan merokok dan menggunakan obat-obat terlarang.
i. Jangan memakai bumbu penyedap karena akan merugikan kesehatan.
j. Buang air besar yang teratur membantu penyerapan zat gizi dan
kelancaran proses pencernaan.

Cara menaikkan berat badan

1. Makanlah secara teratur 3 kali sehari dengan gizi seimbang.


2. Makanlah lebih banyak dari biasanya makan smber energy dan protein
seperti : roti, nasi, umbi-umbian, ikan, daging, tempe, tahu.
3. Tetap berolahraga secara teratur.
4. Memeriksakan kesehatan untuk mengetahui apakah mempunyai penyakit
tertentu.

B. Maag

Maag adalah gejala penyakit yang menyerang lambung dikarenakan


terjadi luka atau peradangan pad lambung yang menyebabkan sakit, mulas,
dan perih pada perut.

Penyebabnya bisa dikarenakan penderita makan secara tidak teratur,


terdapat mikroorganisme yang merugikan, mengonsumsi obat-obatan
tertentu, atau sebab-sebab lainnya seperti mengonsumsi alcohol, pola tidur
yang tidak teratur dan stress. Maag juga bisa terjadi apabila si penderita telat
makan, kemudian sewaktu makan si penderita maag makan dengan porsi
yang terlalu banyak. Bagi penderita maag yang sudah parah, penyakit maag
tersebut sangat berbahaya sekali dan dapat menyebabkan kematian.

Gejalanya :

 Sakit saat buang air besar


 Mual dan muntah
 Sering merasa lapar
 Perut kembung
 Nyeri yang terasa perih pada perut dan dada
 Sering bersendawa

Pengobatan :

Maag bisa disembuhkan tetapi tidak bisa sembuh total, maag adalah
penyakit yang dapat kambuh apabila si penderita tidak makan teratur, terlalu
banyak makan, atau sebab lain. Biasanya untuk meredakan atau
menyembuhkannya penderita harus mengkonsumsi obat jika diperlukan.
Tetapi maag dapat dicegah, yaitu dengan cara makan teratur, makan
secukupnya, cuci tangan sebelum makan dan jangan jajan sembarangan.

Obat-obatan untuk sakit maag umumnya dimakan dua jam sebelum


makan dan dua jam sesudah makan. Adapun dengan tujuan obat dikonsumsi
dua jam sebelm makan yaitu untuk menetralisir asam lambung, karena pada
saat tersebut penumpukan asam lambung sudah sangat banyak dan di dalam
lambung penderita pasti telah terjadi luka-luka kecil yang apabila terkena
asam akan terasa perih. Kemudian obat yang diminum dua jam sesudah
makan bertujuan untuk melindungi dinding lambung dari asam yang terus di
produksi. Akhirnya dua jam setelah makan, asam yang di lambung akan
terpakai untuk mencerna makanan sehingga sudah ternetralisir dan tidak
akan melukai dinding lambung
Obat-obatan yang biasa digunakan :

a. Antasida (menetralisir asam lambung dan menghilangkan nyeri)


b. Pompa proton pencegah bakteri (menghentikan produksi asam lambung
dan menghambat infeksi bakteri helicobacter pylori)
c. Agen cytoprotektif (melindungi jaringan mukosa lambung dan usus halus)
d. Obat anti sekretorik (mampu menekan sekresi asam)
e. Pankreatin (membantu pencernaan lemak, karbohidrat, protein dan
mengatasi gangguan sakit pencernaan seperti perut kembung, mual, dan
sering mengeluarkan gas)
f. Rantidin (mengobati tukak lambung)
g. Simetidin (mengobati dispepsia)

Selain itu penyakit ini dipercaya memiliki bebrapa jenis menuman dan makanan
yang kurang baik untuk dikonsumsi yaitu :

a. Minuman yang merangsang pengeluaran asam lambung antara lain : kopi,


anggur putih, sari buah sitrus, dan susu.
b. Makanan yang sangat asam atau pedas seperti cuka, cabai, dan merica
(makanan yang merangsang perut yang dapat merudak dinding lambung)
c. Makanan yang sulit dicerna dan dapat memperlambat pengosongan
lambung. Karena hal ini dapat menyebabkan peningkatan peregangan di
lambung yang akhirnya dapat meningkatkan asam lambung antara lain
makanan berlemak, kue tar, coklat, dan keju.
d. Makanan yang dapat melemahkan klep kerongkongan bawah sehingga
menyebabkan cairan lambung dapat naik ke kerongkongan seperti
alcohol, coklat, makanan tinggi lemak, dan gorengan.
e. Makanan dan minuman yang banyak mengandung gas dan juga yang
terlalu banyak serat, antara lain:
 Sayur-sayuran tertentu seperti sawi dan kol
 Buah-buahan tertentu seperti nangka dan pisang ambon
 Makanan berserat tinggi tertentu seperti kedondong dan buah yang
dikeringkan
 Minuman yang mengandung banyak gas (seperti minuman bersoda)

Selain itu, kegiatan yang dapat meningkatkan gas di dalam lambung juga harus
dihindari, antara lain makan permen khususnya permen karet serta merokok.
3. Identitas Klien

Nama : Ni Putu Sri Ulandari

Tempat, tanggal lahir : Negara, 13 April 1997

Alamat Asal : Lelateng

Usia : 18 tahun

Status : Mahasiswa fakultas teknik Jurusan Teknik arsitektur


Universitas udayana, semester II
Berat Badan : 46 kg

Tinggi Badan : 160 cm

4. Proses Wawancara

Dessy : “selamat pagi, saya Putu Dessy Ira Ardianthi dari Poltekkes Denpasar ingin
mewawancarai anda mengenai status gizi. Apakkah anda bersedia?”

Sri : “Iya, tentu saja.”

Dessy : “pertama-tama, saya ingin mengetahui nama anda siapa? Dan sedang
menempuh pendidikan dimana?”

Sri : “Nama Saya Ni Putu Sri Ulandari, sedang menempuh pendidikan di


fakultas teknik, jurusan teknik arsitekektur Universitas Udayana.”

Dessy : “Baiklah, mengenai status gizi, jika anda berkenan saya ingin menanyakan
berat badan dan tinggi badan anda.Berapakah berat dan tinggi sri?”

Sri : “berat badan saya 46kg, dan tinggi saya 160cm.”

Dessy : “menurut penghitungan indeks massa tubuh, anda tergolong kedalam


Berat badan Kurang atau Under Weight. Bagaimanakah pola makan
anda?”

Sri : “Pola makan saya tidak teratur, apalagi dengan aktivitas saya yang sangat
padat dikampus, yang membuat pola makan saya tidak teratur. Terkadang
saya hanya makan sehari dalam sehari.”

Dessy : “Dengan aktivitas sri padat, seharusnya sri menyempatkan diri untuk
makan, walaupun bukan mengonsumsi nasi, namun setidaknya ada asupan
nutrisi yang masuk kedalam tubuh anda. Apakah menurut sri makanan
yang anda konsumsi sudah mencukupi nutrisi anda dalam sehari?”

Sri : “jika dilihat dari aktivitas saya yang sangat padat, saya merasa nutrisi yang
saya konsumsi kurang karena terkadang saya sampai lupa makan, karena
tugas yang menumpuk dan kegiatan kampus yang tidak dapat
ditinggalkan”
Dessy : “menurut sri apakah factor aktivitas yang padat sangat mempengaruhi
status gizi anda? Atau ada factor keturunan yang menyebabkan berat
badan sri tidak bisa naik?”

Sri : “menurut saya kedua factor tersebut sangat mempengaruhi karena di


keluarga saya tidak ada orang yang memiliki berat badan berlebih, dan
juga factor aktivitas saya yang sangat padat dapat mempengaruhi berat
badan saya.”

Dessy : “dengan aktivitas sri sekarang sebagai mahasiswa, makanan apa yg


biasanya anda konsumsi?”

Sri : “karena saya anak kos, maka saya biasa hanya membuat mei instan di kos,
saya juga biasanya membeli makanan di pinggir jalan”

Dessy : “dengan begitu dengan aktivitas sri yang padat, membuat pola makan sri
tidak teratur. Untuk dapat membuat berat badan sri menjadi normal, anda
harusnya memnuhi kebutuhan gizi anda secara teratur. Dengan mengatur
pola makan yang teratur, dan makan tiga kali sehari, dan mengonsumsi
makanan yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi harian sri, seperti
mengonsumsi makanan yang tinggi protein, lemak, dan mengonsumsi
sayuran dan buah-buahan. Dengan begitu berat badan sri akan dapat
menjadi normal dan dengan berat badan yang normal anda akan terhindar
dari penyakit.”

Sri : “terkadang dengan tidak teraturnya pola makan saya, penyakit maag saya
terkadang kambuh, pada saat kambuh saya sangat merasa nyeri dan
terkadang terasa mual.”

Dessy : “dengan begitu sri harusnya mengatur pola makan anda, apalagi jika anda
memiliki maag, jika maag anda dibiarkan bisa menjadi maag kronis,
penyebab dari penyakit maag tidak hanya karena ketidakteraturan waktu
makan, tetapi bisa juga disebabkan oleh stress.”

Sri : “Apa yang seharusnya saya lakukan mengingat aktivitas saya yang sangat
padat yang terkadang saya tidak sempat untuk makan, bagaimana saya
bisa memenuhi kebuthan gizi saya, sekaligus agar penyakit maag saya
tidak semakin parah?”
Dessy : “jika seperti itu, anda sebaiknya, menyempatkan makan tiga kali sehari
agar nutrisi sri tercukupi dan maag anda tidak kambuh. jika bisa, sri
sebaiknya membawa obat maag, jika maag sri kambuh, sri bisa meminum
obat tersebut, agar maag yang sri derita tidak mengganggu aktivitas anda.”

Sri : “obat apa yang harusnya saya bawa?”

Dessy : “untuk jenis obat, sri bisa membawa obat antasida, antasida dapat
meredakan rasa nyeri, jadi antasida dapat anda minum jika maag yang
anda derita kambuh.”

Sri : “terimakasih atas informasinya.”

Dessy : “terimakasih kembali, karena telah meluangkan waktunya untuk saya


wawancara. Semoga sedikit informasi yang saya berikan dapat bermanfaat
bagi kesehatan anda. Selamat menempuh pendidikan Arsitektur, semoga
kuliah anda lancar dan segala sesuatu dapat berjalan sesuai rencana. Jika
begitu, saya ingin pamit. Terimakasih atas waktu yg anda luangkan.
Selamat pagi”

Sri : “astungkara, selamat pagi.”


5. Hasil Wawancara

Dalam wawancara yang telah saya lakukan dengan mahasiswi jurusan arsitektur
universitas udayana, dapat disimpulkan bahwa Sri Ulandari, menderita kekurangan
Berat Badan (underweight) dikarenakan padatnya kegiatan yang ia jalani, dan ketidak
teraturan pola makan. Dengan tidak teraturnya pola makan, tidak saja berdampak
pada kekurangan berat badan saja, melainkan adanya penyakit maag yang timbul.
Sebagai educator, saya memberikan saran kepada Saudari Sri Ulandari bahwa, ia
harus menyempatkan untuk makan disela-sela kesibukannya, agar penyakit maag
yang dimiliki tidak kambuh. jika penyakit tersebut telah kambuh, saya menyerankan
untuk terus membawa obat antasida untuk menghilangkan rasa nyeri di perut agar
maag yang dialami tidak semakin parah.

Melalui data wawancara yang saya lakukan, dapat dilihat bahwa saudari sri
mengalami berat badan kurang dikarenakan ketidakseimbangan berat badan dan
tinggi badan.

Dapat dihitung dengan menggunakan rumus Berat Badan Ideal

BBI = (TB-100) x 90%

BBI = (160-100) x 90%

= 60 x 90%

= 54

Jadi berat badan ideal untuk saudari Sri adalah 54 kg

Namun, pada kenyataannya saudari Sri memiliki berat badan 46 kg, maka jika dihitung
menggunakan Indeks Massa Tubuh, akan disapatkan hasil sebagai berikut :

𝑩𝑩 (𝒌𝒈)
BMI =
𝑻𝑩𝟐 (𝒎)

Adapun rentangan dalam tabel BMI adalah :


BMI < 18,5 : berat badan kurang (underweight) : biru
BMI 18,5 – 24 : normal : hijau
BMI 25 – 29 : kelebihan berat badan (overweight) : kuning
BMI >30 : obesitas : orange
BMI >39 : obesitas berlebih : merah
𝐵𝐵 (𝑘𝑔)
BMI =
𝑇𝐵2 (𝑚)

46
=
1,62

= 17,96

Dengan adanya data 17,96 maka saudari Sri dapat dikategorikan dalam berat
badan kurang (underweight) dikarenakan berat ideal atau normal adalah pada
rentang 18,5-24.

Dengan aktivitas kampus yang padat ditambah dengan tugas, dengan seperti
itu membuat pola makan Saudari Sri tidak teratur. Jadi dengan ketidak
teraturan porsi makannya itulah membuat berat badannya belum mencapai
batas normal. Selain itu dengan ketidak teraturan pola makannya, membuat
Saudari Sri mengidap penyakit maag. Penyakit maag yang diderita Saudari Sri,
terkadang kambuh jika Saudari Sri telat makan, atau stress.

Peran Saya Sebagai Perawat disini adalah sebagai :

1. Peran Perawat sebagai coordinator


Merencanakan pola makan saudari Sri agar makan secara teratur 3x
sehari.
2. Peran Perawat sebagai Konsultan
Sebagai konsultan disini sebagai tempat konsultasi dan memberi saran
kepada pasien. Seperti saudari Sri yang berkonsultasi mengenai
penyakit maag yang diderita, sebisa mungkin saya memberikan solusi
mengenai permasalahan saudari Sri.
3. Peran Perawat Sebagai Educator
Membantu klien meningkatkan status gizi klien, sehingga dapat terjadi
perubahan positive pada diri klien. Memberikan pembelajaran bahwa
yang seharusnya dilakukan untuk mendapat berat badan ideal
sekaligus agar penyakit maag yang diderita klien dapat diminimalkan.
DAFTAR PUSTAKA

Arisman. 2004.Gizi dalam Daur Kehidupan : Buku Ajar Ilmu Gizi.Jakarta :


EGC.

Aiva, Nur. 2016. “Peran Perawat”.


https://www.academia.edu/8149779/PERAN_PERAWAT. Diakses pada 25
februari 2016

Wikipedia.2016. “Underweight”.
https://en.m.wikipedia.org/wiki/special:mobileLanguages/Underweight.
Diakses pada 25 februari 2016

Wikipedia.2011. “Maag”. https://id.m.wikipedia.org/wiki/maag. Diakses pada


25 februari 2016

Anda mungkin juga menyukai