Anda di halaman 1dari 3

Norma Yang Berlaku Di Masyarakat

Pendahuluan

Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan terlahir sebagai makhluk individu. Seiring
perkembangannya, kodrat manusia pun bergeser menjadi makhluk sosial. Mengapa demikian? Karena
sejak lahir hingga meninggal dunia manusia senantiasa membutuhkan pertolongan dan bantuan orang
lain. Mereka selalu ingin hidup bermasyarakat, bergaul dan berinteraksi satu dengan yang lainnya.
Demikianlah kodrat manusia disamping sebagai makhluk individu manusia juga berperan sebagai
makhluk sosial.

Dalam kehidupan sehari-hari manusia memiliki sifat, watak, selera, keinginan, dan
kepentingan sendiri-sendiri. Keinginan dan kepentingan manusia tersebut, satu dengan yang lainnya
tidak selalu sama atau seirama. Ketika keinginandan kepentingan berbeda atau malah bertentangan
maka akan menimbulkan gangguan hubungan diantara mereka. Jika hal ini dibiarkan dalam waktu
lama, akan menggangu ketentraman dan keamanan masyarakat. Oleh sebab itu, dalam masyarakat
diperlukan norma, kaidah, atau peraturan hidup.

Keberadaan peraturan hidup sangat diperlukan untuk memberi petunjuk kepada manusia.
Bagaimana ia harus bersikap dan bertingkah laku dalam masyarakat, agar tercipta kehidupan bersama
yang tertib, tentram, aman, dan harmonis. Peraturan hidup yang bersifat mengatur dan memaksa demi
terjaminnya tata tertib dalam masyarakat inilah yang sering disebut peraturan hukum atau kaidah
hukum. Dengan adanya peraturan hukum tersebut, di harapkan setiap anggota masyarakat dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya dengan aman, tenteram, dan damai. Dengan demikian, setiap ancaman
dan gangguan dapat dihindari.

Kaidah atau norma berisi perintah dan larangan. Perintah merupakan keharusan bagi
seseorang untuk berbuat sesuatu karena akan mendatangkan kebaikan. Sebaliknya, larangan
merupakan keharusan bagi seseorang untuk tidak berbuat sesuatu karena akan menimbulkan hal yang
tidak baik. Berkaitan dengan hal itu, sistem norma yang berlaku bagi manusia sekurangkurangnya
terbagi menjadi empat (4) jenis. Keempat Norma tersebut yaitu norma agama, norma kesusilaan,
norma kesopanan dan norma hukum. Artinya, saling bertautan dan saling melengkapi antara yang satu
dengan yang lainnya.

1. Norma Agama
Norma agama merupakan peraturan hidup yang diterima sebagai perintah perintah,
larangan-larangan, dan ajaran-ajaran yang berasal dari Tuhan. Mereka mencakup aspek
kehidupan sehari-hari dan memengaruhi interaksi sosial, termasuk hubungan dengan Tuhan,
etika moral, ritual keagamaan, dan hal-hal seperti makanan, pakaian, serta perilaku seksual.
2. Norma Kesusilaan
Norma kesusilaan dapat diajarkan dan dibiasakan mulai dari lingkungan keluarga.
Keluarga merupakan unit terkecil dalam suatu sistem masyarakat. Seiring dengan berjalannya
waktu serta perkembangan jaman, Norma kesusilaan adalah aturan atau pedoman yang
mengatur tingkah laku dan tindakan seseorang dalam masyarakat berdasarkan nilai-nilai
moral, kebajikan, dan sopan santun yang diakui oleh kelompok atau budaya tertentu. Norma
ini berkaitan dengan hal-hal seperti kesopanan, kejujuran, kesetiaan, sikap hormat, dan
perilaku yang dianggap pantas dalam konteks moral dan sosial. Norma kesusilaan sering kali
berakar dari ajaran agama, budaya, tradisi, dan norma-norma sosial yang berlaku di suatu
masyarakat.

3. Norma Kesopanan
Norma kesopanan atau biasa dikenal dengan adab merupakan salah satu norma yang
berlaku dalam masyarakat. Norma Kesopanan merupakan salah satu aturan yang diterapkan
di masyarakat Indonesia yang timbul sebagai hasil dari pergaulan individu di dalam
lingkungan sosial dan menjadi tuntunan dalam pergaulan sehari-hari. Norma kesopanan
merupakan unsur terpenting dalam bersosialisasi, Kehidupan individu sebagai entitas sosial
dapat mencapai kesejahteraan yang seimbang dan memerlukan aturan atau pengaturan yang
berguna untuk mengatur individu yang hidup bersama dalam masyarakat.
Norma kesopanan dimaksudkan sebagai “peraturan hidup yang menjadi kebiasaan
dan berlaku dalam lingkungan sosial dengan memiliki ciri antara lain berasal dari pergaulan
manusia, bersifat lokal, sanksi bagi yang diberikan berupa pelabelan, cemoohan dan hinaan
dari masyarakat” Contoh: yang muda harus menghormati orang yang lebih tua, tidak meludah
dilantai atau sembarang tempat, mempersilakan tempat duduk kepada wanita didalam kereta
api atau bus-bus, terutama wanita yang tua, wanita hamil,ataupun wanita yang membawa bayi
maupun anak kecil.

4. Norma Hukum
Norma hukum merupakan peraturan hidup yang dibuat oleh penguasa negara.bersifat
memaksa dan mempunyai sanksi-sanksi yang tegas. Seperti yang sudah disebutkan kalau ini
didasari oleh Pancasila, maka contoh norma hukum tertulis adalah Undang-Undang,
Peraturan Pemerintah, dan dokumen penting lainnya. Hukum tertulis ini digunakan untuk
kehidupan masyarakat pada satu wilayah negara dan dibuat oleh lembaga yang berwenang,
Ini mencakup peraturan tertulis dan tidak tertulis yang ditegakkan oleh lembaga-lembaga
seperti pengadilan dan kepolisian untuk menjaga ketertiban dan keadilan. Contoh: merampas
nyawa orang lain maupun tiap perbuatan yang melanggar hukum akan dikenakan sanksi
pidana sesuai didalam pasal-pasal yang berlaku.
Kesimpulan

Berdasarkan uraian tersebut dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

1. Suatu persoalan yang tidale dapat lepas dari kehidupan manusia, fsenantiasa .melandasi
perbuatan serta menlpakan orientasi segenap· kegiatan hidup manusia, adalah persoalan
tentang nilai. Manusia berbuat, karena ada sesuatu yang diinginkan. Nilai diartikan
sebagai kualitasatau sesuatu kenyataan yang mempunyai keWlggulan, kegunaan dan
diinginkao.
2. Pem~aman tentang nilai yang semula sifatnya abstrak, berubah meojadi
kenyataan .dalam perbuatan. Perbuatan. yang mencerminkannilai itu secara tidak
langstmg tenmgkap melalui norma. Dengan demikian nilai diaktualisasikan di dalam
perbuatan melalui norma.
3. Norma hidup masyarakat merupakan penamptmg norma keluarga, pada hakikatnya
merupakan perwujudan nilai oleh individu di dalam hubWlgan antar (interaksi) menuju
terwujudnya kepentingan dan keteraturan. Kedua aspek formal tersebut dapat terwujud
di dalam solidaritas dan subsidiaritas.
4. Di dalam kehidupan .bersama perwujudan nilai ke dalam norma masyakat mengantarkan
masyarakat kearah yang lebih baikdalam arti memberikan kesempatan kepada individu
untuk lebih mengaktualisasikan nilai-nilai.

Daftar Pusaka

Jurnal Filsafat No23 November 1994

Uswatun, H. D., & Nadiroh. (2017). Pengaruh Diferensiasi Peran dan Tingkat Pendidikan Terhadap
Inkeinginan Ibu Mengatasi Masalah Lingkungan Keluarga. Volume XVIII Nomor 2 eptember 2017 ISSN
1411-1829, 01-26.

Agus Dwiyono dkk, Pendidikan Kewarganegaraan, (Jakarta, Desember 2107). Cet 1.

Afiddin, W. N. (2019). Pengaruh Bimbingan Sosial Terhadap Etika Pergaulan Peserta Didik Kelas VII
SMP. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa, VIII(9).

Anda mungkin juga menyukai