Anda di halaman 1dari 3

VALUES AND SOCIAL NORMS

Suatu persoalan yang tidak dapat lepas dari kehidupan manusia, senantiasa melandasi,
perbuatan· serta merupakan orientasi segenap kegiatan hidup, adalah persoalan nilai. Manusia
berbuat, karena ada sesuatu yang diinginkan. Apabila yangdiinginkan itu tercapai, puaslah ia.
Hal-hal yang dapat menimbulkan kepuasan itu tentu bukan sesuatu hal yang biasa, melainkan
sesuatu yang memiliki kelebihan, keunggulan atau sesuatu yang mempunyai daya tarik
tertentu, yang lazim disebut dengan sesuatu yang mengandung nilai. Dengan demikian dapat
dikatakan, bahwa perbuatan manusia itu didorong oleh nilai-nilai.

Di dalam Jurnal Filsafat (1995) menjelaskan dengan jelas bahwa nilai diartikan
sebagai kualitas atau sesuatu kenyataan yang mempunyai keunggulan, kegunaan dan
diinginkan. Lebih lanjut Soerjanto (1984) mengemukakan bahwa nilai adalah suatu kualitas
atau penghargaan terhadap sesuatu, yang dapat menjadi dasar penentu tingkah laku
seseorang. Dengan kata lain, nilai dapat diartikan sebagai suatu bentuk penghargaan serta
keadaan yang bermanfaat bagi manusia sebagai penentu dan acuan dalam menilai dan
melakukan suatu tindakan. Dengan mengacu pada sebuah nilai, seseorang bisa menentukan
bagaimana ia harus berbuat dan bertingkah laku yang baik sehingga tidak menyimpang
dari definisi norma-norma sosial yang berlaku.

Norma adalah perwujudan nilai, ukuran baik/buruk yang dipakai sebagai pengarah,
pedoman, pendorong perbuatan manusia di dalam kehidupan bersama. Wujud nilai, ukuran
baik buruk itu mengatur bagaimana seharusnya seseorang itu melakukan perbuatan. Dikatan
wujud nilai, karena antara norma dan nilai itu berhubungan erat, bahkan merupakan satu
kesatuan, terutama nilai kebaikan. Norma merupakan perwujudan aktif dari nilai.

Dalam kehidupan sehari-hari terdapat bermacam-macam norma yang berlaku dalam


masyarakat Indonesia yaitu norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan, norma
hukum dan lain-lain. Norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan, dan norma hukum
digolongkan sebagai norma umum. Selain itu dikenal juga adanya norma khusus, seperti
aturan permainan, tata tertib sekolah, tata tertib pengunjung tempat bersejarah dan lain-lain.

Contoh nilai yang berlaku dalam masyarakat Indonesia Pancasila sila pertama,
"Ketuhanan Yang Maha Esa" mengandung nilai ketuhanan. Dikutip dari Pendidikan
Kewarganegaraan: Kecakapan Berbangsa dan Bernegara oleh Aa Nurdiaman, perwujudan
nilai sifatnya yang Maha sempurna. Bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dengan cara
menjalankan semua perintah-Nya, sekaligus menjauhi segala larangan-Nya.
Saling menghormati dan menoleransi antar pemeluk agama yang berbeda-beda.
Menjaga kebebasan bersama dalam menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing.

Adapun contoh norma kesopanan adalah saat orangtua mengajarkan sikap sopan
santun dan diterapkan langsung dalam kehidupan contohnya seperti mempelakukan orang
lain yang lebih dewasa dengan tutur kata yang baik, kemudian gotong royong, lalu pada nilai
kemanusiaan contoh sikapnya adalah mengakui adanya harkat dan martabat sesama manusia
dalam kehidupan. Norma kesusilaan berkaitan dengan nilai kemanusiaan. Jika melanggar
akan terjerat hukum pidana dan sanksi di masyarakat. Contoh kasus yang melanggar norma
kesusilaan yaitu penghianatan, pelecehan seksual, penyimpangan perilaku atau kriminalitas.

Norma Agama adalah aturan bertingkah laku yang bersumber dari ajaran agama.
Norma tersebut berupa perintah, anjuran, dan larangan. Anjuran yang dimaksud adalah
anjuran untuk berbuat baik dan meninggalkan perbuatan buruk. Semua agama mengajarkan
hal itu. Selanjutnya, adalah norma kesopanan artinya aturan kesopanan. Norma kesopanan
adalah keseluruhan aturan bertingkah laku dalam masyarakat. Aturan tersebut timbul dalam
pergaulan masyarakat. Norma kesopanan disebut juga aturan yang beradab. Ketiga, Norma
kesusilaan adalah aturan bertingkah laku manusia yang berdasarkan hati nurani. Susila
artinya baik budi bahasanya, beradab, atau sopan. Susila hampir sama dengan sopan, tetapi
sedikit berbeda. Kesopanan tergantung pada budaya yang berlaku di masyarakat. Susila
berlaku umum. Susila berlaku di semua masyarakat. Perkataan atau perbuatan yang sesuai
dengan hati nurani dikatakan susila. Terakhir, Norma hukum adalah aturan yang bersumber
dari hukum. Norma hukum didasarkan sepenuhnya pada undang-undang. Norma hukum
dibuat oleh pemerintah. Fungsinya agar tidak ada kekacauan di masyarakat. Dengan norma
hukum masyarakat dapat hidup damai dan tenteram (Winarno, 2011: 114).

Untuk nilai yang dikembangkan semuanya berdasarkan nilai-nilai yang berada di


dalam kelima sila Pancasila, yang menjadi pedoman hidup dalam bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Tujuannya, agar semua warga memperoleh hak untuk hidup dengan dama,
adil dan sejahtera sesuai dengan nilai Pancasila yaitu, Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan,
Keadilan serta Kesamaan Hak serta Kewajiban dan Kedudukan dalam Negara.

Adapun contohnya, Sila pertama Pancasila berbunyi: "Ketuhanan Yang Maha Esa."


Contoh nilai praksisnya adalah: Tidak mewajibkan warga negara memeluk agama tertentu,
tetapi hukum Indonesia mengharuskan mereka untuk memeluk suatu agama Pemerintah
menjamin kehidupan beragama dan toleransi antarumat Pengabdian kepada Tuhan untuk
memenuhi kewajiban dan larangan negara menurut agama serta kepercayaanya masing-
masing Percaya akan adanya Tuhan Yang Maha Esa, yang selalu mengawasi semua tindakan
manusia, sekaligus bertanggung jawab atas apa yang akan terjadi di masa depan.

Sila kedua Pancasila berbunyi: "Kemanusiaan yang adil dan beradab." Contoh nilai
praksisnya, yakni: Memahami bahwa tiap orang memiliki hak cipta, kekuasaan, dan kekuatan
yang tidak ada persamaannya dengan makhluk lain Pemerintah selalu berupaya
meningkatkan potensi seluruh masyarakat Pengakuan martabat manusia Penghormatan untuk
mencapai kemerdekaan Urusan pemerintahan harus mampu mewujudkan keadilan dalam
peradaban. Lalu, Sila ketiga Pancasila berbunyi: "Persatuan Indonesia." Contoh nilai
praksisnya, yaitu: Cinta bangsa dan negara adalah bagian dari nilai serta makna nasionalisme
Komitmen terhadap tanah air dan warga negara Indonesia Memajukan nilai persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia Menghapus kekuasaan yang tidak diperoleh secara sah
Pemahaman akan nilai persatuan Indonesia.

Dalam sila keempat Pancasila, contoh nilai praksisnya adalah Pimpinan aparatur
pemerintah dari tingkat terendah sampai tertinggi hendaknya berkembang sesuai akal sehat
dan pedoman yang ada, lalu eluruh rakyat Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan
kewajiban yang sama, gotong royong merupakan nilai yang harus dijalankan dan adanya
pengakuan nilai kedaulatan di tangan rakyat Harus bisa menyatakan kepentingan seluruh
rakyat. Selanjutnya, yang terakhir adalah Sila kelima Pancasila yang berbunyi: "Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia." Contoh nilai praksisnya, yaitu: Menekankan prinsip
pemerintah yang mendukung kemajuan dan pembangunan Tujuan masyarakat adil dan
makmur harus dapat dicapai Nilai antara hak dan kewajiban harus seimbang Bersikap saling
menghormati Mengutamakan keadilan untuk seluruh masyarakat.

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6257698/nilai-nilai-pancasila-dan-contohnya-di-
kehidupan-sehari-hari

Winarno. (2011). Implementasi Pembelajaran PKN Dalam Bersosialisasi Dengan


Masyarakat. Jurnal Pendidikan.

Poespowardoyo, Soerjanto. (1984). Refleksi Budaya Mengenai Pembangunan Nasional


Dalam Sophie Buletin Fakultas Sastra Universitas Indonesia, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai