Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ocktin Mahashelly Elok Setyaningsih

NIM : 215110501111032
Kelas : MKI (F)

UTS

“ NILAI, NORMA, ADAT KEBIASAAN, DAN TRADISI ”

Pengertian :
Nilai Secara bahasa, kata nilai dapat diartikan sebagai “harga”. Namun tentu saja
kata tersebut memiliki makna yang lebih luas dan berhubungan dengan sesuatu yang berharga
bagi manusia. Pada dasarnya pengertian nilai adalah suatu konsep umum atau gagasan yang
merujuk pada hal-hal yang dianggap benar, baik, berharga, penting, indah, pantas, dan
dikehendaki oleh masyarakat secara umum di dalam kehidupannya. Ada juga yang
menyebutkan arti kata nilai adalah suatu bentuk penghargaan dan keadaan yang bermanfaat
sebagai pedoman umum bagi manusia dalam melakukan dan menilai suatu tindakan.
Pengertian Nilai Menurut Para Ahli
Agar lebih memahami apa itu nilai, maka kita dapat merujuk pada pendapat beberapa
ahli berikut ini:
1. Raden Mas Tumenggung Sukamto Notonagoro
Menurut Notonagoro, pengertian nilai adalah sekumpulan tindakan manusia yang
tersusun secara sistematis, baik dalam bentuk material mapun non-material. Lebih
lanjut Notonagoro menyebutkan bahwa nilai terdiri dari 3 nilai pokok, yaitu; nilai
vital, materil, dan rohani.
2. Koentjaraningrat
Menurut Koentjaraningrat, arti nilai adalah suatu bentuk budaya yang berfungsi
sebagai pedoman bagi setiap manusia di dalam masyarakat. Budaya tersebut bisa
sesuatu yang dikehendaki ataupun tidak dikehendaki, tergantung sudut pandang
masyarakat tersebut.
3. Robert M. Z. Lawang
Menurut Robert Lawang, pengertian nilai adalah suatu gambaran mengenai hal-hal
yang diinginkan, berharga, pantas, dan juga mampu mempengaruhi perilaku setiap
individu yang memiliki nilai tersebut. Dengan kata lain, nilai tersebut menjadi
pedoman terhadap tata tertib kehidupan bermasyarakat.
4. Nursal Luth dan Dainel Fernandez
Menurut Nursal Luth dan Dainel Fernandez, pengertian nilai adalah perasaan-
perasaan tentang apa yang diinginkan atau tidak diinginkan yang dapat mempengaruhi
perilaku sosial dari orang yang mempunyai nilai tersebut.
Disebutkan juga bahwa nilai bukanlah tentang benar atau salah, tetapi tentang
dikehendaki atau tidak, disenangi atau tidak.
5. Sidi Gazalba
Menurut Sidi Gazalba, pengertian nilai adalah sesuatu yang bersifat abstrak, ideal,
bukan fakta, bukan benda konkrit, tidak hanya tentang benar dan salah yang
menuntuk pembuktian empirik, melainkan penghayatan yang dikehendaki dan tidak
dikehendaki.
6. Hoda Lacey
Menurut Hoda Lacey (1999:23), setidaknya ada enam pengertian nilai, yaitu:
 Sesuatu yang fundamental yang dicari orang sepanjang hidupnya.
 Suatu kualitas atau tindakan yang berharga, kebaikan, makna atau pemenuhan
karakter untuk kehidupan seseorang.
 Suatu kualitas atau tindakan yang membentuk identitas seseorang sebagai
pengevaluasian diri, penginterpretasian diri, dan pembentukan diri.
 Suatu kriteria fundamental bagi seseorang untuk memilih sesuatu yang baik diantara
berbagai kemungkinan tindakan.
 Suatu standar yang fundamental yang dipegang oleh seseorang ketika bertingkah laku
bagi dirinya dan orang lain.
 Suatu ”objek nilai”, suatu hubungan yang tepat dengan sesuatu yang sekaligus
membentuk hidup yang berharga dengan identitas kepribadian seseorang. Objek nilai
mencakup karya seni, teori ilmiah, teknologi, objek yang disucikan, budaya, tradisi,
lembaga, orang lain, dan alam itu sendiri.
7. Soerjono Soekanto
Menurut Soerjono Soekanto, nilai adalah konsepsi abstrak yang ada di dalam diri
manusia karena nilai dapat merupakan sesuatu yang dianggap baik dan dapat pula
dianggap sesuatu yang buruk.
Nilai baik akan menjadi simbol kehidupan yang dapat mendorong integritas sosial,
sebaliknya nilai yang buruk akan berdampak pada terjadinya konflik.
8. Karel J. Veeger
Menurut Karel J. Veeger, sosiologi memandang nilai-nilai sebagai pengertian-
pengertian (sesuatu di dalam pikiran orang) tentang baik tidaknya perbuatan-
perbuatan. Dengan kata lain, nilai adalah hasil penilaian atau pertimbangan moral.

Setidaknya ada enam fungsi nilai bagi kehidupan manusia. Adapun beberapa fungsi
nilai adalah sebagai berikut:
1. Nilai dapat berfungsi sebagai petunjuk arah bagaimana cara berpikir dan bertindak
sesuai norma dan niali yang berlaku, sebagai acuan dalam menentukan pilihan
terhadap peran individu di masyarakat, serta sebagai pemersatu banyak orang ke
dalam kelompok tertentu.
2. Sebagai sarana untuk membantu proses pengembangan diri setiap individu yang ada
di masyarakat.
3. Sebagai pelindung setiap individu yang ada di masayrakat.
4. Sebagai sarana untuk mendorong setiap orang agar melakukan sesuatu berdasarkan
nilai-nilai tertentu.
5. Sebagai sarana untuk menyampaikan pendapat bagi masyakarat umum.

Norma merupakan kata yang berasal dari bahasa Belanda yaitu norm yang memiliki arti
patokan, pedoman, atau pokok kaidah dan bahasa Latin yaitu mos yang memiliki arti tata
kelakuan, adat istiadat, atau kebiasaan. Berdasarkan KBBI atau Kamus Besar Bahasa
Indonesia, norma memiliki arti sebagai aturan maupun ketentuan yang sifatnya mengikat
suatu kelompok orang didalam masyarakat. Dimana norma diterapkan sebagai panduan,
tatanan, dan juga pengendali tingkah laku yang sesuai. Craig Calhoun merupakan sosiologis
asal Amerika menyatakan, norma baginya merupakan suatu pedoman maupun aturan yang
menyatakan bagaimana seorang individu seharusnya bertindak di dalam suatu situasi
ditengah masyarakat.
Sedangkan, menurut E. Utrecht yang merupakan ilmuwan sekaligus pakar hukum
yang lahir di Surabaya, menggambarkan bahwa norma sebagai segala himpunan petunjuk
hidup yang digunakan untuk mengatur berbagai tata tertib di dalam masyarakat maupun
bangsa dimana peraturan tersebut harus ditaati oleh setiap masyarakat, dan jika melanggar
akan ada suatu bentuk konsekuensi dari pihak yang berwenang.
Berdasarkan pengertian yang ada dari berbagai macam ahli dan Kamus Besar Bahasa
Indonesia di atas mengenai pengertian norma, dapat disimpulkan bahwa normal sosial
merupakan aturan yang dibentuk karena adanya suatu kebutuhan masyarakat akan ketertiban
yang ingin dicapai dalam kehidupan sehari-hari, dan jika norma atau peraturan yang ada
dilanggar, orang tersebut akan mendapatkan sanksi sesuai dengan kesepakatan yang sudah
berlaku.

Pengertian Norma Menurut Para Ahli :


1. Broom dan Selznic
Broom dan Selznic mengatakan bahwa norma adalah sebuah rancangan yang sifatnya
ideal serta berasal dari perilaku manusia yang memberikan batasan bagi suatu anggota
masyarakatnya dengan tujuan agar bisa mencapai tujuah hidup yang lebih sejahtera.
2. Bellebaum
Bellebaum yang merupakan sosiologis asal Jerman, menyatakan bahwa norma sosial
merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengatur tiap individu yang ada dalam
suatu lingkungan masyarakat agar bertindak maupun berperilaku yang sesuai dengan
sikap dan keyakinan tertentu yang berlaku dalam lingkungan tersebut.
3. John J. Macionis
Menurut John J. Macionis yang merupakan profesor sosiologi menyatakan(1997),
norma merupakan segala aturan dan harapan yang ada di masyarakat yang memandu
segala perilaku yang dilakukan anggota masyarakat.
4. Soerjono Soekanto
Soerjono Soekanto yang merupakan Lektor Kepala Sosiologi dan Hukum Adat di
Fakultas Hukum Universitas Indonesia juga menyatakan bahwa norma sosial adalah
sebuah perangkat yang di mana norma tersebut dibuat agar hubungan yang ada di
dalam suatu lingkungan masyarakat dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan
atau diharapkan.

Fungsi Norma :
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, norma merupakan suatu hal yang penting bagi
masyarakat untuk menjaga keseimbangan dan kedamaian bersama. Berikut beberapa
fungsi norma yang ada di masyarakat:
 Untuk memastikan terciptanya kehidupan masyarakat yang lebih aman dan tertib.
 Untuk mengatur perbuatan masyarakat agar sesuai dengan nilai yang ada dan berlaku.
 Agar dapat mencegah adanya benturan kepentingan antar masyarakat.
 Untuk membantu masyarakat dalam mencapai tujuan atau kesepakatan bersama.
 Digunakan sebagai petunjuk maupun pedoman yang dapat digunakan untuk menjalani
hidup di lingkungan masyarakat sebagai individu.
 Norma digunakan agar dapat mengatur perilaku masyarakat.
 Norma digunakan agar adanya suatu batasan untuk tidak dilanggar .
 Norma digunakan untuk mendorong individu untuk dapat beradaptasi dengan
lingkungan masyarakat yang ada berdasarkan nilai-nilai yang berlaku.

Jenis-jenis Norma
1. Norma Agama
Norma agama merupakan aturan-aturan yang dijalankan oleh masyarakat yang
sumbernya berasal dari Tuhan Yang Maha Esa. Norma ini biasanya berisi akan perintah
yang harus dijalankan oleh seseorang, ajaran yang merupakan segala ilmu ataupun
pedoman bagi para penganut agama tersebut, maupun larangan yang berarti tidak
melakukan suatu perbuatan yang seharusnya dihindari. Berdasarkan pengertia norma
agama, maka didalamnya memiliki sifat yaitu dogmatis yang berarti bahwa aturan yang
ada tidak boleh ditambah maupun juga dikurangi nilainya sesuai dengan yang tertulis
pada kitab suci masing-masing agama.
Norma agama sendiri dipercaya jika dilanggar memiliki sanksi yang nantinya akan
diberikan setelah orang tersebut meninggal dunia berupa dosa maupun hukuman yang
harus dijalankan berdasarkan ajaran masing-masing agama di akhirat.
Di Indonesia sendiri, norma agama berbeda-beda dikarenakan terdapat enam
agama berbeda yang hidup saling berdampingan, seperti Islam, Kristen Protestan, Kristen
Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu yang memiliki baik perintah, ajaran, maupun
larangan yang berbeda antara satu sama lain.

2. Norma Kesusilaan
Norma kesusilaan merupakan aturan-aturan yang dijalankan oleh masyarakat yang
sumbernya berasal dari hati nurani seseorang. Norma ini merupakan sesuatu yang kita jalani
dan rasakan setiap harinya, dimana seseorang didorong untuk melakukan tindakan yang baik
dan menghindari tindakan yang buruk. Intinya, norma ini memiliki tujuan untuk mengatur
perbuatan atau tingkah laku yang dilakukan seseorang. Berdasarkan ajaran norma ini,
biasanya orang yang melanggar akan mendapatkan sanksi berupa perasaan bersalah,
penyesalan, atau bahkan dikucilkan di tengah masyarakat.

3. Norma Kesopanan
Norma kesopanan merupakan aturan-aturan yang menekankan pada perbuatan
seseorang untuk menjaga kesopan santunan, tata krama mereka, dan juga ada istiadat setiap
individu. Hal tersebut dikarenakan Indonesia merupakan negara dengan beragam suku,
budaya, dan adat istiadat yang berbeda-beda dan hidup berdampingan satu sama lain.
Norma kesopanan ini diberlakukan untuk menjaga dan menghargai satu sama lain dalam
kehidupan sehari-hari. Tujuan diberlakukannya norma kesopanan adalah penerimaan diri dari
masyarakat, mampu menghargai orang lain khususnya orang yang lebih tua, memahami
hakikat dan tata etika dalam bergaul, dan mampu bersosialisasi dengan baik tanpa melanggar
hal-hal yang tidak baik.

4. Norma Hukum
Norma hukum merupakan aturan-aturan yang dibuat oleh badan yang bertanggung
jawab seperti pemerintah yang dikemas dalam bentuk Undang-Undang. Norma ini memiliki
sifat yang memaksa guna menjaga dan melindungi kepentingan masyarakat.
Norma ini diberlakukan untuk memastikan adanya keadilan yang diterima setiap orang dan
menciptakan kehidupan masyarakat yang tertib, aman, rukun, serta damai. Karena sifat
norma ini tertulis dan memaksa, maka jika aturan yang ada dilanggar, maka akan
mendapatkan hukuman atau sanksi yang tegas yang sesuai dengan peraturan yang ada seperti
membayar denda atau dipenjara.

Adat atau Kebiasaan menurut KBBI, adalah tata kelakuan yang kekal dan turun-
temurun dari generasi satu ke generasi lain sebagai warisan, sehingga kuat integrasinya
dengan pola perilaku masyarakat. Adat berasal dari bahasa Persia yang berarti kebiasaan;
cara; penggunaan; upacara; observasi. Sementara itu, istiadat berasal dari bahasa Arab
isti‘adah yang berarti permintaan kembali.
Adat istiadat adalah bagian berasal kekayaan budaya suatu wilayah atau bangsa. tata
cara norma adalah bentuk budaya yang mewakili adat, nilai, tradisi, serta kebiasaan beserta
berasal suatu grup. Umumnya, adat istiadat digunakan buat memandu sikap serta perilaku
warga tertentu.
Pada kamus antropologi adat tata cara disamakan menggunakan tradisi. Tradisi
artinya bentuk perbuatan yang sudah dilakukan berulang menggunakan cara yang sama.
Tradisi berarti sesuatu yang diturunkan dari generasi ke generasi. Aturan adat istiadat
acapkali pula dianggap menjadi aturan yang hidup pada rakyat (living law). hukum istiadat
mempunyai nilai-nilai yg diklaim sakral atau suci. norma norma membagikan bentuk,
perilaku, tindakan manusia di rakyat aturan istiadat untuk mempertahankan istiadat tata cara
yg berlaku di lingkungannya. Nilai atau norma ini masih dihayati dan dipelihara masyarakat.
Adat istiadat terwujud dalam berbagai pola kelakuan yang merupakan kebiasaan dalam
kehidupan masyarakat setempat.
Adat istiadat adalah bentuk budaya yang mewakili norma, nilai, tradisi, dan kebiasaan
bersama dari suatu kelompok. Biasanya, adat istiadat digunakan untuk memandu sikap dan
perilaku masyarakat tertentu. Di Indonesia, ada beragam adat istiadat yang masih berlaku.
Adat istiadat bisa dikatakan sebagai bagian dari identitas yang melekat secara turun temurun.
Adat istiadat adalah wujud perilaku yang diwariskan dari generasi ke generasi. Kini, adat
istiadat adalah tradisi yang berusaha untuk terus dilestarikan agar kelak nanti anak cucu kita
masih bisa melihat adat istiadat yang ada saat ini. Bentuk adat istiadat adalah aktivitas,
kepercayaan atau upacara yang dilakukan secara turun temurun.

Tradisi berasal dari Bahasa Latin: traditio, yang artinya “diteruskan” atau
kebiasaan. Tradisi berakar dari kata benda bahasa Latin, tradere yang berarti menyerahkan.
Tradisi adalah sesuatu yang diturunkan dari satu generasi ke generasi lainnya.
`Menurut KBBI, tradisi adalah adat kebiasaan turun-temurun (dari nenek moyang)
yang masih dijalankan dalam masyarakat. Tradisi juga berarti penilaian atau anggapan bahwa
cara-cara yang telah ada merupakan yang paling baik dan benar.
Menurut Merriam Webster, tradisi adalah pola pemikiran, tindakan, atau perilaku
yang diwariskan, mapan, atau adat. Tradisi juga berarti kepercayaan atau cerita atau
kumpulan kepercayaan atau cerita yang berkaitan dengan masa lalu yang secara umum
diterima sebagai sejarah meskipun tidak dapat diverifikasi.
Menurut Cambridge Dictonary, tradisi adalah kepercayaan, prinsip, atau cara bersikap
seseorang di sebuah lingkungan sosial atau grup yang telah dilakukan dalam waktu yang
lama. Tradisi berarti cara berperilaku atau keyakinan yang telah ditetapkan untuk waktu yang
lama.
Tradisi adalah bentuk perbuatan yang telah dilakukan berulang dengan cara yang
sama. Tradisi berarti sesuatu yang diturunkan dari generasi ke generasi. Tradisi adalah ide
dan kepercayaan yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Tradisi bukanlah
aturan, tapi lebih ke pedoman. Setiap keluarga dalam suatu budaya dapat memiliki tradisi
uniknya sendiri sambil berbagi tradisi umum lainnya.
Tradisi juga bisa berarti penyampaian informasi, kepercayaan, dan adat istiadat dari
mulut ke mulut atau melalui contoh dari satu generasi ke generasi lain tanpa instruksi tertulis.
Tradisi merupakan kesinambungan budaya dalam sikap sosial, adat istiadat, dan
kelembagaan. Tradisi adalah kebiasaan dan praktik yang sudah berlangsung lama.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Nilai, Norma, Adat Kebiasaan, dan Tradisi,
adalah suatu hal yang berkesinambungan, Norma-norma yang ada dalam masyarakat setelah
mengalami suatu proses, pada akhirnya akan menjadi bagian tertentu dari lembaga
kemasyarakatan. Proses tersebut disebut sebagai proses pelembagaan. Proses pelembagaan
adalah proses yang dilewati oleh suatu norma sampai norma tersebut dikenal, diakui,
dihargai, kemudian ditaati dalam kehidupan sehari-hari. Proses tersebut disebut sebagai
proses pelembagaan. Proses pelembagaana dalah proses yang dilewati oleh suatu norma
sampai norma tersebut dikenal, diakui, dihargai, kemudian ditaati dalam kehidupan sehari-
hari.
Suatu norma dikatakan telah melembaga dalam masyarakat apabila norma tersebut:
1. Diketahui
2. Dipahamiataudimengerti
3. Ditaati
4. Dihargai

Anda mungkin juga menyukai