Anda di halaman 1dari 7

Tugas Sosiolagi :Kevin Yehezkiel Hutasoit

Nilai Sosial

Salah satu materi yang diajarkan di mata pelajaran sosiologi yaitu nilai sosial. Nilai sosial merupakan
suatu konsep abstrak di diri manusia tentang apa yang dianggap baik dan dianggap buruk, indah atau
tidak indah, dan benar atau salah.

Nilai sosial adalah nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa yang dianggap baik dan apa
yang dianggap buruk oleh masyarakat.

Penentu apakah sesuatu itu dikatakan baik atau buruk, pantas atau tidak mesti melewati proses
menimbang terlebih dahulu.

Hal ini sangat dipengaruhi oleh kebudayaan di masyarakat itu sendiri. Maka sudah wajar jika terdapat
perbedaan tata nilai antara masyarakat satu dengan yang lain.

Pengertian Nilai Menurut para Ahli


Kimball Young: Nilai adalah asumsi yang abstrak dan sering tidak disadari mengenai apa yang dianggap
penting di dalam masyarakat.

A.W.Green: Nilai adalah kesadaran yang secara relatif berjalan disertai emosi terhadap objek.

Woods: Nilai adalah petunjuk umum yang sudah lama berjalan serta mengarahkan tingkah laku dan
kepuasan dalam kehidupan sehari-hari.

M.Z.Lawang: Nilai adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan, berharga, yang pantas, dan bisa
memengaruhi perilaku sosial dari orang yang bernilai tersebut.

Hendropuspito: Nilai adalah segala sesuatu yang dihargai masyarakat karena memiliki daya guna
fungsional untuk perkembangan kehidupan manusia.

Karel J. Veeger: Menyatakan sosiologi memandang nilai-nilai sebagai pengertian-pengertian (sesuatu di


dalam kepala orang) mengenai baik tidaknjya perbuatan-perbuatan. Jadi, nilai adalah pertimbangan
moral atau hasil penilaian.

Ciri Ciri

Ciri Ciri Nilai Sosial

Ciri-ciri nilai sosial diantaranya sebagai berikut:

Bisa memengaruhi pengembangan diri sosial

Mempunyai pengaruh yang beragam antar warga masyarakat.

Cenderung berkaitan satu dengan yang lain.

Terbentuk melalui sosialisasi (proses belajar).

Merupakan bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan dan kepuasan sosial manusia.

Merupakan konstruksi masyarakat sebagai hasil interaksi antar warga masyarakat.

Disebarkan diantara warga masyarakat (bukan bawaan sejak lahir).

Bervariasi antara kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain.

Sumber Nilai Sosial

Adanya nilai sosial di dalam masyarakat bersumber kepada 3 hal, yaitu Tuhan, masyarakat, dan individu.
1. Nilai yang Bersumber dari Tuhan

Sumber nilai ini diketahui melalui ajaran agama yang tertulis di dalam kitab suci. Terdapat nilai yang bisa
memberikan pedoman dalam bertingkah laku dan bersikap dengan sesama di dalam ajaran agama.

Contoh: adanya nilai kasih sayang, ketaatan, hidup sederhana, kejujuran, dan sebagainya. Nilai yang
bersumber dari Tuhan dikenal dengan nilai theonom.

2. Nilai yang Bersumber dari Masyarakat

Masyarakat bersepakat mengenai suatu hal yang dianggap baik dan luhur, lalu dijadikannya sebagai
pedoman dalam berperilaku sehari-hari.

Baca juga: Struktur Sosial

Contoh: sopan dan santun kepada orang tua. Nilai yang bersumber dari hasil kesepakatan banyak orang
disebut nilai heteronom.

3. Nilai yang Bersumber dari Individu

Dasarnya memang setiap individu mempunyai suatu hal yang baik, penting, dan luhur.
Contohnya gigih dalam bekerja. Seseorang menganggap bahwa kerja keras merupakan hal yang penting
untuk meraih keberhasilan.

Seiring berjalannya waktu, nilai in diikuti oleh orang lain dan akhirnya akan nilai tersebut menjadi milik
bersama.

Kenyataannya, nilai sosial yang berasal dari individu sering “ditularkan” dengan cara memberi contoh
perilaku sejalan dengan nilai yang dimaksud. Nilai yang bersumber dari individu disebut nilai otonom.

Fungsi

Fungsi Nilai Sosial

Nilai sosial mempunyai fungsi tertentu di masyarakat, secara umum fungsi tersebut yaitu:

Sebagai media pengawas, dengan daya tekan dan daya ikat nilai bisa menuntun bahkan menekan
manusia untuk berbuat baik dalam kehidupan bermasyarakat.

Penentu akhir bagi orang atau grup dalam memenuhi peran sosialnya di kehidupan bermasyarakat.

Sebagai alat solidaritas bagi anggota-anggota kelompok dalam masyarakat.

Membentuk pola pikir dan pola tingkah laku anggota-anggota masyarakat.

Menyumbangkan seperangkat alat yang bisa digunakan untuk menetapkan derajat sosial dari orang atau
perorangan atau grup di kehidupan masyarakat.

Peran

Di kehidupan bermasyarakat, nilai mempunyai peran penting yaitu:

Sebagai petunjuk arah untuk bersikap/bertindak.

Sebagai acuan dan sumber motivasi untuk melakukan sesuatu.

Mengarahkan masyarakat untuk berperilaku sesuai dengan nilai yang berlaku di lingkungannya.

Pendorong, pengawas, dan penekan individu untuk berbuat baik.


Alat solidaritas untuk mendorong kerjasama masyarakat sehingga dapat meraih tujuan yang tidak bisa
dicapai sendiri.

Pembagian

Menurut Prof. DR. Notonegoro

Nilai Material: sesuatu yang berguna untuk unsur fisik. Contoh : sandang, pangan, dan papan

Nilai Vital: sesuatu yang berguna dalam kegiatan tertentu. Contoh: baju olah raga ketika ada kegiatan
olahraga

Nilai Kerohanian: sesuatu yang berguna bagi batin atau nurani manusia. Contoh : akal, estetika, dan
religi.

Menurut Bentuk dan Wujud

Nilai material atau jasmani: nilai konkret. Contoh: gedung, jembatan, dan alat elektronik.

Nilai immaterial atau rohani: nilai abstrak. Contoh: ideologi, politik, dan religi.

Menurut Cirinya

Nilai dominan atau penting: banyak orang yang menganut nya, lamanya orang menganut nilai tersebut,
tinggi rendah usaha mencapai nya, kebanggaan orang menggunakan nilai itu

Nilai mendarah daging atau internalized value: nilai yang sudah menjadi kepribadian dan kebiasaan
seseorang. Ketika dilanggar akan merasa bersalah atau kecewa. Misalnya: seorang ayah yang tidak bisa
menyelamatkan anak nya yang tenggelam di sungai.

Norma
Pengertian Norma
Pengertian Norma adalah salah satu perbuatan dalam bentuk kaidah dan pedoman sebagai acuan yang
dapat memperlakukan manusia dalam berinteraksi antar manusia yang lainnya kehidupan bersama-
sama.

Dengan demikian norma itu sendiri dapat menciptakan manusia sebagai makhluk sosial dengan memiliki
sifat tentang cara bergaul dalam kehidupan bermasyarakat.

Sedangkan secara etimologi terdapat beberapa peranan dengan istilah sebagai faktor kebiasaan atau
sebagai adat istiadat dan akan diberlakukan dalam lingkungan atau pada masyarakat yang tertentu.

Ciri Ciri Norma

Seteleh mengetahui beberapa ulasan di atas kama kami juga akan memberikan beberapa ciri-ciri norma
yang dapat di perlakukan pada kehidupan di masyarakat.

Berikut ini ciri-ciri yang terdapat dalam norma adalah :

Norma pada umumnya memiliki tulisan yang telah tercantum pada hukum yang berlaku.

Norma memiliki sifat yang dapat mengaitkan tentang sanksi yang telah di buat.

Norma dapat memberi kesepakan pad anggota masyarakat

Norma dapat mengalami perubahan sesuai perkembangan yang ada pada lingkungan nya

Baca Juga: Pengertian Panca Indera

Macam-Macam Norma dalam Masyarakat

Dari ulasan yang telah kami sampaikan di atas maka kami juga akan memberikan beberapa macam
norma.

Berikut ini macam-macam norma dan penjelasan nya :


A. Norma Kebiasaan

Kebiasaan adalah salah satu norma yang memiliki aturan sebagai bentuk yang di dasari dari perilaku
sehingga akhirnya akan menjadi kebiasaan.

B. Norma Hukum

Hukum adalah salah satu norma yang memiliki peraturan yang telah di buat oleh lembaga-lembaga yang
tertentu sehinga penggunanya dapat wewenang untuk mengatur lingkungan masyarakat.

C. Norma Kesusilaan

Kesusilaan adalah salah satu norma yang memiliki aturan dan pedoman sehingga hal ini dapat dianggap
sebagai sumber yang berhubungan pada hati nurani manusia.

Dalam norma kesusilaan ini juga bersifat tidak tegas sehingga masyarakat akan mudah melakukan
kesusilaan yang lebih banyak pelenggaran yang akan di lakukan.

D. Norma Kesopanan

Kesopanan adalah alah satu norma yang memiliki peraturan yang hubungan antar sesama manusia
sehingga dapat dikelompokan pada masyarakat.

Hal ini juga dianggap penting karena norma kesopanan bersumber dari masyarakat yang memiliki
sifatnya secara relatif dengan berbagai lingkungan.

E. Norma Agama

Agama adalah salah satu norma yang memiliki pedoman dalam hidup manusia dan bersumber dari
kesadaran diri sendiri dan percaya kepada Alloh dan tidak boleh melanggar apa perintah Alloh.

Dengan demikian norma agama juga dapat mengatur tentang bagai mana beribadah kepada Alloh dan
cara menjaga hubungan antar sesama manusia.

Anda mungkin juga menyukai