Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Masalah kesehatan merupakan salah satu faktor yang berperan penting

dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui pembangunan

di bidang kesehatan diharapkan akan semakin meningkatkan tingkat kesehatan

masyarakat dan pelayanan kesehatan dapat dirasakan oleh semua lapisan

masyarakat (Dinas Kesehatan, 2007).

Berhasilnya pembangunan kesehatan ditandai dengan lingkungan yang

kondusif, perilaku masyarakat yang proaktif untuk memelihara dan meningkatkan

kesehatan serta mencegah terjadinya penyakit, pelayanan kesehatan yang berhasil

dan berdaya guna tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia. Tetapi,

pembangunan kesehatan masih jauh dari yang diharapkan. Permasalahan-

permasalahan kesehatan masih banyak terjadi. Beberapa diantaranya adalah:

penyakit-penyakit seperti DBD, flu burung, dan sebagainya yang semakin

menyebar luas, kasus-kasus gizi buruk yang semakin marak, prioritas kesehatan

rendah. sebenarnya individu yang menjadi faktor penentu dalam menentukan

status kesehatan. Merubah pola hidup ataupun kebudayaan tentang kesehatan

yang biasa kita lakukan dan mengikuti perubahan zaman.

1
1.2. RUMUSAN MASALAH

1.    Apakah yang dimaksud dengan Norma ?

2.    Apakah yang dimaksud dengan Nilai ?

3.    Apakah tahapan-tahapan norma sosial ?

4.    Apakah ciri-ciri nilai sosial ?

5.    Apakah fungsi-fungsi nilai budaya ?

1.3. TUJUAN

1. Tujuan Umum          

  Tujuan dari pembuat makalah ini adalah untuk mengetahui norma-norma

dan nilai-nilai dalam masyarakat serta aplikasinya dalam kesehatan.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk Mengetahui Tentang Norma

b. Untuk Mengetahui Tentang Nilai

c. Untuk Mengetahui Tentang Tahapan-tahapan norma sosial

d. Untuk Mengetahui Tentang Ciri-ciri nilai sosial

e. Untuk Mengetahui Tentang Fungsi-fungsi nilai budaya

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN NORMA

Pengertian norma terbagi atas 2 yaitu :


  Pengertian norma secara sempit => aturan / kaidah yang mempunyai
sangsi.
  Pengertian norma secara luas => aturan / kaidah yang lahir, tumbu dan
berkembang dalam masyarakat dan dijadikan sebagai pedoman dalam
berprilaku. 

Norma dalam sosiologi adalah seluruh kaidah dan peraturan yang


diterapkan melalui lingkungan sosialnya. Sanksi yang diterapkan oleh norma ini
membedakan norma dengan produk sosial lainnya seperti budaya dan adat. Ada/
tidaknya norma diperkirakan mempunyai dampak dan pengaruh atas bagaimana
seseorang berperilaku.
Dalam kehidupannya, manusia sebagai mahluk sosial memiliki
ketergantungan dengan manusia lainnya. Mereka hidup dalam kelompok-
kelompok, baik kelompok komunal maupun kelompok materiil.
Kebutuhan yang berbeda-beda, secara individu/kelompok menyebabkan benturan
kepentingan. Untuk menghindari hal ini maka kelompok masyarakat membuat
norma sebagai pedoman perilaku dalam menjaga keseimbangan kepentingan
dalam bermasyarakat.
            Kalau nilai merupakan pandangan tentang baik-buruknya sesuatu, maka
norma merupakan ukuran yang digunakan oleh masyarakat  apakah tindakan yang
dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang merupakan tindakan yang wajar
dan dapat diterima karena sesuai dengan harapan sebagian besar warga
masyarakat ataukah merupakan tindakan yang menyimpang karena tidak sesuai
dengan harapan sebagian besar warga masyarakat.
Norma sosial adalah kebiasaan umum yang menjadi pedoman perilaku dalam
suatu kelompok masyarakat dan batasan wilayah tertentu. Norma menyangkut

3
perilaku-perilaku yang pantas dilakukan dalam menjalani interaksi sosialnya. Pada
dasarnya, norma disusun agar hubungan di antara manusia dalam masyarakat
dapat berlangsung tertib sebagaimana yang diharapkan.

B. PENGERTIAN NILAI
Nilai (value) adalah kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu benda
untuk memuaskan manusia. Sifat dari suatu benda yang menyebabkan menarik
minat  seseorang atau kelompok. Jadi nilai itu pada hakikatnya adalah sifat dan
kualitas yang melekat pada suatu obyeknya. Dengan demikian,  maka nilai itu
adalah suatu kenyataan yang tersembunyi dibalik kenyataan-kenyataan lainnya.
Menilai berarti menimbang, suatu kegiatan manusia untuk menghubungkan
sesuatu dengan sesuatu yang lain kemudian untuk selanjutnya diambil keputusan.
Keputusan itu adalah suatu nilai yang dapat menyatakan berguna atau tidak
berguna, benar atau tidak benar, baik atau tidak baik, dan seterusnya. Penilaian itu
pastilah berhubungan dengan unsur indrawi manusia sebagai subjek penilai, yaitu
unsur jasmani, rohani, akal, rasa, karsa dan kepercayaan.
Dengan demikian, nilai adalah sesuatu yang berharga, berguna, memperkaya
bathin dan menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya. Nilai bersumber
pada budi yang berfungsi mendorong dan mengarahkan (motivator) sikap dan
perilaku manusia. Nilai sebagai suatu sistem merupakan salah satu wujud
kebudayaan di samping sistem sosial dan karya. Oleh karena itu, Alport
mengidentifikasikan nilai-nilai yang terdapat  dalam kehidupan masyarakat pada
enam macam, yaitu : nilai teori, nilai ekonomi, nilai estetika, nilai sosial, nilai
politik dan nilai religi.
Nilai merupakan suatu hal yang dianggap baik atau buruk bagi kehidupan.
Nilai merupakan sesuatu yang abstrak, namun hal tersebut menjadi pedoman bagi
kehidupan masyarakat. Contohnya, orang menganggap menolong bernilai baik
dan mencuri bernilai buruk.

4
Pengertian nilai berdasarkan Kamus Bahasa Indonesia: Nilai adalah, taksiran,
sifat-sifat (hal-hal) penting yang dianggap penting atau yang berguna bagi
kemanusiaan yang dapat mendorong manusia mancapai tujuannya.

C. FUNGSI-FUNGSI NILAI
Nilai mempunyai beberapa fungsi yang sangat penting dalam kehidupan
manusia (adisubroto, 2000) yaitu sebagai berikut: 
1.      Nilai berfungsi sebagai standart, yaitu standart yang menunjukkan tingkah
laku dari berbagai cara, yaitu :
a)      Membawa individu untuk mengambil posisi khusus dalam masalah social.
b)      Mempengaruhi individu dalam memilih ideologi politik atau agama.
c)      Menunjukkan gambaran-gambaran self terhadap orang lain
d)     Menilai dan menentukan kebenaran dan kesalahan atas diri sendiri dan orang
lain.
e)      Merupakan pusat pengkajian tentang proses-proses perbandingan untuk
menentukan individu bermoral dan kompeten.
f)       Nilai di gunakan untuk mempengaruhi orang lain atau mengubahnya
g)      Nilai sebagai standart dalam proses rasionalisasi yang dapat terjadi pada
setiap tindakan yang kurang dapat di terima oleh pribadi atau masyarakat dan
meningkatkan self-esteem.
2.      Nilai berfungsi sebagai rencana umum (general plan) dalam menyelesaikan
konflik dan pengambilan keputusan.
3.      Nilai berfungsi motivasional. Nilai memiliki komponen motivasional yang
kuat seperti halnya komponen kognitif, afektif, dan behavioral.
4.      Nilai berfungsi penyesuaian, isi nilai tertentu di arahkan secara langsung
kepada cara bertingkah laku serta tujuan akhir yang berorientasi pada
penyesuaiam. Nilai berorientasi penyesuaian sebenarnya merupakan nilai semu
karena nilai tersebut di perlukan oleh individu sebagai cara untuk menyesuaikan
diri dari tekanan kelompok. Di dalam proses penyesuaiannya pertama-tama
individu mengubah nilai secara kognitif ke dalam nilai yang dapat di pertahankan

5
secara social maupun personal, dan nilai yang demikian pasti akan mudah untuk
penyesuaianm diri dengan nilai yang berbeda.
5.      Nilai berfungsi sebagai ego defensive. Di dalam prosesnya nilai mewakili
konsep-konsep yang telah tersedia sehingga dapat mengurangi ketegangan dengan
lancer dan mudah
6.      Nilai berfungsi sebagai pengetahuan dan aktualisasi diri. Nilai sebagai
modal tingkah laku atau cara bertin dak secara eksplisit maupun implisit
melibatkan fungsi aktualisasi diri. Fungsi pengetahuan berarti pencarian arti
kebutuhan untuk mengerti, kecenderungan terhadap kesatuan persepsi dan
keyakinan yang lebih baik untuk melengkapi kejelasan dan konsepsi.

D. KLASIFIKASI NORMA BERDASARKAN ASPEK


1.    Norma Agama adalah peraturan sosial yang sifatnya mutlak dan tidak dapat
ditawar-tawar karena berasal dari Tuhan
2.    Norma Kesusilaan adalah peraturan sosial yang berasal dari hati nurani yang
menghasilkan akhlak
3.    Norma Kesopanan adalah peraturan sosial yang mengarah pada hal-hal yang
berkenaan dengan bagaimana seseorang harus bertingkah laku wajar dalam
kehidupan bermasyarakat
4.    Norma Kebiasaan adalah sekumpulan peraturan sosial yang berisi petunjuk
tentang perilaku berulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan individu
5.    Norma Hukum adalah aturan sosial yang dibuat oleh lembaga tertentu
misalnya pemerintah, sehingga dapat dengan tegas melarang serta memaksa orang
untuk dapat berperilaku sesuai dengan keinginan pembuat peraturan tersebut.

E. TAHAPAN-TAHAPAN NORMA
Berdasarkan tingkat daya ikat terhadap masyarakat tahap-tahap norma sosial
meliputi:
1.      Norma cara (Usage)
Norma cara yaitu tata cara yang dianut seseorang dalam melakukan sesuatu.
Contoh: cara makan, tidak mngeluarkan bunyi.

6
Sanksi bila melanggar, dianggap tidak sopan.
2.      Norma kebiasaan (Folkways)
Norma kebiasaan yaitu suatu aturan yang biasa berlaku di lingkungan masyarakat
(biasa dilakukan secara berulang-ulang).
Contoh :
  Mengucapkan salam ketika bertamu
  Menganggukkan kepala sebagai tanda hormat kepada orang lain
  Membuang sampah pada tempatnya
Sanksi bila tidak melakukan : dianggap sebagai penyimpangan.
3.      Norma tata kelakuan (Mores)
Suatu norma kebiasaan yang sudah mengakar di masyarakat berkembang menjadi
norma tata kelakuan, norma tata kelakuan digunakan sebagai alat pengawasan
oleh masyarakat kepada anggotanya.
Contoh: larangan membunuh atau memperkosa.
Sanksi, diberikan hukuman sesuai dengan kesalahan yang telah diperbuat dan
sesuai dengan peraturan undang-undang yang telah dibuat.
4.      Norma Adat (Custom)
Adat merupakan  norma yang tidak tertulis namun sangat kuat mengikat, apabila
adat  menjadi tertulis ia menjadi hukum adat. Merupakan suatu aturan yang turun
temurun.
Contoh : larangan menguburkan jenazah di Bali dan larangan merusak hutan pada
suku Kajang Tana Toa di Sulawesi Selatan, sanksinya dikucilkan.
5.      Norma hukum (Law)
Norma hukum yaitu suatu rangkaian aturan yang menjadi pedoman bagi seluruh
warga negara. Norma hukum berisi ketentuan-ketentuan perundang-undangan
termasuk peraturan pemerintahan baik pusat maupun daerah dan keputusan-
keputusan pejabat pemerintah yang dijadikan pedoman dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara, apabila dilanggar dikenakan sanksi hukum baik
penjara, denda atau hukuman mati.
Contoh: peraturan lalu lintas.

7
F. NILAI-NILAI BUDAYA MASYARAKAT INDONESIA YANG
BERKAITAN DENGAN KESEHATAN
Menurut Sutan Takdir Alisyahbana (1982) ketika menjelaskan kebudayaan
asli Indonesia menyebutkan ada enam nilai, yaitu:
1.      Nilai Ekonomi ; tujuan untuk memakai atau menggunakan benda-benda dan
kejadian-kejadian secara efektif bagi kehidupan manusia
2.      Niala Estetis; jika dikaitkan dengan masalah keindahan
3.      Nilai Solidaritas : jika dikaitkan dengan proses penghargaan dalam konteks
interaksi dan komunikasi
4.      Nial Kuasa; jika dikaitkan dengan kepuasan bila orang lain mengikuti norma
dan nilai kita.
5.      Teori; proses penilaian secara obyektif mengenai identitas benda-benda dan
kejadian-kejadian alam sekitar.
6.      Agama; jika penilaian dihadapkan pada masalah keagungan serta kebesaran
hidup dan alam semesta.
Sudarma (2008) mengatakan bahwa sesungguhnya sebuah praktik layanan
kesehatan dapat dilihat dari berbagai nilai sebagaimana yang dikemukakan oleh
STA tersebut yaitu:
Nilai Budaya dan Pelayanan Kesehatan
No Nilai Budaya Pelayanan Kesehatan
1 Ekonomi Dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dibutuhkan biaya,
lat produksi, atau imblana jasa. Kebutuhan terhadap layanan
medis atau obat, senantiasa menyertakan kebutuhan akan
biaya (ekonomi), pada konteks ini maka layanan kesehatan
mengandung nilai ekonomi.

2 Estetis Lingkungan yang bersih serta ruangan yang nyaman dan


harum memberikan dukungan emosional terhadap proses
penyembuhan kesehatan. Terlebih lagi bila dikaitkan  dengan
adanya pengembangan aromaterapi untuk kesehatan, maka

8
masalah keindahan dan kenyamanan menjadi sangat penting
untuk kesehatan.

3 Solidaritas   Dalam menjalankan tugas profesinya, seorang perawat dapat


berkerja sama dengan pasien, keluarga pasien, dokter, bidan
atau pihak lain yang berkepentingan.
  Sebagai manusia, pasien sesungguhnya  membutuhkan teman
untuk berkeluh kesah.

4 Kuasa   Sebagai seorang perawat, memiliki peran dan fungsi yang


berbeda, demikian pula dokter dan bidan.
  Terdapatnya struktur pengelola rumah sakit mulai dari
direktur, dokter, perawat, bidan, apoteker, gizi, sanitarian dan
sebagainya

5 Teori   Dalam menjalankan tugasnya seorang dokter, perawat, dan


bidan dituntut untuk memiliki pengetahuan tentang kesehatan.
  Sebelum melaksanakan praktik, setiap lulusan pendidikan
kesehatan diwajibkan untuk mengikuti pendidikan profesi.
  Bagi masyarakat yang beragama praktik pelayanan kesehatan
merupakan bagian dari pelayanan kepada umat.

6 Agama Selaras dengan kode etik, ilmu pengetahuan, dan keterampilan


profesi yang dimiliki merupakan karunia Tuhan Yang Maha
Esa. Oleh karena itu pelayanan kesehatan pun perlu dianggap
sebagai bagian dari ibadah.

Selain yang dipaparkan oleh STA, saya akan mencoba memberikan contoh nilai
lainnya yang berkaitan dengan kesehatan yaitu:
1.      Dalam keperawatan komunitas, terdapat materi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS), yang meliputi 10 point utama yaitu mengetahui pertolongan persalinan,

9
memberi ASI Eksklusif, menimbang balita setiap bulan, menggunakan air bersih,
mengetahui perilaku cuci tangan, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik
di rumah, makan sayur dan buah setiap hari, melakukan aktivitas fisik sehari-hari,
dan tidak merokok di dalam rumah. Sepuluh point-point tersebut merupakan suatu
nilai karena hal tersebut sangat penting bagi kehidupan kesehatan masyarakat
khususnya rumah tangga dan memiliki tujuan yang penting pula bagi kesehatan
masyarakat.
2.      Membina trust (bina saling percaya), merupakan suatu nilai yang kecil tapi
penting manfaatnya bagi perawat dan kesembuhan klien. Terpikir membina rasa
saling percaya itu merupakan hal kecil, tapi itu merupakan hal terpenting yang
tidak mudah bagi seorang perawat untuk mengenal luar dan dalamnya klien.
Dengan membina saling percaya, maka perawat akan mudah mengkaji,
memberikan asuhan keperawatan, dan tindakan medis lainnya kepada klien.
3.      Setiap tindakan keperawatan yang diberikan oleh seorang perawat kepada klien
itu semua merupakan suatu nilai yang sangat penting. Salah satu contohnya,
dalam keperawatan maternitas; melakukan perawatan payudara yang diberikan
kepada ibu yang baru melahirkan. Ibu yang baru melahirkan sering merasakan
ketidaknyamanan pada payudaranya, oleh karena itu perawat memberikan
perawatan payudara dengan tujuan yang berguna bagi ibu dan memberikan
kenyamanan pada ibu. Jika tidak dilakukan perawatan payudara, biasanya ibu
akan merasakan sakit yang luar biasa.
4.      Membahas nilai di keperawatan jiwa, komunikasi terapeutik bagi klien dengan
gangguan jiwa merupakan suatu nilai yang sangat penting dan memiliki tujuan
yang sangat bermanfaat bagi klien tersebut. Mulai dari tahap orientasi sampai
terminasi, merupakan tahapan yang penting yang memiliki nilai tersendiri. Selain
itu, Terapi Aktivitas Kelompok (TAK), merupakan nilai yang penting dan
bermanfaat pula bagi klien dengan gangguan jiwa.
Sebenarnya, masih banyak nilai-nilai yang berkaitan dengan bidang kesehatan
khusunya keperawatan. Saya pikir, semua tindakan keperawatan mengandung
nilai yang sangat penting bagi klien, mulai dari keperawatan medikal medah,
keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan jiwa, keperawatan

10
geronitk, keperawatan keluarga, dan keperawatan gawat darurat. Jika saja kita
sebagai seorang perawat tidak melakukan tindakan keperawatan tersebut, bisa jadi
akan berakibat fatal bagi klien yang kita rawat. Oleh karena itu, mari kita menjadi
perawat yang profesional yang memberikan nilai yang penting, yang berguna,
yang bermafaat, bagi klien yang kita rawat.

G. NORMA-NORMA YANG BERKAITAN DENGAN KESEHATAN

Norma yang berkaitan dengan kesehatan yaitu, melihat dari tahapan norma
sosial bisa dikaitkan dengan kesehatan yaitu sebagai berikut:
1.      Norma cara yang merupakan tata cara, dalam bidang kesehatan khususnya
keperawatan, terdapat SOP (Standar Operasonal Prosedur) yang didalamnya
terdapat tata cara/ prosedur dalam melakukan seluruh tindakan keperawatan.
Mulai dari tahap orientasi sampai tahap terminasi. Jika perawat tidak melakukan
tindakan keperawatan sesuai dengan SOP yang telah ada, maka perawat akan
dikenakan sanksi/ hukuman berupa teguran dari pihak kepala ruangan/ ketua tim.
2.      Norma kebiasaan yang merupakan suatu aturan. Dalam bidang kesehatan,
khususnya keperawatan terdapat kode etik keperawatan yang didalamnya terdapat
suatu aturan yang ditujukan kepada perawat, mengenai etika perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan kepada klien, aspek-aspek legal dalam penulisan
dokumentasi keperawatan, serta etika perawat terhadap tenaga medis lainnya.
Tentunya, ada sanksi/ hukuman jika ada perawat yang melanggarnya. Inipun bisa
termasuk kedalam norma hukum, karena terdapat pula peraturan undang-undang
jika ada peraturan yang dilanggar oleh tenaga kesehatan.

H. PENGARUH NORMA TERHADAP PERILAKU KESEHATAN


Norma dalam masyarakat sangat mempengaruhi perilaku masyarakat
dibidang kesehatan, karena norma yang mereka miliki diyakininya sebagai bentuk
perilaku yang baik. Misal ; adanya norma bahwa laki2 tidak boleh bersalaman
dengan Perempuan yang bukan mukrimnya, sehingga seorang wanita apabila
periksa bagian tubuhnya harus dilakukan oleh dokter wanita, sampai pada

11
pemberian alat KB IUD, suntik harus dilakukan oleh dokter wanita, bahkan untuk
periksa wanita hamil harus oleh dokter wanita.
Norma dimasyarakat sangat mempengaruhi perilaku kesehatan dari
anggota masyarakatnya yang mendukung norma tersebut.

I. PENGARUH NILAI TERHADAP PERILAKU KESEHATAN


Nilai yang berlaku dalam masyarakat akan berpengaruh terhadap perilaku
individu masyarakat, kerena apa tidak melakukan nilai maka diangga tidak
berperilaku “ pamali” atau “ Saru “. Nilai yang ada dimasyarakat tidak semua
mendukung perilaku sehat. Nilai-nilai tersebut ada yang menunjang dan ada yang
merugikan kesehata.
  Nilai yang merugikan kesehatan à arti anak yang banyak akan membawa rejeki
sendiri sehingga tidak perlu lagi takut dengan anak banyak.
  Nilai yang mendukung kesehatan à tokoh masyarakat setiap tutur katanya harus
wajib ditaati oleh kelompok masyarakat, hal ini tokoh masyarakat dapat di pakai
untuk membantu sebagai key person dalam program kesehatan. RRT kalau punya
anak lebih satu didenda

12
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

         Nilai (value) adalah kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu

benda untuk memuaskan manusia. Sifat dari suatu benda yang menyebabkan

menarik minat  seseorang atau kelompok. Jadi nilai itu pada hakikatnya adalah

sifat dan kualitas yang melekat pada suatu obyeknya. Dengan demikian,  maka

nilai itu adalah suatu kenyataan yang tersembunyi dibalik kenyataan-kenyataan

lainnya

         Norma dalam sosiologi adalah seluruh kaidah dan peraturan yang

diterapkan melalui lingkungan sosialnya. Sanksi yang diterapkan oleh norma ini

membedakan norma dengan produk sosial lainnya seperti budaya dan adat. Ada/

tidaknya norma diperkirakan mempunyai dampak dan pengaruh atas bagaimana

seseorang berperilaku

13
DAFTAR PUSTAKA

1. Green, 1980, Health Education Planning, A Diagnostic Approach, The


John Hopkins University, Maryland, Mayfield Publishing Company
2. Elling, Socio Cultural Influences On Health and Health Care
3. Foster, 1973, Traditional Societes in Technological Change
4. Elling,Ray,H,socio cultural influences on health and helth care
5. Foster,G,M, traditional societes in technological
change,1973.Loentjaraningrat,pengantar anthropologi,1996
6. Notoatmodjo,Soekidjo,promosi kesehatan teori dan aplikasi,edisi
revisi,rineka cipta,Jakarta,2010
7. http://catatansafira.wordpress.com/2011/10/19/determinan-yang-
mempengaruhi-status-kesehatan-2/
8. Alamsyah, 2011. Manajemen Pelayanan Kesehatan. Nuha Medika.
Yogyakarta.

9. Cahyani. 2012.Sosial Budaya Kesehatan. Http:social/co/id. Diakses


tanggal 1 November 2013.

10. Koentjaraningrat, 2002, Pengantar Anthropologi.Nuha


Medika.Yogyakarta.

11. Notoatmodjo, 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Karya Medika.
Jakarta.

12. Http://Catatansafira.Wordpress.Com/2011/10/19/Determinan-Yang-
Mempengaruhi-Status-Kesehatan. Diakses tanggal 1 November 2013.

13. http:///g:/semester%202%20new/semester%202/ilmu%20dasar%20sosial/
aspek-sosial-budaya-yang-berhubungan.html. Diakses tanggal 12 Januari
2014.

14. Http:///G:/Semester%202%20new/Semester%202/Ilmu%20dasar
%20sosial/Budaya-Yang-Mempengaruhi-Kesehatan.Html. Diakses tanggal
10 Januari 2014.

15. Http://Andaners.Wordpress.Com/2009/04/20/Konsep-Diri-Self-Concept/.
Diakses tanggal 12 Januari 2014

14

Anda mungkin juga menyukai