Anda di halaman 1dari 4

Tugas PKN

Nama: Wildan Arrasyid


Nim: 14012300050
Kelas: 1 A ilkom

1.Moral dan etika adalah dua konsep yang saling terkait dalam filsafat dan perilaku manusia.
Moral merujuk pada prinsip-prinsip atau aturan yang mengatur perilaku individu atau
kelompok dalam masyarakat, sedangkan etika adalah studi tentang prinsip-prinsip moral dan
bagaimana mereka diterapkan dalam situasi konkret. Etika sering kali digunakan untuk
membantu individu atau kelompok membuat keputusan yang moral.

2.Formal moral Pancasila mengacu pada prinsip-prinsip moral yang tertanam dalam nilai-
nilai dasar Pancasila, yang menjadi landasan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di
Indonesia. Ini mencakup nilai-nilai seperti keadilan sosial, persatuan, demokrasi,
kemanusiaan, dan ketuhanan yang maha esa. Dalam konteks formal, nilai-nilai ini diakui dan
diterapkan dalam berbagai institusi dan kebijakan negara, baik dalam bidang politik, sosial,
maupun budaya.

3.Moral politik Pancasila mengacu pada prinsip-prinsip moral yang menjadi dasar bagi tata
kelola politik di Indonesia, yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Ini mencakup prinsip-
prinsip seperti keadilan sosial, persatuan, demokrasi yang terpimpin, keseimbangan antara
hak dan kewajiban, serta gotong royong. Ini adalah panduan moral yang mengarahkan
perilaku politik dan kebijakan untuk mencapai tujuan-tujuan yang sesuai dengan nilai-nilai
dasar Pancasila.

4.Hakikat etika Pancasila adalah konsep moral yang mendasarkan diri pada nilai-nilai dasar
yang terdapat dalam Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Etika
Pancasila menggarisbawahi pentingnya perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai tersebut dalam
kehidupan individu dan masyarakat, serta dalam pengambilan keputusan publik.

5.Nilai adalah prinsip atau keyakinan yang dianggap penting atau diinginkan oleh individu
atau masyarakat, sementara norma adalah aturan atau standar perilaku yang diterima dan
diikuti oleh anggota masyarakat untuk mengatur interaksi sosial dan mempertahankan
keteraturan dalam masyarakat. Dengan kata lain, nilai adalah apa yang dianggap baik atau
penting, sedangkan norma adalah cara yang diharapkan untuk berperilaku sesuai dengan
nilai-nilai tersebut.

6.Nilai Absolut Tinggi: Ini adalah nilai-nilai yang dianggap sangat penting dan dihargai tinggi
oleh masyarakat atau individu. Contohnya termasuk kejujuran, integritas, dan belas kasihan.
Nilai-nilai ini dianggap sebagai prinsip-prinsip moral yang mendasar.

Nilai Relatif Tinggi: Nilai-nilai ini juga penting tetapi mungkin memiliki tingkat kepentingan
yang sedikit lebih rendah daripada nilai-nilai absolut. Contohnya bisa mencakup kesuksesan,
kesetiaan, dan kerja keras. Meskipun penting, prioritasnya bisa berbeda di antara individu.

Nilai Relatif Rendah: Ini adalah nilai-nilai yang dianggap penting tetapi mungkin kurang
krusial dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya mungkin termasuk kesenangan, hiburan, atau
hal-hal yang bersifat materi. Meskipun berkontribusi pada kehidupan, mereka cenderung
lebih fleksibel dalam penilaian.

Nilai Absolut Rendah: Ini adalah nilai-nilai yang umumnya dianggap kurang penting atau
bahkan tidak dianggap penting sama sekali. Contohnya bisa termasuk hal-hal seperti
kemalasan, kebohongan, atau perilaku merugikan lainnya. Mereka biasanya dihindari atau
tidak dihargai dalam konteks sosial atau moral.
7. Notonegoro membagi nilai menjadi tiga macam, yaitu:

Nilai Intrinsik: Merujuk pada nilai yang melekat dalam diri seseorang atau suatu objek. Nilai
ini bersifat inheren dan tidak tergantung pada faktor eksternal. Contohnya adalah kejujuran,
kesetiaan, dan keadilan.

Nilai Ekstrinsik: Merupakan nilai yang diberikan oleh masyarakat atau lingkungan eksternal.
Nilai ini cenderung bersifat relatif dan dapat berubah sesuai dengan konteks dan keadaan.
Contohnya adalah uang, status sosial, dan kecantikan.

Nilai Transenden: Merupakan nilai yang melebihi batas-batas dunia material dan bersifat
spiritual. Nilai ini berkaitan dengan prinsip-prinsip moral, kebijaksanaan, dan pengertian
yang lebih dalam tentang kehidupan. Contohnya adalah kasih sayang, kebijaksanaan, dan
kebijaksanaan.
8.Norma Sopan Santun: Ini adalah aturan perilaku sosial yang mengatur interaksi antara
individu dalam masyarakat. Norma sopan santun biasanya berkaitan dengan adab, etiket, dan
cara berkomunikasi yang dianggap sopan dalam budaya tertentu. Contohnya termasuk
mengucapkan salam, memberikan salam kepada orang yang lebih tua, atau menghindari
pembicaraan kasar.

Norma Hukum: Norma hukum adalah aturan yang ditetapkan oleh pemerintah atau otoritas
hukum yang mengatur perilaku individu dan kelompok dalam masyarakat. Ini mencakup
undang-undang, peraturan, dan keputusan pengadilan yang memiliki sanksi hukum jika
dilanggar. Norma hukum berfungsi untuk menjaga ketertiban sosial, keadilan, dan
perlindungan hak individu. Contoh termasuk larangan mencuri, pembunuhan, atau
menyalahgunakan kekuasaan.

Norma Agama: Norma agama adalah aturan atau prinsip moral yang berasal dari kepercayaan
dan ajaran agama tertentu. Norma ini mengatur perilaku individu dalam kaitannya dengan
keyakinan agama, ibadah, dan moralitas. Sanksi untuk pelanggaran norma agama dapat
bervariasi dari konsekuensi spiritual hingga sosial dalam masyarakat yang sangat religius.
Contohnya termasuk larangan berzina, mencuri, atau berbohong.

Meskipun ketiganya dapat tumpang tindih dalam beberapa kasus, mereka memiliki aspek
yang berbeda dan mungkin berasal dari sumber otoritas yang berbeda pula.
9. Secara hierarkis, nilai-nilai Pancasila dijadikan norma kehidupan bangsa Indonesia berarti
bahwa Pancasila menjadi landasan atau fondasi yang mengatur berbagai aspek kehidupan
masyarakat Indonesia. Nilai-nilai Pancasila, seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan
yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia, memengaruhi pembuatan kebijakan, hukum, dan perilaku sosial masyarakat.
Dengan demikian, Pancasila bukan hanya menjadi semacam ajaran moral, tetapi juga menjadi
prinsip-prinsip yang dijunjung tinggi dalam struktur hukum dan pemerintahan.
10.Sebagai moral negara, Pancasila mengandung kewajiban-kewajiban moral bagi negara
Indonesia karena menjadi dasar dan panduan dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Salah satu contohnya adalah kewajiban untuk mengedepankan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Hal ini tercermin dalam upaya pemerintah
untuk memberikan perlindungan dan kesempatan yang adil bagi semua warga negara, tanpa
memandang perbedaan status sosial, ekonomi, atau budaya.
11.Moral Pancasila dalam bidang politik mengacu pada prinsip-prinsip dasar yang
terkandung dalam Pancasila, yang menjadi pedoman bagi tindakan politik dalam negara
Indonesia. Prinsip-prinsip tersebut meliputi keadilan sosial, demokrasi, kedaulatan rakyat,
kebersamaan, dan ketuhanan yang maha esa. Dalam konteks politik, moral Pancasila
menuntut pemimpin dan pengambil keputusan untuk bertindak secara adil, menghormati hak
asasi manusia, mendukung demokrasi yang berbasis pada kedaulatan rakyat, serta
mempromosikan persatuan dan kesatuan dalam keberagaman serta menjunjung tinggi nilai-
nilai spiritual.

Anda mungkin juga menyukai