Anda di halaman 1dari 3

Mata Kuliah: Ilmu Sosial Budaya Dasar

Prodi: S1 Kebidanan
Identitas Kelompok: Kelompok 3
1. Dinil Mukramina (B2306010)
2. Dhea Aulia (B2306007)
3. Dhea Eka Shesharya (B2306008)
4. Nadya Banne Lembang (B2306025)
5. Gabriella Arianti Aris (B2306013)
6. Desty (B23060060
7. Nur Fadila Iskandar (B2306029)
8. A. Sri Rahayu Baso (B2306001)
9. Intan (B2306017)
10. Ina Lolo Padang (B2306015)
11. Angelina Asriyanti Salu (B2306004)
12. Irene Pratiwi (B2306018)
13. Jesika Putri (B2306019)
Dosen: Seriyanti, S.AN., M.Si.

MORAL
Moral adalah seperangkat prinsip atau nilai-nilai yang mengatur perilaku manusia
dalam masyarakat. Ini mencakup konsep tentang apa yang di anggap benar dan salah, baik
dan buruk, serta norma-norma etika yang membimbing tindakan individu. Moral sering
dipengaruhi oleh budaya, agama, dan nilai-nilai pribadi, dan berperan dalam membentuk
tindakan dan keputusan seseorang dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh pengaruh-pengaruh moral dalam budaya, agama dan nilai-nilai pribadi.


Moral sangat penting dalam budaya. Pengaruh moral dalam budaya mencakup beberapa
aspek:
1. Norma dan Nilai: Moralitas membentuk norma dan nilai-nilai dalam sebuah budaya.
Nilai-nilai moral seperti kasih sayang, kejujuran, dan keadilan dapat membentuk
landasan bagi perilaku dan keputusan dalam masyarakat.
2. Etika dan Hukum: Etika adalah pandangan tentang apa yang benar dan salah dalam
konteks profesional dan sosial, sementara hukum sering kali di dasarkan pada nilai-
nilai moral yang dianut oleh masyarakat.
3. Perilaku Individu: Individu sering kali mengikuti prinsip-prinsip moral yang di terima
oleh masyarakat mereka, dan ini dapat memengaruhi cara mereka berinteraksi dengan
orang lain.
4. Kehidupan Sosial: Masyarakat yang menganut moralitas yang sama cenderung
memiliki norma-norma sosial yang serupa, yang membentuk interaksi sosial dan
komunitas.
5. Seni dan Budaya: Karya seni dan budaya sering kali mencerminkan nilai-nilai dan
perdebatan moral dalam masyarakat.
Penting untuk di ingat bahwa moral dapat berbeda-beda antara budaya dan waktu, dan apa
yang dianggap baik atau buruk dapat bervariasi. Namun, moral tetap menjadi landasan
penting dalam membentuk budaya dan mengatur perilaku manusia.

Pengaruh moral dalam agama mencakup beberapa aspek:


1. Panduan Etika: Agama sering memberikan pedoman etika dan moral bagi para
pengikutnya. Ajaran agama menentukan apa yang di anggap baik dan buruk, serta
bagaimana para penganut seharusnya berperilaku dalam berbagai aspek kehidupan.
2. Motivasi Perilaku: Moral yang dijelaskan dalam agama dapat menjadi motivasi utama
bagi individu untuk berperilaku dengan baik dan bermoral. Keyakinan akan akibat
baik atau buruk di dunia dan di akhirat seringkali menjadi pendorong perilaku moral.
3. Tanggung Jawab Sosial: Prinsip-prinsip moral dalam agama sering kali mencakup
aspek kepedulian terhadap sesama, keadilan, dan pelayanan masyarakat.
4. Identitas Budaya: Nilai-nilai dan norma moral dalam agama menjadi bagian integral
dari budaya masyarakat yang memeluk agama tersebut.
5. Sumber Hukum: Hukum-hukum agama seperti syariah dalam islam atau hukum
kanonik dalam kekristenan di bangun berdasarkan prinsip-prinsip moral agama
tersebut.
6. Kebijakan Sosial: Pemimpin dan pembuat kebijakan sering mempertimbangkan
prinsip-prinsip moral agama dalam pengambilan keputusan.
Penting untuk di ingat bahwa moral dalam agama dapat bervariasi antara keyakinan dan
agama yang berbeda, dan apa yang dianggap baik dan buruk dapat tergantung pada doktrin
agama tersebut. Namun, moral tetap menjadi inti dalam praktek agama dan cara individu
berinteraksi dengan dunia dan sesama.

Moral memiliki pengaruh yang kuat dalam membentuk nilai-nilai pribadi seseorang. Berikut
adalah beberapa pengaruh moral dalam nilai-nilai pribadi:
1. Panduan Etika: Nilai-nilai moral yang diterima seseorang membantu menentukan apa
yang di anggap benar dan salah dalam berbagai situasi. Ini memengaruhi bagaimana
individu membuat keputusan etis.
2. Identitas: Nilai-nilai moral yang dianut seseorang dapat menjadi bagian integral dari
identitas pribadi. Nilai-nilai ini membantu mendefinisikan siapa individu tersebut dan
apa yang mereka anggap penting dalam kehidupan mereka.
3. Pandangan Dunia: Nilai-nilai moral membentuk pandangan individu tentang keadilan,
kebaikan, dan kejahatan, yang pada gilirannya memengaruhi cara individu memahami
berbagai masalah sosial dan politik.
4. Motivasi dan Perilaku: Nilai-nilai moral yang dianut individu dapat menjadi motivasi
bagi perilaku mereka. Nilai-nilai ini dapat mendorong individu untuk berperilaku
dengan cara yang sesuai dengan keyakinan mereka, termasuk berbuat baik kepada
orang lain dan mempraktikkan kebaikan.
5. Hubungan Sosial: Nilai-nilai moral membentuk cara individu memperlakukan teman,
keluarga, dan kolega, serta bagaimana mereka merespons konflik atau masalah etis
dalam hubungan.
6. Pilihan Hidup: Moralitas juga memengaruhi pilihan hidup individu, termasuk dalam
hal pekerjaan, pendidikan, dan aktivitas waktu luang. Nilai-nilai pribadi dapat
memandu individu dalam mencari tujuan dan kebahagiaan dalam hidup.
Penting untuk diingat bahwa nilai-nilai moral dapat bervariasi dari individu ke individu,
tergantung pada latar belakang, budaya dan agama mereka. Namun, moral tetap menjadi
faktor penting dalam membentuk nilai-nilai pribadi dan keputusan individu sehari-hari.

Dengan demikian moral dapat disimpulkan sebagai kepahaman atau pengertian


mengenai hal yang baik dan hal yang tidak baik. Dengan kata lain, istilah moral merujuk
pada tindakan, perilaku seseorang yang memiliki nilai positif sesuai dengan norma yang ada
di suatu masyarakat dengan harapan moral dapat menjadi kemampuan untuk hidup secara
harmoni dengan manusia dan makhluk lainnya, dan kemampuan untuk menjadikan dunia ini
sebagai wahana kemakmuran dan kesejahteraan bersama agar bangsa tersebut tidak terjadi
tindakan-tindakan seperti penyelewengan yang dapat merugikan bangsa dan negara.

Anda mungkin juga menyukai