Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“Pancasila sebagai sistem moral dan etika bersmasyarakat”

Diajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen pengampu: Abdul Rohim S.Pd

.I

Disusun Oleh : Kelompok V

Titin Anggraini : 201210086

Khairul Umam Ash-Sidiqi : 201210088

M.Rizqi Wahyu Pratama S : 201210087

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTAN THAHA SYAIFUDDIN

JAMBI 2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa pembaca praktek kan dalam kehidupan sehari hari.Bagi kami sebagai penyusun merasa
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatu


DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Nilai norma dan moral adalah konsep-konsep yang saling terkait. Dalam
hubungannyadengan pancasila maka ketiganya akan memberikan pemahaman yang saling
melengkapi sebagaisistem etika.

Pancasila sebagai suatu sistem falsafat pada hakikatnya merupakan suatu sistem nilaiyang
menjadi sumber dari penjabaran norma baik norma hukum, norma moral maupun
normakenegaraan lainnya. Disamping itu, terkandung juga pemikiran-pemikiran yang bersifat
kritis,mendasar, rasional, sistematis dan komprehensif. Oleh karena itu, suatu pemikiran filsafat
adalahsuatu nilai-nilai yang mendasar yang memberikan landasan bagi manusia dalam hidup
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Nilai-nilai tersebut dijabarkan dalam kehidupan yang bersifat praksis atau kehidupan
nyatadalam masyarakat, bangsa dan Negara maka diwujudkan dalam norma-norma yang
kemudianmenjadi pedoman. Norma-norma itu meliputi :

Norma moral : Yang berkaitan dengan tingkah laku manusia yang dapat diukur dari sudut
baikdan buruk, sopan atau tidak sopan, susila atau tidak susila

Norma hukum : Sistem peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam suatu tempat
danwaktu tertentu dalam pengertian ini peraturan hukum. Dalam pengertian itulah Pancasila
berkedudukan sebagai sumber dari segala sumber hukum.

Dengan demikian, Pancasila pada hakikatnya bukan merupakan suatu pedoman


yanglangsung bersifat normatif ataupun praksis melainkan merupakan suatu sistem nilai-nilai
etikayang merupakan sumber norma.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika

Etika adalah kelompok filsafat praktis (filsafat yang membahas bagaimana manusia bersikap
terhadap apa yang ada) dan dibagi menjadi dua kelompok. Etika merupakan suatu pemikiran
kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral. Etika adalah ilmu
yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran tertentu atau
bagaimana kita bersikap dan bertanggung jawab dengan berbagai ajaran moral.

Pengertian etika secara umum(tata karma)merupakan kebiasaan yang benar dalam


pergaulan.Kunci utama penerapan etika adalah memperlihatkan sikap sopan santun,rasa hormat
terhadap keberadaan orang lain dan mematuhi tatakrama yang berlaku pada lingkungan tempat
kita berada.Etika dalam kehidupan bertetangga dan bermasyarakat adalah aturan perilaku,adat
kebiasaan manusia dalam kehidupan bertetangga dan bermasyarakat antara sesama dan
menegaskan mana yang benar dan mana yang salah.Kedua kelompok etika yaitu, Etika Umum
dan Etika Khusus.

 Etika Umum, mempertanyakan prinsip-prinsip yang berlaku bagi setiap tindakan


manusia.Pemikiran etika beragam, tetapi pada prinsipnya membicarakan asas-asas dari
tindakan dan perbuatan manusia, serta system nilai apa yang terkandung didalamnya.
 Etika khusus, membahas prinsip-prinsip tersebut diatas dalam hubungannya dengan
berbagaiaspek kehidupan manusia, baik sebagai individu (etika individual) maupun
makhluk sosial(etika sosial). Etika khusus dibagi menjadi 2 macam yaitu Etika Individual
dan Etika Sosial.
 Etika Individual membahas kewajiban manusia terhadap dirinya sendiri dan dengan
kepercayaanagama yang dianutnya serta kewajiban dan tanggung jawabnya terhadap
Tuhannya.
 Etika Sosial membahas norma-norma sosial yang harus dipatuhi dalam hubungannya
denganmanusia, masyarakat, bangsa dan Negara
B. Pengertian Nilai, Norma dan Moral

1. Pengertian Nilai

Nilai(value) adalah kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu benda
untukmemuaskan manusia. Sifat dari suatu benda yang menyebabkan menarik minat seseorang
ataukelompok. Nilai bersumber pada budi yang berfungsi mendorong dan mengarahkan
(motivator)sikap dan perilaku manusia. Nilai sebagai suatu sistem merupakan salah satu wujud
kebudayaandi samping sistem sosial dan karya.

Pandangan para ahli tentang nilai-nilai yang terdapat dalam masyarakat :

a. Alport
mengidentifikasikan nilai-nilai yang terdapat dalam kehidupan masyarakat dalamenam
macam, yaitu :
1). Nilai teori
2). Nilai ekonomi
3). Nilai estetika
4). Nilai social
5). Nilai politik dan
6). Nilai religi
b.Max Scheler, mengelompokkan nilai menjadi enam tingkatan, yaitu:
1). Nilai kenikmatan
2). Nilai kehidupan
3). Nilai kejiwaan
4). Nilai kerohanian
c. Notonagoro,membedakan nilai menjadi tiga, yaitu :
1). Nilai material
2). Nilai vital
3). Nilai kerokhanian
Nilai berperan sebagai pedoman menentukan kehidupan setiap manusia. Nilai manusia berada
dalam hati nurani, kata hati dan pikiran sebagai suatu keyakinan dan kepercayaan yang
bersumber pada berbagai sistem nilai.

2. Pengertian Norma

Norma adalah perwujudan martabat manusia sebagai mahluk budaya, moral, religi,
dansosial. Norma merupakan suatu kesadaran dan sikap luhur yang dikehendaki oleh tata nilai
untukdipatuhi. Oleh karena itu norma dalam perwujudannya norma agama, norma filsafat,
normakesusilaan, norma hukum dan norma sosial. Norma memiliki kekuatan untuk dipatuhi
karenaadanya sanksi.

Norma-norma yang terdapat dalam masyarakat antara lain :

 Norma agama : adalah ketentuan hidup masyarakat yang ber-sumber pada agama.
 Norma kesusilaan : adalah ketentuan hidup yang bersumber pada hatinurani, moral
atau filsafat hidup.
 Norma hukum : adalah ketentuan-ketentuan tertulis yang berlakudan bersumber pada
UU suatu Negara tertentu.
 Norma sosial : adalah ketentuan hidup yang berlaku dalamhubungan antara manusia
dalam masyarakat.
 Norma Moral :Yang berkaitan dengan tingkah laku manusia yang dapat diukur dari
sudut baik maupun buruk, sopan atau tidak sopan,susila atau tidak susila.

Dengan demikian,Pancasila pada hakikatnya bukan merupakan suatu pedoman yang


langsung bersifat normatif ataupun praksis melainkan merupakan suatu sistem nilai-nilai
etika yang merupakan sumber norma

3. Pengertian Moral

Pengertian moral berasal dari kata mos (mores) yang sinonim dengan kesusilaan,kelakuan.
Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang menyangkut tingkah lakudan
perbuatan manusia.Seorang pribadi yang taat kepada aturan-aturan, kaidah-kaidah dan norma-
norma yang berlaku dalam masyarakatnya, dianggap sesuai dan bertindak secara moral.
Jika sebaliknya yang terjadi maka pribadi itu dianggap tidak bermoral

Moral dalam perwujudannya dapat berupa peraturan dan atau prinsip-prinsip yang benar,
baik terpuji dan mulia. Moral dapat berupa kesetiaan, kepatuhan terhadap nilai dan norma
yangmengikat kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

Pendidikan Karakter Menurut Lickona(1992)dibentuk melalui 3 aspek:

1. Konsep Aspek Moral


 Kesadaran Moral : Kesadaran Hidup Berdemokrasi
 Pandangan Kedepan : Pemahaman Demokrasi
 Penalaran Moral : Alasan Senang Berdemokrasi
 Pengambilan Keputusan : Bagaimana Hidup Berdemokrasi
 Pengetahuan Diri : Intropeksi Diri

Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan dimana semua warga negaranya memiliki
hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka

2. Konsep Perilaku Moral


 Kemampuan : Kemampuan menghormati hidup demokrasi
 Kemauan : Kemauan untuk hidup demokrasi
 Kebiasaan : Kebiasaan berdemokrasi dengan teman

C. Nilai Dasar, Nilai Instrumental dan Nilai Praksis

1. Nilai Dasar

Meskipun nilai bersifat abstrak dan tidak dapat diamati oleh panca indra manusia,
namundalam kenyataannya nilai berhubungan dengan tingkah laku manusia. Setiap meiliki nilai
dasaryaitu berupa hakikat, esensi, intisari atau makna yang dalam dari nilai-nilai tersebut. Nilai
dasar berifat universal karena karena menyangkut kenyataan obyek dari segala sesuatu.
Contohnyatentang hakikat Tuhan, manusia serta mahkluk hidup lainnya.Apabila nilai dasar itu
berkaitan dengan hakikat Tuhan maka nilai dasar itu bersifatmutlak karena Tuhan adalah
kausa prima (penyebab pertama). Nilai dasar yang berkaitan dengan hakikat manusia maka
nilai-nilai itu harus bersumber pada hakikat kemanusiaan yang dijabarkandalam norma hukum
yang diistilahkan dengan hak dasar (hak asasi manusia). Dan apabila nilaidasar itu berdasarkan
kepada hakikat suatu benda (kuatutas,aksi, ruang dan waktu) maka nilaidasar itu juga dapat
disebut sebagai norma yang direalisasikan dalam kehidupan yang praksis. Nilai Dasar yang
menjadi sumber etika bagi bangsa Indonesia adalah nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila

2. Nilai Instrumental

Nilai instrumental adalah nilai yang menjadi pedoman pelaksanaan dari nilai dasar.
Nilaidasar belum dapat bermakna sepenuhnya apabila belum memiliki formulasi serta parameter
atauukuran yang jelas dan konkrit. Apabila nilai instrumental itu berkaitan dengan tingkah
lakumanusia dalam kehidupan sehari-hari makan itu akan menjadi norma moral. Namun apabila
nilaiinstrumental itu berkaitan dengan suatu organisasi atau Negara, maka nilai instrumental
itumerupakan suatu arahan, kebijakan, atau strategi yangbersumber pada nilai dasar sehingga
dapat juga dikatakan bahwa nilai instrumental itu merupakan suatu eksplisitasi dari nilai dasar.
Dalamkehidupan ketatanegaraan Republik Indonesia, nilai-nilai instrumental dapat ditemukan
dalam pasal-pasal undang-undang dasar yang merupakan penjabaran Pancasila.

3. Nilai Praksis

Nilai praksis merupakan penjabaran lebih lanjut dari nilai instrumental dalam
kehidupanyang lebih nyata dengan demikian nilai praksis merupakan pelaksanaan secara nyata
dari nilai-nilai dasar dan nilai-nilai instrumental.

D. Hubungan Nilai,Norma,dan moral

Keterkaitan nilai, norma dan moral merupakan suatu keyataan yang seharusnya
tetapterpelihara di setiap waktu pada hidup dan kehidupan manusia. Keterkaitan itu
mutlakdigarisbawahi bila seorang individu, masyarakat, bangsa dan Negara menghendaki
fondasi yangkuat tumbuh dan berkembang.Sebagaimana tersebut diatas maka nilai akan berguna
menuntun sikap dan tingkah lakumanusia bila dikonkritkan dan diformulakan menjadi lebih
obyektif sehingga memudahkanmanusia untuk menjabarkannya dalam aktivitas sehari-hari.
dalam kaitannya dengan moral makaaktivitas turunan dari nilai dan norma akan memperoleh
integritas dan martabat manusia. Derajatkepribadian itu amat ditentukan oleh moralitas yang
mengawalnya. Sementara itu hubunganantara moral dan etika seringkali disejajarkan arti dan
maknanya. Namun demikian, etika dalam pengertiannya tidak berwenang menentukan apa yang
boleh dan tidak boleh dilakukanseseorang. Wewenang itu dipandang berada di tangan pihak
yang memberikan ajaran moral.

E.APLIKASI NILAI, NORMA, DAN MORAL DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Dalam kehidupan kita akan selalu berhadapan dengan istilah nilai dan norma dan jugamoral
dalam kehidupan sehari-hari. Dapat kita ketahui bahwa yang dimaksud dengan nilai
socialmerupakan nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa yang dianggap baik dan
apayang dianggap buruk oleh masyarakat. Sebagai contoh, orang menanggap menolong
memilikinilai baik, sedangkan mencuri bernilai buruk. Dan dapat juga dicontohkan, seorang
kepalakeluarga yang belum mampu memberi nafkah kepada keluarganya akan merasa sebagai
kepalakeluarga yang tidak bertanggung jawab. Demikian pula, guu yang melihat siswanya gagal
dalamujian akan merasa gagal dalam mendidik anak tersebut. Bagi manusia, nilai berfungsi
sebagailandasan, alasan, atau motivasi dalam segala tingkah laku dan perbuatannya.
Nilaimencerminkan kualitas pilihan tindakan dan pandangan hidup seseorang dalam masyarakat.
Ituadalah yang dimaksud dan juga contoh dari nilai.Dapat di jelaskan juga bahwa yang dimaksud
norma social adalah patokan perilaku dalamsuatu kelompok masyarakat tertentu. Norma sering
juga disebut dengan peraturan sosial. Norma menyangkut perilaku-perilaku yang pantas
dilakukan dalam menjalani interaksi sosialnya.Keberadaan norma dalam masyarakat bersifat
memaksa individu atau suatu kelompok agar bertindak sesuai dengan aturan sosial yang telah
terbentuk. Pada dasarnya, norma disusun agarhubungan di antara manusia dalam masyarakat
dapat berlangsung tertib sebagaimana yangdiharapkan.

Tingakat norma dasar didalam masyarakat dibedakan menjadi 4 yaitu:.

1. Cara Contoh: cara makan yang wajar dan baik apabila tidak mengeluarkan suara seperti
hewan
2. Kebiasaan Contoh: Memberi hadiah kepada orang-orang yang berprestasi dalam suatu
kegiatan ataukedudukan, memakai baju yang bagus pada waktu pesta.
3. Tata kelakuanContoh: Melarang pembunuhan, pemerkosaan, atau menikahi saudara
kandung
4. Adat istiadat, Misalnya orang yang melanggar hukum adat akan dibuang dan diasingkan
kedaerah lain.,upacara adat (misalnya di Bali)

Norma hukum (laws)

-Tidak melanggar rambu lalu lintas walaupun tidak ada polentas

- Menghormati pengadilan dan peradilan di Indonesia Norma kesusilaan

Contoh :orang yang berhubungan intim di tempat umum akan di cap tidak susila,
melecehkan wanitaataupun laki-laki didepan orang.

Norma kesopanan Contoh :

- memberikan tempat duduk di bis umum pada lansia dan wanita hamil

.-Tidak meludah di sembarang tempat, memberi atau menerima sesuatu dengan tangan
kanan,kencing di sembarang tempat

Dan ada beberapa norma yang lain yang belum di sebutkan dalam hal ini. Setelah masuk
pada nilai dan norma. Dalam aplikasi yang terakhir akan membahas tentang moral.

Moral(Bahasa LatinMoralitas) adalah istilah manusiamenyebut ke manusia atau


oranglainnya dalam tindakan yang mempunyai nilai positif. Manusia yang tidak memiliki
moraldisebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata
manusialainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. Moral
secaraekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasiindividu tanpa moral
manusiatidak bisa melakukan proses sosialisasi. Moral dalam zamansekarang mempunyai nilai
implisitkarena banyak orang yang mempunyai moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang
yangsempit. Moral itu sifat dasar yang diajarkan di sekolah-sekolah dan manusia harus
mempunyaimoral jika ia ingin dihormati oleh sesamanya. Moral adalah nilai ke-absolutan dalam
kehidupan bermasyarakat secara utuh.
Contoh moral adalah : Tidak terdapat adanya pemaksaan suatu agama tertentu kepadaorang
lain, dengan demikian masyarakat dan bangsa Indonesia menjunjung tinggi nilai nilai HAM.
Dapat dicontoh dalam hal nya pendidikan. Seorang siswa yang ingin bersekolah tapidengan tidak
dana maka ia tak dapat sekolah sampai cita-citanya tidak terwujud.

Contohnya moral dalam halnya kehidupan sehari kalau kita menemukan tas yang berisikan
dokumen penting dan juga sejumlah uang yang tersapat dalam tas tersebut. Seandainyakita
memiliki moral yang baik maka kita akan memberikan tas itu pada kepemiliknya kalau tidak
pada yang berwajib

Manfaat etika dalam bertetangga dan bermasyarakat:

a. Akan lebih dihargai tetangga dalam kehidupan bermasyarakat


b. Etika tentu akan membawa masyarakat lebih mawas diri dalam bertindak
c. Kehidupan bertetangga dan bertentangga akan lebih hangat dan harmonis
d. Terhindar konflik yang berarti
e. Akan terciptanya kerukunan dan rasa saling membantu
f. Timbulnya empati kepada sesame
g. Terciptanya rasa gotong royong
h. Timbulnya keorganisasian yang bermanfaat
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Perlunya Pancasila sebagai sistem etika dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara bertujuan untuk : a. Memberikan landasan etik moral bagi seluruh komponen bangsa
dan menjalankan kehidupan kebangsaan dalam berbagai aspek. b. Menentukan pokok-pokok
etika kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat. c. Menjadi kerangka acuan dalam
mengevaluasi pelaksaan nilai-nilai etika dan moral dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.

SARAN

Menyadari bahwa kami masih jauh dari kata sempurna, untuk ke depannya kami sebagai
penulis akan berusaha untuk membuat makalah dengan lebih baik lagi. Demikianlah makalah ini
kami buat, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan pembaca sekalian. Kami mohon
maaf jika ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, kurang
dimengerti dan lugas. Dan kami juga mengharapkan saran dan kritik dari pembaca sekalian demi
kesempurnaan makalah ini

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/34850797/

Anda mungkin juga menyukai