A. PENDAHULUAN
Pancasila adalah dasar filosofis dan ideologis negara Indonesia. Secara harfiah, "Pancasila"
berarti "lima prinsip" dalam bahasa Sanskerta. Pancasila memiliki peran yang sangat penting
dalam politik Indonesia, dan dapat dilihat sebagai sebuah bentuk etika politik yang mendasari
sistem politik dan pemerintahan negara ini. Pancasila telah menjadi prinsip sentral dalam politik
Indonesia, mendorong kebijakan yang mempromosikan persatuan, keadilan, dan demokrasi dalam
upaya mencapai kesejahteraan bersama bagi semua warga negara Indonesia.
Sebagai etika politik, Pancasila mengarahkan tindakan pemerintah, partai politik, dan
warga negara dalam mengembangkan kebijakan, menjalankan pemerintahan, dan berpartisipasi
dalam kehidupan politik. Pancasila juga menjadi dasar bagi konstitusi Indonesia, yang menjamin
perlindungan hak asasi manusia dan prinsip-prinsip demokrasi dalam sistem politik Indonesia.
B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Nilai, Norma, dan Moral
Nilai pada hakikatnya suatu sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek, namun
bukan objek itu sendiri. Nilai merupakan kualitas dari sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan
manusia, yang kemudian nilai dijadikan landasan, alasan, dan motivasi dalam bersikap dan
berperilaku baik disadari maupun tidak disadari. Nilai merupakan harga manusia sebagai pribadi
utuh, misalnya kejujuran manusia (Kamus Bahasa Indonesia, 2000).
1) Norma agama
Norma agama adalah aturan-aturan hidup yang berupa perintah-perintah dan
larangan-larangan, yang oleh pemeluknya diyakini bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa.
2) Norma kesusilaan
Norma kesusilaan adalah aturan-aturan hidup tentang tingkah laku yang baik dan
buruk, yang berupa “bisikan-bisikan” atau suara batin yang berasal dari hati nurani
manusia.
3) Norma kesopanan
Norma kesopanan adalah aturan hidup bermasyarakat tentang tingkah laku yang
baik dan tidak baik baik, patut dan tidak patut dilakukan, yang berlaku dalam suatu
lingkungan masyarakat atau komunitas tertentu.
4) Norma kebiasaan
Norma kebiasaan adalah aturan mengikat yang terbentuk dari suatu perilaku yang
dilakukan terus-menerus dan telah ada dan disetujui disuatu warga kelompok masyarakat.
5) Norma hukum
Norma hukum adalah aturan-aturan yang dibuat oleh lembaga negara yang
berwenang, yang mengikat dan bersifat memaksa, demi terwujudnya ketertiban
masyarakat.
Kata moral berasal dari kata latin “mos” yang berarti kebiasaan. Moral berasal dari
bahasa latin yaitu moralitas adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya
dalam tindakkan yang mempunyai nilai positif. Moral merupakan patokan-patokan, kumpulan
peraturan lisan maupun tertulis tentang bagaimana manusia harus hidup dan bertindak agar
menjadi manusia yang lebih baik. Berikut ini pengertian moral menurut para ahli:
Pancasila sebagai falsafah bangsa dan negara merupakan nilai satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan antara sila-silanya. Makna yang terkandung dalam sila-sila Pancasila merupakan
satu-kesatuan yang saling berkaitan dan tidak dapat diputarbalikkan letak dan susunannya. Nilai-
nilai yang terkandung dalam Pancasila memiliki kaitan penting dalam politik di Indonesia. Di
dalam politik, Pancasila menjadi sebuah dasar yang membatasi proses politik di Indonesia, yang
disebut dengan etika berpolitik. Untuk memahami nilai Pancasila dalam etika berpolitik, dapat
dilihat pada nilai yang terkandung dalam kelima silanya.
3. Persatuan Indonesia
Persatuan berarti utuh dan tidak terpecah-pecah. Persatuan mengandung pengertian
bersatunya aneka macam corak yang menjadi satu kebulatan. Sila ketiga ini mencakup
persatuan dalam arti ideologis, politik, ekonomi, sosial-budaya, dan hankam. Indonesia
sebagai negara plural yang memiliki beraneka ragam corak tidak terbantahkan lagi
merupakan negara yang rawan konflik. Oleh karenanya diperlukan semangat persatuan
sehingga tidak muncul jurang pemisah antara satu golongan dengan golongan yang lain.
Dibutuhkan sikap saling menghargai dan menjunjung semangat persatuan demi keutuhan
negara dan kebaikan bersama. Hakikat persatuan kebangsaan adalah untuk menyatukan
semua unsur kemajemukan bangsa ini, maka secara otomatis akan terjadi harmonisasi
dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan demikian hal yang dapat dilakukan adalah
membangun jiwa dan etika politik keanekaragaman yang cocok dengan karakter
kebangsaan untuk mengatasi segala bentuk paham politik golongan dan perseorangan yang
menjadi faktor pemecah bangsa.
C. ANALISIS
Penerapan Pancasila sebagai etika politik di Indonesia memiliki dampak yang
signifikan pada sistem politik, pemerintahan, dan budaya politik negara ini. Berikut adalah
beberapa analisa tentang penerapan Pancasila sebagai etika politik di Indonesia:
1. Dasar Ideologis Negara:
Pancasila adalah dasar ideologis negara Indonesia, dan ini tercermin dalam
konstitusi negara, terutama dalam Pembukaan UUD 1945. Hal ini
menggarisbawahi komitmen negara terhadap prinsip-prinsip dasar seperti keadilan
sosial, persatuan, dan keadilan yang merujuk pada Pancasila sebagai panduan
utama bagi kebijakan dan tindakan politik.
2. Pemeliharaan Kedamaian dan Persatuan:
Salah satu aspek penting dalam etika politik Pancasila adalah upaya untuk
memelihara perdamaian dan persatuan di tengah beragamnya masyarakat
Indonesia. Pancasila memandang persatuan sebagai nilai yang sangat penting, dan
hal ini tercermin dalam berbagai upaya untuk menghindari konflik antarsuku,
agama, dan budaya.
3. Perlindungan Hak Asasi Manusia:
Pancasila mendorong perlindungan hak asasi manusia, yang telah menjadi bagian
penting dalam etika politik Indonesia. Prinsip-prinsip Pancasila mendorong
pemerintah untuk menghormati hak-hak warga negara, termasuk kebebasan
beragama, ekspresi, dan berorganisasi.
4. Sistem Demokrasi Pancasila:
Pancasila mengakui pentingnya sistem demokrasi, yang tercermin dalam etika
politiknya. Indonesia memiliki sistem demokrasi yang berdasarkan hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Hal ini menciptakan ruang
bagi partisipasi warga negara dalam proses pengambilan keputusan politik.
5. Keadilan Sosial:
Salah satu prinsip Pancasila adalah "keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia."
Ini menciptakan dasar etika politik yang mengarah pada kebijakan yang berfokus
pada distribusi yang lebih merata dari kekayaan dan kesempatan, serta pengentasan
kemiskinan dan ketidaksetaraan sosial.
6. Identitas Nasional:
Pancasila memainkan peran penting dalam membentuk identitas nasional
Indonesia. Dalam konteks etika politik, hal ini menciptakan pandangan bersama
tentang apa yang berarti menjadi warga negara Indonesia, dengan nilai-nilai
Pancasila yang menjadi fondasi etika politik yang dipegang oleh semua warga
negara.
7. Penanganan Konflik Politik:
Pancasila telah digunakan sebagai kerangka untuk menangani konflik politik di
Indonesia. Etika politik Pancasila mendorong dialog, negosiasi, dan penyelesaian
konflik dengan damai, serta menekankan pentingnya menjaga persatuan dan
stabilitas politik.
Namun, perlu diingat bahwa penerapan Pancasila sebagai etika politik tidak selalu
berjalan mulus. Terdapat tantangan dalam menginterpretasikan dan mengimplementasikan
prinsip-prinsip Pancasila, dan dalam beberapa kasus, konflik muncul dalam upaya untuk
mencapai kesepakatan tentang bagaimana prinsip-prinsip ini harus dijalankan. Meskipun
demikian, Pancasila tetap menjadi landasan etika politik yang kuat di Indonesia dan
memainkan peran penting dalam membentuk kebijakan dan praktek politik di negara ini.
D. PENUTUP
Kesimpulan
Pancasila, dengan lima prinsip utamanya, memiliki peran sentral dalam politik
Indonesia. Prinsip-prinsip ini mencakup kepercayaan kepada Tuhan, kemanusiaan yang
adil dan beradab, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial. Penerapan Pancasila sebagai
etika politik telah membentuk dasar ideologis negara, mempromosikan perdamaian dan
persatuan, perlindungan hak asasi manusia, sistem demokrasi, keadilan sosial, dan identitas
nasional. Meskipun tantangan terkait interpretasi dan implementasi prinsip-prinsip
Pancasila muncul, Pancasila tetap menjadi panduan utama dalam kebijakan dan tindakan
politik di Indonesia. Etika politik Pancasila juga telah digunakan untuk menangani konflik
politik dengan pendekatan damai dan dialog.