TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Etika Politik
dan “Ethikos”, Ethos yang berarti sifat, watak, adat, kebiasaan dan cara
deskriptif adalah sistem etika yang menilai baik atau buruk tindakan
seperti baik, buruk, benar, salah, dan tanggung jawab. Etika dibagi
menjadi dua, yaitu etika umum dan etika khusus. Etika umum adalah
khusus.1
1
Franz Magnis Suseno, Etika Politik, Prinsip Moral Dasar Kenegaraan Modern, (Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2016), Hal. 8.
Etika politik adalah filsafat moral mengenai nilai politis dalam
2
Anggriani Alamsyah, Etika Politik, (Makasar: Alauddin University Press, 2012), Hal. 2.
manusia, baik itu secara individu maupun bersama.3 Selain itu, etika di
perbuat.4
seorang politisi yang dimana sifat hingga kinerjanya dapat kita ketahui
dari cara ia berperilaku dan bersikap sebagai pejabat negara. Dari hal
tersebut banyak sekali para politisi yang terjerat kasus hukum maupun
menyalahi etika secara moral maupun politik. Maka dari itu, pentingnya
a. Pluralisme
3
Burhanuddin Salam, Etika Sosial dan Asas Moral dalam Kehidupan Manusia, (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2002), Hal.1.
4
Neneng Nur Awaliah, Etika Politik: Pemikiran Komarudin Hidayat, (Jakarta: 2012), Hal.16.
Indonesia tidak ada satupun individu yang mendapat diskriminasi
karena agamanya.
c. Solidaritas Bangsa
sendiri tetapi juga untuk orang lain. Manusia hidup menurut kadarnya
d. Demokrasi
e. Keadilan Sosial
dan tuntutan keadilan sosial tidak bisa diartikan secara ideologis, tidak
sebagai sumber etika politik, yaitu sila pertama ‘Ketuhanan yang maha
Esa’, serta sila kedua ‘Kemanusiaan yang adil dan beradab’ merupakan
demokratis);
5
I Made Kartika, “Nilai-Nilai Pancasila Dalam Membangun Etika Politik di Indonesia”, Widya
Accarya Vol. 4 No. 1, 2015, Hal. 5.
c) Dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip moral atau tidak
manusia yang berlainan dalam memahami konsep etika dan politik itu
Indonesia;
6
I Made Kartika, “Nilai-Nilai Pancasila Dalam Membangun Etika Politik di Indonesia”, Widya
Accarya Vol. 4 No. 1, 2015, Hal. 6-7.
Suseno (1993), berpendapat bahwa moral selalu mengacu pada
baik dan buruknya “manusia sebagai manusia”. Baik buruk di sini tidak
7
Totok Wahyu Abadi, “Aksiologi: Antara Etika, Moral, dan Estetika”, Ilmu Komunikasi, Vol. 4
No. 2, 2016, Hal. 193.
8
Eko Handoyo, Martien Herna Susanti, Moh. Aris Munandar, Etika Politik, (Semarang: Widya
Karya, 2016), Hal. 4.
9
Ibid, Hal. 5.
1.6 Utilitarianisme
pada yang jahat atau burukadalah yang merugikan, tak berfaedah, dan
tak berguna.11
yang populer dari aliran ini adalah baik atau buruknya sebuah perbuatan
itu adalah sebuah komitmen yang kritis dan bersifat komprehensif serta
10
John Stuart Mill, Utilitarianisme: Prinsip Kebahagiaan Terbesar, (Yogyakarta: Basabasi,
2020), Hal. 11.
11
A. Mangunhardjana, Isme-Isme dalam Etika dari A sampai Z, (Yogyakarta: Kanisius, 1997),
Hal. 228-231.
sistem etika yang bersifat normatif. Artinya ia tidak mencerna secara
yang tidak sah secara hukum negara atau pun hukum agama. Dari segi
Dalam hal ini sama dengan ajaran Islam, yang melarang keras
12
Asep Saepullah, “Konsep Utilitarianisme Jhon Stuart Mill: Relevansinya terhadap Ilmu-ilmu
atau Pemikiran Keislaman”, Filsafat dan Teologi Islam, Vol. 11 No. 2, 2020, Hal. 249.
13
Ibid, Hal. 250.
1.7 Etika Kebajikan
aktivitas jiwa yang telah merasa bahagia karena mancapai tujuan hidup
14
Urbanus Ura Weruin, “Teori-Teori Etika dan Sumbangan Pemikiran Para Filsuf Bagi Etika
Bisnis”, Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis, Vol. 3 No. 2, 2019, Hal. 320.
15
Agustinus W. Dewantara, Filsaat Moral: Pergumulan Etis Keseharian Hidup Manusia,
(Yogyakarta: PT. Kanisius, 2017), Hal. 50.
terhadap prinsip serta tidak mengorbankan nilai-nilai dasar, dalam
2. Kepemimpinan
pemimpin untuk dijadikan sebuah acuan atas gaya dan konsep dalam
memimpin, diantaranya:
16
Urbanus Ura Weruin, Loc.Cit.
17
Aspizain Chaniago, Pemimpin dan Kepemimpinan(Pendekatan Teori & Studi Kasus), (Jakarta:
Lentera Ilmu Cendekia, 2017), Hal. 30.
a. Teori Orang Hebat (Great Man Theory)
hidupnya.
a. Fungsi Kepemimpinan
kepemimpinan, diantaranya:
1) Fungsi Instruktif
pemimpinnya.
2) Fungsi Konsultatif
bersama.
3) Fungsi Partisipasi
4) Fungsi Delegasi
5) Fungsi Pengendalian
b. Tujuan Kepemimpinan
1) Mencapai Tujuan
dijadika pegangan.
memaksimalkan kemampuan.
3. Gaya Kepemimpinan
atas dasar motivasi, kuasa ataupun orientasi terhadap tugas atau orang
tertentu.18
18
Aspizain Chaniago, Pemimpin dan Kepemimpinan(Pendekatan Teori & Studi Kasus), (Jakarta:
Lentera Ilmu Cendekia, 2017), Hal. 43.
Menurut Supardo (2006), gaya kepemimpinan adalah sebuah
lainnya untuk mencapai sebuah tujuan, tugas atau suatu target dan
tolak ukur. Menurut Kartono (2008), ada enam indikator dalam menilai
b. Kemampuan Memotivasi
c. Kemampuan Komunikasi
f. Tanggung Jawab
3.3 Macam-Macam Gaya Kepemimpinan
yaitu:
yang dipimpinnya.
tersebut di kagumi.
B. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
dibuat, dimana peneliti akan menjelaskan etika politik dan gaya kepemimpinan
Ketua DPR RI periode 2019-2024. Dengan membahas etika politik dan gaya
kepemimpinan Ketua DPR RI dari segi perilaku, moral, kinerja, dan bagai
lalu seorang oknum Ketua DPR RI melakukan tindak pindana korupsi yang
Dari peristiwa tersebut penulis akan meneliti etika politik dan gaya
Bagan II.1
Kerangka Pemikiran