A. Pendahuluan
1. Pengertian Etika
Dalam bentuk tunggal etika berasal dri bahasa Yunani Kuno “ethos”. Dalam bentuk
jamak “ta etha” artinya adat kebiasaan. Istilah etika berarti ilmu tentang apa yang biasa
dilakukan, atau ilmu tentang adat kebiasaan.
Etik diartikan sebagai kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, bisa
juga diartikan nilai mengenai bener dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
Menurut salam (1997: 1) mendefinisikan etika adalah sebuah cabang filsafat yang
berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan perilaku dalan hidupnya.
Menurut Amin (1975: 2) memberikan pengertian bahwa etika adalah ilmu yang
menjelaska arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh setengah
manusia kepada lainnya.
Etika merupakan ilmu akhlak atau ilmu budi pekerti adalah ilmu yang memberikan
pengertian tentang baik dan jelek. Thoha (1954: 10) juga memberikan pengertian bahwa
etika merupakan ilmu yang mengatur pergaulan manusia sesama mereka.
Secara garis besar etika dibagi menjadi dua, yaitu etika umum dan etika khusus
(Salam, 1997: 7).
1) Etika umum
Etika umum ini membicarakan mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia
bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori dan prinsip
moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolok ukur dalam
menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat dianalogkan dengan ilmu
pengetahuan.
2) Etika khusus
Pancasila sebagai sistem etika berarti pancasila merupakan kesatuan sila-sila pancasila,
sila-sila pancasila itu saling berhubungan, saling bekerja sma untuk suatu tujuan tertentu dan
secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh.
Etika yang dijiwai nilai-nilai sila-sila pancasila merupakan etika pancasila, yang
meliputi:
a. Etika yang dijiwai oleh nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, merupakan etika yang
berlandaskan pada kepercayaan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b. Etika yang dijawai oleh nilai-nilai Kemanusiaan yang adil dan beradab, merupakan nilai
etika yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
c. Etika yang dijiwai oleh nilai-nilai Persatuan Indonesia, merupakan etika yang
menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara
diatas kepentingan pribadi dan golongan.
d. Etika yang dijiwai oleh nilai-nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam
permusyawaratan/perwakilan, merupakan etika yang menghargai kedudukan, hak dan
kewajiban warga masyarakat/warganegara, sehingga tidak memaksakan pendapat dan
kehendak kepada orang lain.
e. Etka yang dijiwai oleh nilai-nilai Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,
merupakan etika yang enuntun manusia untuk mengembangkan sikap adil terhadap sesama
manusia.
B. Pancasila Sebagai Nilai Etika Politik dan Nilai-nilai yang Terkandung di Dalamnya
1. Pancasila sebagai Etika Politik
Salam (1997:116) secara lebih tegas menyimpulkan bahwa siapa saja yang mau
bertugas mengurus kepentingan masyarakat, menurut ajaran pancasila hendaknya
mempersiapkan diri dan melatih diri untuk sebagai berikut :
Profesi dapat diartikan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian
(expertise) dari para anggotanya. Artinya, ia tidak dilakukan oleh sembarang orang yang
tidak terlatih dan tidak disiapkan secara khusus untuk melakukan pekerjaan itu (satori, et
al,2001: 1,3).
Menurut salam (1997: 143-144) terdapat tiga prinsip dalam etika profesi, yaitu:
a. Tanggung jawab, bahwa setiap orang yang mempunyai profesi diharapkan selalu memiliki
sikap bertanggung jawab dalam dua arah, yaitu (1) terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan
terhadap hasilnya; (2) terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau
masyarakat pada umumnya.
b. Keadilan, menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya.
Disamping itu dalam menjalankan profesinya setiap orang profesional tidak dibenarkan
melanggar hak orang lain atau pihak lain.
c. Otonomi, menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan diberi kebebasan dalam
menjalankan profesinya.
a. Pasal 3: Pegawai negeri adalah unsur aparatur negara, abdi neagara dan abdi masyarakat
yang dengan penuh kesetian dan ketaatan kepada pancasila, UUD 1945 dan negara
menyelenggarakan tugas pemerintahan dan membangun;
b. Pasal 4: Setiap pegawai negeri wajib setia dan taat sepenuhnya kepada pancasila, UUD
1945, Negara dan Pemerintah;
c. Pasal 5: Setiap warganegara wajib menaati segala peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepadanya dengan penuh
pengabdian, kesadaran, tanggung jawab;
d. Pasal 6 Ayat (1): Setiap pegawai negeri wajib menyimpan rahasia jabatan.
Pasal 6 Ayat (2): Pegawai negeri hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan kepada dan
atas perintah pejabat yang berwajib atas kuasa undang-undang.
2. Menerapkan Etika dalam kehidupan Kemasyarakatan
a. Sama kedudukannya didalam hukum dan pemerintahan. Sesuai dengan UUD 1945 pasal
27 ayat (1): segala warga negara bersamaan kedudukannya didalam hukum dan
pemerintahan.
b. Berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan, sesuai dengan UUD
45 pasal 27 ayat (2): tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan.
c. Ikut serta dalam upaya pembelaan negara, sesuai dengan UUD 1945 pasal 27 ayat (3):
Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
d. Hak atas kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan
tulisan, sesuai dengan UUD 1945 pasal 28: Kemerdekaan berserikat dan berkumpul,
mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan dengan undang-undang.
e. Hak untuk memeluk agama masing-masing dan untuk beribadah menurut agamanya dan
kepercayaannya, UUD 1945 pasal 29 ayat (2): Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut
agamanya dan kepercayaannya itu.
f. Ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Hal ini sesuai dengan UUD 1945
pasal 30 ayat (1): tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.
g. hak untuk mendapatkan pendidikan, sesuai dengan UUD 1945 pasal 31 ayat (1): Setiap
warga negara berhak mendapat pendidikan.
h. Memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya, sesuai dengan UUD 1945 pasal
32 ayat (1): negara memajukan Kebudayaan Nasional Indonesia ditengah peradaban dunia
dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-
nilai budayanya.
i. Hak khusus fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara, sesuai dengan
UUD 1945 Pasal 34 ayat (1): fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
j. Hak fasilitas Pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak, UUD 1945
Pasal 34 ayat (3): negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan
dan fasilitas pelayanan umum yang layak.
a. Meletakkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.
b. Lebih bukan kewajiban asasi dari pada menuntut hak asasi.
c. Menyeimbangkan antara kewajiban asasi dengan hak asasi
d. Tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang merugikan kepentingan umum
e. Lebih mencintai produk dalam negeri dari pada produk dari luar negeri
f. Bangga sebagai bangsa Indonesia
g. Persatuan dan kesatuan bangsa, dll.
4. Memberikan evaluasi kritis terhadap penerapan etika