Anda di halaman 1dari 5

LATIHAN SOAL

PERTEMUAN KE-4

1. Jelaskan apa pengertian Etika?


Jawaban:
Etika, termasuk kelompok filsafat praksis, dan dibagi menjadi dua kelompok
yaitu etika umum, dan etika khusus. Etika, merupakan suatu pemikiran kritis, yang
mendasar tentang ajaran-ajaran, dan pandangan-pandangan, yang berhadapan dengan
Moral. Etika, adalah suatu ilmu yang selalu membahas tentang bagaimana cara, dan
juga mengapa, kita perlu mengikuti suatu ajaran-ajaran, Etika Moral tertentu. Ataupun
juga bagaimana cara, mengambil sikap yang bertanggung jawab, dengan berbagai
ajaran-ajaran Etika Moral tersebut.

2. Sebutkan penggolongan nilai menurut Walter G. Everet?


Jawaban:
Walter G. Everet, telah menggolongkan nilai-nilai kemanusiaan, kedalam
delapan kelompok, yaitu:
1. Nilai Ekonomis
2. Nilai Kejasmanian
3. Nilai Hiburan
4. Nilai Sosial
5. Nilai Watak
6. Nilai Estetika
7. Nilai Intelektual
8. Nilai Keagamaan

3. Apa yang dimaksud dengan Nilai Instrumental?


Jawaban:
Nilai Instrumental, adalah merupakan suatu pedoman, yang dapat diukur, dan
juga dapat diarahkan. Namun, jika kalua nilai-nilai instrumental, itu, yang berkaitan
dengan suatu Organisasi, ataupun juga Negara, maka, nilai-nilai instrumental, itu
merupakan suatu arahan, kebijaksanaan, ataupun strategi, yang bersumber pada Nilai
Dasar. Sehingga dapat dikatakan sebagai bahwa itu merupakan suatu Eksplisitasi, dan
juga Nilai Dasar.
4. Jelaskan hubungan antara nilai norma, dan moral?
Jawaban:
Nilai adalah kualitas dari suatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, baik
itu baik dan maupun batin. Dalam kehidupan manusia.nilai ini dijadikan sebagai
landasan-alasan, atau motivasi, dalam bersikap baik, dan juga bertingkah laku, baik,
juga maupun disadari, ataupun tidak disadari. Nilai-nilai, itu bisa dapat bersifat
Subjektif, dan Objektif. Sedangkan norma-norma, adalah wujud, yang lebih sangat
konkrit, dan lebih Objektif.
Selanjutnya, nilai dan norma, senantiasa, berkaitan dengan moral, dan etika,
istilah moral, yang mengandung nilai-nilai integritas, dan juga nilai-nilai martabat,
pribadi kemanusiaan.
Hubungan antara moral dan etika moral, yang memang sangat erat sekali, dan juga
kadang kala, dari kedua, hal-hal, tersebut, disamakan seperti itu saja. Namun
sebenarnya, kedua, hal-hal, tersebut juga masih memiliki perbedaan Moral, dan juga
Etika Moral. Dan juga lain sebagainya.

5. Jelaskan apa pengertian Politik?


Jawaban:
Pengertian Politik, yang berasal dari kata (“Politics”), yang memiliki makna
bermacam-macam, kegiatan dalam suatu sistem politik, ataupun juga atau (“Negara”),
yang selalu menyangkut, proses-proses, penentuan, dan juga tjuan-tujuan, dari sistem
itu dan dapat diikti dengan pelaksanaan pada tujuan-tujuan itu tertentu.
Berdasarkan pengertian, pokok tentang politik, dengan makna-makna, yang
secara operasional, bidang kepolitikan, yang menyangkut, pada kosep-konsep, pokok,
yang berkaitan dengan (State), kekuasaan (Power), Pengambilan Keputusan (Decision
Making), Kebijaksanaan (Policy), Pembagian (Distribution), serta Pengalokasian
(Alocated).
Pengertian politik, yang secara penuh, yaitu bidank kepolitikan, yang lebih
banyak, berkaitan dengan para pelaksana kepemerintahan, negara, Lembaga-lembaga,
tinggi, dan negara kalangan aktivis, politik, serta para pejabat, serta demokrat, dan
birokrat, dalam suatu pelaksanaan dan penyelengaraan, negara. Pengertian politik,
yang lebih sangat luasa, yaitu menyangkut seluruh unsur-unsur, yang membentuk
suatu persekutuan hidup, yang bisa disebut Masyarakat Bernegara Adil dan
Makmur.....
6. Jelaskan secara singkat nilai-nilai, dari Pancasila, sebagai sumber Etika Politik?
Jawaban:
Sila pertama ‘Ketuhanan yang Maha Esa’ serta sila kedua ‘Kemanusiaan yang
Adil dan Beradab’ adalah merupakan sumber nilai-nilai moral bagi kehidupan
kebangsaan dan kenegaraan. Dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, etika
politik menuntut agar kekuasaan dalam negeri di jalankan sesuai dengan:
a) Asas legalitas (legitimasi hukum)
b) Di sahkan dan dijalankan secara demokratis (legitimasi demokratis)
c) Dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip moral / tidak bertentangan
dengannya (legitimasi moral).
Pancasila sebagai suatu sistem filsafat memiliki tiga dasar tersebut. Dalam
pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, baik menyangkut kekuasaan, kebijaksanan
yang menyangkut publik, pembagian serta kewenangan harus berdasarkan legitimasi
moral religius (sila 1) serta moral kemanusiaan (sila 2). Negara Indonesia adalah
negara hukum, oleh karena itu ‘ keadilan’ dalam hidup bersama (keadilan sosial)
sebgai mana terkandung dalam sila 5, adalah merupakan tujuan dalam kehidupan
negara. Oleh karena itu dalam pelaksanaan dan penyelenggraan negara, segala
kebijakan, kekuasaan, kewenangan, serta pembagian senantiasa harus berdasarkan
atas hukum yang berlaku
Negara adalah berasal dari rakyat dan segala kebijaksanaan dan kekuasaan yang
dilakukan senantiasa untuk rakyat (sila 4). Oleh karena itu rakyat adalah merupakan
asal mula kekuasan negara. Oleh karena itu pelaksanaan dan penyelenggaraan negara
segala kebijaksanaan, kekuasaan, serta kewenangan harus dikembalikan pada rakyat
sebagai pendukung pokok negara.

7. Sebutkan 3 (Tiga) landasan dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan Negara


pada Etika Politik?
Jawaban:
Pancasila dalam Etika Politik

Etika adalah kelompok filsafat praktis yang membahas tentang bagaimana dan
mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu, atau bagaimana kita harus
mengambil sikap yang bertanggung jawab dengan berbagai ajaran moral. Pengertian
politik berasal dari kata“Politics”, yang memiliki makna bermacam – macam kegiatan
dalam suatu sistem politik atau negara yang menyangkut proses penentuan tujuan –
tujuan.

Etika politik adalah cabang dari filsafat politik yang membicarakan perilaku atau
perbuatan-perbuatan politik untuk dinilai dari segi baik atau buruknya. Filsafat politik
adalah seperangkat keyakinan masyarakat, berbangsa, dan bernegara yang dibela dan
diperjuangkan oleh para penganutnya, seperti komunisme dan demokrasi.Secara
substantif pengertian etika politik tidak dapat dipisahkan dengan subjeksebagai pelaku
etikayaitu manusia. Oleh karena itu, etika politik berkaitan eratdengan bidang
pembahasan moral.
hal ini berdasarkan kenyataan bahwa pengertian moral senantiasa menunjuk kepada
manusia sebagai subjeketika. Maka kewajibanmoral dibedakan dengan pengertian
kewajiban-kewajiban lainnya, karena yangdimaksud adalah kewajiban manusia
sebagai manusia, walaupun dalam hubungannyadengan masyarakat, bangsa maupun
negara etika politik tetap meletakkan dasarfundamental manusia sebagai manusia.
Dasar ini lebih meneguhkan akar etika politikbahwa kebaikan senantiasa didasarkan
kepada hakikat manusia sebagai makhluk yangberadab dan berbudaya berdasarkan
suatu kenyataan bahwa masyarakat, bangsa maupun negara bisa berkembang ke arah
keadaan yang tidak baik dalam arti moral

tujuan etika politik adalah mengarahkan kehidupan politik yang lebih baik, baik
bersama dan untuk orang lain, dalam rangka membangun institusi-institusi politik
yang adil. Etika politik membantu untuk menganalisis korelasi antara tindakan
individual, tindakan kolektif, dan struktur-struktur politik yang ada. Penekanan
adanya korelasi ini menghindarkan pemahaman etika politik yang diredusir menjadi
hanya sekadar etika individual perilaku individu dalam bernegara. Nilai-nilai
Pancasila Sebagai Sumber Etika Politik.

Dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan Negara, etika politik menuntut agar


kekuasaan dalam Negara dijalankan sesuai dengan:
1.Legitimasi hukum
2.Legitimasi demokratis
3.Legitimasi moral

Anda mungkin juga menyukai