PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Etika Politik
Etika, atau filsafat moral mempunyai tujuan menerangkan kebaikan dan
kejahatan. Etika politik yang demikian, memiliki tujuan menjelaskan mana
tingkah laku politik yang baik dan mana yang jelek.Apa standar baik?Apakah
menurut agama tertentu? Tidak! Standar baik dalam konteks politik adalah
bagaimana politik diarahkan untuk memajukan kepentingan umum.Jadi kalau
politik sudah mengarah pada kepentingan pribadi dan golongan tertentu, itu etika
politik yang buruk.Sayangnya, itulah yang terjadi di negeri ini.
Etika politik bangsa Indonesia dibangun melalui karakteristik masyarakat
yang berdasarkan Pancasila sehingga amat diperlukan untuk menampung
tindakan-tindakan yang tidak diatur dalam aturan secara legal formal. Karena
itu, etika politik lebih bersifat konvensi dan berupa aturan-aturan moral. Akibat
luasnya cakupan etika politik itulah maka seringkali keberadaannya bersifat
sangat longgar, dan mudah diabaikan tanpa rasa malu dan bersalah. Ditunjang
dengan alam kompetisi untuk meraih jabatan (kekuasaan) dan akses ekonomis
(uang) yang begitu kuat, rasa malu dan merasa bersalah bisa dengan mudah
diabaikan.
Akibatnya ada dua hal: (a) pudarnya nilai-nilai etis yang sudah ada, dan (b) tidak
berkembangnya nilai-nilai tersebut sesuai dengan moralitas publik.
Pokok permasalahan etika politik Adalah legitimasi kekuasaan yang
dirumuskan dengan pertanyaan dengan moral apa seseorang atau sekelompok
orang memegang dan menggunakan kekuasaan yang mereka miliki? Betapapun
besarnya kekuasaan seseorang, dia harus berhadapan dengan tuntutan untuk
mempertanggungjawabkannya. Secara etika politik, seorang penguasa yang
sesungguhnya adalah keluhuran budinya. Tanpa disadari, nilai etis politik bangsa
Indonesia cenderung mengarah pada kompetisi yang mengabaikan moral.
Namun demikian, perlu dibedakan antara etika politik dengan moralitas
politisi. Moralitas politisi menyangkut mutu moral negarawan dan politisi secara
pribadi (dan memang sangat diandaikan), misalnya apakah ia korup atau tidak (di
sini tidak dibahas).
4
Etika politik tidak diatur dalam hukum tertulis secara lengkap akan tetapi
melalui moralitas yang bersumber pada hati nurani, rasa malu kepada masyarakat
dan rasa takut kepada Tuhan yang Maha Esa. Dalam kehidupan politik bangsa
Indonesia banyak suara masyarakat yang menuntut dibentuknya dewan
kehormatan pada institusi kenegaraan dan kemasyarakatan dengan harapan etika
politik dapat terwujud dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Terwujudnya etika politik dengan baik dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara sangat ditentukan oleh kejujuran dan keikhlasan hati nurani dari
masing-masing warga negara yang telah memiliki hak politiknya untuk
melaksanakan ajaran moral dan norma-norma aturan berpolitik dalam negara.
Etika politik mempertanyakan tanggung jawab dan kewajiban manusia
sebagai manusia dan bukan hanya sebagai warga negara terhadap negara, hukum yang
berlaku dan lain sebagainya. Fungsi etika politik dalam masyarakat terbatas pada
penyediaan alat-alat teoritis untuk mempertanyakan serta menjelaskan legitimasi
politik secara bertanggung jawab. Jadi, tidak berdasarkan emosi, prasangka dan
apriori, melainkan secara rasional objektif dan argumentatif. Etika politik tidak
langsung mencampuri politik praktis.
Tugas etika politik membantu agar pembahasan masalah-masalah idiologis
dapat dijalankan secara objektif. Hukum dan kekuasaan negara merupakan
pembahasan utama etika politik. Hukum sebagai lembaga pinata masyarakat yang
normatif, kekuasaan negara sebagai lembaga penata masyarakat yang efektif sesuai
dengan struktur ganda kemampuan manusia (makhluk individual sosial). Jadi etika
politik membahas hukum dan kekuasaan. Prinsip-prinsip etika politik yang
menjadi titik acuan orientasi moral bagi suatu negara adalah adanya cita-cita
negara.
Fungsi etika politik dalam masyarakat terbatas pada penyediaan alat-alat
untuk mempertanyakan serta menjelaskan legitimasi politik secara bertanggung
jawab. Jadi, tidak berdasarkan emosi, prasangka, dan apiori, melainkan secara
rasional, objektif, dan argumntasi. Adalah salah satu paham kalau etika politik
langsung mau mencampuri politik praktis sebagaimana etika pada umumnya tidak
dapat menetapkan apa yang harus dilakukan seseorang.
5
Tugas etika politik adalah subsidier: membantu agar pembahasan masalah-
masalah ideologis dapat dijalankan secara obyektif, artinya berdasarkan argumen-
argumen yang dapat dipahami dan ditanggapi oleh semua yang mengerti
permasalahan. Etika politik tidak dapat mengkhotbahi para politikus, tetapi dapat
memberikan patokan-patokan orientasi dan pegangan-pegangan normatif bagi
mereka yang memang mau menilai kualias tatanan dan kehidupan politik dengan
tolak ukur martabat manusia ( Franz Magins-Suseno.1986. 2-3 ).
Tujuan etika politik adalah mengarahkan kehidupan politik yang lebih
baik, baik bersama dan untuk orang lain, dalam rangka membangun institusi-
institusi politik yang adil.Etika politik membantu untuk menganalisa korelasi
antara tindakan individual, tindakan kolektif, dan struktur-struktur politik yang
ada. Penekanan adanya korelasi ini menghindarkan pemahaman etika politik yang
diredusir menjadi hanya sekadar etika individual perilaku individu dalam
bernegara.
Etika politik pancasila mengamanatkan bahwa pancasila sebagai nilai
dasar kehidupan bernegara, berbangsa dan bermasyarakat harus dijabarkan dalam
bentuk perundang-undangan, peraturan atau ketentuan yang dibuat oleh penguasa.
Dengan kata lain semua produk hukum yang berlaku di Indonesia tidak boleh
bertentangan dengan jiwa dan semangat pancasila.
Misi etika politik dan pemerintahan, etika politik dan pemerintahan
mengandung misi kepada setiap pejabat dan elit politik untuk bersikap jujur,
amanah, sportif, siap melayani, berjiwa besar, memiliki keteladanan, rendah hati,
dan siap mundur dari jabatan. Politik apabila terbukti melakukan kesalahan dan
secara moral kebijakannya bertentangan dengan hukum dan rasa keadilan
masyarakat.
Etika politik ini diwujudkan dalam bentuk sikap yang bertata krama dalam
perilaku politik yang toleran, tidak berpura-pura, tidak arogan, jauh dari sikap
munafik serta tidak melakukan kebohongan publik, tidak manipulatif dan berbagai
tindakan yang tidak terpuji lainnya.
6
2.3 Pancasila sebagai Etika Politik
7
start dalam berkampanye. Sampai ke tindakan korupsi yang sudah menjadi
tontonan kita sehari-hari di tv.
2.4 Nilai-nilai Terkandung Dalam Pancasila Sebagai Sumber Etika Politik
8
dan pnyelenggraan negara, segala kebijakan, kekuasaan, kewenangan, serta
pembagian senantiasa harus berdasarkan atas hukum yang berlaku.Negara adalah
berasal dari rakyat dan segala kebijaksanaan dan kekuasaan yang dilakukan
senantiasa untuk rakyat ( sila 4).
Oleh karena itu rakyat adalah merupakan asal mula kekuasan negara.Oleh
karena itu pelaksanaan dan pnyelenggraan negara segala kebijaksanaan,
kekuasaan, serta kewenangan harus dikembalikan pada rakyat sebagai pendukung
pokok negara.
9
2.5 Etika Politik Indoesia
10
Kedaulatan pada dasarnya adalah legitimasi demokratis. Menurut Suseno
(2001:289-294) satu satu legitimasi dasar kekuasaan yang sah adalah legitimasi
yang demokratis. Jadi, kekuasaan harus dilegitimasikan dari kehendak mereka
yang dikuasai.
Pengaruh pendapat para ahli diatas kebijakasaan atau keputusan yang akan
diambil memang besar. Dalam proses pengambilan keputusan, peranan mereka
tetap terbatas dan itu lah sebabnya legitimasi teknokratis harus ditolak.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Secara substantif pengertian etika politik tidak dapat dipisahkan dengan
subjek sebagai pelaku etika yaitu manusia.Oleh karena itu etika politik berkait erat
dengan bidang pembahasan moral.Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa
pengertian ‘moral’ senantiasa menunjuk kepada manusia sebagai subjek
etika.Maka kewajiban moral dibedakan dengan pengertian kewajiban-kewajiban
lainnya, karena yang dimaksud adalah kewajiban manusia sebagai manusia.
Walaupun dalam hubungannya dengan masyarakat bangsa maupun negara,
etika politik tetap meletakkan dasar fundamental manusia sebagai manusia. Dasar
ini lebih meneguhkan akar etika politik bahwa kebaikan senantiasa didasarkan
kepada hakikat manusia sebagi makhluk yang beradab dan berbudaya.
Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang prinsip – prinsip yang
berlaku bagi setiap tindakan manusia yang membicarakan masalah – masalah
yang berkaitan dengan predikat “susila” dan “tindak susila”, “baik” dan “buruk”.
Etika politik adalah termasuk lingkup etika sosial manusia yang secara harfiah
berkaitan dengan bidang kehidupan politik.
3.2 Saran
Demikian penampilan dan makalah ini kami buat, tidak menutup
kemungkinan untuk makalah ini masih membutuhkan perbaikan-perbaikan dan
kritikan yang membangun, guna untuk jauh lebih baik dikelanjutannya.
Dan kami berharap apa yang kami sampaikan baik bisa bermanfaat dan
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menjadi manusia yang jauh lebih
baik dan berpengetahuan baik.
12