Anda di halaman 1dari 4

Teori Bilangan BILANGAN PRIMA DAN FAKTORISASI PRIMA

BILANGAN PRIMA DAN FAKTORISASI PRIMA

1. Definisi Bilangan Prima


Bilangan Prima ialah bila bilangan bulat P > 1 dikatakan prima jika
bilangan tersebut hanya bisa dibagi oleh P dan 1 saja.
Deret bilangan prima :
{2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, 29, 31, 37, 41, 43, 47, 53, 59, 61, 67, 71, 73, 79,
83, 89, 97, …}.
Bilangan bukan prima seperti {4, 6, 8, 9, 10, …} disebut bilangan
komposit. Bila n komposit maka dari bilangan tersebut dapat dinyatakan
sebagai {n = ab│1 < a < n, 1 < b < n, a, b ԑ Z}.

Teorema 1.1
Misalkan P prima dan a,b bilangan bulat sembarang maka berlaku :
P│a atau P dan a koprima, jika P│ab maka P│a atau P│b.
Koprima adalah bilangan prima yang letaknya berurutan dan hanya habis
dibagi 1. Seperti (2, 3) = 1 dan (11, 13) = 1.
Contoh 1 :
Selidikilah apakah bilangan berikut Prima!
a) 157
P ≤ √157 = 12,… → Prima, karena P tidak habis
membagi 157.
P = {2, 3, 5, 7, 11}.
b) 221
P ≤ √221 = 14,… → Komposit, karena P│221
P = {2, 3, ,5 … , 13}.
13│221
c) 641
P ≤ √641 = 25,… → Prima karena P tidak habis
membagi 641.
P ≤ 25,…
P = {2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 21, 23}.

1
UIN Imam Bonjol Padang
Tadris Matematika, Syahlul Erbi Syaputra
Teori Bilangan BILANGAN PRIMA DAN FAKTORISASI PRIMA

2. Teorema Fundamental Aritmetika


Setiap bilangan bulat n > 1 dapat disajika sebagai perkalian bilangan
prima berpangkat yaitu n = Pel … Pek → 40 = 23 x 5.
n = P1 x P2 x P3 x … x Pn.
Maka P = qk V P, 0 ≤ k ≤ n.
GCD = Greatest Coumon Division → FPB
LCM = Least Coumon Multiplier → KPK
Contoh 1 :
Tentukan GCD dan LCM dari bilangan berikut dengan TFA !
(400, 1995)

KPK 400 1995 FPB

2 200 1995 -
2 100 1995 -
2 50 1995 -
2 25 1995 -
5 5 399 5
5 1 399 -
3 1 133 -
7 1 19 -
19 1 1 -
Jadi, KPK (LCM) = 24 x 52 x 3 x 7 x 19 = 159.600
FPB (GCD) = 5
Teorema :
Bila m bukan merupakan bilangan kuadrat sempurna maka √m =
bilangan irrasional.
Contoh :
➢ bilangan kuadrat sempurna = √49 = 7.
Q = {x│x = p/q, p ε Z dan q ε Z, q ≠ 0}
➢ 2/3√3, √2, √3, …
Q’ = {x│x ε Q’ tetapi x ≠ Q}
3. Sifat distributif Bilangan Prima
n -1
Bila Pn bilangan prima ke-n maka ia memenuhi 2 2 ,
untuk semua n ≥ 1.
2
UIN Imam Bonjol Padang
Tadris Matematika, Syahlul Erbi Syaputra
Teori Bilangan BILANGAN PRIMA DAN FAKTORISASI PRIMA

Contoh 1 :
Barisan bilangan prima berikut :
2, 3, 5, 7, …
P1 P2 P3 P4 …
- Misalkan n = 4
n -1
Pn ≤ 2 2
4 -1
4 ≤ 22
3
4 ≤ 22
4 ≤ 28
4 ≤ 256 (tebukti)
- Misalkan n = 3
n -1
Pn ≤ 2 2
3-1
3 ≤ 22
2
3 ≤ 22
3 ≤ 24
3 ≤ 16 (terbukti)
4. Bilangan Fermat dan Prima Mersenne
Contoh 1 : 2n ± 1
3 = 22 + 1
5 = 22 + 1
33 = 25 + 1
33 bukan merupakan bilangan prima karena bisa habis
dibagi 3 dan 11, meskipun dapat dicari dalam bentuk
KPK dan FPB.
Jika 2m + 1, prima maka m = 2n
Untuk setiap bilangan bulat n ≥ 0
Contoh 1 :
P = 17 → 2m + 1 = 24 + 1
Dimana m = 4
.
Dan n = 2n

=2

3
UIN Imam Bonjol Padang
Tadris Matematika, Syahlul Erbi Syaputra
Teori Bilangan BILANGAN PRIMA DAN FAKTORISASI PRIMA

n
Bilangan F(n) = 22 +1 disebut dengan bilangan fermat prima bila
hasilnya merupakan bilangan prima untuk setiap n ≥ 0.
n
Bilangan F(m) = 22 -1 disebut bilanga prima mersenne.
Contoh 1 :
Diketahui P = 3. tentukan ;
1. Fp (bilangan prima fermat)
2. Fm (bilangan prima mersenne)
n
1. Fp (3) = 22 + 1
3
= 22 + 1
= 28 + 1
= 256 + 1
n
2. Fm (3) = 22 -1
3
= 22 -1
= 28 -1
= 256 -1

4
UIN Imam Bonjol Padang
Tadris Matematika, Syahlul Erbi Syaputra

Anda mungkin juga menyukai