Anda di halaman 1dari 16

Kata Pengantar

Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah pada mata
kuliah Ilmu Pendidikan Islam yang berjudul “Pendidik dalam Pendidikan Islam”.
Tanpa ridhoNya mustahil bagi kami untuk menyelesaikan tugas makalah ini.
Makalah ini kami buat berdasarkan buku-buku sumber yang kami baca. Kami
berharap makalah ini dapat bermanfaat dan membantu dalam proses perkuliahan bagi
para pembacanya.
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritikan dan
saran yang dapat membangun baik dari dosen maupun dari pembaca sekalian, agar
kepadanya makalah ini bermanfaat dan menambah wawasan dan pengetahuan kita
semua.

Padang, 6 Oktober 2017


Penyusun

Kelompok 4
BAB I
PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Dalam perspektif Pendidikan Islam, tujuan pendidikan Islam yaitu
untuk mengabdi kepada Allah. Pengabdian kepada Allha direalisasikan
dengan beriman dan beramal shaleh. Beriman dan beramal shaleh merupakan
dua aspek kepribadian yang dicita-cita tersebut, maka seorang pendidik
menjadi harapan besar agar mampu mendidik dengan baik.
Dalam pendidikan Islam, pendidik tidak hanya berkewajiban
menginternalisasikan pengetahuan umum, tetapi juga dituntut
mentransformasikan nilai-nilai keislaman pada anak-anak didik agar mampu
menjalankan kewajibannya sebagai pendidik yang islami, banyak sekali nilai-
nilai yang harus dikuasai oleh seorang pendidik.

b. Rumusan Masalah
1. Apa itu pendidikan?
2. Apa itu pendidik dalam Islam?
3. Apa hak dan kewajiban pendidik dalam Islam?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidik
1. Secara Etimologi
Di dalam Al Quran ditemukan beberapa kata yang menunjukkan kepada
pengertian pendidik.
a. Muallim (Q.S. Al ‘Ankabut:43 dan Q.S. Fathir:28)
Muallim adalah orang yang menguasai ilmu mampu
mengembangkannya dan menjelaskan fungsinya dalam kehidupan,
serta menjelaskan dimensi teoritis dan praktisnya sekaligus.
b. Murabbi (Q.S. Al Isra’:24)
Murabbi nadalah pendidik yang mampu menyiapkan, mengatur,
mengelola, membina, memimpin, membimbing, mengembangkan
potensi kreatif peserta didik.
c. Muddaris
Muddaris adalah pendidik yang mampu menciptakan suasana
pembelajaran yang dialogis dan dinamis.
d. Mursyid (Q.S. Al Kahf : 17)
Mursyid adalah pendidik yang menjadi sentral figur bagi peserta didik,
memiliki wibawa yang tinggi didepan oeserta didiknya, mengamalkan
ilmu secara konsisten, bertaqarrub kepada Allah, merasakan kelezatan
dan manisnya iman terhadap Allah SWT.
e. Muzakki
Muzakki adalah pendidik yang bersifat hati-hati terhadap apa yang
harus diperbuat.
f. Mukhlis (Q.S. Al Bayyinah : 5)

3
Mukhlis adalah pendidik yang melaksanakan tugasnya dalam
mendidik dan mengutamakan motivasi ibadah yang benar-benar ikhlas
karena Allah SWT.1
2. Secara terminologi
Pendidik adalah orang dewasa yang mampu membimbing, mendidik,
dan mengarahkan seorang anak agar menjadi pribadi yang baik dengan
berbagai macam ilmu pengetahuan. Pendidik memiliki peranan yang
sangat penting dalam perkembangan seorang anak menuju kedewasaan.
Dalam dunia pendidikan formal, seperti sekolah pendidik adalah
seorang guru. Sedangkan pada tingkat perguruan tinggi pendidik adalah
dosen. Guru dan dosen merupakan pendidik yang menjadi peran utama
dalam lembaga pendidikan karena tugasnya yang secara langsung
memberikan pendidikan kepada peserta didik.
Pendidikan dalam lingkungan keluarga adalah orang tua. Hal ini
disebabkan karena secara alami anak-anak pada masa awal kehidupannya
berada di tengah-tengah orang tuanya. Dasar pandangan hidup, sikap
hidup, dan keterampilan hidup banyak tertanam pada diri anak sejak anak
berada di tengah kedua orang tuanya.2
Pendidik dalam lembaga pendidikan hanya dapat menatap muka dan
memberikan pendidikan kepada anak saat sedang dalam lingkungan
formal (lingkungan pendidikan). Sementara pendidik dalam lingkungan
kel;uarga memiliki waktu dan kesempatan lebih leluasa dalam member
arahan pada anak. Oleh karena itu, agar seorang anak mendapat
pendidikan yang sempurna tentu pendidik dalam lingkungan lembaga
pendidikan dan pendidik dalam lingkungan keluarga tentu salaing
mendukung.
Jadi, harus kita pahami bahwa pendidik bukan hanya guru atau dosen
yang memberikan pengajaran formal berupa ilmu pengetahuan, tetapi
dalm lingkungan keluarga juga merupakan pendidik. Bahkan peran orang

4
tua sebagai pendidik justru lebih besar karena pendidikan yang diberikan
kepada anak sudah dilakukan sejak kecil dan tanpa adanya batasan waktu.
B. Tenaga Pendidik dan Tenaga Pendidikan
Tenaga kependidikan adalah tenaga/pegawai yang bekerja pada satuan
pendidikan selain tenaga pendidik. Tenaga kependidikan bertugas
melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan dan
pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.
Secara lebih luas tenaga pendidkan termaktub UU No. 20 Tahun 2003
tentang sisdiknas, yaitu sebagai berikut :
1. Tenaga kependidikan terdiri atas tenaga pendidik, pengelola satuan
pendidikan, pengawas, peneliti, dan pengembang dibidang pendidikan,
pustakawan, laboran, teknisi sumber belajar, dan penguji.
2. Tenaga pendidik terdiri atas pembimbing, pengajar dan pelatih.
3. Pengelola satuan pendidikan terdiri atas kepala sekolah, direktur, ketua,
rektor, dan pimpinan satuan pendidikan luar sekolah.
Termasuk dalam jenis tenaga kependidikan adalah pengelola sistem
pendidik, seperti kepala kantor dinas pendidikan di tingkat provinsi atau
kabupaten/kota.secara umum tenaga pendidikan itu dapat dibedakan menjadi
beberapa kategori, yaitu:
1. Tenaga pendidik, tersiri atas pembimbing, pengajar dan pelatih.
2. Tenaga fungsional kependidikan terdiri atas penilik, pengawas, dan
pengembangan di bidang kependidikan, dan pustakawan.
3. Tenaga teknis kependidikan, terdiri atas laboran dan teknisi sumber
belajar.
4. Tenaga pengelola satuan pendidikan, terdiri atas kepala sekolah, direktur,
ketua, rektor, dan pimpinan satuan pendidikan luar sekolah.
5. Tenaga-tenaga lain yang mengurusi masalah-masalah manajerial atau
administratif kependidikan.

5
C. Pendidik dalam Islam
Pendidik dalam Islam yaitu :
1. Allah SWT
2. Nabi Muhammad SAW
3. Orang tua
4. Guru3
Dalam konteks pendidikan Islam, pendidik disebut dengan murabbi,
muallim, dan muaddib. Kata murabbi berasal dari kata rabba, yurabbi,. Kata
muallim berasal dari allama, yuallimu.4
Sebagaimana ditemukan dalam Al Quransurah Al Baqarah ayat 31 :
‫َ تُ مْ نََنى مْل نَان قِ نَ قِ َنَنا نَ َنِ قُِتو قِي قَِ ن مْ نَاء هنُ تؤلء قِن تُنُ ت مْ ن‬
‫َا قِِقيَن‬ ‫نو نََم نْ آِن نَ ْأ ن مْ نَاء تَُم نُا ث ت مْ نَ نَ ن‬
Artinya :Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda)
seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu
berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika
kamu memang benar orang-orang yang benar!”
Kata muaddib berasal dari addaba, yuaddibu, seperti sabda rasul :
“Allah mendidik aku, maka ia memberikan kepadaku sebaik-baik
pendidikan.”
Beragamnya penggunaan istilah pendidikan dalam literatur pendidikan
islam, secara tidak langsung telah memberi pengaruh terhadap penggunaan
istilah untuk mendidik. Bagi yang merasa istilah ta’allim lebih cocok untuk
pendidikan, maka digunakan istilah muallim untuk menyebut seorang
pendidik. Begitu juga bagi yang cenderung menggunakan istilah ta’addib
untuk mengistilahkan pendidikan, maka muaddib menjadi pilihan dalam
mengistilahkan seorang pendidik.5
Dalam islam, orang yang paling bertanggung jawab memberikan
pendidikan bagi anak adalah orang tua. Oleh sebab itu, orang tua menjadi
faktor penentu dalam prose perkembangan anaknya karena pendidikan yang
diterima seorang anak adalah dari orang tuanya.

6
Tanggung jawa orang tua dalam mendidik anak itu disebabkan sekurang-
kurangnya oleh dua hal, yaitu :
1. Kodrat, yaitu karena orang tua ditakdirkan menjadi orang tua anaknya, dan
karena itu pula ditakdirkan pula bertanggung jawab mendidik anaknya.
2. Karena kepentingan kedua orang tua, yaitu orang tua berkepentingan
terhadap kemajuan perkembangan anaknya, sukses anaknya adalah sukses
orang tua juga.6
Pendidik dalam islam memiliki tanggung jawab besar karena setiap
pendidikan yang diberikan kepada setiap orang yang dididiknya harus
bernuansa Islami dan berjalan sesuai syariat islam, terlebih karena setiap
pendidikan yang dilakukannya akan dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.
Untuk itu, setiap pendidik harus menjalankan tugasnya dengan baik dan sesuai
dengan ajaran agama islam. Mempertimbangkan hal tersebut, pendidik dalam
islambukanlah orang sembarangan, melainkan orang yang betul-betul
menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman dan ikhlas menjalankan tugasnya
hanya karena mengharapkan ridha Allah SWT.

D. Hak dan Kewajiban Pendidik


Pendidik memiliki hak dan kewajiban di dalam mengembangkan
tugasnya sebagai orang yang berperan penting dalam pengembangan
kepribadian individu. Setiap pendidik harus menjalankan kewajibannya
dengan sungguh-sungguh.
Hak yang pantas didapat oleh pendidik :
a. Gaji
b. Penghargaan7
Kewajiban pendidik yang harus dipenuhi yaitu :
1. Seorang pendidik harus menuntun para peserta didik.
2. Turut serta merancang kurikulum sekolah.

7
3. Melakukan pembinaan terhadap diri siswa (kepribadian, watak,
jasmaniyah).
4. Memberikan bimbingan kepada peerta didik.
5. Melakukan diagnosis atas kesulitan belajar dan menjadikan penilaian atas
kemauan belajar
6. Tanggung jawab meningkatkan peranan profesional pendidik.8
Menurut Al-Ghazali, kewajiban pendidik yang utama adalah
menyempurnakan, membersihkan, menyucikan hati manusia untuk
bertaqarub kepada Allah. Sejalan dengan ini Abd Al Rahman Al Nahlawi
menyebutkan kewajiabn pendidik, pertama fungsi penyucian yakni berfungis
sebagai pembersih, pemelihara dan pengembang fitrah manusia. Kedua,
fungsi pengajaran yaitu mengilernalisasikan dan mentransformamsi
pengetahuan dan nilai-nilai agama kepada manusia.9
Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa seorang pendidik
mengemban amanat yang sangat besar. Amanat yang diemban pendidik
bukan saja yang sebatas di dunia, namun akan dipertanggungjawabkan juga
di akhirat. Maka demikian terpenuhinya kewajiban agar lepas tanggung
jawabnya di dunia dan di akhirat, seorang pendidik harus enjalankan
tugasnya dengan keikhlasan dan sungguh-sungguh.

E. Syarat dan Kode Etik Pendidik


Seorang pendidik yang memiliki fungsi penting dalam proses
perkembangan manusia tentunya bukanlah orang yang sembarangan, namun
merupakan orang pilihan yang memiliki nilai lebih, maka dari itu, untuk
menjadi pendidik memiliki syarat-syarat tertentu dan kode etik yang harus
dipenuhi. Syarat dan kode etik pendidik harus dimiliki dan dijalankan setiap
pendidik sebagai tanda kualitas atas profesi yang diembannya.

8
Para ahli pengamat pendidikan mengemukakan beberapa syarat yang
harus dipenuhi oleh seorang pendidik. Soejono menyatakan syarat dan kode
etik pendidik sebagai berikut:
1. Tentang umur, harus sudah dewasa.
2. Tentang kesehatan, harus sehat jasmani dan rohani.
3. Tentang kemampuan mengajar, ia harus ahli.
4. Harus berkesusilaan dan berdedikasi tinggi.
Munir mursi juga mengemukakan syarat-syarat pendidik yang serupa
dengan Soejono, yaitu :
1. Umur, harus sudah dewasa
2. Kesehatan, harus sehat jasmani dan rohani
3. Keahlian, harus menguasai bidang yang diajarkan dan menguasai ilmu
mendidik (termasuk ilmu mengajar)
4. Harus berkepribadian muslim.
Syarat syarat itu adalah syarat pendidik pada umummnya dan dapat
diterima dalam islam. Namun, mengnai syarat pada butir kedua yang
diungkapkan oleh soejono dan munir mursi yaitu tentang kesehatan jasmani,
Islam dapat menerima pendidik yang cacat jasmani, misalnya orang buta atau
cacat jasmani lainnya asal tidak merintangi tugasnya dalam mengajar.10
Sementara itu, M. Ngalim Purwanto mengemukakan kode etik
pendidik yang harus dimiliki seorang pendidik, diantaranya:
1. Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.
2. Memiliki kejujuran profesional.
3. Berkomunikasi baik dengan anak didik.
4. Menciptakan iklim kondusif.
5. Memelihara hubungan baik dengan daerah sekitar.
6. Meningkatkan mutu profesi.
7. Membina hubungan baik sesama pendidik
8. Membina organisasi pendidik yang profesional.11

9
Dalam pendidikan islam, syarat dan kode etik pendidik harus
berdasarkan hukum syar’i. Hal ini dikarenakan pendidik Islam berjalan
dengan berpedoman penuh kepada ajaran Islam. Seperti syarat dan kode etik
yang diungkapkan oleh Al-Kanani, seperti diantaranya:
1. Hendaknya seorang guru senantiasa insaf akan pengawasan Allah
terhadapnya dalam segala perkataan dan perbuatan bahwa ia memegang
amanat ilmiah yang dberikan Allah kepadanya
2. Hendaknya guru bersifat zuhud
3. Hendaknya guru tidka berorientasi duniawi dengan menjadikan ilmu
seebagai alat untuk mencapai kedudukan, harta, prestise, atau kebanggaan
atas orang lain
4. Hendaknya bersifat adil terhadap semua muridnya.12
F. Kompetensi dan Profesionalitas Pendidik
Secara etimologi, kompetensi berarti kemempuan atau kecakapan yang
dimiliki oleh seseorang hingga ia mempunyai wewenang untuk melakukan
sesuatu sesuai dengan kemampuan yang dimilkinya. kompetensi pendidik
merupakan kemampuan dasar atau kualifikasi yang harus dimiliki oleh
seorang pendidik, meliputi keptibadian, pengetahuan dan keterampilan yang
bermanfaat untuk pendidikan dan pengajaran.13
Moh. User Usman mengemukakan, kompetensi yang harus dikuasai
oleh pendidik agar menjadi guru profesional terdiri atas dua macam, yaitu
kompetensi pribadi dan kompetensi profesional.14
1. kompetensi pribadi
a. bertaqwa kepada tuhan yang maha esa
b. berperan dalam masyarakat sebagai warga negara yang berjiwa
pancasila
c. mengembangkan sifat-sifat terpuji yang dipersyaratkan bagi pendidik
d. berinteraksi dan berkomunikasi
e. melaksanakan bimbingan dan penyuluhan

10
f. melaksanakan administrasi sekolah
g. melaksanakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran
2. kompetensi professional
a. menguasai landasan pendidikan
b. menguasai bahan pelajaran
c. menysun program perngajaran
d. melaksanakan program pengajaran
Profesional pendidik merupakan bagaimana seorang pendidik
bertindak sesuai dengan profesinya sebagai pendidik. profesionalitas pendidik
juga dapat dikatakan sebagai kemampuan pendidik dalam menjalankan
profesinya sebagai pendidik
Kemampuan profesi seorang pendidik dalam garis besarnya ada tiga,
yaitu:
1. seorang pendidik yang profesional harus mengusasai bidang imu
pengetahuan yang akn diajarkannya dengan baik.
2. seorang pendidik profesional harus menggunakan berbagai macam metode
dan memilki kemampuan menyampaikan pengajaran ilmu yang
dimilikinya kepada murid-muridnya secara efektif dan efisien.
3. seorang pendidik yang profesional harus berpegang teguh kepada kode
etik. kode etik disini lebih dikhususkan lagi tekanan dan perlunya
memiliki akhlak yang mulia.15
Ibnu muqqafah, menyatakan bahwa guru yang baik adalah yang mau
berusaha memulai dengan mendidik dirinya, memperbaiki tingkah lakunya,
meluruskan akal pikirannya dan memelihara kata-katanya terlebih dahulu
sebelum menyampaikan pada orang lain.

G. Peran pendidik
Peran pendidik maksudnya ialah keterlibatan aktif seseorang dalam
suatu proses pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.16

11
Sebagai pemegang amanah orang tua dan juga sebagai salah satu
pelaksana pendidikan, pendidik tidak hanya bertugas memberikan
pengetahuan ilmiah, namun juga berperan dalam membimbing dan
mengarahkan peserta didik dalam perkembangannya menjadi manusia sosial
yang berkepribadian baik.
Dalam pendidikan islam, pendidik berperan penting dalam
menanamkan nilai-nilai religius pada diri peserta didik agar dapat menjadi
pribadi yang senantiasa menjalankan segi-segi kehidupan sesuai syariat Islam.
dapat dipahami bahwa sebagai peserta pendidik dalam pendidikan islam
memiliki tanggung jawab yang lebih besar dibanding pendidik dalam
pendidikan umum.
Al-Nahlawi menyimpulkan bahwa tugas pokok ( peran utama)
pendidik dalam perndidikan islam sebagai berikut.17
1. Tugas penyucian
Pendidik hendaknya mengembangkan dan membersihkan jiwa peserta
didik agar dapat mendekatkan diri kepada allah SWT, menjauhkannya dari
keburukan, dan menjaganya agar tetap berada pada fitrahnya.
2. Tugas pengajaran
pendidik hendaknya menyampaikan berbagai pengetahuan dan
pengalaman kepada peserta didik untuk diterjemahkan dalam tingkah laku
dan kehidupannya.
Dalam rangka melaksanakan tugas sebagai pewaris (waritsat al-
anbiya’), para pendidik hendaklah bertolak pada amar ma’ruf nahi munkar
dalam artian menjadikan prinsip tauhid sebagai pusat penyebaran misi iman
islam dan ihsan,dan kekuatan rohani pokok yang dikembangkan oleh pendidik
adalah individualitas sosialitas dan moralitas (nilai-nilai agama dan moral).18
Peran dan fungsi yang cukup berat untuk diemban ini tentu saja
membutuhkan sosok seorang pendidik yang utuh dan tahu dengan kewajiban
dan tanggung jawab sebagai seorang pendidik.

12
Dari uraian-uraian diatas dapat kita pahami bahwa pendidik memiliki
peranan yang sangat penting dalam dunia pendidikan sehingga harus mampu
menjalankan profesinya dengan benar dan sungguh-sungguh agar peranannya
memang benar-benar mampu menjadi titik penentu keberhasilan peserta didik
dapat menjadi pribadi yang berilmu pengetrahuan dan senantiasa menjalankan
syari’at islam dengan baik. maka beranjak dari itu, pendidik dalam pendidikan
islam harus benar-benar memahami dan mampu menjalankan perannya
sebagai pendidik yang baik dan bertanggung jawab sesuai dengan tuntunan
islam. Jika pendidik telah menjalankan tugasnya sesuai dengan peranan yang
seharusnya, maka tujuan pendidikan akan dapat tercapai.

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidik adalah orang dewasa yang memiliki kualifikasi khusus
seperti menguasai pengetahuan dalam bidang-bidang tertentu yang berperan
penting dalam membimbing, mengajarkan dan mengarahkan peserta didik
agar menguasai ilmu pengetahuan dan berkembang menjadi individu yang
berkepribadian baik.
Pendidik dalam pendidikan islam memiliki tanggung jawab yang
sangat besar di dunia dan di akhirat. selain mengajarkan ilmu-ilmu
pengetahuan dari bidang yang dikuasainya, pendidik dalam pendidikan islam
harus menanamkan nilai-nilai keagamaan kepada anak didiknya.
Dalam lingkungan keluarga, orang tua berperan utama sebagai
pendidik dari anak-anaknya. pendidikan yang diberikan orang tua kepada
anak-anknya sudah berlangsung sejak kecil, bahkan ketika anak masih berada
dalam kandungan.
Sebagai pendidik memiliki peranan penting dalam perkembangan
manusia, maka tentu saja bukan orang sembarangan yang dapat menjalani
profesi sebagai pendidik. ada syarat-syarat khusus yang harus dipenuhi oleh
pendidik. beberapa syarat umumnya yaitu:
1. dari segi umur, harus sudah dewasa.
2. dari segi kesehatan, harus sehat jasmani dan rohani.
3. menguasai bidang yang diajarkannya dan menguasai ilmu mendidik
(termasuk ilmu mengajar)
4. harus berkepribadian muslim.
pendidik dalam pendidikan islam harus bertolak pada amar ma’ruf nahi
munkar dalam artian senantiasa menjadikan prinsip tauhid dalam menjalankan
perannya sebagai pendidik. jadi, untuk menjadi pendidik yang baik harus

14
memahami dan memenuhi kode etik (syarat-syarat) sebagai pendidik, tugas
dan tanggung jawab pendidik, serta peranannya sebagai pendidik.
B. Saran
Demi berjalannya proses pendidikan dan perkembangan anak menjadi
kepribadian mulia, pendidik harus bertanggung jawab dalam melaksanakan
peranannyauntuk membimbing dan mengarahkan peserta didik sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dalam dunia pendidikan.
Pendidikan akan menjadi lebih sempurna jika dijalankan dengan
syari’at islam. maka dari itu, sebagai generasi muda penerus bangsa dan
agama yang mulia, kita harus senantiasa menunutut ilmu dengan sungguh-
sungguh karena suatu saat nanti kita pun akan menjadi pendidik, baik
pendidik dalam lingkungan formal maupun pendidik dalam lingkungan
keluarga.
Sejak masih menjadi peserta didik, kita harus menjalankan pendidikan
dengan berprinsip islami agar kelak ketika menjadi pendidik dapat menjadi
pendidik yang menerapkan nilai-nilai islami.

15
Daftar Pustaka

Daradjat, Zakiah, dkk.1991.Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara


Langgulung, Hasan. 1987. Asas-asas Pendidikan Islam. Jakarta : Pustaka Al-Husna
Nelwati, Sasmi. 2007. Dasar-dasar Kependidikan. Padang: IAIN IB-Press Ramayulis.
2002. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Kalam Mulia
Tafsir, Ahmad. 2010. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung: PT. Remaja
Rosda Karya
Minarti, Sri.2012. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Amzah
Zuhairini, dkk.1983. Methodik Khusus Pendidikan Islam. Surabaya : Usana Offset
Printing
Salahudin, Anas, dkk. 2013.Pendidikan Karakter. Bandung : Pustaka Setia
Sugiastuti, Sri. 2013. Seni Pendidikan Anak Sesuai Tuntunan Islam. Jakarta : Mitra
Wacana Media

16

Anda mungkin juga menyukai