Anda di halaman 1dari 12

Menerapkan “Nilai-Nilai Pancasila“

SEBAGAI
• Pancasila Dalam Etika Politik
Etika merupakan kelompok filsafat praktis yang
membahas tentang mengapa dan bagaimana kiga Pancasila Sebagai Etika Politik Dalam
mengikuti suatu ajaran moral tertentu, atau bagaimana Berbangsa Dan Bernegara
kita harus besikap dan berganggung jawab dengan
berbagai ajaran moral. Defisnisi politik berasal dari kata
“Politics”, yang mempunyai macam-macam makna Apa yang dimaksud dengan pancasila
kegiatan pada suatu sistem politik atau negara yang sebagai etika politik?
memakai proses penentuan tujuan-tujuan. Pengertian Etika Politik
Etika politik ialah salah satu cabang dari filsafat Etika politik adalah cabang dari filsafat politik
politik yang membahas prilaku atau perbuatan politik yang membicarakan perilaku atau perbuatan-
untuk dinilai segi baik / buruknya. Filsafat politik perbuatan politik untuk dinilai dari segi baik
merupakan seperangkat keuakinan masyarakat, dan buruknya.
berbangsa, serta bernegara yang dibela dan dijunjung
oleh penganutnya, seperti demokrasi dan komunisme.

TREY
research
2
Pada dasarnya etika politik tidak bisa dipisahkan dari sabjeknya sebagai pelaku etika yakni manusia. Oleh
sebab itu, etika berhubungan erat dengan bidang pembahasan moral. Hal ini sejalan dengan kenyataan bahwa
pengertian moral senantiasa menunjuk kepada manusia sebagai sabjek etika
Maka keawajiban moral dibedakan dengan pengertian kerwajiban-kewajiban lain, sebab yang dimaksud
ialah kewajiban manusia sebagai manusia, walaupun pada dasarnya hubungan dengan masyarakat, bangsa
ataupun negara etika politik tetap meletakan dasar fundamental manusia sebagai manusia. Dasar ini lebih
meneguhkan akar etika politik bahwa kebaikan senantiasa didasarkan kepada hakikat manusia sebagai makhluk
yang memiliki adab dan budaya berdasarkan suatu kenyataan banhwa masyarakat, bangsa, ataupun negara dapat
berkembang ke arah yang tidak naik dalam arti moral.
Tujuan etika politik ialah untuk mengarahkan kehidupan politik yang lebih baik, baik itu secara bersama-
sama ataupun untuk orang lain, untuk membangun institusi-institusi yang adil. Etika politik membantu dalam
mengatasi korelasi antara tindakan individu, tindakan koleksi, serta struktur politik yang sudah ada.
Penekanan adanya kerelasi ini untuk menghindarkan pemahaman ertika politik yang diredusir hanya menjadi
sekedar etika individual perilaku individu dalam bernegara. Nilai-nilai Pancasila Sebagai Sumber Etika Politik. Dalam
pelaksanaan dan peneyelenggaraannya, Negara menentut agar etika politik dalam berkuasa dapat menjalankan
yang sesuai dengan:
• Asas legalitas ( legitimasi hukum).
• Di sahkan dan dijalankan secara demokratis ( legitimasi demokratis)
• Dilaksanakan berdasarkan prinsip – prinsip moral / tidak bertentangan dengannya (legitimasi moral).

Add a footer TREY


research
3
Nilai-nilai Etika dalam Pancasila
Etika membantu manusia menunjukkan nilai-nilai untuk membulatkan hati dalam
mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu dilakukan dan mengapa
perlu dilakukan. Pancasila adalah etika bagi bangsa Indonesia dalam bermasyarakat
dan bernegara. Nilai-nilai etika yang terkandung dalam Pancasila tertuang dalam
berbagai tatanan berikut ini:

1. Tatanan bermasyarakat, nilai-nilai dasarnya seperti tidak boleh ada eksploitasi


sesame manusia, berperikemanusiaan dan berkeadilan sosisal.
2. Tatanan bernegara, dengan nilai dasar merdeka, berdaulat,bersatu, adil dan
makmur.
3. Tatanan kerjasama antar negara atau tatanan luar negeri, dengan nilai tertib
dunia, kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
4. Tatanan pemerintah daerah, dengan nilai permusyawaratan mengakui asal usul
keistimewaan daerah.
5. Tatana hidup beragama, kebebasan beribadah sesuai dengan agamanya
masing-masing
6. Tatanan bela negara, hak dan kewajiban warga negara untuk membela negara
7. Tatanan pendidikan,mencerdaskan kehidupan bangsa
8. Tatanan berserikat,berkumpul dan menyatakan pendapat
9. Tatanan hokum dan keikutsertaan dalam pemerintahan
10. Tatanan kesejahteraan sosial dengan nilai dasar kemakmuran masyarakat

TREY
research
4
PancasilaSebagai
Sistem Etika

TREY
research
5
Nilai, norma, dan moral adalah konsep-konsep yang saling berkaitan. Dalam
hubungannya dengan Pancasila, maka ketiganya akan memberikan suatu pemahaman
yang saling melengkapi sebagai sistem etika.
Pancasila sebagai sistem filsafat pada dasarnya merupakan sebuah nilai yang
menjadi sumber dari segala penjabaran norma baik norma hukum, norma moral
maupun norma kenegaraan lain. Disamping itu, pemikiran yang bersifat kritis, rasional,
mendasar, sistematis, dan komprehensif. Oleh sebab itu, pemikiran filsafat adalah
nilai-nilai masyarakat, bangsa dan negara maka diwujudkan pada norma-norma yang
menjadi pedoman. Hal tersebut meliputi:
• Norma Moral
Yang berhubungan dengan tingkah laku manusia yang dapat diukur dari sudut
pandang baik maupun buruk, sopan maupun tidak sopan, susila atau tidak susila.
• Norma Hukum
Suatu sistem peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam suatu tempat dan
waktu tertentu dalam pengertian ini peratran hukum. Dalam pengertian itulah
Pancasila berkedudukan sebagai sumber dari segala sumber hukum.
Add a footer TREY
research
6
Fungsi Pancasila Sebagai Etika Politik

Fungsi etika bagi kehidupan kenegaraan


adalah alat untuk mengatur tertib hidup
kenegaraan, memberikan pedoman yang merupakan batas
gerak hak dan wewenang kenegaraan, menampakkan
kesadaran kemanusiaan dalam bermasyarakat dan
bernegara, mempelajari dan menjadikan objek tingkah laku
manusia dalam hidup kenegaraan, member landasan
fleksibilitas bergerak yang bersumber dari pengalaman.

Fungsi etika p olitik dalam masyarakat


terbatas pada penyediaan alat-alat teoritis untuk
mempertanyakan serta menjelaskan legitimasi politik secara
bertanggung jawab. Jadi, tidak berdasarkan emosi,
prasangka dan apriori, melainkan secara rasional objektif
dan argumentative. Etika politik tidak langsung mencampuri
politik praktis. Tugas etika politik membantu agar
pembahasan masalah-masalah idiologis dapat dijalankan
secara obyektif.
TREY
research
7
Contoh Pancasila Sebagai Etika Politik
Contoh kasusnya adalah “bagaimana berkampanye sesuai dengan etika Pancasila?”, maka jawabannya ada
bermacam-macam, tetapi pada prinsipnya:
• Berkampanyelah secara tidak bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan, misalnya jangan menggangu
keamanan orang lain, jangan merugikan orang lain, hubungan dengan sesama manusia harus dijaga agar tetap
baik, jangan sampai bentrok dengan masa partai lain. Langkah ini didasarkan pada sila ke-3
• Peraturan berkampanye harus ditaati karena menaati peraturan berarti menaati diri kita semua. Langkah ini
didasarkan pada sila ke-4
• Pemilu dan khususnya berkampanye itu tujuan akhirnya adalah demi kesejahteraan dan kemakmuran hidup kita
bersama, usahakan jangan sampai menghambat usaha-usaha menuju kemakmuran bersama. Langkah ini
didasarkan pada sila ke-5
• Ketahuilah bahwa semua perbuatan tidak baik yang berdalihkan Pemilu atau berkampanye selalu tidak lepas dari
pengamatan Tuhan Yang Maha Kuasa. Langkah ini didasarkan pada sila ke-1
Inti masalah politik tidak hanya terbatas pada masalah kekuasaan. Tetapi politik adalah masalah seperangkat
keyakinan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, yang dibela dan diperjuangkan oleh para
penganutnya, yaitu manusia-manusia Pancasila yang sedang berusaha dan berjuang untuk menyelenggarakan
suatu kehidupan bermasyarakat, berbagsa, dan bernegara yang berdasarkan Pancasila.

Add a footer TREY


research
8
Makna Nilai-Nilai Pancasila Dalam Etika Berpolitik
Pancasila sebagai dasar falsafah bangsa dan Negara yang merupakan satu kesatuan nilai yang tidak dapat
dipisah-pisahkan dengan masing-masing sila-silanya. Karena jika dilihat satu persatu dari masing-masing sila itu dapat
saja ditemukan dalam kehidupan berbangsa yang lainnya. Namun, makna Pancasila terletak pada nilai-nilai dari
masing-masing sila sebagai satu kesatuan yang tidak bisa ditukar balikan letak dan susunannya. Untuk memahami dan
mendalami nilai-nilai Pancasila dalam etika berpolitik itu semua terkandung dalam kelima sila Pancasila.
Ketuhanan Yang Maha Esa
Ketuhanan berasal dari kata Tuhan, sang pencipta seluruh alam. Yang Maha Esa berarti Maha Tunggal, tidak
ada sekutu dalam zat-Nya, sifat-Nya dan perbuatan-Nya. Atas keyakinan demikianlah, maka Negara Indonesia
berdasarkan pada Ketuhanan Yang Maha Esa, dan Negara memberikan jaminan sesuai dengan keyakinan dan
kepercayaannya untuk beribadat dan beragama. Bagi semua warga tanpa kecuali tidak boleh ada sikap dan perbuatan
yang anti Ketuhanan Yang Maha Esa dan anti keagamaan. Hal ini diatur dalam UUD 1945 Pasal 29 ayat 1 dan 2.
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Kemanusiaan berasal dari kata manusia, yaitu makhluk yang berbudaya dan memiliki potensi pikir, rasa,
karsa, dan cipta. Dengan akal nuraninya manusia menyadari nilai-nilai dan norma-norma. Adil berarti wajar, yaitu
sepadan dan sesuai dengan hak dan kewajiban seseorang. Beradab kata pokoknya adalah adab, sinonim dengan
sopan, berbudi luhur dan susila. Beradab artinya berbudi luhur, berkesopanan, dan bersusila. Hakikatnya terkandung
dalam pembukaan UUD 1945 alinea pertama: “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan
oleh sebab itu, penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan prikeadilan
…”. Selanjutnya dijabarkan dalam batang tubuh UUD 1945.

TREY
research
9
Persatuan Indonesia
Persatuan berasal dari kata satu, artinya utuh tidak terpecah-pecah. Persatuan mengandung pengertian bersatunya
bermacam-macam corak yang berabeka ragam menjadi satu kebulatan. Sila Persatuan Indonesia ini mencakup persatuan
dalam arti ideologis, politik, ekonomi, social budaya, dan hankam. Hal ini sesuai dengan pembukaan UUD 1945 alinea
keempat, yang berbunyi, “Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia …”. Selanjutnya lihat batang tubuh UUD 1945.
Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam permusyarawatan/Perwakilan
Kata rakyat yang menjadi dasar Kerakyatan, yaitu sekelompok manusia yang berdiam dalam satu wilayah tertentu. Sila ini
bermaksud bahwa Indonesia menganut system demokrasi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini berarti
bahwa kekuasaan tertinggi berada ditangan rakyat. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan berarti bahwa rakyat dalam melaksanakan tugas kekuasaannya ikut dalam pengambilan
keputusan-keputusan. Sebagaimana dinyatakan dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat, yaitu, “… maka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia, yang berkedaulatan rakyat …”. Selanjutnya lihat dalam pokok pasal-pasal UUD 1945.
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Keadilan sosial berarti keadilan yang berlaku dalam masyarakat disegala bidang kehidupan, baik materiil maupun spiritual.
Seluruh rakyat berarti semua warga Negara Indonesia baik yang tinggal didalam negeri maupun yang di luar negeri. Hakikat
keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia dinyatakan dalam alinea kedua Pembukaan UUD 1945, yaitu “Dan perjuangan
kemerdekaan kebangsaan Indonesia … Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur”.
Selanjutnya dijabarkan dalam pasal-pasal UUD 1945. Pola pikir untuk membangun kehidupan berpolitik yang murni dan
jernih mutlak dilakukan sesuai dengan kelima sila yang telah dijabarkan diatas.

TREY
research
10
KesimpulanPancasilaSebagai
EtikaPolitik

Etika Politik Pancasila adalah cabang dari filsafat politik Pancasila yang menilai
baik dan buruknya perbuatan atau perilaku politik berdasarkan Filsafat Politik Pancasila.
Peran etika politik Pancasila sangat dibutuhkan dalam menangani pelanggaran-
pelanggaran etika politik di Indonesia, karena etika politik pancasila mampu mendeteksi
adanya gejala- gejala awal dari pelanggaran terhadap filsafat politik pancasila.

Merealisasikan filsafat Politik secara benar yang dibuktikan dengan tetap


berpegang pada etika politik dalam pengertiannya yang ilmiah itu sungguh tidak mudah,
dan oleh karenanya harus selalu diupayakan.
TERIMA KASIH

TREY
research
12

Anda mungkin juga menyukai