Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHULUA
N

A. Latar Belakang
Pancasila sebagai sistem etika di samping merupakan way of life bangsa Indonesia, juga
merupakan struktur pemikiran yang disusun untuk Memberikan tuntunan atau
panduankepada setiap warga negara Indonesia Dalam bersikap dan bertingkah laku.
Pancasila sebagai sistem etika, Dimaksudkan untuk mengembangkan dimensi moralitas
dalam dirisetiap Individu sehingga memiliki kemampuan menampilkan sikap spiritualitas
Dalamkehidupan bermasycarakat, berbangsa, dan bernegara. Mahasiswa Sebagai peserta
didiktermasuk anggota masyarakat ilmiah-akademik yang Memerlukan sistem etika yang
orisinaldan komprehensif agar dapat mewarnai setiap keputusan yang diambilnya dalam
profesiilmiah. Sebab keputusan ilmiah yang diambil tanpa pertimbangan moralitas, dapat
menjadiBumerang bagi dunia ilmiah itu sendiri sehingga menjadikan dunia ilmiah itu
Hampa nilai(value–free).

B. RumusanMasalah
1. Menelusuri konsep dan urgensi Pancasila Sebagai Sistem Etika
2. Menanya Alasan Diperlukannya Pancasila sebagai Sistem Etika
3. Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politis tentang Pancasila sebagai
sistemEtika
4. Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai
Sistem Etika
5. Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Etika
6.
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Menelusuri Konsep Dan Urgensi Pancasila Sebagai Sistem Etika


1. Pancasila sebagai Sistem Etika
a. Pengertian Etika
PernahkahAndamendengaristilah“etika”?KalaupunAndapernahMendengar
istilah tersebut, tahukah Anda apa artinya? Istilah “etika” berasal Dari
bahasaYunani, “Ethos” yang artinya tempat tinggal yang biasa, padang Rumput,
kandang,kebiasaan, adat, watak, perasaan, sikap, dan cara berpikir. Secara
etimologis, etikaberarti ilmu tentang segala sesuatu yang biasa Dilakukan atau
ilmu tentang adat kebiasaan. Dalam arti ini, etika berkaitan Dengan kebiasaan
hidup yang baik, tata
cara hidup yang baik, baik pada diri Seseorang maupun masyarakat. Kebiasaan hidup
yang baik ini dianut dan Diwariskan dari satu generasi ke generasi yang lain. Dalam
artian ini, etika Sama maknanya dengan moral. Etika dalam arti yang luas ialah ilmu
yang Membahas tentang kriteria baik dan buruk. Etika pada Umumnya dimengerti
sebagai pemikiran filosofis mengenai segala sesuatu Yang dianggap baik atau buruk
dalam perilaku manusia. Keseluruhan perilaku Manusia dengan norma dan prinsip-
prinsip yang mengaturnya itu kerap kali Disebut moralitasatauetika.
b. Aliran-Aliran Etika
Ada beberapa aliran etika yang dikenal dalam bidang filsafat, meliputi etika
keutamaan, teleologis, deontologis. Etika keutamaan atau etika kebajikan adalah
teori yang mempelajari keutamaan (virtue), artinya mempelajari tentang perbuatan
manusia itu baik atau buruk. Etika kebajikan ini mengarahkan perhatiannya kepada
keberadaan manusia, lebih menekankan pada What should I be?, atau “saya harus
menjadi orang yang bagaimana?”. Beberapa watak yang terkandung dalam nilai
keutamaan adalah baik hati, Ksatriya, belas kasih, terus terang, bersahabat,
murahhati, bernalar, percaya Diri, penguasaan diri, sadar, suka bekerja bersama,
berani,santun, jujur, Terampil, adil, setia, ugahari (bersahaja), disiplin, mandiri,
bijaksana,peduli, dan Toleran. Orang yang memelihara metabolisme Tubuh untuk
mendapatkan kesehatan yang prima juga dapat dikatakan Sebagai bentuk
penguasaan diri dan disiplin.
c. Etika Pancasila
Setelah Anda mendapat gambaran tentang pengertian etika dan aliran etika, Maka
selanjutnya perlu dirumuskan pengertian etika Pancasila, dan aliran Yang lebih
sesuaidengan etika Pancasila. Etika Pancasila adalah cabang Filsafat yang dijabarkan
darisila-sila Pancasila untuk mengatur perilaku Kehidupan bermasyarakat,
berbangsa,dan bernegara di Indonesia. Oleh Karena itu, dalam etika Pancasila
terkandung nilai-nilai ketuhanan, Kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
Kelima nilaitersebut Membentuk perilaku manusia Indonesia dalam semua aspek
kehidupannya. Sila ketuhanan mengandung dimensi moral berupa nilai spiritualitas
yang Mendekatkan diri manusia kepada Sang Pencipta, ketaatan kepada nilai Agama
yang dianutnya. Sila kemanusiaan mengandung dimensi humanus, Artinya
menjadikan manusia lebih manusiawi, yaitu upaya meningkatkan Kualitas
kemanusiaan dalam pergaulan antar sesama. Sila persatuan Mengandung dimensi
nilai solidaritas, rasa kebersamaan (mitsein), cinta tanah Air. Sila kerakyatan
mengandung dimensi nilaiberupasikapmenghargaiorang Lain,mau mendengar
pendapat orang lain, tidak memaksakan kehendak Kepada orang lain. Sila keadilan
mengandung dimensi nilaimaupeduliatas Nasiboranglain, kesediaan membantu
kesulitan orang lain.
2. Urgensi Pancasila sebagai Sistem Etika

Pancasila sebagai sistem etika terkait dengan problem yang Dihadapi bangsa
Indonesia sebagai berikut. Pertama, banyaknya kasus korupsi Yang
melandanegara Indonesia sehingga dapat melemahkan sendi-sendi Kehidupan
berbangsadan bernegara. Kedua, masih terjadinya aksi terorisme Yang mengatas
namakan agama sehingga dapat merusak semangat toleransi Dalam kehidupan
antar umat beragama, dan meluluh lantakkan semangat Persatuan atau
mengancam disintegrasi bangsa. Ketiga, masih terjadinya Pelanggaran hak asasi
manusia(HAM) dalam kehidupan bernegara, seperti: Kasus penyerbuan Lembaga
Pemasyarakatan Cebongan Yogyakarta, pada Tahun 2013 yang lalu. Keempat,
kesenjangan antara kelompok masyarakat Kaya dan miskin masih menandai
kehidupan masyarakat Indonesia. Kelima, Ketidakadilan hukum yang masih
mewarnai proses peradilan di Indonesia, Seperti putusan bebas bersyarat atas
pengedar narkoba asal Australia Schapell Corby. Keenam, banyaknya orang
kayayang tidak bersedia membayar pajak dengan benar, seperti kasus
penggelapan pajak oleh perusahaan, kasus panama papers yang menghindari
atau mengurangi pembayaran pajak. Kesemuanya itu memperlihatkan
pentingnya danmendesaknya peran dan kedudukan Pancasila sebagai sistem
etika karena dapat menjadi tuntunan atau sebagai Leading Principle bagi warga
negara untukberperilakusesuaidengannilai-nilai Pancasila.

B. Menanya Alasan Diperlukannya Pancasila sebagai Sistem Etika


Anda perlu mengetahui bahwa Pancasila sebagai sistem etika tidaklah muncul
Begitusaja. Pancasila sebagai sistem etika diperlukan dalam kehidupan politik Untuk
mengatur sistem penyelenggaraan negara. Anda dapat bayangkan Apabila dalam
penyelenggaraan kehidupan bernegara tidak Kedua, hakikat sila kemanusiaan
terletak pada actushumanus, yaitu tindakan
manusia yang mengandung implikasi dan konsekuensi moral yang dibedakan
dengan actus homini, yaitu tindakan manusia yang biasa. Tindakan
kemanusiaan yang mengandung implikasi moral diungkapkan dengan
caradan sikap yang adil dan beradab sehingga menjamin tata pergaulan
antar manusia dan antarmakhluk yang bersendikan nilai-nilai kemanusiaan
yang tertinggi, yaitu kebajikan dan kearifan.
Ketiga,hakikat sila persatuan terletak pada kesediaan untuk hidup bersama
sebagai warga bangsa yang mementingkan masalah bangsa di
ataskepentingan individu atau kelompok. Sistem etika yang berlandaskan
pada semangat kebersamaan, solidaritas sosial akan melahirkan kekuatan
untuk menghadapi penetrasi nilai yang bersifat memecah belah bangsa.
Keempat, hakikat sila kerakyatan terletak pada prinsip musyawarah
untukmufakat. Artinya, menghargai diri sendiri sama halnya dengan
menghargai orang lain. Kelima, hakikat sila keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia merupakan perwujudan dari sistem etika yang tidak
menekankan pada kewajiban semata (deontologis) atau menekankan
pada tujuan belaka (teleologis), tetapi lebih menonjolkan keutamaan
(virtue ethics) yang terkandung dalam nilai keadilanitusendiri.
2.Urgensi Pancasila sebagai Sistem Etika
Hal-hal penting yang sangat urgen bagi pengembangan Pancasila
sebagaisistem etika meliputi hal-hal sebagai berikut: Pertama, meletakkan
sila-sila Pancasila sebagai sistem etika berarti menempatkan Pancasila
sebagai sumber moral dan inspirasi bagi penentu sikap, tindakan,dan
keputusan yang diambil setiap warga negara. Kedua, Pancasila sebagai sistem
etika memberi guidance bagi setiap warga negara sehingga memiliki orientasi
yang jelas dalam tata pergaulan baik lokal, nasional, regional, maupun
internasional.
Ketiga, Pancasila sebagai sistem etika dapat menjadi dasar analisis
bagiberbagai kebijakan yang dibuat oleh penyelenggara negara sehingga
tidak keluar dari semangat negara kebangsaan yang berjiwa Pancasilais.
Keempat,
Pancasila sebagai sistem etika dapat menjadi filter untuk menyaring pluralitas
asistem etika Yang menjadi guidance atau tuntunan bagi para penyelenggara
negara,Niscaya negara akan hancur. Beberapa alasan mengapa Pancasila sebagai
Sistemetika itu diperlukan dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara di
Indonesia, meliputi hal-halsebagaiberikut:
Pertama, dekadensi moral yang melanda kehidupan masyarakat, terutama generasi
muda sehingga membahayakan kelangsungan hidup bernegara.
Kedua, korupsi akan bersimaharajalela karena para penyelenggara negara
Tidakmemiliki rambu-rambu normatif dalam menjalankan tugasnya.
Ketiga,kurangnya rasa perlu berkontribusi dalam pembangunan melalui
Pembayaran pajak.
Keempat, pelanggaran hak-hak asasi manusia (HAM) dalam kehidupan Bernegara
diIndonesia ditandai dengan melemahnya penghargaan seseorang Terhadap hak
pihaklain.
Kelima, kerusakan lingkungan yang berdampak terhadap berbagai aspek Kehidupan
manusia, seperti kesehatan, kelancaran penerbangan, nasib Generasi yang
akandatang,globalwarming, perubahan cuaca, dan lain Sebagainya.

C. Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politis tentang Pancasila


Sebagai Sistem Etika
1. Sumber Historis
Pancasila sebagai sistem etika masih berbentuk Sebagai Philosofische
GrondslagatauWeltanschauung.Artinya, nilai-nilai Pancasila belum ditegaskan
kedalam sistem etika, tetapi nilai-nilai moral Telah terdapat pandangan hidup
masyarakat. Masyarakat dalam masa orde Lama telah mengenal nilai-nilai
kemandirian bangsa yang oleh Presiden Soekarno disebut dengan istilah
berdikari (berdiri diatas kaki sendiri).
2. Sumber Sosiologis
Sumber sosiologis Pancasila sebagai sistemetika dapat ditemukan dalam
Kehidupan masyarakat berbagai etnik di Indonesia. Misalnya, orang
Minangkabau dalam hal bermusyawarah memakai prinsip “bulat air oleh
Pembuluh, bulat kata oleh mufakat”. Masih banyak lagi mutiara kearifan
lokalYang bertebaran di bumi Indonesia ini sehingga memerlukan penelitian
yangMendalam.

3. SumberPolitis
Sumber politis Pancasila sebagai sistem etika terdapat dalam norma-
normaDasar (Grundnorm) sebagai sumber penyusunan berbagai peraturan
Perundangan-undangan di Indonesia. Hans Kelsen mengatakan bahwa
teoriHukum itu suatu norma yang berbentuk piramida. Norma yang lebih
rendah Memperoleh kekuatannya dari suatu norma yang lebih tinggi. Semakin
tinggi Suatu norma, akan semakin abstrak sifatnya, dan sebaliknya, semakin
rendah Kedudukannya, akan semakin konkrit norma tersebut. Pancasila sebagai
sistemetika merupakan norma tertinggi (Grundnorm) yang Sifatnya abstrak,
sedangkanperundang-undangan merupakan norma yang Ada dibawahnya
bersifat konkrit.

D. Membangun Argumen Tentang Dinamika Dan Tantangan


PancasilaSebagaiSistemEtika
1. tentang Dinamika Pancasila sebagai Sistem Etika
Beberapa argumen tentang dinamika Pancasila sebagai sistem etika dalam
Penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia dapat diuraikan sebagai berikut.
Pertama, pada zaman Orde Lama, pemilu diselenggarakan dengan
semangatDemokrasi yang diikuti banyak partai politik, tetapi dimenangkan
empat partai Politik, yaitu Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai Muslimin
Indonesia(PARMUSI), Partai NahdhatulUlama(PNU), dan Partai Komunis
Indonesia(PKI).
Kedua, pada zaman Orde Baru sistem etika Pancasila diletakkan dalam bentuk
Penataran P-4. Pada zaman Orde Baru itu pula muncul konsep manusia Indonesia
seutuhnya sebagai cerminan manusia yang berperilaku dan Berakhlak mulia
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Ketiga, sistem etika Pancasila pada era reformasi tenggelam dalam
eforiaDemokrasi. Namun seiring dengan perjalanan waktu, disadari bahwa
Demokrasi tanpa dilandasi sistem etika politik akan menjurus pada
Penyalahgunaankekuasaan, serta machiavelisme (menghalalkan segala cara
Untuk mencapitujuan). SofianEffendi, Rektor Universitas Gadjah Mada dalam
Sambutan pembukaan Simposium Nasional Pengembangan Pancasila Sebagai
Paradigma Ilmu Pengetahuan dan Pembangunan Nasional.
2. tentang Tantangan Pancasila sebagai Sistem Etika

Apakah Anda mengetahui bentuk tantangan terhadap Pancasila sebagai


Sistemetika apa saja yang muncul dalam kehidupan bangsa Indonesia? hal berikut
ini dapat menggambarkan beberapa bentuk tantangan terhadap Sistem etika
Pancasila. Pertama, tantangan terhadap sistem etika Pancasila pada zaman
OrdeLama Berupa sikap otoriter dalam pemerintahan sebagaimana yang
tercerminDalam penyelenggaraan negara yang menerapkan sistem demokrasi
Terpimpin.Hal tersebut tidak sesuai dengan sistem etika Pancasila yang lebih
Menonjolkan semangat musyawarah untuk mufakat.
Kedua, tantangan terhadap sistem etika Pancasila pada zaman Orde Baru
Terkaitdengan masalah NKK (Nepotisme, Kolusi, dan Korupsi) yang merugikan
Penyelenggaraan negara. Hal tersebut tidak sesuai dengan keadilan sosial
Karenanepotisme, kolusi, dan korupsi hanya menguntungkan segelintir orang
Ataukelompok tertentu.
Ketiga, tantangan terhadap sistem etika Pancasila pada era Reformasi berupa
Eforia kebebasan berpolitik sehingga mengabaikan norma-norma moral.
Misalnya, munculnya anarkisme yang memaksakan kehendak dengan
Mengatasnamakan kebebasan berdemokrasi. Anda dipersilakan untuk
membangun argumen dan menemukan faktor-faktor Penyebab terjadi nya
penyimpangan atas Pancasila sebagai sistem etika Pada zaman Orde Lama,
OrdeBaru,danera Reformasi.

E. Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Etika


1. Esensi Pancasila sebagai Sistem Etika
Hakikat Pancasila sebagai sistem etika terletak pada hal-hal sebagai berikut:
Pertama, hakikat sila ketuhanan terletak pada keyakinan bangsa Indonesia
Bahwa Tuhan sebagai penjamin prinsip-prinsip moral. Artinya, setiap perilaku
Warga negara harus didasarkan atas nilai-nilai moral yang bersumberpada
Norma agama.
2. Urgensi Pancasila sebagai Sistem Etika
Hal-hal penting yang sangat urgen bagi pengembangan Pancasila sebagai
Sistemetika meliputi hal-hal sebagai berikut: Pertama, meletakkan sila-sila
Pancasila sebagai sistem etika berarti menempatkan Pancasila sebagai Sumber
moral dan inspirasi bagi penentu sikap, tindakan, dan keputusan yang Diambil
setiap warga negara. Kedua, Pancasila sebagai sistem etika memberi Guidance
bagi setiap warga negara sehingga memiliki orientasi yang jelas Dalam tata
pergaulan baiklokal, nasional, regional, maupun internasional. Ketiga, Pancasila
sebagai sistemetika dapat menjadi dasar analisis bagi Berbagai kebijakan yang
dibuat oleh penyelenggara negara sehingga tidak Keluar dari semangat negara
kebangsaan yang berjiwa Pancasilais. Keempat, Pancasila sebagai sistem etika
dapat menjadi filter untuk menyaring pluralitas
A. Kesimpulan
BAB 3

PENUTUP

Pancasila sebagai sistemetika adalah cabang filsafat yang dijabarkan dari


sila-sila Pancasila untuk mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, Dan bernegara di Indonesia. Oleh karena itu,di dalam etika
Pancasila Terkandung nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan, dan Keadilan. Kelima nilai tersebut membentuk perilaku
manusia Indonesia dalam Semua aspek kehidupannya.
Pentingnya pancasila sebagai sistemetika bagi bangsa Indonesia ialah
menjadi Rambu normatif untuk mengatur perilaku kehidupan
bermasyarakat, Berbangsa, dan bernegara di Indonesia. Dengan
demikian, pelanggaran dalam Kehidupan bernegara, seperti korupsi
(penyalahgunaan kekuasaan) dapat Diminimalkan.

Anda mungkin juga menyukai