Anda di halaman 1dari 12

PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA

OLEH
NAMA :YUNIANTI RADE MODJO
NIM:2203030044
KELAS:B
PRODI:SOSIOLOGI
Pancasila sebagai sistem etika di samping merupakan
way of life bangsa Indonesia, juga merupakan struktur
pemikiran yang disusun untuk memberikan tuntunan atau
panduan kepada setiap warga negara Indonesia dalam
bersikap dan bertingkah laku. Pancasila sebagai sistem
etika, dimaksudkan untuk mengembangkan dimensi
moralitas dalam diri setiap individu sehingga memiliki
kemampuan menampilkan sikap spiritualitas dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Pancasila sebagai sistem etika merupakan moral
guidance yang dapat diaktualisasikan ke dalam tindakan
konkrit, yang melibatkan berbagai aspek kehidupan. Oleh
karena itu, sila-sila Pancasila perlu diaktualisasikan lebih
lanjut ke dalam putusan tindakan sehingga mampu
mencerminkan pribadi yang saleh, utuh, dan berwawasan
moral-akademis.
- Pengertian Pancasila
Pancasila berasal dari dua kata yaitu panca dan sila.
Panca artinya lima, sedangkan sila artinya dasar atau
peraturan tingkah laku yang baik, yang penting atau
senonoh. Jadi, Pancasila adalah lima dasar yang dijadikan
acuan dalam bersikap dan bertingkah laku.
-Pengertian Sistem
Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen
atau elemen yang dihubungkan bersama untuk
memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk
mencapai suatu tujuan.
-Pengertian Etika
Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang
buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlaq),
kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlaq,
nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan
masyarakat. Secara garis besar etika dikelompokkan
menjadi :
1.Etika Umum, mempertanyakan prinsip-prinsip yang
berlaku bagi setiap tindakan manusia.
2. Etika Khusus, membahas prinsip-prinsip tersebut di atas
dalam hubungannya dengan berbagai aspek kehidupan
manusia, baik sebagai individu (etika individual) maupun
makhluk sosial (etika sosial)
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Etika merupakan cabang filsafat Pancasila yang
dijabarkan melalui sila-sila Pancasila dalam mengatur
perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara di Indonesia. Etika Pancasila cenderung
mendekati pada pengertian etika kebajikan dalam sistem
pemerintahan. Hal ini dikarenakan konsep deontologis dan
teologis terkandung di dalam Pancasila.
Deontologi artinya Pancasila mengandung kewajiban
yang harus dilaksanakan oleh warga negara. Teleologi
artinya Pancasila menjadi tujuan dari negara Idonesia.
Namun, Pancasila tetap bersumber pada etika kebajikan.
Tidak hanya berorientasi pada kewajiban dan tujuan
Etika memiliki arti watak, sikap, adat atau cara berpikir.
Secara etimologi, etika mengandung arti ilmu mengenai
segala sesuatu yang biasa dilakukan. Etika sangat erat
kaitannya dengan kebiasaan dan tata cara hidup yang baik
pada diri sendiri serta orang lain. Etika bertendensi dengan
kata moral, berarti berasal dari hati nurani setiap orang.
Pada intinya, etika adalah struktur pemikiran yang disusun
guna memberi tuntunan kepada manusia dalam bersikap
dan bertingkah laku. Secara politis, Pancasila
sebagai sistem etika mengatur masalah perilaku politikus
yang berhubungan dengan praktik institusi sosial, hukum,
komunitas, struktur sosial, politik dan ekonomi. Dengan
kata lain, para penyelenggara negara harus mencerminkan
etika dari Pancasila.
Urgensi Pancasila Sebagai Sistem
Etika dalam Kehidupan Pentingnya Pancasila sebagai sistem etika
terkait dengan permaslahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia
diantaranya:
1.Masih terdapat kasus korupsi yang melemahkan sendi kehidupan
negara
2.Masih terdapat kasus terorisme yang mengatasnamakan agama
sehingga menurunkan sikap toleransi dan menghambat integrase
nasional
3.Masih terjadinya pelanggaran atas arti HAM dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
4.Terdapat kesenjangan antara kelompok miskin dan kaya serta masih
terdapatnya kaum marginal di beberapa wilayah yang merasa
terasingkan
5.Masih adanya ketidakadilan hukum dalam sistem peradilan di
Indonesia
6.Banyak terjadi pengingkaran dalam pembayaran pajak, dan sebagainya
Konsep Pancasila sebagai Sistem Etika dalam
Kehidupan Pancasila sebagai sistem etika memerlukan
kajian kritis-rasional terhadap nilai moral yang hidup agar
tidak terjebak dalam pandangan yang bersifat mitos.
Misalnya korupsi terjadi karena pejabat diberi hadiah oleh
seorang yang membutuhkan sehingga urusannya lancar.
Dia menerima hadiah tanpa memikirkan alasan orang
tersebut memberikan bantuan. Sehingga tidak tahu kalua
perbuatannya dikategorikan dalam bentuk suap.
Hal yang sangat penting dalam mengembangkan Pancasila
sebagai sistem etika meliputi:
1.Menempatkan Pancasila sebagai sumber moral dan
penentu sikap, tindakan serta keputusan yang akan diambil
setiap warga negara.
2.Pancasila memberikan pedoman bagi setiap warga negara
agar memiliki orientasi yang jelas dalam pergaulan
regional, nasional dan internasional
3.Pancasila menjadi dasar analisis kebijakan yang dibuat
penyelenggara negara sehingga mencerminkan semangat
kenegaraan berjiwa Pancasila
4.Pancasila menjadi filter terhadap pluralitas nilai yang
berkembang dalam berbagai bidag kehidupan .
Esensi Pancasila Sebagai Sistem Etika Dalam Kehidupan
Pancasila sebagai sistem etika terletak pada hal-hal berikut:
1.Sila Ketuhanan mencerminkan bahwa Tuhan merupakan
penjamin prinsip moral. Setiap perilaku warga negara
didasarkan pada prinsip moral yang bersumber pada norma
agama. Ketika prinsip moral berlandaskan pada norma
agama, maka akan memberikan kekuatan pada prinsip agar
dilaksanakan oleh pengikutnya.
2.Sila Kemanusiaan memiliki prinsip acta humanus. Tindakan
kemanusiaan diimplikasikan melalui sikap adil dan
beradab guna menjamin tata pergaulan antar manusia dan
antar makhluk yang berdasar pada nilai kemanusiaan
tertinggi (kebajikan dan kearifan).
3.Sila Persatuan memiliki arti kesediaan hidup bersama di
atas kepentingan individu dan kelompok dalam kehidupan
bernegara. Landasannya adalah nilai solidaritas dan
semangat kebersamaan yang melahirkan kekuatan dalam
menghadapi ancaman pemecah belah bangsa.
4.Sila Kerakyatan sebagai sistem etika terletak pada konsep
musyawarah untuk mufakat.
5.Sila Keadilan sebagai perwujudan dari sistem etika tidak
menekankan pada kewajiban saja (deontologi) atau tujuan
saja (teleologi). Akan tetapi lebih menonjolkan pada
kebijaksanaan (virtue ethics).

Anda mungkin juga menyukai