Anda di halaman 1dari 10

LATIHAN SOAL

PERTEMUAN KE-5
PENDIDIKAN PANCASLA

1. Apa pengertian dari Ideologi?


Jawaban:
a) Pengertian Ideologi
Ideologi secara umum adalah suatu kumpulan gagasan, ide, keyakinan serta kepercayaan
yang bersifat sistematis yang mengarahkan tingkah laku seseorang dalam berbagai bidang
kehidupan seperti:

 Bidang politik, termasuk bidang hukum, pertahanan dan keamanaan.


 Bidang sosial
 Bidang kebudayaan
 Bidang keagamaan
Ideologi negara dalam arti cita-cita negara atau cita-cita yang menjadi basis bagi suatu teori
atau sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa.

b) Ideologi Terbuka dan Ideologi Tertutup


 Ciri khas
Ideologi Terbuka :

nilai-nilai dan cita-cita digali dari kekayaan adat istiadat, budaya dan religius
masyarakatnya, menerima reformasi, Penguasa bertanggung jawab pada masyarakat
sebagai pengemban amanah rakyat

Ideologi Tertutup :

nilai-nilai dan cita-cita dihasilkan dari pemikiran individu atau kelompok yang
berkuasa dan masyarakat berkorban demi ideologinya menolak reformasi

 Hubungan Rakyat dan Penguasa


Ideologi Terbuka :

Penguasa bertanggung jawab pada masyarakat sebagai pengemban amanah rakyat


Ideologi Tertutup :

Masyarakat harus taat kepada ideologi elite penguasa, totaliter

c) Ideologi Partikular dan Ideologi Komprehensif


 Ciri khas
Ideologi Perikular :

Nilai-nilai dan cita-cita merupakan suatu keyakinan-keyakinan yang bersusun secara


sistematis dan terkait erat dengan kepentingan kelas sosial tertentu

Ideologi Komprehensif :

Mengakomodasi nilai-nilai dan cita-cita yang bersifat menyeluruh tanpa berpihak


pada golonngan tertentu atau melakukan transformasi sosial secara besar-besaran
menuju bentuk tertentu.

 Hubungan Rakyat dan Penguasa


Ideologi Perikular :

Negara komunis membela kaum proletar

Negara liberal membela kebebasan individu

Ideologi Komprehensif :

Negara mengakomodasi berbagai idealisme yang berkembang dalam masyarakat yang


bersifat majemuk seperti Indonesia dengan ideologi Pancasila

Menurut Alfian kekuatan ideologi tergantung pada tiga dimensi :

 Dimensi realita yaitu nilai-nilai dasar yang terkandung didalam ideologi tersebut secara
rill hidup didalam serta bersumber dari budaya dan pengalaman sejarah.
 Dimensi idealisme yaitu nilai-nilai dasar ideologi tersebut mengandung idealisme yang
memberi harapan tentang masa depan yang lebih baik.
 Dimensi fleksibilitas / pengembangan yaitu ideologi tersebut memiliki keluwesan yang
memungkinkan kepada generasi penerus bangsa, diperjuangkan dan dipertahankan
dengan semangat nasionalisme.
d) Hubungan antara Filsafat dan Ideologi
Filsafat sebagai pandangan hidup pada hakikatnya merupakan sistem nilai yang secara
epistemologis kebenarannya telah diyakini  sehingga dijadikan dasar atau pedoman bagi
manusia dalam memandang realitas alam semesta, manusia, masyarakat, bangsa dan negara,
tentang makna hidup serta sebagai dasar dan pedoman bagi manusia dalam menyelesaikan
masalah yang dihadapi dalam hidup dan kehidupan.

Makna ideologi bagi bangsa dan negara

Negara sebagai lembaga kemasyrakatan, sebagai organisasi hidup manusia senantiasa


memiliki cita-cita harapan, ide-ide serta pemikiran-pemikiran yang secara bersama
merupakan suatu orientasi yang bersifat dasariah bagi semua tindakan dalam hidup
kenegaraan. Pada hakikatnya ideologi adalah merupakan hasil refleksi manusia berkat
kemampuannya mengadakan distansi terhadap dunia kehidupannya.

Pancasila sebagai ideologi yang reformatif, dinamis dan terbuka

Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, namun bersifat reformatif,
dinamis dan terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi pancasila adalah bersifat aktual,
dinamis, antisipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman, ilmu
pengetahuan dan teknologi serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat. Berdasarkan
pengertian tentang ideologi terbuka tersebut nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi
pancasila sebagai ideologi terbuka adalah sebagai berikut :

 Nilai dasar, yaitu hakikat kelima sila pancasila yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan dan keadilan.
 Nilai instrumental, yang merupakan arahan, kebijakan, strategi, sasaran serta lembaga
pelaksanaannya.
 Nilai praksis, yaitu merupakan realisasi nilai-nilai instrumental dalam suatu realisasi
pengamalan yang bersifat nyata, dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Oleh karena itu pancasila sebagai ideologi terbuka secara struktural memiliki tiga dimensi
yaitu :
(1) Dimensi idealistis, yaitu nilai-niali dasar yang terkandung dalam pancasila yang bersifat
sistematis, rasional dan menyeluruh.
(2) Dimensi normatif, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila perlu dijabarkan
dalam suatu sistem norma.
(3) Dimensi realistis, yaitu suatu ideologi.

A. Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Paham Ideologi Besar Lainnya di Dunia


Ideologi Pancasila

Suatu ideologi pada suatun bangsa pada hakikatnya memiliki ciri khas serta karakteristik
masing-masing sesuai dengan sifat dan ciri khas bangsaitu sendiri.

Negara Pancasila

Namun demikian dalam kenyataannya sifat-sifat negara satu dengan lainnya memiliki
perbedaan dan hal ini sangat ditentukan oleh pemahaman ontologis hakikat manusia sebagai
pendukung pokok negara, sekaligus tujuan adanya suatu negara. Bangsa indonesia dalam
panggung sejarah berdirinya negara di dunia memiliki suatu ciri khas yaitu dengan
mengangkat nilai-nilai yang telah dimilikinya sebelum membentuk suatu negara modern.

1. Paham Negara Persatuan


Bangsa dan negara indonesia adalah terdiri atas berbagai macam unsur yang
membentuknya suatu suku bangsa, kepulauan, kebudayaan, golongan serta agama yang
secara keseluruhan merupakan satu kesatuan. Hakikat negara persatuan dalam pengertian ini
adalah negara yang merupakanj suatu kesatuan dari unsur-unsur yang membentuknya, yaitu
rakyat yang terdiri atas berbagai macam etnissuku bangsa, golongan, kebudayaan serta
agama.

Hakikat makna bhineka tunggal ika yang memberikan suatu pengertian bahwa meskipun
bangsa dan negara indonesia terdiri atas bermacam-macam suku bangsa yang memiliki adat
istiadat, kebudayaan serta karakter yang berbeda-beda dan terdiri atas beribu-ribu kepulauan
wilayah nusantara indonesia, namun keseluruhannya adalah merupakan suatu persatuan
bangsa dan negara indonesia.
2. Paham negara kebangsaan
Dalam pengertian inilah maka manusia membentuk suatu persekutuan hidup yang disebut
sebagai bangsa, dan bangsa yang hidup dalam suatu wilayah tertentu serta memiliki tujuan
tertentu maka pengertian ini disebut sebagai negara.

a) Hakikat bangsa
Manusia sebagai makhluk tuhan yang maha esa pada hakikatnya memiliki sifat kodrat
sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Manusia membentuk suatu bangsa karena
untuk memenuhi hak kodratnya yaitu sebagai makhluk individu dan sosial, oleh karena
itu deklarasi bangsa indonesia tidak berdasarkan pada deklarasi kemerdekaan individu
sebagaimana negara liberal.

b) Teori kebangsaan
Dalam  tubuh berkembangnya suatu bangsa atau juga disebut sebagai nation terdapat
berbagai macam teori besar yang merupakan bahan komparasi bagi para pendiri negara
indonesia untuk mewujudkan suatu bangsa yang memiliki sifat dan karakter tersendiri.
Teori-teori kebangsaan tersebut adalah sebagai berikut:

(1) Teori hans kons


Bangsa terbentuk karena persamaan bahasa, ras, agama, peradapan, wilayah, negara
dan kewarganegaraan. Suatu bangsa tumbuh dan berkembang dari anasir-anasir serta
akar-akar yang terbentuk melalui proses sejarah. Namun teori kebangsaan yang
didasarkan pada ras, bahasa serta unsur lain yang bersifat primordial tidak
mendapatkan tempat dikalangan bangsa-bangsa di dunia.

(2) Teori kebangsaan ernest renan


Menurut Renan dalam kajian ilmiah tentang bangsa berdasarkan psikologis etnis
pokok-pokok pikiran tentang bangsa adalah sebagai berikut :

(a) Bangsa adalah suatu jiwa, suatu azas kerohanian.


(b) Bangsa adalah suatu solidaritas yang besar.
(c) Bangsa adalah suatu hasil sejarah.
(d) Bangsa adalah bukan sesuatu yang abadi
(e) Wilayah dan ras bukanlah suatu penyebab timbulnya bangsa
(3) Teori oleh frederich ratzel
Teori ini menghubungkan antara wilayah geografi dengan bangsa. Negara merupakan
suatu organisme yang hidup. Agar bangsa itu hidup subur dan kuat maka memerlukan
suatu ruangan untuk hidup. Negara-negara yang besar (secara ekonomi dan militer)
utnya memiliki semangat ekspansi, militerisme serta optimisme.

(4) Negara kebangsaan pancasila


Kebhinekaan adat-istiadat, budaya, bahasa dan nilai religius merupakan kekayaan
yang dimiliki bangsa Indonesia, namun hal itu tidak mengakhibatkan suatu perbedaan
yang harus dipertentangkan, melainkan merupakan suatu daya penarik kearah suatu
kerjasama persatuan dan kesatuan dalam suatu sintesa dan resultan, sehingga
keanekaragaman itu justru terwujud dalam suatu kerjasama yang luhur.

3. Paham negara integralistik


Pancasila merupakan asas kerokhanian bangsa dan negara indonesia pada hakikatnya
merupakan suatu asas kebersamaan, asas kekeluargaan serta religius. Bangsa indonesia pada
hakikatnya merupakan suatun penjelmaan dari sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu
dan makhluk sosial. Dalam penbgertian yang demikian ini maka manusia pada hakikatnya
merupakan makhluk yang saling tergantung, sehingga hakikat manusia itu bukanlah total
individu dan juga bukan total makhluk sosial.

2. Sebutkan Tri-Kara, bangsa Indonesia, yang berpancasila?


Jawaban:
Bangsa Indonesia ber Pancasila dengan menganut asas Tri Prakara Yakni:
1. Asas kebudayaan, unsure-unsur Pancasila sebelum disakhan secara yuridis, sudah
dimiliki oleh bangsa Indonesia sebagai nilai-nilai adapt istiadat dan kebudayaan
2. Asas religius, unsure pancasila telah dilaksanakan dalam agama-agama
3. Asas Kenegaraan, Kemudian pancasila djadikan dasar filsafat Negara Indonesia
yang disahkan oleh PPKI.
3. Sebutkan perbedaan antara Ideologi terbuka&Ideologi Tertutup?
Jawaban:
 Ciri khas
Ideologi Terbuka:

nilai-nilai dan cita-cita digali dari kekayaan adat istiadat, budaya dan religius
masyarakatnya, menerima reformasi, Penguasa bertanggung jawab pada
masyarakat sebagai pengemban amanah rakyat

Ideologi Tertutup:

nilai-nilai dan cita-cita dihasilkan dari pemikiran individu atau kelompok yang
berkuasa dan masyarakat berkorban demi ideologinya menolak reformasi

 Hubungan Rakyat dan Penguasa


Ideologi Terbuka:

Penguasa bertanggung jawab pada masyarakat sebagai pengemban amanah rakyat

Ideologi Tertutup:

Masyarakat harus taat kepada ideologi elite penguasa, totaliter.

4. Jelaskan teori kebangsaan menurut Ernest Renan?


Jawaban:
4. Paham negara kebangsaan:
Dalam pengertian inilah maka manusia membentuk suatu persekutuan hidup yang
disebut sebagai bangsa, dan bangsa yang hidup dalam suatu wilayah tertentu serta memiliki
tujuan tertentu maka pengertian ini disebut sebagai negara.

c) Hakikat bangsa
Manusia sebagai makhluk tuhan yang maha esa pada hakikatnya memiliki sifat
kodrat sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Manusia membentuk suatu bangsa
karena untuk memenuhi hak kodratnya yaitu sebagai makhluk individu dan sosial, oleh
karena itu deklarasi bangsa indonesia tidak berdasarkan pada deklarasi kemerdekaan
individu sebagaimana negara liberal.
d) Teori kebangsaan
Dalam  tubuh berkembangnya suatu bangsa atau juga disebut sebagai nation
terdapat berbagai macam teori besar yang merupakan bahan komparasi bagi para
pendiri negara indonesia untuk mewujudkan suatu bangsa yang memiliki sifat dan
karakter tersendiri. Teori-teori kebangsaan tersebut adalah sebagai berikut:

(5) Teori hans kons


Bangsa terbentuk karena persamaan bahasa, ras, agama, peradapan, wilayah,
negara dan kewarganegaraan. Suatu bangsa tumbuh dan berkembang dari anasir-
anasir serta akar-akar yang terbentuk melalui proses sejarah. Namun teori
kebangsaan yang didasarkan pada ras, bahasa serta unsur lain yang bersifat
primordial tidak mendapatkan tempat dikalangan bangsa-bangsa di dunia.

(6) Teori kebangsaan ernest renan


Menurut Renan dalam kajian ilmiah tentang bangsa berdasarkan psikologis etnis
pokok-pokok pikiran tentang bangsa adalah sebagai berikut :

(f) Bangsa adalah suatu jiwa, suatu azas kerohanian.


(g) Bangsa adalah suatu solidaritas yang besar.
(h) Bangsa adalah suatu hasil sejarah.
(i) Bangsa adalah bukan sesuatu yang abadi
(j) Wilayah dan ras bukanlah suatu penyebab timbulnya bangsa

5. Jelaskan hubungan agama dengan Negara menurut paham Theokrasi?


Jawaban:
1. Menurut Paham Teokrasi
Menurut paham ini, negara menyatu dengan agama, karena pemerintahan dijalankan
berdasarkan firman-firman tuhan (segala tata kehidupan dalam masyarakat, bangsa dan
negara). Dengan demikian, urusan kenegaraan atau politik, diyakini sebagai manifestasi
firman tuhan.
Ada dua sistem dalam paham ini, yaitu teokrasi langsung dan teokrasi tidak langsung.
Jika dalam pemerintahan teokrasi langsung, raja atau kepala negara memerintah sebagai
jelmaan tuhan, maka dalam pemerintahan teokrasi tidak langsung, yang memerintah
bukanlah tuhan sendiri, tetapi raja atau kepala negara yang memiliki otoritas atas nama
tuhan. Kepala negara diyakini memerintah atas kehendak tuhan.
Dalam pemerintahan teokrasi tidak langsung, sistem dan norma-norma dalam negara
dirumuskan berdasarkan fiman-firman tuhan. Dengan demikian, negara menyatu dengan
agama. Agama dan negara tidak dapat dipisahkan.
2. Menurut Paham Sekuler
Paham sekuler memisahkan dan membedakan antara agama dan negara. Dalam negara
sekuler, tidak ada hubungan antara sistem kenegaraan dengan agama. Dalam paham ini,
negara adalah urusan hubungan manusia dengan manusia lain (urusan dunia). Sedangkan
agama adalah hubungan manusia dengan tuhan.
Dalam nagara sekuler, sistem dan norma-norma hukum positif dipisahkan dengan nilai-
nilai dan norma agama. Norma-norma dan hukum ditentukan atas kesepakatan manusia
dan tidak berdasarkan atas agama atau firman-firman tuhan, meskipun norma-norma
tersebut bertentangan dengan norma-norma agama. Negara sekuler membebaskan
pemeluknya untuk memeluk agama apa saja yang diyakini, tapi tidak ikut campur tangan
dalam urusan agama.
3. Menurut Paham Komunis
Komunisme memandang hakekat hubungan negara dan agama berdasarkan filosofi
materialisme dialektis dan materialisme historis. Paham ini menimbulkan paham ateis
(tidak bertuhan), yang dipelopori oleh Karl Marx (agama sebagai candu). Manusia
ditentukan oleh dirinya sendiri. Agama dalam paham ini, dianggap sebagai suatu
kesadaran diri bagi manusia sebelum menemukan dirinya sendiri.
Manusia adalah dunia manusia sendiri yang kemudian menghasilkan masyarakat negara.
Sedangkan agama dipandang sebagai realisasi fantastis makhluk manusia dan agama
adalah keluhan makhluk tertindas. Oleh karena itu, agama harus ditekan bahkan dilarang.
Nilai yang tertinggi dalam negara adalah materi, karena manusia sendiri pada hakekatnya
adalah materi.
4. Menurut Islam
Ada tiga aliran menurut Syadzali (1990;235-236) ;
1. Aliran yang menganggap bahwa Islam adalah agama yang paripurna, yang mencakup
segala-galanya, oleh karena itu agama tidak dapat dipisahkan dari negara, dan urusan
negara adalah urusan negara, begitu sebaliknya.
2. Islam tidak ada hubungannya dengan negara, kaena Islam tidak mengatur kehidupan
bernegara atau pemerintahan. (tidak punya misi untuk mendirikan negara).
3. Islam tidak mencakup segala-galanya, tetapi mencakup seperangkat prinsip dan tata
nilai etika tentang kehidupan bermasyarakat, termasuk bernegara.
Sementara Muhammad (2000;88-94). Menyebutkan bahwa dalam Islam ada dua model
hubungan agama dan negara. Model pertama, disebut sebagai hubungan integralistik, dan
hubungan kedua disebut sebagai hubungan simbiosis-mutualistik.
Hubungan integralistik diartikan sebagai hubungan totalitas, karena agama dan negara
merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya merupakan dua
lembaga yang menyatu. Konsep ini menegaskan kembali bahwa Islam tidak mengenal
pemisahan antara agama dan politik atau negara (sama dengan konsep teokrasi).
Sedangkan hubungan simbiosis-mutualistik, ditegaskan bahwa antara agama dan negara
terdapat hubungan yang saling membutuhkan. Menurut pandangan ini, agama harus
dijalankan dengan baik. Sementara itu, negara juga tidak dapat dibiarkan berjalan sendiri
tanpa agama, sebab tanpa agama, akan terjadi kekacauan dan amoral dalam negara.

SELESAI…..

Anda mungkin juga menyukai