Pengertian Ideologi
1. Arti Ideologi
Ideologi adalah gabungan dari dua kata majemuk, yaitu idea dan
logos, yang berasal dari bahasa Yunani eidos dan logos. Secar sederhana,
ideologi berarti suatu gagasan yang berdasarkan pemikiran sedalamdalamnya dan merupakan pemikiran filsafat. Dalam arti kata luas, istilah
ideoogi dipergunakan untuk segala kelompok cita-cita, nilai-nilai dasar,
dan keyakinan-keyakinan yang mau dijunjung tinggi sebagai pedoman
normatif.
Ideologi juga diartikan sebagai ajaran, doktrin, teori, atau ilmu yang
diakui kebenarannya, yang disusun secara sistematis dan diberi petunjuk
pelaksanaannya bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Keterikatan
ideologi dengan pandangan hidup akan membedakan ideologi suatu
bangsa dengan bangsa lain.
Ideologi berada satu tingkat lebih rendah dari filsafat. Berbeda
dengan filsafatyang digerakkan oleh kecintaan kepada kebenaran dan
sering tanpa pamrih apapun juga, maka ideologi digerakkan oleh tekad
untuk mengubah keadaan yang tidak diinginkan, menuju kearah keadaan
yang diinginkan.
Dewasa ini ideologi telah menjadi suatu pengertian yang kompleks.
Perkembangan akhir-akhir ini menunjukkan terjadinya pembedaan yang
makin jelas antara ideologi, filsafat, ilmu, dan teologi. Ideologi dipandang
sebagai pemikiran yang timbul karena pertimbangan kepentingan.
beberapa arti, semua arti itu memakai istilah ideologi dengan perngertian
science of ideas, yaitu suatu program yang diharapkan dapat membawa
perubahan institusional dalam masyarakat Perancis. Namun, Napoleon
mencemoohkan sebagai hayalan belaka yang tidak punya arti praktis.
Dalam orientasi ini ideologi mempunyai pandangan tentang alam,
manusia, dan segala realitas yang dijumpai serta dialami semasa
hidupnya.
Kita mengenal berbagai istilah ideologi, seperti ideologi negara,
ideologi bangsa, dan ideologi nasional. Ideologi negara khusus dikaitkan
dengan pengaturan penyelenggaraan pemerintah negara. Sedangkan
ideologi nasional mencangkup ideologi negara dan ideologi yang
berhubungan dengan pandangan hidup bangsa.
Pembukaan UUD 1945 yang mengandung pokok-pokkok pikiran
yang dijiwai pancasila serta memnuhi persyaratan sebagai ideologi yang
Pada intinya, menurut teori ini, negara adalah masyarakat hukum (legal
society) yang disusun atas kontrak antara seluruh orang dalam
masyarakat itu. Hal ini mempunyai pengertian, bahwa negara dipandang
sebagai organisasi kesatuan pergaulan hidup manusia yang tetinggi.
Manusia sebagai individu hidup bebas dan merdeka, tidak ada yang
dibawah orang lain, semua dalam kedudukan dan taraf yang sama.
Individu itu selalu hendak menonjolkan diri sebagai aku. Dia pusat
kekuasaan dan selalu berusaha memperbesar kekuasaannya. Oleh karena
itu, individu saling berhadapan, senantiasa mengadu tenaga dalam
perbutan kekuasaan.
Menurut Karl Marx, negara merupakan penjelmaan dari pertentanganpertentangan kekuatan ekonomi. Negara yang dipergunakan sebagai alat
oleh mereka yang kuat untuk menindas golongan ekonomi yang lemah.
Negara akan lenyap dengan sendirinya kalau dalam masyarakat sudah
tidak ada lagi perbedaan kelas dan pertentangan ekonomi.
3. Sifat Ideologi
a. Dimensi Realitas
Pancasila mengandung dimensi realita ini didalam dirinya. Nilai-nilai
yang terkandung di dalam dirinya bersumber dari nilai-nilai riil yang
hidup dalam masyarakat, sehingga tertanam dan berakar didalam
masyarakat, terutama untuk ideologi terlahir, sehingga mereka betul-
kehidupan masyarakat.
e. Pencipataan norma yang baru harus melalui konsensus.