MATAKULIAH
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
oleh:
ASNAWI, SH,. MH
Semester
Pertemuan ke 4
NAMA
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya sehingga
dalam Materi Matakuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran Pertemuan ke. 4
dapat menyelesaikan yang berjudul Pancasila Sebagai Ideologi Negara. dalam
materi ini kita membahas tentang ideology Pancasila sebagai Ideologi Nasional
Bangsa Indonesia dan perbandingan dengan Ideologi Lainnya. Secara historis,
pengertian ideologi mengalami perubahan dari masa ke masa. Untuk itu, di sini
diuraikan pengertian awal ideologi dan perubahan-perubahan makna yang terjadi
berikutnya dan bahasan-bahasan tentang ideologi lainnya.
Akhir kata, tak ada gading yang tak retak. Penulis menyadari bahwa materi ini
masih belum sempurna. Oleh karena itu, saya dengan senang hati akan menerima
kritik dan saran untuk menyempurnakan materi ini.
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
2
ibid, 2002, hlm 52-53.
Dengan demikian ideologi sangat menentukan eksestensi suatu bangsa dan
negara untuk mencapai tujuannya melalui berbagai realisasi pembanggunan. Hal ini
disebabkan dalam ideologi terkandung suatu oreantasi praktis3
1. Politik Hukum
1. Pancasila > Demokrasi Pancasila, Hukum untuk menjunjung tinggi keadilan
dan keberadaan individu dan masyarakat.
2. Sosialisme > Demokrasi untuk kolektivitas, Diutamakan kebersamaan,
Masyarakat sama dengan negara.
3. Komunisme > Demokrasi rakyat, Berkuasa mutlak satu parpol, Hukum untuk
melanggengkan komunis.
4. Liberalisme > Demokrasi liberal, Hukum untuk melindungi individu, Dalam
politik mementingkan individu.
2. Ekonomi
1. Pancasila > Peran negara ada untuk tidak terjadi monopoli dll yang
merugikan rakyat.
2. Sosialisme > Peran negara kecil, Kapitalisme, Monopolisme.
3. Komunisme > Peran negara dominan, Demi kolektivitas berarti demi Negara,
Monopoli Negara.
4. Liberalisme > Peran negara kecil, Swasta mendominasi, Kapitalisme,
Monopolisme, Persaingan bebas.
3. Agama
3
Srijanti dkk, Mengembangkan Etika Berwarga Negara. Salemba Empat, Jakarta, 2009, hlm 22
1. Pancasila > Bebas memilih agama, Agama harus menjiwai dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
2. Sosialisme > Agama harus mendorong berkembangnya kebersamaan,
Diutamakan kebersamaan.
3. Komunisme > Agama harus dijauhkan dari masyarakat, Atheis.
4. Liberalisme > Agama urusan pribadi, Bebas beragama (memilih
agama/atheis).
5. Ciri Khas
1. Pancasila > Demokrasi Pancasila, Bebas memilih agama.
2. Sosialisme > Kebersamaan, Akomodasi.
3. Komunisme > Atheisme, Dogmatis, Otoriter, Ingkar HAM.
4. Liberalisme > Penghargaan atas HAM, Demokrasi, Negara hokum, Menolak
dogmatis.
Pancasila pada hakikatnya adalah sistem nilai (value system) yang merupakan
kristalisasi nilai-nilai luhur kebudayaan bangsa Indonesia sepanjang sejarah, yang
berakar dari unsur-unsur kebudayaanluar yang sesuai sehingga secara keseluruhannya
terpadu menjadi kebudayaan bangsa Indonesia. Hal itu bias dilihat dari proses
terjadinya Pancasila yaitu melalui suatu proses yang disebut kausa materialisme
karena nilai-nilai dalam Pancasila sudah ada dan hidup sejak jaman dulu yang
tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Pandangan yang diyakini kebenarannya itu
menimbulkan tekad bagi bangsa Indonesia untuk mewujudkan dalam sikap dan
tingkah laku serta perbuatannya. Di sisi lain, pandangan itu menjadi motor penggerak
bagi tindakan dan perbuatan dalam mencapai tujuannya. Dari pandangan inilah maka
dapat diketahui cita-cita yang ingin dicapai bangsa, gagasan kejiwaan apa saja yang
akan coba diwujudkan dalam kehidupan bemasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
3.1 Simpulan
Daftar Pustaka