Anda di halaman 1dari 14

PANDANGAN PANCASILA TERHADAP PRAKTEK POLITIK UANG

YANG MENYIMPANG DARI NILAI SILA KE 4 DI INDONESIA

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pancasila

DISUSUN OLEH :

RATNA PUSPITA SARI


1702073

PRODI DIII KEPERAWATAN


STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN
2019 / 2020
A. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah perwujudan dari pancasila sebagai ideologi terbuka di era
globalisasi ?
2. Mengapa terjadi politik uang di Acara Pemilihan Umum Wakil Rakyat di
Indonesia ?
3. Bagaimana dampak yang timbul dari politik uang di Indonesia ?

B. Pembahasan
2.1 Pancasila sebagai ideologi terbuka
Istilah “Ideologi” berasal dari kata “ideo” yang berarti cita-cita dan
“logy” yang berarti pengetahuan, ilmu faham. Beberapa pengertian tentang
ideologi dapat dikemukakan di sini, di antaranya adalah
a) W. White
“The sum of political ideas of doctrines of distinguishable class of group
of people” (ideologi ialah soal cita-cita politik atau doktrin (ajaran) dari
suatu lapisan masyarakat atau sekelompok manusia yang dapat dibeda-
bedakan).
b) Harold H Titus
“A term used for any group of ideas concerning various politicaland
economic issues and social philosophies often applied to a systematic
schema of ideas held by group classes” (suatu istilah yang dipergunakan
untuk sekelompok cita-cita mengenai berbagai macam masalah politik dan
ekonomi serta filsafat sosial yang sering dilaksanakan bagi suatu rencana
yang sistematik tentang cita-cita yang dijalanakan oleh sekelompok atau
lapisan masyarakat.)
c) Encyclopedia Internasional
Ideologi adalah sistem gagasan , keyakinan, dan sikap yang mendasari cara
hidup suatu kelompok, kelas atau masyarakat tertentu.
d) Drs. Moerdiono
Ideologi berarti“a system of ideas”, akan mensistematisasikan
seluruh pemikiran mengenai kehidupan ini dan melengkapinya dengan
sarana serta kebijakan dan strategi dengan tujuan menyesuaikan keadaan
nyata dengan nilai-nilai yang terkandung dalam filsafat yang menjadi
induknya.
Dari beberapa pengertian tersebut di atas dapat kita pahami adanya
beberapa bagian pokok dalam ideologi yaitu:
 Seperangkat gagasan yang disusun secara sistematis
 Pedoman tentang cara hidup
 Tatanan yang hendak dituju oleh suatu kelompok (kelas, negara)
 Dipegang teguh oleh kelompok yang meyakininya
Jadi ideologi merupakan hasil refleksi (perenungan) manusia terhadap
dunia kehidupannya. Sehingga keyakinan terhadap ideologinya semakin
mantap pula tekad untuk melaksanakannya.
Ideologi terbuka ialah nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari
luar, melainkan digali dan diambil dari kekayaan rohani, moral dan budaya
masyarakatnya sendiri.Ideologi terbuka dapat berinteraksi dengan
perkembangan zaman dan adanya dinamika secara internal. Sumber semangat
ideologi terbuka itu sebenarnya terdapat dalam Penjelasan Umum UUD 1945,
yang menyatakan, “... terutama bagi negara baru dan negara muda, lebih baik
hukum dasar yang tertulis itu hanya memuat aturan-aturan pokok, sedangkan
aturan-aturan yang menyelenggarakan aturan pokok itu diserahkan kepada
undang-undang yang lebih mudah cara membuatnya, mengubahnya dan
mencabutnya“.
Arti “terbuka” dari ideologi ditentukan oleh dua hal, pertama bersifat
konseptual (struktur ideologi) dan kedua bersifat dinamis (sikap para
penganutnya):
- Bersifat Konsepsual, yaitu Struktur Ideologi
Menurut Corbet, struktur ideologi tersusun oleh: pandangan filsafat
tentang alam semesta dan manusia, konsep masyarakat ideal yang dicita-
citakan, dan metodologi untuk mencapainya. Ketiga unsur tersebut akan
selalu terhubung dengan relasi heuristi (relasi inovatif), yaitu apabila
pandangan filsafatinya mengenai alam semesta dan manusia bersifat
tertutup, maka cita-cita instrinsiknya dengan sendirinya bersifat tertutup,
sehingga akan tertutup pula metode berpikirnya. Demikian sebaliknya,
apabila ajaran ontologis-nya bersifat terbuka, maka cita-cita intrinsik dan
maupun metode berpikirnya berturut-turut bersifat terbuka pula.
- Bersifat Dinamis, yaitu Sikap Para Penganutnya
Bahwa ideologi yang bersifat abstrak, niscaya membutuhkan subjek
pengamal/pelaksana, yaitu sejumlah penganut atau pendukung yang
mengidentifikasikan hidupnya dengan ideologi yang dianutnya, menerima
kebenaran, berjuang, dan bekerja dengan setia untuknya.Pencapaian
kebersamaan-hidup ideal membutuhkan perjuangan panjang dari generasi
ke generasi dalam sistem sosial yang niscaya bersifat terbuka sejalan
dengan perubahan zaman.
Menurut Dr. Alfian, seorang ahli politik Indonesia, Pancasila
memenuhi syarat sebagai ideologi terbuka yang sifatnya luwes dan tahan
terhadap perubahan zaman karena di dalamnya memenuhi tiga dimensi
ideologi, yaitu:
1) Dimensi Realitas
Nilai – nilai ideologi itu bersumber dari nilai-nilai yang riil hidup di
dalam masyarakat Indonesia. Kelima nilai dasar Pancasila itu kita
temukan dalam suasana atau pengalaman kehidupan masyarakat
bangsa kita yang bersifat kekluargaan, kegotong-royongan atau
kebersamaan.
2) Dimensi Idealitas
Suatu ideologi perlu mengandung cita-cita yang ingin dicapai dalam
berbagai bidang kehidupan. Nilai-nilai yang terkandung dalam
ideologi Pancasila merupakan nilai-nilai yang di cita-citakan dan ingin
diwujudkan.
3) Dimensi Fleksibilitas
Nilai dasar Pancasila adalah fleksibel karena dapat dikembangkan dan
disesuaikan dengan tuntutan perubahan
Ideologi Pancasila bersifat aktual, dinamis dan senantiasa menyesuaikan
dengan perkembangan zaman.Pandangan Pancasila sebagai ideologi terbuka
didorong oleh tantangan zaman. Apapila suatu ideologi tidakmemiliki
dimensi fleksibilitas, maka ideologi itu akan mengalami kesulitan bahkan
mungkin kehancuran dalam menghadapi tantangan zaman. Gagasan pertama
mengeni Pancasila sebagai ideologi terbuka secara formal ditampilkan sekitar
tahun 1985, walaupun semangatnya sendiri sesungguhnya dapat ditelusuri dari
pembahasan para pendiri negara pada tahun 1945. Pemikiran Pancasila sebagai
deologi terbuka tersirat di dalam penjelasan UUD 1945 di mana disebutkan “
Maka telah cukup jika Undang-Undang Dasar hanya memuat garis-garis
besar sebagai instruksi kepada pemerintah pusat dan lain-lain penyelenggara
negara untuk menyelenggarakan kehidupan negara dan kesejahteraan sosial
terutama bagi negara baru dan negara muda, lebih baik hukum dasar yang
tertulis itu hanya memuat aturan-aturan pokok, sedang aturan-aturan yang
menyelenggarakan aturan pokok itu diserahkan kepada undang-undang yang
lebih mudah caranya membuat, mengubah, dan mencabut”. Dari kutipan
tersebut kita dapat memahami bahwa UUD1945 pada hakikatnya mengandung
unsur keterbukaan; karena dasar UUD 1945 adalah pancasila, maka Pancasila
merupkan ideologi nasional bagi bangsa Indonesia bersifat terbuka pula.
Perwujudan Pancasila sebagai ideologi terbuka
Sebagai ideologi terbuka, Pancasila bisa menyelesaikan berbagai persoalan
yang dihadapi oleh bangsa Indonesia.Namun demikian, faktor manusia baik
penguasa maupun rakyat, sangat menentukan dalam mengukur kemampuan
sebuah ideologi dalam menyelesaikan berbagai masalah. Sebaik apapun
ideologi, tanpa didukung oleh sumber daya manusia yang baik, hanyalah
utopia atau angan-angan belaka
Keterbukaan ideologi Pancasila terutama ditujukan dalam penerapannya
yang berbentuk pola pikir yang dinamis dan konseptual dalam dunia
modern.Kita mengenal ada tiga tingkat nilai, yaitu nilai dasar yang tidak
berubah, nilai instrumental sebagai sarana mewujudkan nilai dasar yang dapat
berubah sesuai keadaan dan nilai praktis berupa pelaksanaan secara nyata yang
sesungguhnya. Nilai-nilai Pancasila dijabarkan dalam norma - norma dasar
Pancasila yang terkandung dan tercermin dalam Pembukaan UUD 1945. Nilai
atau norma dasar yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 ini tidak
boleh berubah atau diubah. Karena itu adalah pilihan dan hasil konsensus
bangsa yang disebut kaidah pokok dasar negara yang fundamental
(Staatsfundamentealnorm). Perwujudan atau pelaksanaan nilai-nilai
instrumental dan nilai-nilai praktis harus tetap mengandung jiwa dan
semangat yang sama dengan nilai dasarnya.
Bukti bahwa Pancasila adalah ideologi terbuka adalah :
 Pancasila memiliki pandangan hidup dan tujuan serta cita-cita masyarakat
Indonesia.
 Tekad untuk mengembangkan kekreatifitasan dan dinamis untuk mencapai
tujuan nasional.
 Pengalaman sejarah bangsa Indonesia.
 Terjadi atas dasar keinginan bangsa (masyarakat) Indonesia sendiri tanpa
campur tangan atau paksaan dari sekelompok orang.
 Isinya tidak operasional.
 Menginspirasikan kepada masyarakat agar bertanggung jawab sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila.
 Menghargai pluralitas, sehingga dapat diterima oleh semua masyarakat
yang memiliki latar.
2.2 Penyebab terjadinya Politik Uang di Indonesia
Dijelaskan Sudjito (2009), filosofi manusia modern mempunyai
beberapa ciri. Di antaranya, pertama, manusia modern hidup berdasarkan
rasionalitas yang tinggi. Kedua, kebutuhan manusia terfokus pada materi
kebendaan. Di antara materi kebendaan yang dipandang memiliki nilai
tertinggi adalah uang.
Dalam realitas masih sangat besar jumlah orang miskin di Indonesia, maka
dalam setiap pemilihan umum telah dijadikan oleh masyarakat sebagai sarana
untuk mendapatkan uang dan sembako.
Edy Suandi Hamid (2009) yang melihat dari kacamata ekonomi, menilai
money politic muncul karena adanya hubungan mutualisme antara pelaku
(partai, politisi, atau perantara) dan korban (rakyat). Keduanya saling
mendapatkan keuntungan dengan mekanisme money politic. Bagi politisi,
money politic merupakan media instan yang dengan cara itu suara konstituen
dapat dibeli. Sebaliknya, bagi rakyat, money politic ibarat bonus rutin di masa
Pemilu yang lebih riil dibandingan dengan program-program yang dijanjikan.
Modusnya:
Pertama :Para calon yang bertanding dalam pemilu, pemilukada dan
pilkades, menjadikan masyarakat sebagai obyek dalam politik
uang dengan membagi uang dan sembako kepada mereka pada
minggu tenang kampanye yang sering disebut “serangan fajar”.
Kedua : masyarakat secara langsung ataupun melalui tim
sukses menjadikan pula para calon sebagai obyek untuk
mendapatkan uang dan sembako.
Kedua belah pihak secara langsung ataupun tidak langsung menjalin
kerjasama yang bersifat simbiotik mutualistik yang saling menguntungan, yaitu
para calon sangat memerlukan dukungan suara masyarakat untuk
memenangkan pemilu, pemilukada atau pilkades. Sebaliknya, masyarakat
memerlukan uang dan sembako untuk bertahan hidup.
Kedua belah pihak melakukan transaksi jual beli suara dalam pemilu yang
kemudian disebut Politik Uang.
2.3 Dampak yang timbul dari Politik Uang di Indonesia
Tak hanya berimbas buruk bagi masyarakat, pelaku, dan pemerintah,
praktik Politik Uang ini berakibat pada pencitraan yang buruk serta
terpuruknya partai politik.
Dengan adanya Politik Uang akan melatih masyarakat untuk bertindak
curang. Pelakunya pun bila terpilih, mungkin sekali melakukan
penyalahgunaan jabatan dan terlibat kasus korupsi. Sementara mereka yang
gagal menjabat, bisa-bisa terganggu secara psikologis atau depresi.
Dalam masyarakatpun kurang untuk peduli terhadap Politik Uang bahkan
terkesan mengharapkan sesuatu dari seseorang yang sedang “bertarung” dalam
proses pemilu ataupun pilkada. Masyarakat menganggap bahwa saat itulah
mereka bisa panen uang, karena suara mereka yang dapat ditukar dengan uang
Di sisi lain, kerugian berjalannya Politik Uang bagi pemerintah adalah
terciptanya produk perundangan atau kebijakan yang kolutif dan tidak tepat
sasaran. Pasalnya mereka yang menjabat tidak sesuai dengan kapasitas atau
bukan ahli di bidangnya.
Jika dikaitkan dengan Pancasila sebagai Etika Politik dan berbicara
mengenai pemimpin yang menghandalkan uang dan kekuasaan sebagai dasar
kepemimpinannya, maka semua itu tentulah bersimpangan dengan etika
bangsa yang berlandasan padaPancasila yang termaktub pada sila ke-4 yang
berbunyi;
“Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan”.
Jika seorang pemimpin yang berlatar belakang demikian, tentulah
pemikirannya hanya kecurangan dalam menjalankan kepemimpinan.
Musyawarah yang telah dilaksanakan hanya akan menjadi sebuah sandiwara
panggung politik bagi pemimpin-pemimpin yang hanya berlandaskan pada
kekuasaan dan jabatan semata. Denga demikian negara bukan semakin baik
akan tetapi semakin hancur akibat terpilihnya pemimpin yang tidak berkualitas.
2.4 Menurut Pendapat Diri Sendiri
Pancasila diharapkan mampu menjadi filter dalam menyerap pengaruh
perubahan jaman di era globalisasi ini. Nilai-nilai Pancasila tidak boleh
berubah, namun pelaksanaannya harus kita sesuaikan dengan kebutuhan dan
tantangan nyata yang selalu akan kita hadapi dalam setiap kurun waktu.
Keterbukaan ideologi Pancasila terutama ditujukan dalam penerapan yang
berbentuk pola pikir yang dinamis dan konseptual.
Politik Uang adalah perbuatan yang dilarang oleh agama dan nergara,
sehingga sebaiknya perbuatan praktek tersebut wajib dihindari. Bagi aparat
hukum agar senantiasa memberantas atau meminimalisir adanya kecendrungan
praktek Politik Uang dalam setiap momentum Pemilu. Praktet Politik Uang
merupaka tanggung jawab bersama, sehingga peran pemerintah dan masyarakat
seluruhnya harus sesuai peraturan, norma, undang-undang, dan hukum yang
telah ada.
C. Penyelesaian
1. Contoh Kasus
Maraknya Kasus Politik Uang: Melibatkan Caleg hingga Kepala Desa
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menggagalkan sejumlah ‘serangan
fajar’ di berbagai daerah melalui operasi tangkap tangan (OTT) saat masa
tenang Pemilu 2019, terhitung sejak Minggu-Selasa (14-16/4/2019).
Menurut rilis Bawaslu, per Selasa (16/4/2019) pukul 17.00 WIB, setidaknya
terdapat 25 kasus terkait politik uang pada 25 kabupaten/kota di 13 provinsi.
Rekap kasus dari berbagai daerah ini diperkirakan bertambah, karena
temuan di lapangan terus berkembang hingga pencoblosan hari ini, Rabu
(17/4/2019). Salah satu contoh kasus yang terjadi di Jawa Tengah. Dalam rilis
Bawaslu, jumlah OTT politik uang di Jateng tercatat baru 4 kasus. Namun,
jumlah ini terus berkembang menjadi 7 kasus hingga Selasa malam. Artinya
ada tiga kasus tambahan yang belum masuk dalam daftar 25 kasus yang
dirilis Bawaslu sebelumnya. Baca juga: Wakil Ketua KPK Respons OTT
Politik Uang di Masa Tenang Pemilu Koordinator Divisi Penindakan Bawaslu
Jawa Tengah, Sri Wahyu Ana Ningsih mengatakan, total hingga laporan ini
ditulis terdapat 7 kasus politik uang selama masa tenang
. Di antaranya melibatkan seorang kepala desa hingga calon anggota
legislatif. "OTT politik uang ada di Banyumas, Boyolali, Kudus, Demak,
Purworejo, Cilacap, dan Kota Tegal. Tim Bawaslu di daerah masing-masing
mendalami temuan. Kami punya 14 hari untuk memprosesnya," kata Ana
kepada reporter Tirto, Selasa (16/4/2019). Rincian kasus yakni, di Banyumas
terlapor warga diduga kader partai politik, terjadi di Desa Karangpucung,
Kecamatan Purwokerto; di Boyolali, politik uang terjadi di Perumahan
BSP Blok1;di Kudus, melibatkan warga, terjadi di Dukuh Karangmalang,
Mejobo; dan di Purworejo melibatkan seorang caleg DPRD setempat dari
Partai Keadilan Sejahtera di Desa Winong Lor, Kecamatan Gebang.
Kemudian, di Cilacap terlapor masih diinvestigasi, terjadi di Desa
Kuwungngaten; di Demak melibatkan kepala desa, di Desa Mulyorejo,
Kecamatan Demak; dan di Kota Tegal terlapor caleg, bentuk politik uang
membagi-bagikan batik kepada ibu-ibu dasawisma. Di Kudus, Purworejo, dan
Kota Tegal telah digelar pembahasan tahap pertama oleh tim Gakkumdu
(sentra penegakan hukum terpadu) setempat untuk dilengkapi syarat formil
dan materiil," ujar dia. Ana mengakui, kasus politik uang di Jawa Tengah
dalam Pemilu 2019 tergolong tinggi. Hingga saat ini, Bawaslu Jateng telah
merampungkan 7 kasus yang telah berkekuatan hukum tetap. KPK terkait
kasus korupsi distribusi pupuk yang menyeret Caleg DPR RI Dapil Jateng II
(Demak, Kudus, dan Jepara) dari Partai Golkar, Bowo Sidik Pangarso
beberapa waktu lalu. Bowo diduga menerima suap dari kasus ini senilai Rp8
miliar dalam 400 ribu amplop diduga untuk 'serangan fajar'. "Bisa jadi
[penangkapan Bowo] menunjukkan potensi politik uang di Jateng tinggi. Saat
ini saja ada 7 kasus pidana Pemilu 2019 yang sudah diputus pengadilan," kata
Ana. Menurut Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) 2019, kata Ana, Jawa Tengah
termasuk kategori sedang, tapi kasus politik uang tinggi. "Saya bilang waktu
pembekalan agar kalau ada kasus dikerjakan secara profesional. Kalau tidak
ada [kasus politik uang], jangan diada-adakan," imbuh dia.
Warganet Terdeteksi Bicarakan Politik Uang Departemen Politik
dan Pemerintah (DPP) Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui Laboratorium
Big Data Analytics dan PolGov Research Center memetakan potensi politik
uang dalam Pemilu 2019 di Twitter yang melibatkan warganet. Berdasar
percakapan di Twitter, hasil analisis periode 2-12 April 2019 atau hingga lima
hari sebelum masa pencoblosan, terdapat 7.647 percakapan terkait politik
uang. Namun, peneliti DPP UGM, Wawan Mas'udi mengatakan, tidak semua
lokasi percakapan itu terdeteksi. Sebagian besar lokasinya berada di Pulau
Jawa. "Hanya 1.817 [percakapan] yang lokasinya terdeteksi dengan 'amplop'
menjadi kata kunci sentral di antara kata-kata indikatif lainnya," kata dia,saat
memaparkan hasil penelitiannya di UGM Yogyakarta, Senin (15/4/2019.
Sedangkan pada hari-hari lain, terdapat kurang lebih 1.000
percakapan. "Secara geografis, Jawa Barat menjadi daerah dengan densitas
(kepadatan) percakapan tertinggi terkait politik uang dengan 433 percakapan
yang banyak terjadi di Bandung, Bogor, dan Bekasi," ungkap Wawan.
Kemudian, DKI Jakarta dengan 358 percakapan dan Jawa Timur sebanyak
222 percakapan. Ketiga wilayah ini jadi daerah dengan jumlah percakapan
mengenai politik uang tertinggi, dibandingkan dengan daerah lain dengan
total percakapan kurang dari 100. Celah Politik Uang Keterlibatan warganet
sampai caleg dalam politik uang diakui oleh Komisioner Bawaslu RI, Ratna
Dewi Pettalolo. Ratna mengatakan, potensi politik uang terus ada, karena UU
7/2017 tentang Pemilu hanya mengatur larangan politik uang terbatas waktu
dan objek. Hal ini, kata dia, memungkinkan pelaku politik uang bisa terjadi
asal tidak tim kampanye, peserta pemilu, atau pelaksana pemilu. "Dalam UU
7/2017 [sanksi] politik uang bisa dilakukan ke siapa saja, tapi hanya dalam
masa pemungutan dan penghitungan suara.
Tapi dalam masa kampanye, selama [politik uang] tidak dilakukan peserta
pemilu, tim kampanye, pelaksana kampanye masa unsur subjeknya tidak
terpenuhi," kata Ratna, Selasa (6/11/2s018)., aturan soal politik uang di UU
Pemilu terbagi ke dalam sejumlah pasal yakni Pasal 278, 280, 284, 515, dan
523. Dalam pasal ini, larangan politik uang dilakukan tim kampanye, peserta
pemilu serta penyelenggara selama masa kampanye. Beleid yang sama juga
mengatur larangan semua orang melakukan politik uang di masa tenang dan
pemungutan suara. Sanksi yang menunggu pelanggar bervariatif. Hukuman
mulai dari sanksi pidana 3-4 tahun hingga denda Rp36-48 juta. "Nah di situ
memang sebenarnya jadi celah, tapi kami berharap ini tak dimanfaatkan untuk
melakukan proses pemilu yang tidak jujur. Apa pun itu kami terus
maksimalkan fungsi-fungsi pengawasan," kata dia.
2. Solusi
Dengan melihat penyebab utama Politik Uang adalah kemiskinan di
masyarakat kita dan dampak yang ditimbulkan pada masyarakat yang cukup
banyak, maka kami memiliki pendapat dalam mengatasi masalah Politik Uang
ini.
Pertama : memberntas kemiskinan, yang dimulai dengan memtong
lingkaran kemiskinan melalui pemberian beasiswa penuh kepada
anak-anak miskin untuk belajar di daerah lain atau di luar negeri.
Ini sangat penting karena salah satu penyebab kemiskinan adalah
faktor budaya. Maka anak-anak miskin, harus dirubah budaya
mereka sehingga menjadi dinamis dan progresisf dengan
menyekolahkan mereka ke daerah lain yang berarti memisahkan
kehidupan mereka dengan orang tuanya dan lingkungannya.
Kedua : merubah budaya masyarakat miskin menjadi budaya yang disiplin,
kerja keras, optimis dan tidak cepat menyerah terhadap nasib.
Ketiga : pemerintah harus memberi special treatment (perlakuan khusus)
kepada rakyat miskin dengan memberi pelatihan kepakaran secara
gratis supaya setiap orang mempunyai keahlian (kepakaran) kerja
dan bisnis.
Keempat : beri tempat berusaha yang layak dan ramai dikunjungi pembeli.
Kelima : jadikan APBN dan APBD sebagai instrumen untuk memajukan
usaha kecil menengah dan koperasi dengan memberi order kepada
mereka, modal kerja dan modal investasi, izin usaha, promosi, dan
pembinaan secara reguler.
Dengan adanya usaha dari setiap lembagapemerintahan dan dari seluruh lapisan
masyarakat, diharapkan penyelesaian masalah tentang praktek Politik Uang
yang terjadi di Indonesia bisa diminimalisir atau bahkan bisa diselesaikan dan
dihindari, dan mengembalikan nilai-nilai Pancasila sebagai Etika Politik.
D. KESIMPULAN
Dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara hendaknya kita
sebagai warga negara Indonesia harus selalu mampu menerapkan nilai-nilai
Pancasila dengan tepat sesuai makna yang terkandung di dalamnya. Terlebih lagi
di era globalisasi ini harus semakin kuat lagi dalam menerapkannya agar jati diri
bangsa Indonesia tidak hilang.
Perbuatan yang dianggap kriteria Politik Uang ialah sengaja memberi uang
atau materi laninnya kepada pemilih atau sengaja menjanjikan uang atau materi
lainnya kepada pemilih denga tujuan supaya tidak menggunakan hak pilihnya atau
supaya memilih pasangan calon tertentu. Perbuatan ini diharamkan bagi pemberi
dan penerima.
DAFTAR PUSTAKA

Faisalikhan.“Makalah Pancasila sebagai Ideologi Terbuka dan Kaitannya dengan


Penegakan Supremasi.16 Juni 20016.
Kristyawan.“Penerapan Pancasila sebagai Ideologi pada Era Globalisasi”.13 Juni
2016.
Mutiah, Siti. “ Makalah Pancasila sebagai ideologi”. 13 Juni 2016.
Oesman.“ Makalah Pancasila sebagai Ideologi Terbuka. 13 Juni 2016.
Pamungkas, Singgih. “Pancasila sebagai Ideologi Terbuka di Indonesia Aktualisasi
Pancasila sebagai Ideologi Terbuka di Indonesia”.13 Juni 2016.
Saputra, Doni. “Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara”.13Juni2016.http://amikom.ac.id/research/index.php/sti/article
/download/6022/4646
Koswara, Andi. 2012,Money Politik Menciderai Nilai-Nilai Pancasila (Online),
(http://andi-koswara.blogspot.com/2012/07/money-politik-menciderai-
nilai-nilai.html, diakses 07 Desember 2014)
Tim Tempo. 2014, Korupsi Politikus Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi (Online),
(http://www.tempo.co/read/news/2014/12/04/063626328/Korupsi-
Politikus-Pengaruhi-Pertumbuhan-Ekonomi, diakses 07 Desember 2014)
Tim Hukum Online. 2014, Praktik Politik Uang dalam Pileg 2014 Masif - Tren
praktik politik uang sejak 2009 hingga 2014 meningkat (Online).

Anda mungkin juga menyukai