Anda di halaman 1dari 4

C.

Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa dan Negara

1.Pancasila sebagai Ideologi Bangsa


Pancasila sebagai ideologi bangsa adalah pancasila sebagai cita-citanegara atau cita-
cita yang menjadi basis bagi suatu teori atau sistem
kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa Indonesia Berdasarkan Tap.MPR No.
XVIII/MPR/1998 tentang pencabutan ketetapan MPR tentang P4.Ditegaskan bahwa
pancasila adalah dasar NKRI yang harus dilaksanakansecara konsisten dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.

2.Pancasila sebagai Ideologi Negara


Pengertian ideologi-ideologi berasal dari bahasa yunani yaitu idenyang berarti melihat, atau
idea yang berarti raut muka, perawakan,
gagasan buah pikiran dan kata logi yang berarti ajaran, dengan demikian ideologiadalah
ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran atau science desideas (Marsudi, 2001).
Puspowardoyo (1992) menyebutkan bahwa
ideologidapat di rumuskan sebagai kompleks pengetahuan dan nilai secarakeseluruhan
menjadi landasan seseorang atau masyarakat untuk
memahami jagat raya dan bumi seisinya, serta menentukan sikap dasar untuk mengolahnya.
Berdasarkan pemahaman yang dihayatinya seseorang dapatmenangkap apa yang dilihat benar
dan tidak benar serta apa yang dinilai baik dan tidak baik.Menurut pendapat Harol H.Titus
defenisi dari ideologi adalah suatuistilah yang digunakan untuk sekelompok cita-
cita mengenai berbagaimacam masalah politik ekonomi filsafat sosial yang sering
dilaksanakan bagi suatu rencana yang sistematis tentang suatu cita-cita yang dijalankanoleh
sekelompok atau lapisan masyarakat.

a.Ciri-ciri ideologi adalah sebagai berikut :


1)Mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaandan kenegaraan
2) Mewujudkan suatu asaz kerohanian, pandangan-pandangan
hidup, pegangan hidup yang dipelihara diamalkan, dilestarikan kepadagenerasi berikutnya, di
perjuangkan dan dipertahankan dengankesediaan berkorban. b.Fungsi ideologi menurut pakar
dibidangnya :1)Sebagai sarana untuk memformulasikan dan mengisi kehidupanmanusia
secara individual.2)Sebagai jembatan pergeseran kendali kekuasaan dari generasi tuadengan
generasi muda.

3)Sebagai kekuatan yang mampu memberi semangat dan motivasiindividu, masyarakat,dan


bangsa untuk menjalani kehidupan dalammencapai tujuan.

D.Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Abdulkadir Besar dalam tulisanya tentang “Pacasial Ideologi Terbuka”,antara lain menyebut
bahwa pada umumnya khalayak memahami arti
“terbuka”dari pernyataan “ideologi terbuka” sebagai sifat keterbukaan ideology itusendiri. Pa
ncasila sebagai ideologi terbuka sering dipahami sebagai harifah,yaitu berbagai konsop dari
ideologi lain, terutama ideologi leberalisme, sepertihak asasi manusia, pasar bebas, mayoritas
tunggal, dualisme pemerintahan,
sertakonsekunsi logis system operasi liberal, tanpa pelarangan yang systemmatis,nilai itu
dianggap dan diberlakukan sebagai konsep yang inheren dalamideologi pancasiala.Adanya
anggapan umum yang demikian dapat dipahami karena adanyasebab-sebab sebagai
berikut:1.Orang yang bersangkutan tidak atau belum memehami ideologi pancasilasecara
mendalam.2.“Kebebasan individu” yang menjadi nilai interinsik ideologi liberalisme bukann
ya dipersepsikan sebagai konsep ideology,tetapi justru dipersiapkansebagai konsep nilai yang
identik dengan konsep yang bersifat objektif universal.Semua konsep dari suatu ideologi
niscaya terlahir secara deduktif logis dari nilaiintrinsi idologi yang
bersangkutan, sebagai contoh ideologi libralisme yaitukebebasan individu.

1.Dimensi Ideologi Terbuka

a.Dimensi realistis
Bahwa nilai-nilai dasar ideologi bersumber dari nilai-nilai rill yanghidup dalam masyarakat
yang tertanam dan berakar di dalam masyarakat,terutama pada waktu ideologi itu lahir.
Dengan demikian, mereka betul-
betul merasakan dan menghayati bahwa dasar nilai-nilai dasar itu adalahmilik mereka
bersama.

b.Dimensi idealisme
Bahwa nilai-nilai dasar ideologi tersebut mengandung idealisme, bukan anggapan-
anggapan (utopia), yang harapan tentang masa depanyang lebih baik dengan perujudan atau
pengalamannya dalam praktik kehidupan bersama sehari-hari dengan berbagai dimensinya.
Ideologiyang tangguh biasanya muncul dari pertautan erat, yang saling mengisiyang saling
memperkuat antara dimensi realitas dan dimensi idealismeyang terkandung di dalamnya.

c.Dimensi fleksibilitas (pengembangan)


Bahwa ideologi tersebut memiliki tersebut memiliki keluesan
yangmemungkinkan dan bahkan merangsang pengembangan pemikiran- pemikiran baru
relevan tentang dirinaya tanpan menghilangkan atau
tanpamengngkari harkat (jati diri) yang terkandung dalam nila- nilaidasarnya. Dimensi fleksi
bilitas atau dimensi pengembangan sangandiperlukan oleh suatu ideologi guna memelihara d
an memperkuatrelevansinya dari waktu ke waktu.

2.Gagasan Pancasila sebagai Ideologi Terbuka


Pemikiran pancasila sebagai ideology terbuka tersirat dalam penjelasan UUD1945 dimana
disebutkan “ maka telah cukup jika UUD hanyamembuat garis -garis besar sebagai intruksi
kepada pemerintah pusat danlain-lain penyelengaraan kehidupan Negara dan kesejahtraan
social terutama bagi Negara baru atau Negara muda, lebih baik hokum dasar yang
tertulis ituhamya memuat aturan-aturan pokok, sedang aturan-aturan yangmenyelengarakan p
okok diserahkan kepada undang-undang yang lebihmudah caranya membuat, mengubah, dan
mencabut”. Beberapa hal yangharus diperhatikan sehubungan dengan gagasan pancasila
sebagai ideologyterbuka, yaitu:a.Ideologi pancasila harus harus mampu menyesuaikan
diri dengan situasidankondisi zaman yang harus mengalami perubahan. Akan tetapi bukan

berarti bahwa nilai dasar pancasila dapat digantikan dengan nilai dasar yang lain atau
meniadakan jati diri bangsa Indonesia. b.Pancasila sebagai ideologi terbuka mengandung
makna bahwa nilai-nilaidasar pancasila dapat dikemdangkan sesuai dinamika kehidupan
bangsaIndonesia dan tuntutan perkembangan jama secara kretif, denganmempertimbangkan ti
ngkat kebutuhan dan perkembangan masyarakatIndonesia sendiri.c.Sebagai ideologi terbuka,
pancasila harus mampu memberikan
orintasikedepan, mengharuskan bangsa Indonesia untuj selalu menyadari situasikehidupan
yang sedang dan yang akan dihadapinya, terutama globalisasidan
keterbukaan.d.Ideologi pancasila menghendaki agar bangsa Indonesia tetap bertahandalam ji
wa dan budaya bangsa Indonesia dalam wadah danikatan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.e.Dalam pandangan Moerdino, beberapa paktor yang
mendorong pemikiranPancasila sebagai ideologi terbuka adalah sebagai berikut;
1)Dalam peruses pembangunan nasional berencana, dinamikamasyarakat Indonesia berkemba
ng cepat. Dengan demikian tidak semua persoalan hidup dapat ditempuh jawabannya secara
ideologisdalam pemikiran ideologi-ideologi sebelumnya.
2)Kenyataan bangkrutnya ideologi tertutup seperti Maxsime-Leninisme/komunisme. Dewasa
ini kabu komunisme dihadapkan pada
pilihanyang amat berat, nenjadi suatu ideology terbuka atau tetapmempertahankan ideologiy
yang lama.
3)Pengalaman politik kita sendiri dengan pengaruh komunisme
sangat penting. Karena pengaruh idologi komunisme yang pada dasarnya bersipat tertutup pa
ncasila pernah merosot menjadi ancama dogamayang kaku. Pancasila tadak lagi sebagai
acuan bersama, melainkanenjadi senjata konseptual, untuk menyerang lawan-
lawn politik.Kebijakan pemaeintah pada saat itu menjadi absolute.Konsekuensinya perbedaan
-perbedan tersebut dapat secar langsungdicap sebagai anti-Pancasila.
4)Tekat kita yang menjadikan pancasila sebagai satu-satunya asas-asaskehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sebagai catatanistilah pancasila sebagai satu-
satunya asas telah dicabut berdasarkankeputusa MPR tahu
1999. Namun pencabutan ini kita artikan sebagai pengembalian fungsiPancasila uatama
Pancasila menjadi Dasar Negara. Dalam kedudukannyasebagai dasar Negara Pancasila harus
menjadi jiwa bangsa Indonesia dalamkehidupan berbangsa dan bernegara, terutama dalam
perkembangan pancasilasebagai ideologi terbuka. Disamping itu ada faktor lain yaitu tekat
bangsaIndonesia untuk menjadikan sebagai alternative ideologi dunia.

3.Perwujudan Pancasila sebagai Ideologi terbuka


Sebagai ideologi terbuka, Pancasila bisa menyelesaikan persoalanyang dihadapi oleh
bangsa Indonesia. Namun demikian faktor manusia
baik pengusaha maupun rakyat, sangat mengutamakan mengukur kemampuansebuah ideolog
i dalam menyelesaikan berbagai masalah. Sebaik apa punideologi tanpa dukungaan dukungan
sumber daya manusia yang baik,hanyalah sebagai atopia atau angan-angan
belaka.Ideologi Pancasila harus bersifat feleksibel karena mengandungnilai- nilai sebagai
berikut:a.Nilai dasar Merupakan nilai-nilai dasar yang relative tetap (tidak berubah)yang
terdapat pada pembukaan UUD 1945. Nilai-nilai dasar Pancasila(ketuhanan, kemanusian,
persatuan, kerakyatan dan keadilan sosail) akandijabarkan lebih lanjut sebagai nilai
instrumental dan nilai praksis yang bersifat fleksibel, dalam bentuk norma-
norma yang berlaku dalamkehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. b.Nilai
instrumentalMerupakan nilai-nilai lebih lanjut dari nilai dasar yang dijabarakalebih kertif dan
dinamis yang dijabarkan dalam bentuk UUD 1945, tapMPR, dan peraturan perundang-
undangan lainnya
c. Nilai praksis
Merupakan nilai yang sesungguhnya yang dipraktikan dalamkehidupan nyata sehari-hari baik
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Nilai praktis yang abstrak diwuju
dkan dalamsiakap tingakah laku dan perbuatan sehari-hari. Dengan demikian nilaitersebut
dapat kita rasakan dan kita rasakan bersama.

4.Batas keterbukaan ideologi Pancasila


Suatu ideologi apapun namanya mempunyai nilai dasar intrinsik dan instrumental. Nilai
intrinsik merupakan nilai yang dirinya sendiri
merupakantujuan. Seperangkat niali intrinsik (dasar) yang terkandung dalam setiapideologi
terkandung aktif, artinya ia memeberi energi dan inspirasi kepadasetaiap penganutnya untuk
menciptakan dan berbuat.Dengan demikian niali intrinsik bersifat khas dan tiada duanya,
dalamideolgi Pancasila yang dimaksud nilai intrinsik adalah ketuhanan,kemanusiaan, persatu
an, kerakyatan, keadilan sosial. Sedangkan nilaiinstrumental adalah penentu nilai amalan
nilai intrinsik pada masa tertentu.a.Batasan jenis pertama;Bahwa yang boleh disesuaikan dan
diganti hanyalah nilai instrumental,sedangkan nilai dasar atau nilai intrinsiknya mutlak
dilarang. b.Batasan kedua, yang terdiri dari dua (2) norma:1)Penyesuaian nilai
instrumental pada kemajuan zaman harus dijagaagar daya kerja nilai instrumental yang
disesuaikan itu tetap memadaiuntuk mengujutkan nilai intrinsik yang bersngkutan.2)Nilai
instrumental pengganti tidak boleh bertentangan dengan dengannilai recta nilai instrumental
pengganti. Sebab bila bertentangan akan bertentangan dengan nilai intrinsiknya.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.negeripesona.com/2015/04/pengertian-ideologi-terbuka-dan-tertutup.html
http://www.academia.edu/6194372/
MAKALAH_PANCASILA_SEBAGAI_IDEOLOGI_TERBUKA

Anda mungkin juga menyukai