Anda di halaman 1dari 4

Ada beberapa pengertian ideologi menurut para ahli.

 Pengertian Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan.


Tujuan  utama di balik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif.
Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada
masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik
mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit. (definisi ideologi
Marxisme).

Kata ideologi berasal dari bahasa Yunani “idea” dan “logos”. idea mengandung arti mengetahui
pikiran, melihat dengan budi. Adapun kata logos mengandung arti gagasan, pengertian, kata, dan
ilmu. jadi, ideologi berarti kumpulan ide atau gagasan, pemahaman-pemahaman, pendapat-
pendapat, atau pengalaman-pengalaman.

Istilah ideologi dicetuskan oleh Antoine Destutt Tracy (1757b-1836), seorang ahli filsafat prancis.
menurutnya, ideologi merupakan cabang filsafat yang disebut science de ideas ( sains tentang ide ).
Pada tahun 1796, ia mendefinisikan ideologi sebagai ilmu tentang pikiran manusia, yang mampu
menunjukkan jalan yang benar menuju masa depan. Dengan begitu, pada awal kemunculannya,
ideologi berarti ilmu tentang terjadinya cita-cita, gagasan, dan buah pikiran.

Pengertian ideologi dapat dianggap sebagai visi yang luas, sebagai cara memandang segala
sesuatu. Pengertian Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan
ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi intisari politik.
Secara umum, Pengertian ideologi diartikan sebagai suatu kumpulan gagasan, ide-ide dasar,
keyakinan serta kepercayaan yang bersifat sistematis yang memberikan arah dan tujuan yang
hendak dicapai dalam kehidupan nasional suatu bangsa dan negara.

Ramlan Surbakti mengemukakan ada dua pengertian Ideologi yaitu Ideologi secara fungsional dan
Ideologi secara struktural. Ideologi secara fungsional diartikan seperangkat gagasan tentang
kebaikan bersama atau tentang masyarakat dan negara yang dianggap paling baik. Ideologi secara
fungsional ini digolongkan menjadi dua tipe, yaitu Ideologi yang doktriner dan Ideologi yang
pragmatis. Ideologi yang doktriner bilamana ajaran-ajaran yang terkandung di dalam Ideologi itu
dirumuskan secara sistematis, dan pelaksanaannya diawasi secara ketat oleh aparat partai atau
aparat pemerintah. Sebagai contohnya adalah komunisme. Sedangkan Ideologi yang pragmatis,
apabila ajaran-ajaran yang terkandung di dalam Ideologi tersebut tidak dirumuskan secara
sistematis dan terinci, namun dirumuskan secara umum hanya prinsip-prinsipnya, dan Ideologi itu
disosialisasikan secara fungsional melalui kehidupan keluarga, sistem pendidikan, system ekonomi,
kehidupan agama dan sistem politik.

Ideologi merupakan cerminan cara berfikir orang atau masyarakat yang sekaligus membentuk orang
atau masyarakat itu menuju cita-citanya. Ideologi merupakan sesuatu yang dihayati menjadi suatu
keyakinan. Ideologi merupakan suatu pilihan yang jelas membawa komitmen (keterikatan) untuk
mewujudkannya. Semakin mendalam kesadaran ideologis seseorang, maka akan semakin tinggi
pula komitmennya untuk melaksanakannya.
Berikut  pengertian ideologi menurut para ahli:

1. Menurut Descartes, ideologi adalah inti dari semua pikiran manusia


2. Menurut Machiavelli, ideologi adalah sistem perlindungan kekuasaan yang
dimiliki oleh penguasa.
3. Menurut Thomas Hobbes, Ideologi adalah seluruh cara untuk melindungi
kekuasaan pemerintah agar dapat bertahan dan mengatur rakyatnya.
4. Menurut Francis Bacon, ideologi adalah paduan atau gabungan pemikiran
mendasar dari suatu konsep
5. Menurut Karl Marx, ideologi adalah alat untuk mencapai kesetaraan dan
kesejahteraan bersama dalam masyarakat.
6. Gunawan Setiardjo: Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan atau aqidah
'aqliyyah (akidah yang sampai melalui proses berpikir) yang melahirkan aturan-
aturan dalam kehidupan.
7. Destutt de Tracy: Ideologi adalah studi terhadap ide – ide/pemikiran tertentu. 
8. Descartes:Ideologi adalah inti dari semua pemikiran manusia. 
9. Machiavelli:Ideologi adalah sistem perlindungan kekuasaan yang dimiliki oleh
penguasa. 
10. Thomas H: Ideologi adalah suatu cara untuk melindungi kekuasaan
pemerintah agar dapat bertahan dan mengatur rakyatnya.
Melalui artikel “Relevansi Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka di Era Reformasi”
dalam Jurnal Office (Vol.2, No.2, 2016), A. Aco Agus mengungkapkan, ideologi
Pancasila tidak kaku dan tidak tertutup, akan tetapi reformatif, dinamis, dan terbuka.
 
Dengan kata lain, Pancasila bisa hidup di berbagai zaman dan mampu mengatur
kondisi dinamika masyarakat yang sering mengalami perubahan. Akan tetapi,
keterbukaan ideologi Pancasila bukan berarti mengubah nilai yang ada di dalamnya.
 
Namun, hanya mengembangkan konsep penerapan dari nilai tersebut agar bisa
memecahkan masalah yang berkembang dan terjadi di kehidupan masyarakat
Indonesia.
 
Kaelan dalam Negara Kebangsaan Pancasila : Kultural, Historis, Filosofis, Yuridis
dan Aktualisasinya (2013) menjelaskan mengenai beberapa nilai yang terkandung di
Pancasila sebagai ideologi terbuka.
 
Pertama, nilai dasar yang mencakup ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan,
dan keadilan. Kelima hal ini adalah pedoman fundamental yang sifatnya universal,
mengandung cita-cita negara, dan tujuan yang baik dan benar.
 
Kedua, nilai instrumental yang mencakup arahan, kebijakan, strategi, sasaran, dan
lembaga yang melaksanakannya.
 
Konsep ini merupakan perkembangan dari yang sebelumnya dasar. Berkatnya,
penyesuaian pelaksanaan dari sesuatu yang dasar akan lebih jelas untuk bisa
menyelesaikan masalah yang terjadi.
 
Ketiga, nilai praksis, meliputi realisasi dari instrumental yang sifatnya nyata dan bisa
digunakan utuk kehidupan bernegara. Dengan nilai terakhir ini, Pancasila bisa
melakukan pengembangan serta perubahan agar bisa sesuai jika diterapkan dalam
kondisi masyarakat Indonesia yang berubah.

 
Syarat Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
 
Selain nilai, terdapat tiga dimensi yang merupakan syarat Pancasila diklaim sebagai
gagasan atau ideologi terbuka. Berikut ini beberapa dimensi yang terdapat dalam
Pancasila.

1. Dimensi Idealistis
 
Bagian ini menyangkut nilai dasar yang sebelumnya disebutkan, yakni ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
Keberadaan Pancasila disebutkan Soeryanto dalam Pancasila sebagai Ideologi
Ditinjau dari Segi Pandangan Hidup Bersama.
Dalam “Pancasila Sebagai Indonesia” (1991:59) sebagai ideologi yang bersumber
pada nilai filosofis.
 
Selain itu, Koento Wibisono dalam Pancasila sebagai Ideologi Terbuka, Makalah
pada Lokakarya Dosen-dosen Pancasila di PTN dan PTS se Kopertis Wilayah
V (1989) menerangkan, idealistis dari Pancasila mampu memberikan harapan,
optimisme, dan memotivasi masyarakat sesuai cita-cita bangsa.
 
2. Dimensi Normatif
 
Nilai dasar yang terdapat dalam Pancasila musti diperjelas dengan aturan atau sistem
norma negara. Masih menurut Soeryanto, bagian ini mengartikan bahwa Pancasila
bisa mengatur sesuatu secara mendalam untuk pelaksanaannya melalui norma yang
dibuat atau diubah.
 
3. Dimensi Realistis
 
Poin ini mencerminkan Pancasila bisa hidup dalam segala keadaan yang sedang
terjadi di Indonesia. Berkat dimensi ini, realita yang ada di Indonesia bisa diselesaikan
dengan keterbukaan ideologi negara.
 
Dengan nilai dasar (yang disebutkan universal) dan norma-norma normatif yang bisa
diubah, Pancasila bisa diterapkan dalam kehidupan nyata menghadapi berbagai
dinamika masyarakat Indonesia. (

Pancasila sebagai ideologi terbuka senantiasa berkembang seiring dengan perkembangan aspirasi,
pemikiran, dan akselerasi dari masyarakat. Tujuannya adalah mewujudkan cita-cita untuk hidup
berbangsa dalam mencapai harkat dan martabat kemanusiaan. Nilai-nilai dasar Pancasila dapat
dikembangkan sesuai dengan dinamika kehidupan bangsa Indonesia dan tuntutan perkembangan
zaman. Pancasila sebagai ideologi terbuka mengandung nilai-nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai
praksis.

Anda mungkin juga menyukai