Anda di halaman 1dari 11

BAHAN AJAR

PENDIDIKAN PANCASILA

NAMA : YUSMAWIJAYANTI, SH
MAPEL : PPKn
KELAS : XI FASE F
SEMESTER : 1 (GANJIL)

TAHUN PELAJARAN
2023-2024

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

A. Pengertian Ideologi
Ideologi berasal dari kata “idea” dan “logos”. Idea berarti gagasan, konsep,
pengertian dasar, dan cita-cita, sedangkan logos berarti ilmu. Jadi secara harifiah
ideologi berarti ilmu tentang gagasan, cita-cita. Cita-cita yang dimaksud adalah cita-
cita yang bersifat tetap yang cenderung mendorong orang untuk mencapainya
sehingga cita-cita itu sekaligus merupakan dasar, pandangan /paham dari seseorang
untuk berbuat.

Ramlan Surbakti dalam bukunya berjudul Memahami Ilmu Politik


menyatakan ideologi adalah suatu pandangan atau sistem nilai yang menyeluruh dan
mendalam tentang tujuan yang hendak dicapaioleh suatu masyarakat dan mengenai
cara-cara yang dianggap baik untuk mencapai tujuan.

Menurut Ramlam Surbakti, ideologi dalam suatu masyarakat memiliki dua


fungsi berikut:

a. Sebagai tujuan atau cita-cita yang hendak dicapai secara bersama oleh suatu
masyarakat

b. Sebagai pemersatu masyarakat dan karenanya sebagai prosedur penyelesaian


konflik yang terjadi di masyarakat

Jadi, ideologi berisi nilai-nilai atau seperangkat nilai yang dianggap baik, adil dan
diterima di masyarakat.

B. Ideologi Pancasila

Pancasila sebagai ideology bangsa Sebagai ideologi bangsa dan negara


Indonesia, Pancasila pada hakikatnya merupakan suatu hasil penuangan atau pemikiran
seseorang atau sekelompok orang. Pancasila diangkat dari nilai-nilai adat istiadat
kebudayaan serta nilai religius yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat
Indonesia. Ideologi secara umum adalah suatu kumpulan gagasan, ide, keyakinan serta
kepercayaan yang bersifat sistematis yang mengarahkan tingkah laku seseorang dalam
berbagai bidang kehidupan, seperti Bidang politik, termasuk bidang hukum,
pertahanan dan keamanan, Bidang social kebudayaan, Bidang keagamaan.
Pancasila sebagai ideologi berisi seperangkat nilai yang dianggap baik oleh bangsa
Indonesia. Landasan bahwa Pancasila sebagai ideologi dinyatakan dalam Ketetapan
MPR No. XIII/MPR/1998 tentang Pencabutan Ketetapan MPR RI No. II/MPR/1978
tentang Pedoman Penghayatan Pengamalan Pancasila dan Penetapan tentang
Penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara.
C. Pancasila Sebagai ideologi terbuka
Franz Magnis Suseno menyatakan sebagai suatu sistem pemikiran ideologi
dibedakan atas ideologi tertutup dan ideologi terbuka.
1. Ideologi Tertutup  pemikiran tertutup
Ciri –cirinya :
a. Merupakan cita-cita sekelompok orang untuk mengubah dan mempebaharui
masyarakat
b. Pengorbanan-pengorbanan yang dibebankan kepada masyarakat dibenarkan
atas nama ideologi
c. Tidak hanya berisi nilai-nilai dan cita-cita tertentu, melainkan juga tuntutan-
tuntutan keras yang konkret dan operasional serta diajukan secara mutlak.
2. Ideologi Terbuka  pemikiran terbuka
Ciri –cirinya :
a. Nilai-nilai dan cita-cita tidak dapat dipaksakan dari luar, melainkan diambil
dan digali dari moral dan budaya masyarakat itu sendiri.
b. Bukan berdasarkan keyakinan ideologi sekelompok orang, melainkan hasil
mesyawarah dan kensensus masyarakat tersebut.
c. Nilai-nilai itu bersifat dasar dan hanya secara garis besar, sehingga tidak
langsung operasional.
Pancasila sebagai ideologi terbuka yaitu ideologi yang mampu menyesuaikan diri
dengan perkembangan zaman tanpa mengubah nilai-nilai dasarnya. Pancasila sebagai
ideology terbuka mengandung makna bahwa nilai-nilai Pancasila itu dapat
dikembangkan sesuai dengan dinamika kehidupan bangsa Indonseia dan tututan
perkembangan zaman.
Pancasila sebagai ideologi terbuka harus memberikan orientasi kedepan yang
mengharuskan bangsanya untuk menyadari situasi kehidupan yang sedang dan akan
dihadapinya terutama masalah globalisasi dan era keterbukaan dunia dalam segala
bidang.
Dikutip dari laman resmi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), artikel dan
jurnal "Relevansi Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka di Era Reformasi" milik A. Aco
Agus mengungkapkan, ideologi Pancasila dikatakan terbuka karena tidak kaku dan tidak
tertutup, akan tetapi reformatif, dinamis, dan terbuka.
Untuk memecahkan masalah dalam kehidupan masyarakat Indonesia, Pancasila
dalam penerapannya mampu mengembangkan konsep dan nilai yang terkandung
didalamnya.
Sementara berdasarkan buku "Negara Kebangsaan Pancasila : Kultural, Historis,
Filosofis, Yuridis dan Aktualisasinya" oleh Kaelan menjelaskan mengenai beberapa nilai
yang terkandung di Pancasila sebagai ideologi terbuka,diantaranya:
1. Nilai dasar yang mencakup ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan. Kelima hal ini adalah pedoman fundamental yang sifatnya universal,
mengandung cita-cita negara, dan tujuan yang baik dan benar
2. Nilai instrumental yang mencakup arahan, kebijakan, strategi, sasaran, dan lembaga
yang melaksanakannya
3. Nilai praksis, meliputi realisasi dari instrumental yang sifatnya nyata dan bisa
digunakan untuk kehidupan bernegara.
Pengertian ideologi terbuka adalah ideologi yang berisi orientasi yang besar.
Sedangkan penerjemahannya ke dalam tujuan-tujuan dan norma-norma sosial politik,
selalu dapat dipertanyakan dan disesuaikan dengan nilai dan prinsip moral yang
berkembang di masyarakat (Mustaqiem, 2013: 65). Dalam ideologi terbuka terdapat
cita-cita dan nali-nilai yang bersifat mendasar, dan tidak langsung bersifat operasional.
Oleh karena itu, setiap kali harus dieksplisitkan. Dan eksplitasi dilakukan dengan
menghadapkannya pada berbagai masalah, yang senantiasa silih berganti melalui
refleksi yang rasional, sehingga terungkap makna rasionalnya. Maka dengan demikian
jelaslah bahwa penjabaran ideologi, dilaksanakan melalui interpretasi dan reinter
pretasi yang kritis.
Gagasan mengenai Pancasila sebagai ideologi terbuka, mulai berkembang sejak
tahun 1985. Tetapi semangatnya sudah tumbuh sejak Pancasila itu ditetapkan sebagai
dasar negara (Emron, 1994: 38). Ideologi Pancasila dikatakan sebagai ideologi terbuka,
karena dia memiliki beberapa ciri, yang antara lain sebagai berikut:
1. Cita-cita, nilai yang ada dalam Pancasila bukan dipaksakan dari luar, tetapi digali
dan diambil dari harta kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat Indonesia
sendiri.
2. Tidak diciptakan oleh negara, tetapi digali ditemukan oleh masyarakat sendiri. Oleh
sebaba itu ia merupakan milik seluruh rakyat, dan masyarakat dalam menemukan
diri kepribadiannya adalah di dalam ideologi tersebut.
3. Bukan diambil dari keyakinan ideologi sekelompok orang, tapi merupakan hasil
musyawarah, konsensus dari masyarakat itu sendiri.
4. Ideologi terbuka bukan dibenarkan tapi dia dibutuhkan.
5. Dia tidak operasional, tapi dioperasionalkan melalui seperangkat konstitusi, dan
perundang-undangan lainnya. Oleh sebab itu ideologi terbuka, seperti yang
dikembangkan di Indonesia, senantiasa terbuka untuk peroses reformasi dalam
bidang kenegaraan, karena ideologi terbuka berasal dari masyarakat yang dinamis.
6. Pancasila sebagai ideologi terbuka, senantiasa berkembang seiring dengan
perkembangan aspirasi, pemikiran akselari dari masyarakat, dalam mewujudkan
cita-citanya untuk hidup berbangsa dan bernegara, dalam mencapai harkat dan
martabat kemanusiaan. (Kaelan, 2004: 115).
Selanjutnya sebagai ideologi terbuka, Pancasila memberikan orientasi ke depan,
mengharuskan bangsanya untuk selalu menyadari situasi kehidupan, yang sedang dan
akan dihadapinya, terutama dalam menghadapi globalisasi dan era keterbukaan dunia
dalam segala bidang. Sehingga ideologi Pancasila menghendaki agar bangsa Indonesia,
selalu berada dalam ikatan negara kesatuan Republik Indonesia.
Pancasila sebagai ideologi terbuka, memberikan landasan yang kuat untuk
tumbuhnya pola sikap, pola pikir, dan pola tindak yang bersifat tradisional, menuju
berkembangnya cipta, rasa dan karsa, yang maju dan mandiri, untuk menyongsong
dinamika kehidupan sesuai dengan perubahan-perubahan yang dinamis.
Ada beberapa faktor yang mendorong pemikiran agar Pancasila sebagai ideologi
terbuka:
1. Dalam proses pembangunan nasional berencana, dinamika masyarakat kita
berkembang amat cepat, sehingga tidak semua persoalan kehidupan, dapat
ditemukan jawabannya secara ideologis dalam pemikiran ideologi-ideologi
sebelumnya.
2. Kenyataan saat ini bahwa saat ini ideologi tertutup seperti Marxisme, Leninisme,
dan Komunisme telah bangkrut. Dewasa ini ideologi Komunisme dihadapkan pada
pilihan yang amat berat, menjadi suatu ideologi terbuka atau tetap mempertahankan
ideologi lainnya.
3. Pengalaman sejarah kita sendiri dengan pengaruh komunisme sangat penting.
Karena penaruh ideologi komunisme yang pada dasarnya bersifat tertutup, Pncasila
pernah merosot menjadi semacam dogma yang kaku. Pancasila tidak lagi tampil
sebagai Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia acuan bersama,
tetapi sebagai senjata konseptual untuk menyerang lawan-lawan politik.
Kebijaksanaan pemerintah di saat itu menjadi absolut. Konsekuensinya, perbedaan-
perbedaan menjadi alasan untuk secara lansung dicap sebagai anti Pancasila.
4. Tekad kita semua untuk menjadikan Pancasila sebagai satu-satunya asas dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sekalipun istilah Pancasila
sebagai satu-satunya asas telah dicabut berdasarkan Ketatapan MPR Tahun 1999,
namun pencabutan ini dimaksudkan sebagai pengembalian fungsi utama Pancasila
sebagai dasar negara. Dalam kedudukannya sebagai “Dasar Negara”, Pancasila
harus dijadikan jiwa (Volkgeits) bangsa Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, terutama dalam pengembangan Pancasila sebagai ideologi terbuka. Di
samping itu ada faktor lain, yaitu adanya tekad bangsa Indonesia, untuk menjadikan
Pancasila sebagai alternatif ideologi dunia. (Moerdiono, BP7 Pusat, 1992: 399)
Pancasila sebagai dasar Negara berkedudukan sebagai norma dasar atau norma
fundamental (fundamental norm) dan juga sebagai weltanshauung (pandangan hidup)
dan philosophiche grondslag (filsafat negara). Dengan demikian, Pancasila menempati
norma hukum tertinggi dalam ideologi Indonesia. Sebab Pancasila merupakan perjanjian
luhur bangsa Indonesia yang dilahirkan oleh para pendiri negara (founding fathers).
Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia merupakan ikatan budaya (cultural
bond) yang berkembang secara alami dalam kehidupan masyarakat Indonesia, bukan
secara paksaan.
Fungsi Pancasila sebagai ideologi Negara yaitu memperkokoh persatuan bangsa,
mengarahkan bangsa Indonesia menuju tujuannya, menggerakan seta membimbing
bangsa Indonesia dalam melaksanakan pembangunan, memelihara dan mengembangkan
identitas bangsa, sebagai dorongan dalam pembentukan karakter bangsa, dan; menjadi
standar nilai dalam melakukan kritik mengenai keadaan bangsa dan negara.
Pancasila sebagai sebuah ideologi memiliki tiga dimensi, yaitu: dimensi realita,
dimensi idealisme dan dimensi fleksibilitas. Pertama, dimensi realita, artinya nilai-nilai
dasar yang ada pada ideologi itu mencerminkan kenyataan hidup yang ada di dalam
masyarakat di mana ideologi itu muncul untuk pertama kalinya. Kedua, dimensi
idealisme, artinya kualitas ideologi yang terkandung dalam nilai dasar itu mampu
memberikan harapan kepada berbagai kelompok dan masyarakat tentang masa depan
yang lebih baik. Ketiga, Dimensi fleksibilitas, artinya kemampuan ideologi dalam
mempengaruhi dan menyesuaikan dir dengan perkembangan masyarakatnya
Dengan memandang pengertian ideologi sebagai sebuah ide atau gagasan, Franz
Magnis-Suseno? menyatakan bahwa ideologi terbagi menjadi ideologi tertutup dan
ideologi terbuka.
Pertama, ideologi tertutup, adalah ideologi yang nilainya bersifat mutlak, bersifat
dogmatis dan apriori. Dogmatis berarti memercavai suatu keadaan tapa data yang valid,
sedangkan apriori berarti berprasangka terlebih dahulu akan suatu keadaan. Di antara
ciri-ciri ideologi tertutup adalah: 1) cita-cita sebuah kelompok, bukan cita-cita yang
hidup di masyarakat: 2) bersifat totaliter, menguasai semua bidang kehidupan
masyarakat; 3) tidak ada keanekaragaman, baik pandangan maupun budaya, dan; 4)
rakyat dituntut memiliki kesetiaan total pada ideologi mutlak, konkret. nyata, keras, dan
total
Kedua, ideologi terbuka, adalah ideologi yang pemikirannya terbuka. Ciri-ciri
ideologi in antara lain: 1) merupakan kekayaan rohani, budaya, dan masyarakat; 2) tidak
diciptakan oleh negara, tetapi digali dari budaya masyarakat; 3) isinya tidak instan atau
operasional sehingga tap generasi boleh menafsirkannya, dan; 4) menginspirasi
masyarakat untuk bertanggung jawab.
Perbedaan dari kedua ideologi ini adalah ideologi terbuka bersifat inklusif, tidak
totaliter, dan tidak dapat dipakai melegitimasi kekuasaan sekelompok orang, artinya
bahwa sistem ini bersifat demokratis dan terbuka. Sedangkan ideologi tertutup bersifat
otoriter (negara berlaku sebagai penguasa) dan totaliter.
Berdasarkan ciri-ciri yang sudah disebutkan sebelumnya, Pancasila memenuhi
syarat sebagai ideologi terbuka, sebab: 1) Pancasila adalah pandangan hidup yang
berakar pada kesadaran masyarakat Indonesia: 2) isi Pancasila tidak langsung
operasional, hanya berisi lima dasar, yaitu Ketuhanan. Kemanusiaan, Persatuan,
Kerakyatan, dan Keadilan. Karena hanya berisi nilai dasar, maka perlu adanya
penafsiran: 3) Pancasila menghargai kebebasan. Hal in tercermin dalam makna sila
kedua yang tidak saja mengakui kebebasan dan kesedarajatan manusia Indonesia, tetapi
semua bangsa di dunia: 4) Pancasila adalah ideologi politik, pedoman hidup masyarakat,
bangsa, dan Negara, dan; 5) Pancasila menghargai pluralitas, seperti yang tercermin
dalam sila pertama.
Sebagai ideologi terbuka, Pancasila harus mampu menyesuaikan diri dengan
zaman. Hal ini bukan berarti nilai dari Pancasila dapat diganti dengan nilai dasar lain
yang dapat menghilangkan jati diri bangsa Indonesia. Makna Pancasila sebagai ideologi
terbuka adalah nilai-nilai dasar Pancasila dapat dikembangkan sesuai dengan dinamika
kehidupan bangsa Indonesia dan tuntutan perkembangan zaman dengan memperhatkan
tingkat kebutuhan dan perkembangan masyarakat Indonesia, serta tidak keluar dari
eksistensi dan jati diri bangsa Indonesia. Ideologi Pancasila menghendaki agar bangsa
Indonesia tetap bertahan dalam jiwa dan budaya bangsa Indonesia dan dalam ikatan
NKRI.
Menurut Moerdiono (1934-2011), faktor-faktor vang mendorong pemikiran
Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah: (1) perkembangan dinamika masyarakat
Indonesia yang cepat sehingga tidak semua persoalan hidup dapat ditemukan
jawabannya secara ideologis; (2) runtuhnya ideologi tertutup, seperti Marxisme-
Leninisme/komunisme; (3) pengalaman sejarah politik Indonesia dengan pengaruh
komunisme, dan; (4) tekad bangsa Indonesia untuk menjadikan Pancasila sebagai satu-
satunya asas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Latihan Soal
Pilihlah jawaban dari pertanyaan dibawah ini dengan benar dan tepat!
1. Pancasila sebagai ideologi terbuka mempunyai arti bahwa...
a. Pancasila memiliki kelima sila sebagai landasan dasar negara
b. Pancasila terbuka untuk ditafsirkan sesuai dengan perkembangan zaman
c. Pancasila hanya bisa dijalankan oleh pemerintah
d. Pancasila bersifat kaku dan tidak dapat berubah
e. Pancasila hanya berlaku untuk kalangan tertentu

2. Salah satu prinsip dalam Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah...


a. Pancasila tidak dapat dikembangkan atau ditafsirkan lebih lanjut
b. Pancasila bersifat dogmatis dan harus diikuti tanpa perubahan
c. Pancasila dapat diintegrasikan dengan nilai-nilai budaya lokal
d. Pancasila hanya berlaku untuk agama tertentu
e. Pancasila tidak memperhatikan hak asasi manusia

3. Pancasila sebagai ideologi terbuka memberikan ruang bagi masyarakat untuk...


a. Menganut ideologi politik selain Pancasila
b. Melakukan tindakan melanggar hukum
c. Menolak nilai-nilai Pancasila
d. Mengubah dasar negara sesuai keinginan pribadi
e. Terlibat dalam pembangunan negara berdasarkan Pancasila

4. Prinsip demokrasi dalam Pancasila sebagai ideologi terbuka menekankan...


a. Dominasi satu pihak tanpa adanya kebebasan berpendapat
b. Kebebasan individu yang tidak terbatas
c. Kebebasan beragama yang eksklusif
d. Pemilihan pemimpin negara berdasarkan garis keturunan
e. Partisipasi aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan

5. Pancasila sebagai ideologi terbuka mengakui kebebasan beragama dengan...


a. Mewajibkan setiap warga negara mengikuti agama tertentu
b. Mengizinkan praktik keagamaan hanya di tempat ibadah
c. Membatasi kebebasan beragama hanya untuk mayoritas agama
d. Memberikan kebebasan beragama tanpa diskriminasi
e. Membatasi hak beragama untuk kelompok minoritas

6. Salah satu tujuan Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah untuk...


a. Menciptakan pemerintahan yang otoriter
b. Memisahkan negara dari kehidupan beragama
c. Menghapuskan perbedaan sosial dalam masyarakat
d. Mengutamakan kepentingan individu daripada kolektif
e. Mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

7. Pancasila sebagai ideologi terbuka memberikan kesempatan kepada warga negara


untuk...
a. Mengabaikan hak-hak asasi manusia
b. Menggantikan sila-sila Pancasila dengan prinsip-prinsip baru
c. Menggunakan kekerasan dalam menyampaikan pendapat
d. Menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa
e. Membela hak-hak asasi manusia dan keadilan sosial

8. Implementasi Pancasila sebagai ideologi terbuka dapat dilakukan melalui...


a. Penerapan sistem totaliter dalam pemerintahan
b. Mengabaikan perbedaan budaya dan agama dalam masyarakat
c. Pendidikan karakter yang menghargai nilai-nilai Pancasila
d. Pembentukan hukum yang membatasi kebebasan berpendapat
e. Mengadopsi ideologi negara lain yang lebih modern

9. Pancasila sebagai ideologi terbuka menekankan pentingnya...


a. Sentralisasi kekuasaan dalam pemerintahan
b. Memaksakan satu pandangan politik kepada seluruh masyarakat
c. Memilih pemimpin berdasarkan suku atau agama tertentu
d. Kebebasan berpendapat dan mengemukakan ide-ide konstruktif
e. Meniadakan perbedaan budaya dan tradisi dalam masyarakat

10. Pancasila sebagai ideologi terbuka memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk...
a. Mengabaikan tanggung jawab sosial kepada sesama
b. Menolak pemerintahan yang sah
c. Menyerang dan menghancurkan simbol-simbol negara
d. Menjunjung tinggi hak asasi manusia dan nilai-nilai kemanusiaan
e. Menggantikan sila-sila Pancasila dengan prinsip-prinsip agama

Jawablah uraian di bawah ini dengan benar dan tepat!


1. Jelaskan pengertian dari Pancasila sebagai ideologi terbuka, dan mengapa penting bagi
bangsa Indonesia?
2. Jelaskan prinsip-prinsip dasar yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi
terbuka.
3. Bagaimana implementasi Pancasila sebagai ideologi terbuka dapat dilakukan dalam
kehidupan sehari-hari?
4. Apa peran individu dalam menjaga dan mengembangkan Pancasila sebagai ideologi
terbuka?
5. Jelaskan bagaimana Pancasila sebagai ideologi terbuka dapat menjadi landasan yang
kokoh dalam menghadapi perubahan sosial dan tantangan zaman.

Anda mungkin juga menyukai