IDEOLOGI NEGARA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN NEGARA Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian Ideologi
2. Makna Ideologi
3. Perbandingan Ideologi Pancasil;a dengan Ideologi
lainnya 4. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka Pancasil dan Ideologi Dunia Kedudukan dan Fungsi Pancasila
Paancasila sebagai Ideologi Terbuka
A. Pengertian Ideologi Ideologi berasal dari kata Ideas dan Logos. Ideas berarti gagasan atau konsep, sedangkan Logos berarti ilmu. Pengertian ideologi secara umum adalah sekumpulan ide, gagasan, keyakinan, kepercayaan yg menyeluruh dan sistematis dlm bidang Politik, Ekonomi, Sosial Budaya, dan keagamaan. Keri Dipoyudo mengatakan Ïdeologi sebagai kesatuan gagasan2 dasar yg sistematis dan menyeluruh ttg manusia dan kehidupannya, baik individu maupun sosial, termasuk kehidupan negara” Pancasila selain sebagai Dasar Negara, ia juga menjadi ideologi bangsa.
Sebagai ideologi nasional, Pancasila berfungsi menggerakkan
masyarakat untuk membangun bangsa dengan usaha-usaha yang meliputi dalam semua bidang kehidupan.
Pancasila tidak menentukan secara apriori sistem ekonomi dan
politik, tetapi sistem apa pun yang dipilih harus mampu menyalurkan aspirasi utama tersebut. Ideologi negara dalam arti cita-cita negara atau cita-cita yang menjadi dasar bagi suatu sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan pada hakikatnya merupakan asas kerokhanian yang memiliki ciri:
1. Mempunyai derajat yang tinggi
2.Mewujudkan suatu asas kerokhanian, pandangan dunia, pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara. Dari berbagai definisi tsb dpt disimpulkan bhw ideologi merupakan satu kesatuan gagasan, cita2 dari, oleh dan mengenai kehidupan seseorang atau sekelompok org yg didasarkan pada filsafat atau pandangan hidup tertentu.
Dari pengertian tsb, tepatlah kedudukan Pancasila sebagai
ideologi negara, karena pencapaian masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila merupakan cita2 yg senantiasa diupayakan pelaksanaannya dlm keseharian hidup bermasyarakat berbangsa, dan bernegara Menurut Oesman dan Alfian (1990 : 6) ideologi berintikan serangkaian nilai (norma) atau sistem nilai dasar yg bersifat menyeluruh dan mendalam yg dimiliki dan dipegang oleh suuatu masyarakat atau bangsa sebagai wawasan atau pandangan hidup bangsa mereka.
Ideologi merupakan kerangka penyelenggaraan negara utk
mewujudkan cita2 bangsa. Ideologi bangsa adalah cara pandang suatu bangsa dalam menyelenggarakan negaranya.
Ideologi adalah suatu sistem nilai yg terdiri atas nilai dasar yg
menjadi cita2 dan nilai instrumental yg berfungsi sebagai metode atau cara mewujudkan cita2 tersebut.
Menurut Alfian (1990) kekuatan ideologi tergantung pada
kualitas 3 dimensi yg terkandung di dlm dirinya. Pertama, adalah dimensi realita, bhw nilai2 dasar yg terkandung dlm ideologi itu secara riil berakar dan hidup dlm masyarakat atau bangsanya , terutama karena nilai2 dasar tsb bersumber dari budaya dan pengalaman sejarahnya.
Kedua, dimensi idealisme, bhw nilai2 dasar ideologi tsb
mengandung idealisme bukan angan2 yg memberi harapan harapan ttg masa depan yg lebih baik melalui perwujudan atau pengalamannya dlm praktik kehidupan mereka sehari-hari dg berbagai dimensinya. Ketiga, dimensi fleksibelitas atau dimensi pengembangan, bhw ideologi tsb memiliki keluwesan yg memungkinlan dan bahkan merangsang pengembangan pemikiran2 baru yg relevan ttg dirinya, tanpa menghilangkan atau mengingkari hakikat atau jati diri yg terkandung dlm nilai2 dasarnya (Oesman dan Alfian 1990 : 7-8) Pancasila sebagai ideologi nasional pada dasarnya menampilkan nilai-nilai universal menunjukkan wawasan yang integral integratif dan sebagai ideologi modern mampu memberikan gairah dan semangat yang tinggi.
Berbeda dengan ideologi-ideologi Barat, Pancasila yang
dilahirkan dalam budaya dan sejarah peradaban timur sangat menjunjung tinggi peran religiusitas yang justru sangat didambakan dalam alam kehidupan dan peradaban teknokratis sekarang ini. Menurut Soerjanto Poespowardoyo (1990) ideologi mempunyai beberapa fungsi, yaitu memberikan : 1. Struktur kognitif, yaitu keseluruhan pengetahuan yg didapat merupakan landasan utk memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian2 dlm alam sekitarnya. 2. Orientasi dasar dengan membuka wawasan yg memberikan makna serta menunjukkan tujuan dlm kehidupan manusia. 3. Norma2 yg menjadi pedoman dan pegangan bagi seseorang utk melangkah dan bertindak. 4. Bekal dan jalan bagi seseorang utk menemukan identitasnya. 5.Kekuatan yg mampu menyemangati dan mendorong seseorang utk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuannya. 6.Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat utk memahami, menghayati serta memolakan tingkah lakunya sesuai dg orientasi dan norma2 yg terkandung di dlmnya. Perhimpunan Indonesia yg dipimpin Moh.Hatta (1924 – 1931) di Belanda, sejak 1924 mulai merumuskan konsepsi ideologi, bhw tujuan kemerdekaan politik haruslah didasarkan pada 4 prinsip, yaitu : persatuan nasional, solidaritas, non-koperasi dan kemandirian . Soepomo dlm sidang BPUPKI tgl 31 Mei 1945 memberikan tiga pilihan ideologi, yaitu : a. Paham individualisme b. Paham kolektivisme c. Paham integralistik Namun Soepomo sangat menolak terhadap Paham Individualistik dan Paham Kolektivisme, dan menyarankan paham integralistik yg dinilai sesuai dg semangat kekeluargaan yg berkembang di pedesaan. Paham Integralistik merupakan kerangka konseptual makro dari apa yg sdh menjiwai rakyat kita di kesatuan masyarakat yg kecil2 itu. Pancasila sebagai ideologi Indonesia mempunyai ajaran yg memang mengandung nilai2 yg terkandung dlm ideologi lain. Ajaran yg dikandung Pancasila bahkan dipuji oleh seorang filsuf Inggris, Bertrand Russel, yg menyatakan bhw Pancasila sbg sintetis kreatif antara Declaration of American Indefendence dg Manifesto Komunis. Sebagaimana kita ketahui, kondisi masyarakat sejak permulaan hidup kenegaraan adalah serba majemuk. Masyarakat Indonesia bersifat multietnis, multireligius, dan multiideologis. Kemajemukan tersebut menunjukkan adanya berbagai unsur yang saling berinteraksi. Berbagai unsur dalam bidang-bidang kehidupan masyarakat merupakan benih-benih yang dapat memperkaya khazanah budaya untuk membangun bangsa yang kuat, tetapi sebaliknya dapat memperlemah kekuatan bangsa dengan berbagai percekcokan dan perselisihan. PENTINGNYA IDEOLOGI BAGI SUATU NEGARA Ideologi dimaknai sebagai keseluruhan pandangan, cita-cita, nilai, dan keyakinan yang ingin mereka wujudkan dalam kenyataan hidup yang nyata. Ideologi dalam artian ini sangat diperlukan, karena dianggap mampu membangkitkan kesadaran akan kemerdekaan. Fungsi ideologi adalah membentuk identitas atau ciri kelompok atau bangsa. Ideologi memiliki kecenderungan untuk “memisahkan” kita dari mereka. Ideologi berfungsi mempersatukan sesama kita.
Apabila dibandingkan dengan agama, agama juga berfungsi
mempersatukan orang dari berbagai pandangan hidup bahkan dari berbagai ideologi. NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA DAN DASAR NEGARA 1. Nilai – nilai Pancasila sebagai Ideologi Nilai-nilai Pancasila merupakan nilai Ketuhanan , Kemanusiaan , Persatuan, Kerayakyatan dan Keadilan. Nilai ini merupakan nilai dasar bagi kehidupan kenegaraan , kebangsaan dan kemasyarakatan. Nilai Pancasila tergolong nilai kerohanian yang di dalamnya terkandung nilai lainnya secara lengkap dan harmonis , baik nilai material, nilai vital, nilai kebenaran (kenyataan) , nilai estetis, nilai etis maupun nilai religius. Nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi bersifat objektif dan subjektif. Nilai – nilai Pancasila bersifat objektif maksudnya
Rumusan dari sila-sila Pancasila itu sendiri memiliki makna
yang terdalam. Inti dari nilai Pancasila akan tetap ada sepanjang masa dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai pokok kaidah negara yang mendasar. Sedangkan nilai-nilai Pancasila bersifat subjektif, bahwa keberadaan nilai-nilai Pancasila itu bergantung atau terlekat pada bangsa Indonesia itu sendiri. Hal itu dapat dijelaskan karena : Nilai –nilai Pancasila itu timbul dari bangsa Indonesia.
Nilai- nilai Pancasila merupakan pandanga hidup bangsa
Indonesia Nilai-nilai Pancasila didalamnya terkandung nilai- nilai kerohanian. Nilai – nilai Pancasila didalamnya merupakan nilai yang digali , tumbuh dan berkembang dari budaya bangsa Indonesia . Pancasila sebagai sumber nilai mengharuskan Undang – Undang dasar mengandung isi yang mewajibkan pemerintah , penyelenggara negara termasuk pengurus partai dan golongan fungsional untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dengan memegang cita-cita moral rakyat yang luhur..