Anda di halaman 1dari 10

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DARI MASA KE MASA

BAB I

PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG

Masing-masing Negara memiliki ideologi dasar Negara yang dianggap kokoh, tidak
mudahgoyah oleh kerasnya persoalan hidup berbangsa dan bernegara. Begitupula Negara
Indonesia.yang menyatakan dirinya sebagai Negara yang beazaskan Pancasila. Para Pendiri
Bangsa telah merumuskan suatu gagasan ideologis yang sesuai dengan kepribadian bangsa
yang majemuk yang terdiri dari berbagai suku dan kebudayaan yang beragam. Pancasila
diharapkan mampu untuk membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang Besar, Adil dan
Makmur sesuai cita-cita para pendiri bangsa.

Bagi bangsa Indonesia, Pancasila merupakan pandangan hidup berbangsa dan


bernegara yang memang sudah hidup dan membudaya dimasyarakat Indonesia. Dalam
Pancasila termuat nilai-nilai yang mencerminkan kepribadian masyarakat yang mendiami
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pancasila berfungsi sekaligus baik sebagai
dasar maupun tujuan atau cita-cita bangsa yang membangkitkan kesadaran masyarakat
dalam kegiatan sehari-hari.

Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan Negara Indonesia, bukan
terbentuk secara mendadak dan bukan hanya diciptakan oleh seorang tokoh sebagai mana
yang terjadi pada ideologi beberapa negara lain di dunia. Pancasila bukan pula symbol yang
dibuat oleh kaum penguasa yang memegang tampukm kekuasaan di Indonesia. Namun
terbentuknya pancasila melalui proses yang cukup panjang dalam sejarah bangsa Indonesia.

2. RUMUSAN MASALAH
 Apa itu ideologi Pancasila?
 Mengapa Pancasila dipilih sebagai Ideologi Negara?
 Bagaimana Penerapan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan masyarakat sehari-
hari?

3. TUJUAN
 Dapat menjelaskan ap aitu ideologi Pancasila
 Dapat menjelaskan kemampuan Ideologi Pancasila sebagai ideologi yang kuat yang
mampu mempertahankan keutuhan bangsa dan Negara Indonesia.
 Dapat menjelaskan fungsi dan peran pancasila sebagai ideologi dalam berbagai bidang
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
BAB II

IDENTIFIKASI MASALAH

1. Pengertian Ideologi

Istilah ideologi terdiri-dari dua akar kata diambil dari bahasa Yunani yakni ideos atau idea
yang berarti melihat, raut muka, pera!akan, gagasan buah pikiran dan Logos yang berarti
buah pemikiran atau ajaran.

Ideologi merupakan sebuah istilah yang sangat kental dengan kehidupan bernegara,
berbangsa sehingga warna dari suatu bangsa sangat ditentukan oleh ideologi yang dianutnya

Beberapa ahli mencoba merumuskan Pengertian Ideologi adalah sebagai berikut,

 Louis Althuser

Ideologi adalah suatu gagasan yang spekulatif namun tetapi ideologi tersebut bukan gagasan
palsu dikarenakan gagasan spekulatif itu bukan dimaksudkan untuk menggambarkan suatu
realitas melainkan untuk dapat memberikan gambaran mengenai bagaimana semestinya
manusia itu dapat menjalani hidupnya.

 Dr. Alfian

Ideologi adalah pandangan atau juga sistem nilai yang menyeluruh serta juga mendalam
mengenai bagaimana cara yang tepat, yakni secara moral dianggap benar serta juga adil,
mengatur adanya tingkah laku Bersama didalam berbagai segi kehidupan.

 Soerjanto Poespowardoyo

Ideologi ialah sebagai kompleks pengetahuan serta juga macam-macam nilai, yang secara
universal menjadi landasan bagi seseorang atau juga masyarakat untuk dapat memahami
jagat raya serta juga bumi seisinya dan juga menentukan sikap dasar untuk dapat
mengolahnya. Dengan berdasarkan pemahaman yang diyakini itu, seseorang menangkap
apa yang dilihat baik serta juga tidak baik.

 M.Sastra Prateja

Ideologi ialah sebagai seperangkat gagasan atau juga pemikiran yang berorientasi pada suatu
tindakan yang diorganisir dan menjadi suatu sistem yang teratur. Dalam hal tersebut ideologi
ini mengandung beberapa unsur, yakni :

a) Adanya suatu penafsiran atau juga suatu pemahaman terhadap kenyataan.


b) Tiap Ideologi memuat seperangkat nilai atau juga suatu persepsi moral.
c) Ideologi adalah suatu pedoman kegiatan atau aktivitas untuk dapat mewujudkan nilai-
nilai di dalamnya.
 Napoleon

Ideologi adalah keseluruhan pemikiran politik serta juga rival-rivalnya.

 Frans Magnis Suseno

Mengatakan bahwa ideologi sebagaisuatu sistem pemikiran yang dapat dibedakan menjadi

ideologi tertutup dan ideologi terbuka. Ideologi tertutup, merupakan suatu sistem pemikiran
tertutup. Ciri - cirinya : merupakan cita -cita suatu kelompok orang untuk mengubah dan
memperbarui masyarakat ; atas nama ideologi dibenarkan pengorbanan - pengorbanan yang
dibebankan kepada masyarakat ; isinya bukan hanya nilai -nilai dan cita -cita tertentu ,
melainkan terdiri dari tuntutan -tuntutan konkret dan operasional yang keras , yang diajukan
dengan mutlak. Ideologi terbuka, merupakan suatu pemikiran yang terbuka. Ciri-cirinya:
bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak dapat dipaksakan dari luar, melainkan digali dan
diambil dari moral, budaya masyarakat itu sendiri; dasarnya bukan keyakinan ideologis
sekelompok orang, melainkan hasil musyawarah dari konsensus masyarakat tersebut; nilai-
nilai itu sifatnya dasar, secara garis besar saja sehingga tidak langsung operasional.

Ideologi dalam arti sempit dapat dipahami sebagai seperangkat gagasan yang
memuat penjelasan terhadap realistis, cita-cita, nilai yang ingin dicapai, dan cara mencapai
cita-cita tersebut yang menjadi pedoman bagi suatu komunitas untuk bertindak, yang diakui
dan dinyatakan secara tersurat oleh komunitas tersebut.

Ideologi dalam arti luas mengandung pengertian sama, hanya tidak dinyatakan secara
tersurat sebagai “ideologi” (sastrapradetdja, 2001).

2. Mengenal Ideologi Pancasila sebagai Ideologi Negara

Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta yaitu panca yang artinya lima. Sedangkan
sila artinya dasar. Jadi Pancasila adalah lima dasar. Menurut istilah atau terminologinya,
Pancasila adalah konsep lima dasar yang menjadi ideologi negara Indonesia seperti yang
dikemukakan oleh Ir Soekarno. Ideologi Pancasila berarti konsep buah pemikiran yang
berlandaskan pada nilai Pancasila

Sebagai ideologi suatu bangsa yang menjadi pandangan dan pegangan hidup
masyarakatnya, Pancasila haruslah bersifat universal mencakup segala macam nilai-nilai
sosial dan budaya Indonesia serta menjadi orientasi dalam hidup oleh seluruh
masyarakatnya.Sebagai ideologi bangsa, maka keberadaannya selalu diimplementasikan ke
dalam perilakukehidupan dalam rangka berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.

Pancasila menjadi panduan dan pedoman bangsa Indonesia dalam kehidupan


bernegara. Pancasila bukan hanya dijadikan ideologi bagi setiap bangsa Indonesia. Bahkan
dijadikan ideologi negara. Setiap perilaku pejabat dan jajaran pemerintahan mesti mengacu
pada nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila merupakan jati diri dan identitas
bangsa.

Sebagai ideologi negara Indonesia, Pancasila sudah menempuh beberapa periode.


Yang dimulai dari periode zaman Orde Lama. Pada masa ini merupakan masa awal
membangun negara Indonesia. Pancasila dijadikan pedoman dan ideologi negara. Namun
pada kenyataannya masih banyak penyelewengan dari ideologi negara ini.

Pada masa orde lama, para pemimpin masih mencari model yang tepat dari bentuk
Pancasila sebagai ideologi negara. Apalagi situasi di dalam negeri yang sebagian masih
terdapat pemberontakan dan situasi dunia yang mengalami ketidakpastian.

Pada Orde Baru, pemerintah berkomitmen untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila


dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan kehidupan setiap bangsa Indonesia sehari-hari.
Hingga lahirlah beberapa butir pancasila dan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan
Pancasila (P4).

Pada mulanya, pemerintah dan rakyat berkomitmen menjalankan nilai Pancasila


secara utuh. Pada jaman orde baru, nilai-nilai Pancasila hanya berupa tulisan. Tapi pada
kenyataannya tidak dilaksanakan. Seperti kekuasaan Presiden yang terus diperpanjang
sampai 32 tahun. Kemudian timbulnya tafsir Pancasila melalui Pedoman Penghayatan dan
Pengamalan Pancasila sesuai kehendak pemerintah, kebebasan mengemukakan pendapat
di khalayak umum mulai diberangus, dan penyelewengan lain dari nilai Pancasila.

Setelah masa orde baru tumbang diakibatkan oleh penyelewengan dari nilai-nilai
Pancasila, kemudian berganti dengan masa reformasi. Pada masa reformasi, semua pihak
berjanji untuk menjalankan nilai-nilai Pancasila secara menyeluruh dan konsekuen. Beberapa
pasal, kebijakan, dan peraturan negara yang dianggap bertentangan dengan nilai Pancasila
dihapuskan atau diganti dengan peraturan yang sesuai dan senafas dengan nilai Pancasila.

3. PANCASILA DIGALI DARI NILAI – NILAI LUHUR BANGSA INDONESIA

Sila-sila yang terdapat dalam Pancasila merupakan pandangan dan keseharian hidup
yang bersumber dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Semua
itu dirangkum dalam konsep Pancasila. Berikut ini beberapa contoh sumber ideologi
Pancasila yang berasal dari nilai-nilai luhur atau lebih dikenal dengan nilai kearifan lokal dalam
masyarakat kita.

a. Silaturahmi
berasal dari kosa kata bahasa Arab shilat dan kedua, dari kata al rahim atau al rahmi.
Makna shilat dalam bahasa Arab didefinisikan sebagai sambungan, menyambung,
menjalin, atau menghubungkan. Sementara itu, kata al rahim atau al rahmi tersusun
dari kata rahima - yarhamu. Kata rahima - yarhamu ini melahirkan bentuk masdar atau
kata infinitif yang bermakna: 1) kasih sayang; dan 2) rasa sakit pada rahim wanita
setelah melahirkan. Dapat disimpulkan bahwa silaturahmi adalah upaya mengikat tali
persahabatan (persaudaraan) sehingga terpeliharanya Persatuan dan Kesatuan
bangsa.
b. Adat istiadat
Negara Indonesia penuh dengan kebhinekaan. Kepulauan yang terbentang dari
Sabang sampai Marauke dihuni oleh berbagai Suku yang memiliki Adat Istiadat yang
beragam pula. Adat yang berbeda tersebut mencakup norma dan nilai yang mesti
dijunjung tinggi masyarakatnya dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai yang
dimaksud, misalnya, sosial, agama, budaya, dan lain sebagainya. Adat istiadat
merupakan tatanan kelakuan yang turun-temurun dan kekal dari generasi satu ke
generasi lainnya sebagai warisan, sehingga integrasinya kuat terkait dengan pola
perilaku masyarakat. Dengan menjunjung tinggi Adat Istadat, manusia Indonesia
dapat lebih bermoral, Adil dan Beradap dalam berprilaku di masyarakat.
c. Gotong royong
Kata gotong royong memiliki unsur kata 'gotong' yang berarti membawa (sesuatu)
secara bersama-sama. Dalam istilah jawa, kata 'gotong' juga diartikan sebagai
mengangkat atau memikul sesuatu secara bersama. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), gotong royong adalah bekerja bersama-sama (tolong-menolong,
bantu-membantu). Istilah Gotong Royong atau bekerja bersama-sama sangat dikenal
oleh masyarakat Indonesia dalam melaksanakan aktifitas membangun sarana
prasarana baik untuk fasilitas umum maupun pribadi. Semangat gotong royong masih
sangat kental di masyarakat tingkat Kampung atau Dusun misalnya dalam kegiatan
kebersihan, penyediaan sarana prasarana bahkan dalam kegiatan pertanian
masyarakat. Gotong Royong bercirikan semangat kerakyatan yang tertuang dalam
Pancasila sila ke 5
d. Beragama
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang Heterogen, terdiri dari berbagai suku, agama
dan ras, tetapi dikenal sebagai bangsa yang ramah dan toleran, termasuk dalam hal
kehidupan beragama. Kemajemukan (pluralisme) agama di Indonesia telah
berlangsung lama dan lebih dahulu dibandingkan dengan di negara-negara di dunia
pada umumnya. Kerukunan beragama atau yang lebih dikenal dengan istilah Toleransi
mengadung pengertian adanya sikap seseorang untuk menerima perasaan,
kebiasaan, pendapat atau kepercayaan yang berbeda dengan yang dimilikinya. Dalam
Pancasila sila Pertama Ketuhanan yang maha Esa sangat menekan
e. Musyawarah
merupakan pembahasan bersama dengan maksud mencapai sebuah keputusan
dengan kata sepakat atas penyelesaian masalah dengan tujuan untuk mencapai
persetujuan demi kepentingan bersama. Pada dasarnya, prinsip dari musyawarah
adalah bagian dari demokrasi sehingga saat ini sering dikaitkan dengan dunia politik
dalam demokrasi. Musyawarah adalah suatu sistem pengambilan keputusan yang
melibatkan banyak orang dengan mengakomodasi semua kepentingan sehingga
tercipta satu keputusan yang disepakati bersama dan dapat dijalankan oleh seluruh
peserta yang mengikuti musyawarah. Dalam demokrasi Pancasila di Indonesia,
penentuan hasil dilakukan dengan cara musyawarah mufakat.
f. Saling menghargai dan beradab
Unsur Tolerasi adalah sebuah hal penting dalam menciptakan sebuah persatuan dan
kesatuan bangsa. Bangsa Indonesia yang majemuk memang harus dijaga dengan
rasa saling menghargai sehingga terciptalah manusia yang beradap yang mampu
mengolah kebhinekaan menjadi suatu potensi kemajuan bangsa. Semagat Harga
menghargai dan beradap inilah yang tumbuh sejak lama yang mampu menyatukan
bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar.

4. PERJALANAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DARI MASA KE MASA

Berawal dari sidang pleno BPUPKI pertama yang diadakan pada tanggal 28 mei
hingga 1 Juni 1945 ketika itu, Dr. Radjiman Widyodiningrat dalam pidato pembukaannya
selaku ketua BPUPKI mengajukan pertanyaan kepada seluruh anggota sidang mengenai
dasar negara apa yang akan dibentuk untuk Indonesia. Pertanyaan ini menjadi persoalan
paling dominan sepanjang 29 Mei sampai 1 Juni 1945 dan memunculkan sejumlah pembicara
yang mengajukan gagasan mereka mengenai dasar Filosofis Indonesia. Pada tanggal 1
Juni1945 secara eksplisit Ir. Soekarno mengemukakan gagasannya mengenai dasar negara
Indonesia dalam pidatonya yang berjudul “Lahirnya Pancasila”, sehingga hari lahirnya
Pancasila selalu diperingati pada tanggal 1 Juni.
Pancasila menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Bangsa lain tidak pernah
mempunyai semboyan yang sakti dan kuat seperti Pancasila. Kesaktian Pancasila terbukti
dalam beberapa peristiwa penting, antara lain Pemberontakan G30S PKI 1965. Pada saat itu
PKI hendak melakukan kudeta dengan membunuh para Jenderal dan tujuan utama PKI
adalah merubah dasar negara Indonesia yakni Pancasila dengan dasar negara Komunis.
Ternyata upaya tersebut gagal dan Pancasila tetap sebagai dasar negara dan ideologi
Indonesia yang tak tergantikan oleh paham apapun.
Penyelewengan terhadap Pancasila lainnya dari era Orde Lama adalah terjadinya
pemberontakan G30S PKI, Presiden membubarkan Dewan Perwakilan Rakyat hasil
Pemilihan Umum 1955 dan diangkatnya Ir Soekarno menjadi Presiden seumur hidup yang
jelas-jelas bertentangan dengan Pancasila.
Di masa orde baru juga terjadi penyelewengan ideologi Pancasila berupa kebebasan
berpendapat dan kebebasan pers yang sangat terbatas. Kemudian dilanjutkan pada era
reformasi sekarang ini yang marak peredaran miras, narkoba, vandalisme, pertikaian antar
suku, anarkisme dan kebejatan moral, dan konflik di tengah masyarakat.
Negara Indonesia mempunyai wilayah yang sangat luas. Setiap wilayah terdiri-dari
berbagai suku, bahasa, agama, etnis, kelompok dan budaya. Seperti penganut agama Islam,
Kristen, Hindu, Budha dan lain-lain. Kemudian jenis etnis seperti Sunda, Batak, Dayak,
Madura, Jawa, Bugis, Minang, dan etnis lain sebagainya. Perbedaan itu berhasil disatukan
dengan Pancasila sehingga menjadi sumber ideologi yang penting bagi bangsa Indonesia.
Dan dari rentetan sejarah bangsa, Pancasila telah membuktikan dirinya sebagai ideologi yang
tahan uji dan mengakar dalam kepribadian masyarakat Indonesia.
Dalam kehidupan kedudukan Pancasila sebagai ideologi negara dan pandangan hidup
bangsa Indonesia sudah dijelaskan dalam UUD 1945. Penjelasan dan butirnya sudah
dijelaskan lebih lengkap. tinggal bagaimana penerapannya saja dalam kehidupan bangsa
Indonesia sehari-hari harus dilakukan oleh setiap pribadi bangsa Indonesia karena Pancasila
seyogyanya menjadi landasan dan pijakan bagi negara dan bangsa Indonesia. Nilai-nilai
dalam Pancasila sudah menjadi kebiasaan dan kearifan lokal orang Indonesia sejak dulu.

5. PENERAPAN IDEOLOGI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI - HARI

Setiap tindakan, gerak dan langkah bersosialisasi mencerminkan nilai-nilai Pancasila.


Pancasila itu terdapat beberapa nilai di dalamnya yang terangkum dalam lima asas yakni :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Di Era reformasi saat ini, kebebasan yang terbuka luas bagi bangsa Indonesia
mestinya sesuai dengan nilai Pancasila. Pancasila sebagai ideologi negara mendapatkan
tantangan yang cukup berat. Hal ini seiring dengan perkembangan Zaman dan teknologi yang
kian berubah sangat cepat. Kendati demikian, nilai-nilai Pancasila saat ini masih tetap sesuai
dengan perkembangan zaman.

Dalam tatanan negara maka Pancasila dijadikan sebagai ideologi negara Indonesia,
dalam arti setiap peraturan dan perundang-undangan negara mesti berpedoman pada nilai-
nilai Pancasila yang terkandung di dalamnya. Peraturan dan kebijakan pemerintah tidak
diperbolehkan bertentangan dengan Pancasila. Pancasila sebagai ideologi negara sekaligus
sebagai sumber hukum di atas sumber hukum lainnya. Penerapannya sebagai ideologi
negara sangat luas bagi individu masyarakat Indonesia. Para aparat pemerintah dan negara
mesti bersikap sesuai dengan nilai dan asas Pancasila.

Dalam praktek kehidupan sehari-hari sebagian masyarakat bahkan aparat pemerintah


mulai meninggalkan nilai-nilai Pancasila. Seperti korupsi dan hidup bermewah-mewahan
serta mementingkan kepentingan diri dan kelompok nya adalah suatu contoh perilaku yang
bertentangan dengan nilai Pancasila Sila ke 5 Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia.
Contoh lain misalnya semakin kurangnya semangat untuk bermusyawarah, Gotong royong
dalam mengerjakan sesuatu yang menjadi kebutuhan Bersama di masyarakat karena segala
sesuatunya seringkali dinilai dengan upah tanpa melihat dari sisi manfaat yang akan diperoleh
bagi kepentingan Bersama. Mereka – mereka itu hanyalah oknum yang mengatasnamakan
Pancasila untuk kepentingan diri dan kelompoknya. Hal inilah yang mencerminkan bahwa nilai
nilai Pancasila perlu kita gali dan kita pertahankan sebagai Roh kehidupan masyarakat dalam
berbangsa dan bernegara.

Untuk mengamalkan ideologi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dapat dilakukan


dengan melakukan hal-hal berikut ini, misalnya:

1. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam pergaulan bermasyarakat;
2. Mencintai barang-barang produksi buatan Indonesia agar peningkatan ekonomi rakyat
Indonesia bisa terangkat;
3. Menjaga toleransi antara umat beragama;
4. Menjaga persatuan Indonesia di tengah kemajemukan dalam budaya, bahasa, etnis, dan
adat istiadat;
5. Menggalakkan Gotong Royong di tengah Masyarakat;
6. Membantu masyarakat yang membutuhkan tanpa pamrih;
7. Musyawarah untuk menciptakan keadilan sosial secara merata;
8. Partisipasi dalam Pesta demokrasi Pemilihan Umum sesuai dengan sila ke-4 Pancasila.

Pancasila adalah sebuah ideologi negara dan bangsa Indonesia yang bersifat terbuka.
Dalam arti, isi dari Pancasila tidak bisa berubah-ubah sesuai kondisi perkembangan tertentu.
Pancasila adalah hasil dari kontrak sosial. Pancasila akan terus berlaku jika bangsa Indonesia
masih menyepakatinya secara bersama-sama.

Membumikan ideologi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari harus kita laksanakan


dengan benar secara lahir maupun batin. Nilai Pancasila yang luhur akan mampu membawa
bangsa dan negara menuju kepada kesejahteraan dan kemakmuran sesuai cita-cita Para
Pendiri Bangsa.

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pancasila telah menunjukkan dirinya sebagai Ideologi yang kokoh dari masa ke masa.
Pancasila merupakan satu-satunya pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik
Indonesia yang mampu mempersatukan bangsa Indoesia yang majemuk ini. Pancasila telah
menjadi sumber pedoman hidup masyarakat dan negara Republik Indonesia yang real. Oleh
karena itu bangsa Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila sebagai tujuan utama dalam
kehidupan kemasyarakatan, berbangsa dan bernegara . Pengalaman Pancasila harus dimulai
dari setiap diri individu warga negara Indonesia, setiap penyelenggara negara atau Pejabat
negara sehingga akan meluas dan berkembang menjadi pengalaman Pancasila oleh setiap
lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik dipusat maupun di daerah di
belahan bumi nusantara ini Dengan demikian disimpulkan bahwa untuk saat sekarang ini,
Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia harus benar-benar diterapkan
sepenuhnyadalam berbagai sector kehidupan baik Sosial, Budaya, Politik maupun dalam
Perekonomian bangsa.

B. SARAN

Penerapan ideologi Pancasila dalam kehidupan sehari hari masih sangat perlu kita tingkatkan.
Untuk membuat Pancasila semakin mengakar dalm kehidupan bangsa Indonesia, sebagai
warga negara indonesia kita harus menjunjung tinggi nilai-nilai yang ada dalam pancasila dan
mengamalkannya dalam praktek kehidupan sehari-hari. Pancasila adalah pedoman hidup
karena itu bangsa Indonesia jangan mudah terpengaruh oleh budaya asing yang masuk ke
negara kitai, tidak menerima begitu saja pengaruh yang masuk kedalam negara kita karena
tidak semuanya sesuai dengan kearifan dan kepribadian bangsa kita. Karena Kearifan dan
kepribadian bangsa Indonesia satu-satunya adalah Pancasila. Pancasila harus menjadi The
Living Law dalam berbagai aspek untuk mencapai Indoesia yang Makmur Sejahtera
DAFTAR PUSTAKA

Nurul Gufron, 2016, Kedudukan Pancasila Sebagai Dasar Negaradan Ideologi Dalam
Berbangsa Dan Bernegara

Ronto. 2012. Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar Negara. Jakarta: PT Balai Pustaka.

Cholifa Maulidya, 2012, ideologi-pancasila-di-era-milenial : Universitas Muhammadiyah


Malang

artikel detikedu, "Silaturahmi atau Silaturahim, Mana Penulisan yang Paling Tepat?"
selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5872659/silaturahmi-atau-
silaturahim-mana-penulisan-yang-paling-tepat.

https://repository.unikom.ac.id/46827/1/Pancasila%20Sebagai%20Ideologi%20Negara%20d
an%20Globalisasi.pdf

Anda mungkin juga menyukai