Anda di halaman 1dari 30

Pancasila Sebagai

Ideologi Negara
Anggota Kelompok:
Amirah Aulia Rachmat (5003201175)
Naufal Irfan Daffa (5002201040)
Rizky Firmansyah (5002201147)
Saka Palwaguna (5002201064)

2
Pengertian Ideologi
Ideologi berasal dari dua kata yakni “idea” Jadi, secara harfiah ideologi berarti ilmu
dan “logos”. Kata “Idea” (Inggris) memiliki tentang pengertian dasar, ide atau cita-
arti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita. Cita-cita yang dimaksudkan adalah
cita-cita. Sedangkan kata “logi” yang cita-cita yang tetap sifatnya dan harus
berasal dari bahasa Yunani “logos” yang dicapai sehingga cita-cita itu sekaligus
berarti ilmu. Dengan demikian, secara merupakan dasar, pandangan, paham.
etimologis, ideologi adalah seperangkat
ide atau cita-cita manusia.

3
Pengertian Ideologi Dr. Alfian
Ideologi adalah pandangan atau
juga sistem nilai yang menyeluruh serta juga
Menurut Ahli mendalam mengenai bagaimana cara yang
tepat, yakni secara moral dianggap benar serta
juga adil, mengatur adanya tingkah laku

 Soerjanto Poespowardoyo bersama di dalam berbagai segi kehidupan.

Ideologi ialah sebagai kompleks


pengetahuan serta juga macam-macam nilai,  M. Sastra Prateja
yang secara universal menjadi landasan bagi Ideologi adalah seperangkat
seseorang atau juga masyarakat untuk dapat gagasan atau juga pemikiran yang berorientasi
memahami jagat raya juga bumi seisinya dan pada suatu tindakan yang diorganisir dan
juga menentukan sikap dasar untuk dapat menjadi suatu sistem yang teratur.
mengolahnya.

4
Jadi, dari ketiga pendapat ahli tersebut dapat
disimpulkan bahwa ideologi adalah seperangkat pandangan,
gagasan atau juga pemikiran sebagai kompleks
pengetahuan juga macam-macam nilai yang secara
universal menjadi landasan bagi seseorang atau masyarakat
yang secara moral dianggap benar dan adil serta
berorientasi pada suatu tindakan yang diorganisir dan
menjadi suatu sistem yang teratur.

5
Pengertian Ideologi Pancasila
Ideologi pancasila adalah nilai-nilai luhur budaya serta religius
bangsa. Pancasila berkedudukan sebagai dasar negara dan
ideologi negara. Jadi, ideologi pancasila adalah kumpulan nilai-
nilai atau norma yang berdasarkan sila-sila yang ada pada
pancasila.

6
Fungsi Ideologi
7
◈ Fungsi ideologi struktur kognitif, yakni keseluruhan pengetahuan yang dapat merupakan
landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian-kejadian dalam alam
sekitarnya.

◈ Fungsi ideologi orientasi dasar, dengan membuka wawasan yang memberikan makna
serta menunjukkan tujuan dalam kehidupan manusia.

◈ Fungsi ideologi norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi seseorang
untuk melangkah dan bertindak.

◈ Fungsi ideologi yang menjadi bekal dan jalan bagi seseorang untuk menentukan
identitasnya

◈ Fungsi ideologi sebagai kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong


seseorang untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.

◈ Fungsi ideologi sebagai pegangan Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk
memahami, menghayati, serta mempolakan tingkah lakunya sesuai dengan orientasi
dan nrma-norma yang terkandung di dalamnya.
8
Fungsi Ideologi
Pancasila

9
Membentuk Identitas
Bangsa

Mempersatukan Bangsa
Indonesia

Mengatasi Berbagai
Pertentangan/Konflik/Ketegang
an Sosial

Pembentuk
Solidaritas/Kebersamaan

10
Nilai Pancasila Menjadikan Pancasila Sebagai Ideologi
Terbuka
◈ Nilai-nilai dasar Pancasila, intisari yang dikandung ideologi Pancasila
bersifat tetap tidak boleh berubah.

◈ Keterbukaannya menyangkut penjabaran pelaksanaannya ke dalam


nilai intrumental yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan
tantangan nyata yang dihadapi oleh bangsa Indonesia dalam setiap
kurun waktu.

◈ Keterbukaan Pancasila juga terletak pada pengalamannya dan


pengembangannya dalam kehidupan praksis bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.

11
Peran Pancasila
Sebagai Ideologi
Negara

12
1. Pancasila sebagai dasar negara

Dasar negara yang dimaksud diartikan sebagai dasar falsafah atau filosofi negara
sehingga pancasila dalam hal ini digunakan sebagai dasar untuk mengatur
pemerintahan negara. Pancasila meerupakan identitas serta jati diri bangsa
Indonesia.

2. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia

Dalam hal ini, pancasila sebagai petunjuk hidup sehari-hari, yang juga merupakan
satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain.

3. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia

Peranan dan fungsi satu ini dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, sikap,
mental, maupun tingkah laku ataupun perilaku peserta atau perbuatan sikap
mental tersebut.
13
4. Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia

Pancasila merupakan dasar ideologi negara yang menjadi pedoman kehidupan


berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila berperan
sebagai nyawa.

5. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum

Segala sesuatu aturan itu berlandaskan dari pancasila, sumber hukum di


Indonesia bermakna sebagai pandangan hidup, kesadaran hidup atau cita-cita
hukum beserta cita-cita moral yang meliputi suasana kejiwaan serta watak bangsa
Indonesia.

6. Pancasila sebagai perjanjian luhur Indonesia

Perjanjian luhur ini diartikan sebagai menyangkut ikrar atau ada kesepakatan
yang telah dibuat disaat memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
14
7. Pancasila sebagai filsafah hidup

Pancasila merupakan falsafah hidup kepribadian bangsa Indonesia yang


mengandung nilai-nilai dan norma-norma luhur yang disertai atau diyakinin
paling benar. Pancasila disini merupakan sarana alat pemersatu bangsa yang
sangat ampuh untuk mempersatukan bangsa Indonesia agar tidak terjadi
perpecahan antar masyarakat.

8. Pancasila sebagai cita-cita atau tujuan bangsa Indonesia

Cita-cita bangsa Indonesia termuat tegas dalam pembukaan Undang-Undang


Dasar Tahun 1945, pada alinea ke-4 yang berbunyi “Melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial”. Cita-cita inilah yang kelak akan dicapai oleh bangsa
Indonesia selaku bangsa atau negara. 15
Pandangan Ahli Mengenai
Makna dari Pancasila
Sebagai Ideologi Negara

16
Beberapa negarawan juga mengungkapkan makna Pancasila sebagai ideologi negara menurut
pandangan mereka. Seperti yang disampaikan oleh mantan Presiden pertama Indonesia,
Soekarno, bahwa Pancasila adalah asas bersama yang mampu membuat semua kelompok
masyarakat di Indonesia ini bersatu dan menerima asas tersebut.Selain itu, Adnan Buyung
Nasution pada tahun 1995 ,mengemukakan bahwa telah terjadi perubahan fungsi asli Pancasila.
Walaupun mendapat julukan sebagai filsafat atau buah piker yang mendalam, Pancasila
sebenarnya dimaksudkan sebagai sarana demokrasi bagi seluruh warga negara Indonesia. Dalam
perkembangannya, Pancasila menjadi ideologi yang unik hanya dimiliki oleh Indonesia, dan
berbeda dari ideologi yang lainnya.Negarawan Notonegoro mengungkapkan Pancasila sebagai
filsafat. Pancasila adalah ideologi yang kemperhensif, mencapuk semua aspek. Hal tersebut
menggambarkan bahwa Pancasila itu bersifat massif dan bisa diinterpretasikan dalam berbagai
bentuk. Di masa pemerintahan orde baru, bahkan Pancasila menjadi monopoli politik.Menurut
Hamdan Mansoer, mewujudkan bangsa yang religius, manusiawi, demokratis, bersatu, adil dan
sejahtera pada dasarnya merupakan upaya menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai cita-cita
bersama. Bangsa yang demikian merupakan ciri dari masyarakat madani Indonesia. Sebagai
suatu cita-cita, nilai-nilai Pancasila diambil dimensi idealismenya. Sebagai nilai-nilai ideal,
penyelenggaraan negara hendaknya berupaya bagaimana menjadikan kehidupan bernegara
Indonesia ini semakin dekat dengan nilai-nilai ideal tersebut.Akan tetapi, dari pendapat tersebut,
dan banyak lagi pendapat lainnya, semua sepakat bahwa Pancasila adalah ideologi negara
Indonesia. 17
Adapun makna Pancasila sebagai ideologi negara
adalah sebagai berikut ini:
◈ Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dijadikan acuan dalam mencapai cita-
cita yang berkaitan dengan aktivitas kehidupan bernegara. Mewujudkan Pancasila
sebagai cita-cita bangsa Indonesia, berarti sekaligus menciptakan bangsa yang taat
beragama, penuh kemanusiaan, demokratis, penuh persatuan, adil serta sejahtera.
◈ Nilai-nilai yang ada dalam Pancasila adalah nilai yang berupa kesepakatan
bersama, dan menjadi sarana pemersatu bangsa. Nilai integratif Pancasila
mengandung makna bahwa Pancasila dijadikan sebagai sarana pemersatu dalam
masyarakat dan prosedur penyelesaian konflik. Masyarakat Indonesia telah
menerima Pancasila sebagai sarana pemersatu, yang artinya sebagai suatu
kesepakatan bersama bahwa nilai-nilai yang terkandung di dalamnya disetujui
sebagai milik bersama. Pancasila dijadikan semacam social ethic dalam masyarakat
yang heterogen.
18
Landasan Makna dari Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Keputusan bangsa Indonesia menetapkan Pancasila sebagai ideologi negara dikokohkan
dengan konstitusi tertulis. Konstitusi tersebut adalah ketetapan MPR no 17 tahun 1998
atau MPR No.XVII/MPR/1998. } Ketetapan MPR tersebut menyatakan pencabutan
ketetapan MPR tentang Pancasila sebelumnya No/II/MPR/1978. Ketetapan MPR No. 2
tahun 1978 berisi tentang P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) atau
yang disebut dengan Eka Prasetya Pancakarsa dan penetapan Pancasila sebagai dasar
negara. Berdasarkan ketetapan MPR tersebut, pengamalan P4 di masa orde baru adalah
mutlak. Bagi yang tidak mengamalkan akan mendapat sanksi hukum. P4 sangat
mengikat. Khususnya bagi Pegawai Negeri Sipil di masa tersebut, harus bisa menghafal
isi dari P4 sebelum secara konsisten mengamalkan. Akan tetapi, hal tersebut menjadi
kurang efektif, karena Pancasila justru menjadi semacam paksaan dari pihak yang
berkuasa untuk warga negara, bukan ideologi yang disepakati bersama.
19
Sejarah Perkembangan
Ideologi Pancasila dari
Masa Ke Masa

20
Perkembangan Ideologi Pancasila pada Masa Orde Lama
Pada masa Orde Lama, yaitu pada masa kekuasaan Presiden Soekarno, Pancasila
mengalami ideologisasi. Artinya, Pancasila berusaha untuk dibangun, dijadikan sebagai
keyakinan dan kepribadian bangsa Indonesia. Presiden Soekarno menyampaikan bahwa
ideologi Pancasila berangkat dari mitologi yang belum jelas bahwa Pancasila itu dapat
mengantarkan bangsa Indonesia ke arah kesejahteraan, tetapi Soekarno tetap berani
membawa konsep Pancasila ini untuk dijadikan ideologi bangsa Indonesia.Pada masa ini,
Pancasila dipahami berdasarkan paradigma yang berkembang pada situasi dunia yang
ketika itu diliputi oleh kekacauan dan kondisi sosial-budaya berada di dalam suasana
transisional dari masyarakat terjajah menjadi masyarakat merdeka. Masa ini adalah masa
pencarian bentuk implementasi Pancasila, terutama dalam sistem kenegaraan. Maka dari
itu, Pancasila diimplementasikan dalam bentuk yang berbeda-beda.

21
 Pada periode tahun 1945 sampai dengan 1950, nilai persatuan dan kesatuan
rakyat Indonesia masih tinggi karena menghadapi Belanda yang masih ingin
mempertahankan daerah jajahannya di Indonesia. Namun, setelah penjajah
dapat diusir, bangsa Indonesia mulai mendapat tantangan dari dalam. Dalam
kehidupan politik, sila keempat yang mengutamakan musyawarah dan
mufakat tidak dapat dilaksanakan karena demokrasi yang diterapkan adalah
demokrasi parlementer. Presiden hanya berfungsi sebagai kepala negara,
sedangkan kepala pemerintahan dipegang oleh perdana menteri. Sistem ini
menyebabkan tidak adanya stabilitas pemerintahan.}Padahal dasar negara
yang digunakan adalah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang
presidensil, namun dalam praktiknya sistem ini tidak dapat terwujud.
{Persatuan rakyat Indonesia mulai mendapatkan tantangan dengan
munculnya upaya-upaya untuk mengganti Pancasila sebagai dasar negara
dengan paham komunis oleh PKI melalui pemberontakan di Madiun pada
tahun 1948. Selain itu, ada juga DI/TII yang ingin mendirikan negara
berdasarkan ajaran Islam.
22
 Pada periode tahun 1950 sampai dengan 1955, penerapan Pancasila diarahkan
sebagai ideologi liberal, yang pada kenyataannya tidak dapat menjamin stabilitas
pemerintahan. Walaupun dasar negara tetap Pancasila, tetapi rumusan sila
keempat tidak berjiwakan musyawarah mufakat, melainkan suara terbanyak.
Sistem pemerintahannya yang liberal lebih menekankan hak-hak individual. Pada
periode ini, persatuan dan kesatuan bangsa mendapat tantangan yang berat
dengan munculnya pemberontakan-pemberontakan yang dilakukan oleh RMS,
PRRI, dan Permesta yang ingin melepaskan diri dari NKRI. Dalam bidang politik,
demokrasi berjalan lebih baik dengan terlaksananya pemilihan umum tahun 1955
yang dianggap sebagai pemilihan umum yang paling demokratis. Akan tetapi,
anggota Konstituante hasil pemilihan umum tidak dapat menyusun Undang-
Undang Dasar seperti yang diharapkan. Hal ini menimbulkan krisis politik,
ekonomi, dan keamanan.

23
 Pada periode tahun 1956 sampai dengan 1965, dikenal sebagai demokrasi terpimpin. Akan tetapi,
demokrasi justru tidak berada pada kekuasaan rakyat yang merupakan amanah nilai-nilai Pancasila,
kepemimpinan berada pada kekuasaan pribadi Presiden Soekarno melalui ‘Dekrit Presiden’. Oleh
karena itu, terjadilah berbagai penyimpangan penafsiran terhadap Pancasila dalam konstitusi.
Akibatnya, Presiden Soekarno menjadi presiden yang otoriter, mengangkat dirinya menjadi presiden
dengan masa jabatan seumur hidup. Selain itu, terjadinya politik konfrontasi karena digabungkannya
nasionalis, agama, dan komunis, yang ternyata tidak cocok dengan konsep Negara Indonesia.
Terbukti bahwa pada masa ini adanya kemerosotan moral di masyarakat yang tidak lagi hidup
bersendikan nilai-nilai Pancasila, serta berusaha untuk menggantikan Pancasila dengan ideologi lain.
Dalam mengimplementasikan Pancasila, Presiden Soekarno melaksanakan pemahaman
Pancasila dengan paradigma yang disebut dengan USDEK. Untuk mengarahkan perjalanan bangsa,
beliau menekankan pentingnya memegang teguh Undang-Undang Dasar 1945, sosialisme ala
Indonesia, demokrasi terpimpin, ekonomi terpimpin, dan kepribadian nasional. Akan tetapi, hasilnya
adalah terjadinya rencana kudeta oleh PKI dan lengsernya Presiden Soekarno dari jabatannya.
Dinamika perdebatan ideologi antara kelompok Islam dengan Pancasila adalah wajah
dominan perpolitikan nasional pada masa Orde Lama. Pada dasarnya, hal ini dilatarbelakangi oleh
kekecewaan kelompok Islam atas penghapusan Piagam Jakarta dari Pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945. Apalagi ketika penguasa menggunakan Pancasila sebagai alat untuk menekan dan
mengekang kelompok Islam. 24
Hal ini tampak jelas ketika akhir tahun 1950-an, Pancasila sudah bukan merupakan
titik pertemuan bagi semua ideologi sebagaimana yang dimaksud oleh Soekarno
dahulu. Pancasila telah dimanfaatkan sebagai senjata ideologis untuk
mendelegitimasi tuntutan Islam bagi pengakuan negara atas Islam. Bahkan, secara
terang-terangan pada tahun 1953 Presiden Soekarno mengungkapkan
kekhawatirannya tentang implikasi-implikasi negatif terhadap kesatuan nasional jika
kelompok Islam di Indonesia masih memaksakan tuntutan mereka untuk sebuah
negara Islam. Pada masa ini juga, Presiden Soekarno membubarkan partai Islam
terbesar di Indonesia, Partai Masyumi, karena dituduh terlibat dalam pemberontakan
regional berideologi Islam.Kepentingan-kepentingan politis dan ideologis yang saling
berlawanan antara Presiden Soekarno, militer, Partai Kominis Indonesia (PKI), serta
kelompok Islam telah menimbulkan struktur politik yang sangat labil pada awal tahun
1960-an, sampai akhirnya melahirkan Gerakan G 30 S/PKI yang berakhir pada
runtuhnya kekuasaan Orde Lama.

25
Perkembangan Ideologi Pancasila pada Masa Orde Baru
Masa orde baru dimulai saat Soeharto resmi ditetapkan menjadi presiden. Dalam masa
pemerintahannya, Soeharto berusaha untuk memulihkan kembali beberapa kekacauan
yang sebelumnya pernah terjadi di Indonesia.
Upaya pemulihan kembali ini ditandai dengan dibuatnya Repelita atau Rencana
Pembangunan Lima Tahun, diadakannya PEMILU, pendidikan pelaksanaan pedoman
penghayatan dan pengamalan Pancasila, serta pemerataan pembangunan.
Tentunya upaya pemulihan oleh Soeharto ini mengacu pada nilai yang terkandung
dalam Pancasila. Contohnya pemerataan pembangunan ini bisa dikaitkan dengan sila
kelima Pancasila, yakni Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dalam pemerintahan Soeharto, juga ditemui beberapa masalah, seperti kasus KKN atau
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Selain itu, hak berpendapat juga dibatasi dan adanya
dwifungsi ABRI. 26
Perkembangan Ideologi Pancasila pada Masa Reformasi
Masa reformasi dimulai saat Soeharto mundur dari jabatannya dan
digantikan oleh B.J. Habibie.
Dalam pemerintahannya, B.J. Habibie berusaha untuk memperbaiki sistem
ekonomi, mereformasi bidang politik dan hukum, mengeluarkan UU Nomor
9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyatakan Pendapat di Muka Umum,
dan lain-lain.
Mulai pada masa reformasi, penerapan Pancasila sebagai ideologi negara
terus digaungkan hingga saat ini. Tidak hanya itu, upaya penggantian ideologi
Pancasila dengan ideologi lainnya juga berkurang.

27
Kesimpulan
◈ Ideologi adalah seperangkat pandangan, gagasan atau juga pemikiran
sebagai kompleks pengetahuan juga macam-macam nilai yang secara
universal menjadi landasan bagi seseorang atau masyarakat yang
secara moral dianggap benar dan adil serta berorientasi pada suatu
tindakan yang diorganisir dan menjadi suatu sistem yang teratur.
◈ Penerapan Pancasila dari masa ke masa selalu mengalami permasalahan
atau kendala. Namun, hal ini tidak menyurutkan semangat penerapan
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam lingkup
pemerintahan maupun masyarakat.

28
DAFTAR PUSTAKA
Widisuseno, I. (2014). Azas Filosofis Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar Negara. Humanika Vol.20 No.2 (2014),
20, 64-65.
Windia, Wayan,dkk, 2014. Modul Pancasila Dalam Membangun Karakter Bangsa, Bali :
Udayana University Press.
Jimly Asshiddiqie, Edisi revisi 2006, Ideologi, Pancasila, dan Konstitusi.
Kaelan, 2002, Pendidikan Pancasila Edisi Reformasi, Paradigma Yogyakarta.
https://www.gramedia.com/literasi/makna-pancasila-sebagai-ideologi-negara/https://guruppkn.com/makna-
pancasila-sebagai-ideologi-negaraSyahrial Syarbani. 2004. Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5620790/apa-saja-fungsi-ideologi-begini-penjelasan-lengkap-beserta-
tipenya#:~:text=Secara%20umum%2C%20fungsi%20ideologi%20bagi,rakyat%20dan%20bangsa%20yang%20bers
angkutan.&text=Ideologi%20adalah%20inti%20dari%20semua%20pemikiran%20manusia.

29
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai