Anda di halaman 1dari 7

KEDUDUKAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT,

BERBANGSA DAN BERNEGARA

Pengertian Ideologi

Istilah idiologi berasal dari kata “idea” yang berarti gagasan, konsep,
pengertian dasar , cita-cita dan logos berarti ilmu. Secara harafiah idiologi
berarti ilmu tentang ide atau gagasan. Dalam pengertian sehari-hari “idea”
disamakan artinya dengan “cita-cita”. Cita-cita yang dimaksud adalah cita-
cita bersifat tetap yang harus dicapai , sehingga cita-cita itu sekaligus
merupakan dasar, pandangan / paham. Falsafah negara yang dijadikan
cita-cita negara dan harus dipatuhi serta dilaksanakan dinamakan ideologi.

Ideologi dibagi menjadi 2 :

a. Ideologi tertutup merupakan suatu sistem pemikiran tertutup. Ideologi


ini mempunyai ciri:
– Merupakan cita-cita suatu kelompok orang untuk mengubah dan
memperbaharui masyarakat.
– Atas nama ideologi dibenarkan pengorbanan-pengorbanan yang
dibebankan kepada masyarakat.
– Isinya bukan hanya nilai-nilai dan cita-cita tertentu, melainkan terdiri
tuntutan-tuntutan konkret dan operasional yang keras, yang diajukan
dengan mutlak.

b. Ideologi terbuka merupakan suatu pemikiran yang terbuka. Ideologi


terbuka mempunyai ciri-ciri:
– Bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak dapat dipaksakan dari luar
melainkan digali dan diambil dari moral , budaya masyarakat itu
sendiri.
– Dasarnya bukan keyakinan ideologis sekelompok orang melainkan
hasil
musyawarah dari konsensus masyarakat tersebut
– Ideologi terbuka tidak diciptakan oleh negara melainkan digali dan
ditemukan dalam masyarakat itu sendiri

Kedudukan Pancasila sebagai ideologi bangsa tercantum dalam


ketetapan MPR No XVIII/ MPR /1998 tentang Pencabutan Ketetapan MPR
RI No II / MPR / 1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan
Pancasila (Eka Prasetya Pancakarsa) dan Penetapan tentang Penegasan
Pancasila sebagai Dasar Negara.

Dengan mendasarkan pada ketetapan MPR tersebut secara jelas


menyatakan bahwa kedudukan Pancasila dalam kehidupan bernegara,
berbangsa dan bermasyarakat Indonesia adalah sebagai :

1. Pancasila sebagai Dasar Negara dari Negara Kesatuan Republik


Indonesia.
Adapun makna Pancasila sebagai dasar negara sebagai berikut :
(1) Sebagai dasar menegara atau pedoman untuk menata negara
merdeka.
(2) Sebagai dasar untuk ulah atau aktivitas negara. Diartikan bahwa
aktivitas dan pembangunan yang dilaksanakan negara berdasarkan
peraturan perundangan yang merupakan penjabaran dari dan sesuai
dengan prinsip-prinsip yang terkandung dalam Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.
(3) Sebagai dasar perhubungan (pergaulan, interaksi) antara warga
negara yang satu dengan sesama warganegara. Diartikan bahwa
penerimaan Pancasila oleh masyarakat bernegara dapat
memungkinkan masyarakat
yang berbeda beda latar belakangnya dapat menjalin interaksi dan
bekerjasama dengan baik.
2. Pancasila sebagai Ideologi Nasional dari Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Ideologi nasional mengandung makna ideologi yang memuat cita-cita
dan tujuan daripada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara,
berbangsa dan bermasyarakat

Pancasila sebagai Ideologi terbuka.

Suatu ideologi dikatakan sebagai terbuka dan dinamis bila


memiliki 3 dimensi yaitu dimensi realitas, idealitas, dan flekbilitas.
1) Dimensi realita dari ideologi
Bahwa nilai-nilai ideologi itu bersumber dari nilai-nilai yang riil hidup
di dalam masyarakatnya. Nilai-nilai itu benar benar telah dijalankan,
diamalkan dan dihayati sebagai nilai dasar bersama. Nilai-nilai
ideologi itu tertanam dan berakar di dalam masyarakatnya. Ditinjau
dari segi ini ideologi Pancasila mengandung dimensi realita di
dalamnya. Nilai-nilai dasar Pancasila bersumber dan ada dalam
budaya dan pengalaman bangsa termasuk pengalaman dalam
berhubungan dengan bangsa lain. Kelima nilai dasar Pancasila itu
mereka temukan dalam suasana atau pengalaman kehidupan
masyarakat Indonesia.

2) Dimensi idealitas dari ideologi


Mengandung makna bahwa suatu ideologi perlu mengandung cita-
cita yang ingin dicapai dalam berbagai bidang kehidupan. Ideologi
tidak sekedar mendeskripsikan atau menggambarkan hakekat
manusia dan kehidupannya namun juga memberi gambaran ideal
masyarakat sekaligus memberi arah pedoman yang ingin dituju oleh
masyarakat tersebut.
Nilai nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila merupakan
nilai nilai yang dicita-citakan dan ingin diwujudkan
3) Dimensi fleksibilitas dari ideologi
Mengandung pengertian bahwa ideologi memiliki keluwesan yang
memungkinkan bahkan merangsang pengembangan pemikiran-
pemikiran baru yang relevan tentang dirinya, tanpa menghilangkan
atau mengingkari hakekat atau jati diri yang terkandung dalam nilai-
nilai dasarnya.

Ideologi Pancasila memenuhi syarat sebagai ideologi terbuka oleh karena :

- Bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak berasal dari luar melainkan digali
dan diambil dari moral , budaya masyarakat itu sendiri.
- Dasarnya bukan keyakinan ideologis sekelompok orang melainkan hasil
musyawarah dari konsensus masyarakat tersebut.
- Terbuka kepada perubahan-perubahan yang datang dari luar. Pancasila
mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan tuntutan
kebutuhan masyarakat tanpa merubah nilai-nilai dasar yang terkandung di
dalamnya.

Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki 3 nilai, yakni :

a. Nilai dasar, yaitu nilai yang bersifat universal dan tetap. Nilai-nilai
dasar ini terkandung dalam sila-sila Pancasila yang merupakan satu
kesatuan yang utuh dan bulat. Nilai-nilai itu berasal dari kelima sila dari
Pancasila, yaitu :
1. Nilai Ketuhanan
2. Nilai Kemanusiaan
3. Nilai Ketuhanan
4. Nilai Kerakyatan
5. Nilai Keadilan

Nilai ini mendasari nilai lainnya yaitu nilai instrumental dan semua aktifitas
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan kata lain
Pancasila merupakan sumber nilai.
b. Nilai instrumental, yaitu penjabaran lebih lanjut dari nilai dasar.
Pancasila sebagai norma dasar tertib hukum Indonesia artinya
Pancasila mendasari dan menjadi sumber bagi pembentukan hukum serta
peraturan perundang-undangan di Indonesia.
Nilai-nilai instrumental dapat ditemukan dalam pasal-pasal Undang-
Undang Dasar yang merupakan penjabaran dari Pancasila, GBHN yang
lima tahun senantiasa disesuaikan dengan perkembangan zaman serta
aspirasi masyarakat, Undang-Undang, departemen-departemen sebagai
lembaga pelaksanaan dan lain sebagainya.

c. Nilai praksis, yaitu penjabaran lebih lanjut dari nilai instrumental dan
nilai ideal dalam kehidupan nyata sehari-hari baik dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagai Sumber
etika dalam bersikap dan bertingkah laku setiap warga negara dan
penyelenggara negara.
Dalam realisasi nilai praktis inilah penjabaran nilai-nilai Pacasila
senantiasa berkembang dan selalu dapat dilakukan perubahan dan
perbaikan (reformasi) sesuai dengan perkembangan zaman, ilmu
pengetahuan dan teknologi serta aspirasi masyarakat.
Makna setiap nilai dari Pancasila

a. Makna Ketuhanan Yang Maha Esa


1) Pengakuan dan keyakinan bangsa Indonesia terhadap adanya Tuhan
Yang Maha Esa
2) Menciptakan sikap taat menjalankan menurut apa yang diperintahkan
melalui ajaran-ajaranNya
3) Mengakui dan memberikan kebebasan pada orang lain untuk memeluk
agama dan mengamalkan ajaran agamanya
4) Tidak ada paksaan dan memaksakan agama kepada orang lain
5) Menciptkan pola hidup saling menghargai dan menghormati antar umat
beragama.

b. Makna Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab


1) kesadaran sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai moral dan
tuntutan hati nurani
2) pengakuan dan penghormatan akan hak asasi manusia
3) menwujudkan kehidupan yang berkeadilan dan berkeadaban
4) mengembangkan sikap saling mencintai atas dasar kemanusiaan
5) memunculkan sikap tenggang rasa dan tepo selira dalam hubungan
sosial.

c. Makna Persatuan Indonesia


1) Mengakui dan menghormati adanya perbedaan dalam masyarakat
Indonesia
2) Menjalin kerjasama yang erat dalam wujud kebersamaan dan
kegotongroyongan
3) Kebulatan tekad bersama untuk mewujudkan persatuan bangsa
4) Mengutamakan kepentingan bersama diatas pribadi dan golongan
d. Makna Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan Perwakilan
1) pengakuan bahwa rakyat Indonesia adalah pemegang kedaulatan
2) mewujudkan demokrasi dalam kehidupan politik, ekonomi dan sosial
3) pengambilan keputusan mengutamakan prinsip musyawarah mufakat
4) menghormati dan menghargai keputusan yang telah dihasilkan bersama
5) bertanggung jawab melaksanakan keputusan

e. Makna Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia


1) keadilan untuk medapatkan sesuatu yang menjadi haknya
2) mengembangkan sikap adil terhadap sesama
3) menyeimbangkan antara hak dan kewajiban
4) saling bekerjasama untuk mendapatkan keadilan
5) Gotong-royong masyarakat desa menunjukkan adanya demokrasi
sosial

Kesimpulan :

Pancasila sebagai cita-cita bangsa perlu diamalkan dalam kehidupan


berbangsa dan bernegara dengan cara :
a. Pengamalan secara obyektif
Pengamalan secara obyektif adalah dengan melaksanakan peraturan
perundang-undangan yang berlandaskan pada Pancasila.
b. Pengamalan secara subyektif.
Pengamalan secara subyektif adalah dengan menjalankan nilai-nilai
Pancasila secara pribadi dalam bersikap dan bertingkah laku pada
kehidupan berbangsa dan bernegara.

Anda mungkin juga menyukai