Pengertian Ideologi
Istilah idiologi berasal dari kata “idea” yang berarti gagasan, konsep,
pengertian dasar , cita-cita dan logos berarti ilmu. Secara harafiah idiologi
berarti ilmu tentang ide atau gagasan. Dalam pengertian sehari-hari “idea”
disamakan artinya dengan “cita-cita”. Cita-cita yang dimaksud adalah cita-
cita bersifat tetap yang harus dicapai , sehingga cita-cita itu sekaligus
merupakan dasar, pandangan / paham. Falsafah negara yang dijadikan
cita-cita negara dan harus dipatuhi serta dilaksanakan dinamakan ideologi.
- Bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak berasal dari luar melainkan digali
dan diambil dari moral , budaya masyarakat itu sendiri.
- Dasarnya bukan keyakinan ideologis sekelompok orang melainkan hasil
musyawarah dari konsensus masyarakat tersebut.
- Terbuka kepada perubahan-perubahan yang datang dari luar. Pancasila
mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan tuntutan
kebutuhan masyarakat tanpa merubah nilai-nilai dasar yang terkandung di
dalamnya.
a. Nilai dasar, yaitu nilai yang bersifat universal dan tetap. Nilai-nilai
dasar ini terkandung dalam sila-sila Pancasila yang merupakan satu
kesatuan yang utuh dan bulat. Nilai-nilai itu berasal dari kelima sila dari
Pancasila, yaitu :
1. Nilai Ketuhanan
2. Nilai Kemanusiaan
3. Nilai Ketuhanan
4. Nilai Kerakyatan
5. Nilai Keadilan
Nilai ini mendasari nilai lainnya yaitu nilai instrumental dan semua aktifitas
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan kata lain
Pancasila merupakan sumber nilai.
b. Nilai instrumental, yaitu penjabaran lebih lanjut dari nilai dasar.
Pancasila sebagai norma dasar tertib hukum Indonesia artinya
Pancasila mendasari dan menjadi sumber bagi pembentukan hukum serta
peraturan perundang-undangan di Indonesia.
Nilai-nilai instrumental dapat ditemukan dalam pasal-pasal Undang-
Undang Dasar yang merupakan penjabaran dari Pancasila, GBHN yang
lima tahun senantiasa disesuaikan dengan perkembangan zaman serta
aspirasi masyarakat, Undang-Undang, departemen-departemen sebagai
lembaga pelaksanaan dan lain sebagainya.
c. Nilai praksis, yaitu penjabaran lebih lanjut dari nilai instrumental dan
nilai ideal dalam kehidupan nyata sehari-hari baik dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagai Sumber
etika dalam bersikap dan bertingkah laku setiap warga negara dan
penyelenggara negara.
Dalam realisasi nilai praktis inilah penjabaran nilai-nilai Pacasila
senantiasa berkembang dan selalu dapat dilakukan perubahan dan
perbaikan (reformasi) sesuai dengan perkembangan zaman, ilmu
pengetahuan dan teknologi serta aspirasi masyarakat.
Makna setiap nilai dari Pancasila
Kesimpulan :