Sejak lahir setiap manusia sudah mempunyai hak asasi yang dijunjung tinggi serta diakui semua
orang. Hak tersebut lebih penting dibandingkan hak seorang penguasa ataupun raja. Hak asasi itu
sendiri berasal dari Tuhan Yang Maha Esa yang diberikan kepada seluruh manusia. Akan tetapi,
pada saat ini sudah banyak hak asasi yang dilanggar oleh manusia guna mempertahankan hak
pribadinya.
Hak dapat diartikan sebagai kekuasaan dalam melakukan sesuatu atau kepunyaan, sedangkan
asasi adalah hal yang utama, dasar. Sehingga hak asasi manusia atau sering disebut sebagai
HAM dapat diartikan sebagai kepunyaan atau milik yang bersifat pokok dan melekat pada setiap
insan sebagai anugerah yang telah diberikan oleh Allah SWT.
Pengertian HAM
Hak Asasi Manusia atau HAM adalah hak-hak yang sudah dipunyai oleh seseorang sejak ia
masih dalam kandungan. Hak asasi manusia dapat berlaku secara universal. Dasar-dasar HAM
yang tertuang dalam deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat atau Declaration of Independence
of USA serta yang tercantum dalam UUD 1945 Republik Indonesia, seperti yang terdapat pada
pasal 27 ayat 1, pasal 28, pasal 29 ayat 2, pasal 31 ayat 1, serta pasal 30 ayat 1.
Dalam teori perjanjian bernegara, terdapat Pactum Unionis serta Pactum Subjectionis. Pactum
unionis merupakan suatu perjanjian antar individu guna membentuk negara, sedangkan pactum
subjectionis merupakan suatu perjanjian antara individu serta negara yang dibentuk. Thomas
Hobbes mengakui Pactum Subjectionis dan tidak mengakui Pactum Unionis. John Lock
mengakui keduanya yaitu Pactum Unionis dan Pactum Subjectionis, sedangkan JJ Roessaeu
hanya mengakui Pactum Unionis.
Ketiga paham ini berpendapat demikian. Namun pada dasarnya teori perjanjian tersebut
mengamanahkan adanya suatu perlindungan Hak Asasi Warga Negara yang wajib dijamin oleh
penguasa dan bentuk jaminan tersebut haruslah tertuang dalam konstitusi.
Dalam kaitannya dengan hal tersebut, HAM merupakan hak fundamental yang tidak dapat
dicabut karena ia adalah seorang manusia. HAM yang dirujuk sekarang merupakan seperangkat
hak yang dikembangkan PBB sejak awal berakhirnya perang dunia II. Sebagai konsekuensinya,
negara-negara tidak dapat berkelit untuk tidak melindungi hak asasi manusia yang bukan warga
negaranya.
Selama masih menyangkut persoalan HAM pada masing-masing negara, tanpa kecuali, pada tataran
tertentu mempunyai tanggung jawab, khususnya terkait pemenuhan hak asasi manusia pribadi-pribadi
yang terdapat pada jurisdiksinya, termasuk orang asing. Oleh karena itu, pada tataran tertentu, akan
menjadi sangat salah untuk menyamakan antara hak asasi manusia dengan hak-hak lainnya yang dimiliki
oleh warga negara. Hak asasi manusia sudah dimiliki oleh siapa saja.
Alasan di atas pula yang dapat menyebabkan hak asasi manusia merupakan bagian integral dari tiap
kajian dalam disiplin ilmu hukum internasional. Oleh karena itu bukan sesuatu yang kontroversial lagi
apabila suatu komunitas internasional mempunyai kepedulian yang serius dan bersifat nyata terhadap
berbagai isu tentang hak asasi manusida tingkat domestik.
Peran komunitas internasional sangat pokok sebagai perlindungan HAM karena sifat serta watak
HAM itu sendiri merupakan suatu mekanisme pertahanan dan perlindungan setiap individu
terhadap kekuasaan negara yang rentan untuk disalahgunakan, sebagaimana yang sering
dibuktikan sejarah umat manusia sendiri.
2. Tidak dapat dibagi, semua orang berhak untuk mendapatkan semua hak, baik itu hak
sipil, politik, hak ekonomi, sosial, dan budaya.
3. Hakiki, HAM merupakan hak asasi semua manusia yang sudah pada saat manusia itu
lahir.
4. Universal, HAM berlaku bagi semua orang tanpa memandang status, suku, jenis kelamin,
atau perbedaan yang lainnya. Persamaan merupakan salah satu dari berbagai ide hak asasi
manusia yang mendasar.
Ada bermacam-macam hak asasi manusia dan secara garis besar, hak asasi manusia dapat
digolongkan menjadi 6 macam. Berikut macam-macam HAM.
Hak asasi pribadi ialah hak yang masih berhubungan dengan kehidupan pribadi manusia. Contoh
dari hak asasi pribadi sebagai berikut :
Hak kebebasan dalam memilih, memeluk, dan menjalankan agama yang diyakini
oleh tiap-tiap manusia.
Hak asasi politik ialah hak yang berhubungan dengan kehidupan politik. Contoh dari hak asasi
politik sebagai berikut :
Hak asasi hukum ialah kesamaan kedudukan dalam hukum dan juga pemerintahan, yaitu hak
yang berhubungan dengan berbagai kehidupan hukum dan juga pemerintahan. Contoh dari hak
asasi hukum sebagai berikut :
Hak guna mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum serta pemerintahan.
Hak asasi ekonomi ialah hak yang berhubungan dengan berbagai kegiatan perekonomian.
Contoh dari hak asasi ekonomi sebagai berikut :
Hak asasi peradilan ialah hak untuk diperlakukan sama terhadap tata cara pengadilan. Contoh
dari hak asasi peradilan sebagai berikut :
Hak asasi sosial budaya ialah hak yang brhubungan dengan kehidupan dalam bermasyarakat.
Contoh hak asasi sosial budaya sebagai berikut :
Hak dalam mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan juga minat.
HAM ialah hak dasar yang sudah dimiliki oleh semua manusia. Sejak lahir, tiap-tiap
manusia/individu sudah memilikinya dan itu merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa.
Tentunya dalam kalangan bermasyarakat, kita seharusnya menghormati hak-hak orang lain.
Namun pada kenyataanya sekarang masih banyak terjadi berbagai pelanggaran dengan masalah
hak asasi manusia.
Jika dilihat pada masa lampau sudah banyak terdapat berbagai peristiwa yang sudah menyalahi
hak asasi manusia, seperti misalnya penjajahan yang dilakukan pernah terjadi yang dilakukan
oleh Belanda dan Jepang terhadap Indonesia.
Sejumlah jenderal telah dibunuh dalam peristiwa 30 September tahun 1965. Pemerintahan pada
masa orde baru menuding Partai Komunis Indonesia (PKI) sebagai penyebab masalahnya. Lalu
pemerintahan pada saat itu membubarkan organisasi Partai Komunis Indonesia tersebut serta
melakukan berbagai razia terhadap simpatisan partai tersebut.
Razia tersebut dikenal dengan operasi pembersihan partai komunis Indonesia (PKI). Komnas
HAM telah memperkirakan bahwa setidaknya 500.000 hingga 3 juta warga tewas dibunuh pada
saat itu. Ribuan warga lainnya diasingkan serta jutaan orang lainnya hidup dibawah bayang-
bayang ‘cap PKI’ hingga bertahun-tahun.
Dalam peristiwa tersebut, Komnas HAM malah balik menuding Komando Operasi Pemulihan
Kemanan serta semua panglima militer [ada daerah yang menjabat pada saat itu sebagai pihak
yang bertanggungjawab.
Sampai saat ini, kasus tragedi 1965-1966 masih ditangani oleh Kejaksaan Agung. Akan tetapi
penanganannya lamban dan pada tahun 2013 lalu, Kejaksaan mengembalikan berkas-berkas
tersebut kepada Komnas HAM, dengan alasan data yang di dapat kurang lengkap.
Penembakan misterius atau dapat disebut juga dengan Petrus alias operasi clurit merupakan
sebuah operasi rahasia yang digelar oleh mantan Presiden Soeharto dengan dalih untuk
mengatasi tingkat kejahatan yang tinggi pada saat itu.
Operasi tersebut meliputi operasi penangkapan dan juga pembunuhan terhadap orang yang
dianggap mengganggu ketentraman dan keamanan masyarakat, khususnya di daerah Jakarta dan
juga Jawa Tengah. Pelakunya tidak jelas, tidak pernah tertangkap, dan tidak pernah diadili.
Hasil dari operasi clurit, sebanyak 532 orang tewas pada tahun 1983. Dari jumlah tersebut, 367
orang tewas yang diakibatkan karena luka tembakan. Kemudian tahun 1984, tercatat sekitar 107
orang tewas dan di antaranya 15 orang tewas akibat ditembak. Selang setahun kemudian, tercatat
74 orang tewas dan 28 di antaranya tewas akibat ditembak.
Korban ‘Tembakan Misterius’ tersebut selalu ditemukan dalam keadaan tangan dan lehernya te-
rikat. Sebagian besar dari korbannya juga dimasukkan ke karung dan ditinggal di pinggir jalan,
depan rumah, buang ke sungai, kebut, laut, dan hutan.
Pada tanggal 13 hingga 15 Mei 1998, terjadi berbagai kerusuhan massif yang terjadi hampir di
seluruh tanah air. Puncaknya kerusuhan ini di Jakarta. Kerusuhan ini diawali dengan kondisi
krisis finansial Asia yang semakin hari semakin memburuk. Dan dipicu oleh tewasnya 4 anggota
mahasiswa Universitas Trisakti yang terkena tembakan dalam demonstrasi pada 12 Mei tahun
1998.
Dalam proses hukumnya, Kejaksaan Agung menyatakan, kasus tersebut dapat ditindak lanjuti
apabila ada rekomendasi dari DPR ke Presiden. Karena belum adanya rekomendasi, Kejaksaan
Agung mengembalikan berkas penyelidikan tragedi tersebut kepada Komnas HAM. Namun,
Kejaksaan Agung beralasan bahwa kasus ini tidak bisa ditindak lanjuti karena DPR sudah
memutuskannya, bahwa tidak ditemukan pelanggaran hak asasi manusia berat di dalamnya.
Dalih lainnya, Kejaksaan Agung beranggapan bahwa kasus penembakan Trisakti sudah diputus
oleh Pengadilan Militer pada tahun 1999, sehingga tidak perlu diadili untuk yang kedua kalinya.
4. Kasus terbunuhnya seorang aktivis HAM Munir Said Thalib
Munir Said Thalib ditemukan meninggal dalam pesawat jurusan Jakarta-Amsterdam, pada
tanggal 7 September 2004. Pada saat itu ia berumur 38 tahun. Munir Said Thalib merupakan
aktivis HAM paling vokal di tanah air. Jabatan terakhirnya ialah Direktur Eksekutif Lembaga
Pemantau HAM Indonesia Imparsial.
Saat menjabat menjadi Dewan Kontras, namanya mencuat sebagai pejuang bagi orang-orang
hilang yang diculik pada kala itu. Pada saat itu ia membela para aktivis yang merupakan korban
penculikan Tim Mawar dari Kopasus Tentara Nasional Indonesia. Setelah Soeharto sudah jatuh
tidak menjadi presiden, penculikan itu menjadi alasan dalam pencopotan Danjen Kopassus
Prabowo Subianto serta diadilinya para anggota tim Mawar.
Namun, sampai saat ini, kasus tersebut hanya mengadili seorang pilot maskapai Garuda yang
bernama Pollycarpus Budihari Priyanto. Polly mendapatkan vonis hukuman penjara selama 14
tahun lamanya karena ia terbukti berperan sebagai salah satu pelaku yang meracuni Munir dalam
penerbangan menuju Amsterdam. Namun, sampai saat ini sudah banyak pihak yang meyakini
bahwa Polly bukan otak pembunuhan tersebut.
Tragedi Wamena berdarah terjadi pada tanggal 4 April 2003 pukul 01.00 waktu Papua. Terdapat
sekelompok massa yang tidak dikenal membobol sebuah gudang bersenjata Markas Kodim
1702/Wamena. Penyerangan tersebut menewaskankan 2 anggota Kodim, yaitu Lettu TNI AD
Napitupulu serta Prajurit Ruben Kana yang keduanya merupakan penjaga gudang senjata.
Kelompok penyerang tersebut diduga membawa lari sejumlah senjata dan juga amunisi. Dalam
rangka pengejaran terhadap pelaku pembobolan gedung bersenjata tersebut, aparat TNI-Polri
diduga melakukan penyisiran, penyiksaan, perampasan secara paksa, penangkapan sehingga
pada saat itu menimbukan korban jiwa serta pengungsian penduduk yang dilakukan secara
paksa.
Tercatat 42 orang meninggal dunia yang disebabkan karena kelaparan dan sebanyak 15 orang
jadi korban perampasan. Komnas HAM menemukan pemaksaan penanda tanganan surat
pernyataan dan perusakan fasilitas umum. Proses hukum atas kasus ini sampai saat ini masih
buntu. Terjadi tarik ulur diantara Komnas HAM dengan Kejaksaan Agung. Sementara tersangka
terus dapat menikmati hidupnya, mendapatkan sebuah kehormatan sebagai pahlawan, dan
menerima kenaikan pangkat serta promosi jabatan tanpa tersentuh hukum sekalipun.
Dalam perwujudannya, hak asasi manusia tidak mampu untuk dilaksanakan secara mutlak, hal
ini karena melanggar hak asasi orang lain. Dalam memperjuangkan hak sendiri dengan
mengabaikan hak-hak orang lain, merupakan suatu tindakan yang sangatlah tidak terpuji. Kita
haruslah menyadari bahwasannya hak asasi kita selalu berbatasan dengan hak-hak asasi orang
lain, namun karena itulah ketaatan terhadap peraturan menjadi sangat penting.