Anda di halaman 1dari 8

Peran Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

DAFTAR ISI.....................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 2
I. 1 Latar Belakang .................................................................................... 2
I. 2 Tujuan................................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI......................................................................... 3
II. 1 Pengertian Pancasila............................................................................ 3
II. 2 Fungsi Pancasila.................................................................................. 3
II. 3 Ciri-ciri dan Sifat beserta Fungsi Pancasila......................................... 4
II. 4 Pengamalan Pancasila......................................................................... 4
BAB III PEMBAHASAN............................................................................... 6
III. 1 Pengertian Mahasiswa....................................................................... 6
III. 2 Pengertian Pancasila.......................................................................... 6
III. 3 Peran Mahasiswa dalam Berbangsa dan Bernegara...........................7
III. 4 Isi Butir-butir dari Pancasila..............................................................8
III. 5 Mahasiswa sebagai Agen Perubahan dan Sosisal Kontrol................12
BAB IV PENUTUP.................................................................................. .....14
IV. 1 Kesimpulan...................................................................................... 14
IV. 2 Saran................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 15

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Pada umumnya Mahasiswa dididik untuk menjadi generasi penerus bangsa yang
memiliki pemikiran yang luas, intelektual, realitias dan sistematis dalam menjalankan
ketatanegaran. Akan tetapi, rusaknya generasi penerus bangsa yang pada umunya di
kalangan mahasiswa atau pemuda akan membuat dampak negatif yang amat besar, dan
kurangnya pengamalan butir-butir pancasila sebagai pencerminan nilai luhur membuat
generasi muda pada mahasiswa berakibat buruk.
Dengan begitu mahasiswa akan dapat menjadi lebih anarkis atau premanisme dan
akan lebih berprilaku menyimpang dan mudah terpengaruh hal negatif. Oleh karena itu
dalam makalah ini akan dijelasakan bagaimana cara mengamalkan pancasila dalam
kehidupan di kalangan mahasiswa khususnya. Agar menjadi penerus generasi muda yang
baik dan dapat mengharumkan nama bangsa dan negara, dan tak ada lagi yang namanya
kekerasan ataupun tawuran di kalangan Mahasiswa.
Pada saat ini banyak mahasiswa yang berbuat anarkis ataupun kekerasan
mahasiswa dikalangan kampus ataupun antar kampus, yang mengakibatkan banyak
korban yang luka-luka karena tawuran tadi. Salah satu penyebab dari kekerasan ini adalah
kurangnya pemahaman mahasiswa terhadap nilai-nilai luhur pancasila.
Kemudian mahasiswa harus menjadi agent of change (agen perubahan) dan social
control (sosial kontrol) bagi bangsa dan negara yang didudukinya. Mewujudkan
mahasiswa yang berjiwa pemimpin yang berasaskan kepada nilai-nilai pancasila.

/I.2. Tujuan . . . . .
I.2. Tujuan
Saya harap setelah pembaca mmbaca makalah ini dapat :
1. Lebih memahami cara pengamalan pancasila;
2. Dapat mengamalkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari;
3. Dapat memahami butir-butir isi dari pancasila;
4. Dapat mengetahui mahasiswa sebagai agen perubahan dan sosial kontrol bagi
bangsa dan negaranya.

BAB II
TEORI

II.1 Pengertian Pancasila


Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata
dari Sanskerta: paca berarti lima dan la berarti prinsip atau asas. Pancasila
merupakan rumusan dan pedoman/dasar negara kehidupan berbangsa dan bernegara
bagi seluruh rakyat Indonesia.

II.2 Fungsi Pancasila


Pancasila diungkapkan dan merupakan pencerminan nilai-nilai luhur kepribadian bangsa
Indonesia, yang dijiwai dan dipandang hidup bangsa Indonesia yang berfungsi sebagai:
a. Dasar Negara Republik Indonesia;
b. Filsafat Negara Republik Indonesia;
c. Ideologi Negara Republik Indonesia;
d. Dasar Filsafat Negara Republik Indonesia.

II.3 Ciri-ciri dan Sifat beserta Fungsi Pancasila


Ciri-ciri dan Sifat Pancasila
Sila-sila pancasila merupakan satu kesatuan yang bersifat:
a. Sistematis (rutun), tak boleh ditukar balikan urut-urutanya.
b. Kesatuan totalitas yang organis (utuh, manunggal dan senyawa).

II.4 Pengamalan Pancasila


Berdasarkan ketetapan MPR No. II/MPR/1978, yang juga dinamakan Ekaprasetia
Pancakarsa, member petunjuk-petunjuk nyata dan jelas wujud pengamalan kelima sila
dari Pancasila sebagai berikut (Noor Ms. Bakry: 1994, 183-185):

Sila Ke-Tuhanan Yang Maha Esa


a. Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan Agama dan
kepercayaan yang berbeda-beda, sehingga terbina kerukunan hidup;
b. Hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dan penganut
kepercayaan yang berbeda-beda, sehingga terbina kerukunan hidup;
c. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayanya;
d. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.

Sila kemanusiaan yang adil dan beradab


a. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan antara sesama
manusia;
b. Saling mencintai sesama manusia;
/Mengembangkan. . . . .
c. Mengembangkan sikap tenggang rasa;
d. Tidak semena-mena terhadap orang lain;
e. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan;
f. Gemarmelakukan kegiatan kemanusiaan;
g. Berani membela kebenaran dan keadilan;
h. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena
itu dikembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

Sila Persatuan Indonesia


a. Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan
Negara di atas kepentingan pribadi atau golongan;
b. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan bernegara;
c. Cinta Tanah Air dan Bangsa;
d. Bangsa sebagai Bangsa Indonesia dan ber-Tanah Air Indonesia;
e. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka
Tunggal Ika.

Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam pemusyawaratan /


perwakilan.
a. Mengutamakan kepentingan Negara dan masyarakat;
b. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain;
c. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama;
d. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan;
e. Dengan itikad dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah;
f. Musyawarah dilakuakan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang
luhur;
g. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada
Tuhan Yang Maha Es, menjunjung tiunggi harkat dan martabat manusia serta nilai-
nilai kebenaran dan keadilan.

Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


a. Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan
suasanaa kekeluargaan dan kegotongroyongan;
b. Bersikap adil;
c. Menjaga kesimbangan antara hak dan kewajiban;
d. Menghormati hak-hak orang lain;
e. Suka member pertolongan kepada orang lain;
f. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain;
g. Tidak bersifat boros;
h. Tidak bergaya hidup mewah;
i. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum;
j. Suka bekerja keras;
k. Mengharagai hasil karya orang lain;
l. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan keadilan sosial.

/Bab III. . . . . .
BAB III
PEMBAHASAN

III. 1 Pengertian Mahasiswa


Mahasiswa terdiri dari dua suku kata Maha dan Siswa. Maha yang berarti besar atau
agung, sedangkan Siswa adalah seorang pelajar. Jadi mahasiswa adalah Seorang
pelajar yang besar atau yang berada di atas level siswa biasa.

III. 2 Pengertian Pancasila


Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata
dari Sanskerta: paca berarti lima dan la berarti prinsip atau asas. Pancasila
merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule
(Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945.

III. 3 Peran Mahasiswa dalam Berbangsa dan Bernegara.


Apa yang terlintas dibenak kita ketika kita mendengar katamahasiswa, mungkin tidak
hanya satu jawaban yag akan terucap dari banyak orang dengan beranekaragam latar
belakang pendidikan. Mahasiswa merupakan sebuah status yang disandang seseorang
ketika ia menjalani pendidikan formal pada sebuah perguruan tinggi. Seseorang dapat
dikatakan sebagai seorang mahasiswa apabila ia tercatat sebagai mahasiswa secara
administrasi sebuah perguruan tinggi yang tentunya mengikuti kegiatan belajar dan
mengajar serta kegiatan lainnya. Status ini menjadi mutlak apabila kita berbicara dalam
konteks pendidikan formal. Ternyata dbalik statusnya itu, masih banyak sekali peranan
seorang yang menyandang status mahasiswa untuk menunjukkan peranannya pada
kehidupan masyarakat terlebih lagi pada tingkat kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sejarah membuktikan bagaimana kekuatan mahasiswa dalam pergantian rezim yang
diktator menuju perubahan kearah lebih baik, sebagai contoh gerakan mahasiswa
bersama komponen bangsa lainnya yang ketika itu masyarakat,parpol dan ABRI dalam
menyuarakan TriTura(Tiga Tuntutan Rakyat) yang berhasil menggantikan rezim
kekuasaan saat itu yang dinilai cenderung terlau berpihak pada haluan kiri. Kemudian
bagaimana peristiwa Malari(Petaka Lima Belas Januari) yang dimotori oleh Hariman
Siregar yang notabene sebagai mahasiswa kedokteran Universitas Indonesia, dan masih
membekas diingatan kita ketika kekuatan mahasiswa untuk menggulingkan rezim orde
baru yang otoriter yang telah berkuasa selama 32 tahun. Itu merupakan bukti-bukti nyata
dimana mahasiswa menunjukkan peranannya dikancah perpolitikan nasional yang
tentunya untuk menciptakan keselarasan menuju masyarakat yang makmur sentosa,
meskipun sampai sekarang buah tangan dari perjuangan mahsiswa tersebut masih jauh
panggang dari api. Sehinnga dapat disimpulkan bahwa kekuatan mahasiswa dalam
kancah perpolitikan nasional menjadi patut diperhitungkan sebagai gerakan yang murni
membela kepentingan rakyat semata.
Sekarang mari kita tengok aktivitas mahasiswa zaman sekarang, Amien Rais pernah
mengutarakan intensitas dan kualitas dari gerakan kemahasiswaan cenderung
mengalami penurunan seiring datangya era globalisasi ke negeri kita tercinta ini,
kebanyakan dari mahasiswa lebih banyak menghabiskan waktunya dengan kegiatan
yang kurang jelas manfaatnya, forum-forum diskusi mengenai hal-hal yang berhubungan
dengan kenegaraan tidak pernah dijejali oleh mahasiswa sebaliknya tempat-tempat
/hiburan . . . . .
hiburan malah disesaki para mahasiswa. Untuk membangun citra mahasiswa sebagai
agen pembaharu ataupun kaum intelektual yang mana dipundaknya ada masa depan
bangsa ini yang akan dilabuhkan dimana, maka kita harus memupuk rasa persaudaraan
dan senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita. Selain itu tentunya kita
perlu membangun konsep intelektual dalam gerakan yang sinergi dan terarah menuju
masyarakat yang adil dan makmur. Sehingga kedepan mahasiswa tidak hanya dikenal
lewat aktivitasnya ketika menjalani perkuliahan saja,tetapi sebagai elemen bangsa yang
peka terhadap kondisi permasalahan disekitarnya.

III. 4 Isi Butir-butir dari Pancasila


Sila pertama (Bintang)
Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.
Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama
dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang
menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
kepada orang lain.

Sila kedua (Rantai)


Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia,
tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,
kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
Berani membela kebenaran dan keadilan.
Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

Sila ketiga (Pohon Beringin)


Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa
dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial.
Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
/Sila . . . . .
Sila keempat (Kepala Banteng)
Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah.
Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah.
Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada
Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai
kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan
bersama.
Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan
pemusyawaratan.

Sila kelima (Padi Dan Kapas)


Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotongroyongan.
Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Menghormati hak orang lain.
Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap
orang lain.
Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup
mewah.
Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan
umum.
Suka bekerja keras.
Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.

III. 5 Mahasiswa sebagai Agen Perubahan dan Sosisal Kontrol

Agen of Change (Agen Perubahan)


Dalam artian tidak hanya menjadi pencipta perubahan, dan menjadi objek dari
perubahan tersebut. Kata Agen definisinya hanya merujuk pada pembantu, namun
disini mahasiswa seharusnya dapat bergerak secara independent sesuai hati nurani dan
idealismen mereka sendiri. Tidak diboncengi oleh partai politik, organisasi masyarakat
dan lainnya. Sehingga menyebapkan mahasiswa seakan terlihat anarki dan terlihat tanpa
moral dan budaya meski Indonesia ini adalah negara demokrasi, akan tetapi kita sebagai
mahasiswa harus peka dan tetap menunjukkan bahwa kita adalah orang-orang yang
bermoral ,berfikir kedepan, dan tetap menjaga bail almamater kita.
/Hal . . . . .
Hal ini sering terjadi, misalnya sekarang ini kondisi bangsa kita yang tidak ideal.
Banyak korupsi, ketidak adilan dan lain-lain. Kita sebagai mahasiswa seharusnya berfikir
untuk mengembalikan dan mengubah kondisi negara kita ini menjadi negara ideal dan
mampu bersaing di kanca internasional. Perubahan sangat diperlukan untuk tercapainya
keidealismean di didunia ini. Namun perubahan yang dimaksut tentu perubahan kearah
yang positif dan tidak menghilangkan jati diri kita sebagai mahasiswa dan Bangsa
indonesia sebagai bangsa yang sopan,ramah,bermoral dan memiliki akhlak yang mulia
dibandingkan dengan negara-negara lain yang mengutamakan kepentingan
individualisme.

Sosial Control (Sosial Kontrol)


Peran mahasiswa sebagai sosial control terjadi ketika ada hal yang ganjil didalam
masyarakat terlebih terjadi didalam pemerintahan kita yang sangat korup ini. Gagasan,
pendapat, serta ilmu yang dimiliki oleh mahasiswa sangat berperan aktif dalam menjaga,
memperbaiki dan menjadikan nilai dan norma didalam masyarakat kembali stabil dan
bisa dikendalikan kembali. Norma dan moral sering dianggap remeh oleh sebagian dari
kita yang lebih mengutamakan kepentingan sendiri atau kelompok daripada kepentingan
masyarakat Indonesia pada umumnnya.
Dinegara kita ini, masyarakat khususnya masyarakat tingkat menengah kebawah
sangat merasakan bahwa pemerintah hanya memikirkan dirinya sendiri, beserta keluarga
mereka tentunnya. Banyak diantara mereka hanya mengumbar janji didalam kampanye,
baik pilkada, pilpres , dan lainnya. Hukum pun bisa dengan mudah dibeli dengan uan.
Korupsi sudah sangat memprihatinkan dinegara ini. Terlebih biaya pendidikan yang
teramat sangat mahal. Tentu hal ini tidak dirasakan bagi mereka yang berduit dan
berkantong tebal. Akan tetapi orang seperti kita ini yang notabennya masyarakat
golongan menengah kebawah sangat amat sangat merasakannya. Inilah mengapa kita
sebagai mahasiswa harus bertindak serta berperan aktif dengan ilmu dan kemampuan
yang kita miliki.
Selain itu kita sebagai mahasiswa harus menumbuhkan jiwa kepedulian sosial yang
peduli terhadap masyarakat lain. Hal ini dapat diwujudkan ketika pemerintah memberikan
kebijakan yang dirasa sangat merugikan rakyat. Akan tetapi wujud tingkah laku tidak
hanya dengan demo atau turun kejalan saja. Melainkan dari pemikiran, diskusi atau debat
dan yanglainnya. Kepedulian juga bisa ditunjukkan dengan cara memberi bantuan moril
dan materil kepada rakyat yang membutuhkan.
Kita sebagai mahasiswa sebaikknya harus selalu berfikir positif atas semua yang
terjadi dipemerintahan kita. Jangan biarkan pemikiran masyarakat bahwa mahasiswa
hanya bisannya Cuma demo saja. Akan tetapi juga memberikan solusi dan hasil yang
seharussnya dapat memberikan dampak yang baik bagi Bangsa Indonesia.

BAB IV
PENUTUP

IV. 1 Kesimpulan
Sebagai mahasiswa tentu kita harus mempunyai jiwa nasionalisme yang tinggi
terhadap bangsa dan negara kita dengan cara kita harus mengetahui dan memahami isi
dari butir-butir Pancasila. Setelah kita memahami baru kita mengamalkan nilai-nilai
pancasila tadi dalam kehidupan sehari-hari, baik di masyarakat maupun di kalangan
kampus yang notabene adalah sebagai mahasiswa.
Selain itu, sebagai mahasiswa kita harus menjadi sosok yang mengedepankan agen of
change (agen perubahan) dan social control (sosial kontrol) untuk kemajuan bangsa dan
/Negara . . . . .
negara kita. Jangan sampai kita sesama mahasiswa di hasut oleh oknum-oknum yang
tidak baik, sehingga kita tawuran antar mahsiswa di kalangan kampus ataupun antar
perguruan tinggi.

IV. 2 Saran
Sebagai mahasiswa kita mempunyai sejarah yang sangat berpengaruh terhadap
kemajuan bangsa dan negara, salah satu contohnya adalah perpindahan rezim orba ke
rezim reformasi. Disitu mahasiswa adalah sebagai pelopor terbesar dalam perubahan
sistem ketatanegaraan di Indonesia. Maka dari itu penulis berharap sebagai mahasiswa
harus terus berperan aktif dalam kemajuan bangsa dan negara kita, tentu yang
berasaskan kepada isi dari butir-butir pancasila.

Anda mungkin juga menyukai