Anda di halaman 1dari 4

Dalil Naqli dan Aqli

1. Dalil Al-Qur’an
Dalam Al-Qur’an banyak sekali terdapat ayat-ayat yang berhubungan dengan
fenomena kiamat kecil di antaranya adalah:
“Dan penghuni neraka menyeru penghuni surga: ‘Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau
makanan yang direzekikan Allah kepadamu’. Mereka (penghuni surga) menjawab:
“Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang kafir. (Yaitu)
orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan
kehidupan dunia telah menipu mereka sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka
dengan hari ini, dan sebagaimana mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami.” (QS. Al-
A’raaf: 50-51).
“Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah
atau yang berkata: ‘Telah diwahyukan kepada saya’, padahal tidak ada diwahyukan sesuatu
pun kepadanya dan orang yang berkata: “Saya akan menurunkan seperti apa yang
diturunkan Allah.” Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang
zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakaratul maut, sedang para malaikat memukul
dengan tangannya, (sambil berkata): “Keluarkanlah nyawamu”. Di hari ini kamu dibalas
dengan siksaan yang sangat menghinakan karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah
(perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-
ayat-Nya.” (QS. Al-An’aam: 93).
“Di antara orang-orang Arab Badui yang di sekelilingmu itu ada orang-orang munafik; dan
(juga) di antara pendudukan Madinah. Mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. Kamu
(Muhammad) tidak mengetahui mereka, (tetapi) Kamilah yang mengetahui mereka. Nanti
mereka akan Kami siksa kepada azab yang besar.” (QS. At-Taubah: 101).
“Dan sesungguhnya kamu datang kepada Kami sendiri-sendiri sebagaimana kamu Kami
ciptakan pada mulanya dan kamu tinggalkan di belakangmu (dunia) apa yang telah Kami
karuniakan kepadamu; dan Kami tiada melihat besertamu pemberi syafa’at yang kamu
anggap bahwa mereka itu sekutu-sekutu Tuhan di antara kamu. Sungguh telah terputuslah
(pertalian) antara kamu dan telah lenyap daripada kamu anggap (sebagai sekutu
Allah).” (QS. Al-An’aam: 94).
“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam
kehidupan di dunia dan akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan
memperbuat apa yang Dia kehendaki.” (QS. Ibrahim: 27).
2. Dalil Hadist
“Jika seseorang hamba telah diletakkan di dalam kuburnya dan para sahabatnya
telah meninggalkanya, serta ia mendengar suara pijakan sandal mereka. Kedua malaikat
tersebut berkata. “Bagaimanakah pendapatmu mengenai Muhammad (Rasulullah SAW)?”
Adapun orang mukmin, ia akan menjawab: “Aku bersaksi bahwa dia hamba Allah, dan
Rasul-Nya”, kemudian dikatakan padanya: “Lihatlah kursimu di neraka, Allah telah
menggantinya untukmu dengan kursi dari surga.” Orang mukmin bisa melihat kedua kursi
tersebut, sedangkan kepada orang munafik atau kafir, malaikat bertanya pada keduanya,
“Bagaimanakah pendapatmu mengenai Muhammad?” Orang kafir tersebut menjawab
(dengan penuh rasa bingung), “Aku tidak tahu karena aku tidak mengikutinya.” Kemudian ia
dipukul dengan sebilah martil dengan pukulan yang membuatnya berteriak histeris,
sehingga sampai didengar oleh makhluk-makhluk lain yang berdekatan dengannya (selain
manusia dan jin).” (Diriwayatkan Al-Bukhari, Muslim, An-Nasai, Abu Daud dan Ahmad).
“Jika salah seorang dari kalian meninggal dunia, maka kursinya diperlihatkan kepadanya
pada saat pagi-sore hari. Jika ia termasuk ahli surga, maka ia akan melihat jelas gambaran
dirinya sebagai ahli neraka. Dikatakan kepadanya, “Ini kursimu hingga Allah
membangkitkanmu pada hari Kiamat.” (Al-Bukhari).
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, dari siksa neraka, dari fitnah
kehidupan, dari fitnah kematian, dan fitnah Al-Masih Dajjal.” (HR. Bukhari).
“Sesungguhnya kedua orang yang berada di dalam kuburan tersebut sedang disiksa. Hal
tersebut bukanlah karena disebabkan dosa besar, melainkan salah satu dari keduanya telah
melakukan perbuatan provokator. Sedangkan yang lainnya tidak mengenakan tutup ketika
melakukan buang air kecil.” (HR. Bukhari).
3. DALIL AKAL
Keimanan seorang hamba kepada Allah SWT, malaikat-malaikat –Nya, dan akhir
mengharuskannya pula beriman kepada siksa alam kubur, kenikmatannya, dan apa saja
yang terjadi di dalamnya. Sebab, itu semua termasuk bagian dari perkara-perkara gaib. Jika
seseorang memercayai sebagian sesuatu, maka menurut akal ia harus mengimani sebagian
lainnya.
Alam kubur, kenikmatannya dan pertanyaan dua malaikat Munkar-Nakir, bukanlah
merupakan sesuatu yang mustahil menurut akal. Bahkan akal yang sehat mengakuinya dan
memberi kesaksian terhadapnya.
Orang yang tidur terkadang bermimpi melihat sesuatu yang menyenangkan dan terkadang
ia bermimpi melihat sesuatu yang dibencinya, kemudian ia murung karenanya. Dan ia
senang sekali kalau ada orang yang membangunkannya. Kenikmatannya dan siksa di alam
mimpi tersebut betul-betul terjadi pada rohani, dan rohani tersebut terpengaruh dengannya
tanpa ia rasakan dan bisa dilihat oleh kita serta tidak ada seorang pun yang memungkirinya.
Bagaimana terhadap siksa alam kubur, dan kenikmatannya yang pada dasarnya sama
persisnya dengan mimpi tersebut?

Dalil-dalil tentang Hari Kiamat


1. Firman Allah SWT. dalam QS. al-Hijr [15]: 92-93
َ )٩٢( ََ‫ فَ َو َربِّكََ لَنَسْأَلَنَّ ُه َْم أَجْ َمعين‬
)٩٣( ََ‫ع َّما َكانُوا َي ْع َملُون‬
Artinya: “Maka demi Tuhanmu, Kami pasti akan menanyai mereka semua,
tentang apa yang telah mereka kerjakan dahulu”. (QS. al-Hijr [15]: 92-93)
2. Firman Allah SWT. dalam QS. al-Anbiya' [21]: 47

ََ ‫ن َكانََ مثْقَا‬
َْ ‫ل َحبَّةَ م‬
َ‫ن خ َْر َدل‬ َْ ‫ش ْيئًا َوإ‬ ْ ُ ‫ط ليَ ْومَ ْالقيَا َمةَ فَال ت‬
َ َ‫ظلَ َُم نَ ْفس‬ ََ ‫ض َُع ْال َم َوازينََ ْالق ْس‬
َ َ‫ َون‬
ََ‫أَت َ ْينَا ب َها َو َكفَى بنَا َحاسبين‬
Artinya: “Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, Maka
Tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. dan jika (amalan itu) hanya seberat biji
sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. dan cukuplah Kami sebagai Pembuat
perhitungan”. (QS. al-Anbiya' [21]: 47)

3. Firman Allah SWT. dalam QS. al-Insan [76]: 20


ً ‫ َوإ َذا َرأَيْتََ ث َََّم َرأَيْتََ نَعي ًما َو ُم ْل ًكا َكب‬
‫يرا‬
Artinya: “Dan apabila kamu melihat di sana (surga), niscaya kamu akan melihat berbagai
macam kenikmatan dan kerajaan yang besar”.(QS. al-Insan [76]: 20)
4. Firman Allah SWT dalam QS Al-Waqi’ah [56]: 56
‫ِّين يَو َْم نُ ُزلُ ُهمْ َه َذا‬
ِّْ ‫*الد‬

Artinya : Itulah hidangan untuk mereka pada hari Pembalasan".

5. Firman Allah SWT dalam QS Al-Baqarah [2]:8

َْ‫اس َو ِّمن‬ ُْ ‫اللِّ آ َمنَّا يَقُو‬


ْ ِّ َّ‫ل َمن الن‬ ِّ ‫بِّ ُمؤ ِّمنِّينَْ ُهم َو َما‬
ْ ِّ‫اآلخ ِّْر َوبِّاليَو ِّْم ب‬

Artinya : Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari
kemudian",padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. (Q.S. al
Baqarah ayat 8)
6. Firman Allah SWT Al-Quran surat al-Taubah (9) ayat 8 :

َ ‫علَي ُكمْ يَظ َه ُروا َوإِّن َكي‬


ْ‫ف‬ ْ ْ‫لا فِّي ُكمْ يَرقُبُوا‬
َ َ‫ل‬ ُ ‫فَا ِّسقُونَْ َوأَكث َ ُر ُهمْ قُلُوبُ ُهمْ َوت َأبَى بِّأَف َوا ِّه ِّهمْ يُر‬
ْ ‫ضونَ ُكم ِّذ َّمةْ َو‬
ْ ‫لَ ِّإ‬

Artinya : Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman
kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan salat, menunaikan zakat dan tidak
takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan
termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S. al Taubah ayat 8)

7. Firman Allah SWT dalam QS. Az-zumar [39]: 68

ْ‫ور فِّي َونُ ِّف َخ‬


ِّْ ‫ص‬ َ َ‫ت فِّي َمن ف‬
ُّ ‫ص ِّعقَْ ال‬ ِّْ ‫س َم َاوا‬ ْ ِّ ‫ل اْلَر‬
َّ ‫ض فِّي َو َمن ال‬ َْ ‫قِّيَامْ ُهم فَإ ِّ َذا أُخ َرى فِّي ِّْه نُ ِّف‬
َّْ ‫خ ث َُّْم‬
َّْ ِّ‫ّللاُ شَاء َمن إ‬
ُ ‫يَن‬
َْ‫ظ ُرون‬

Artinya : dan sangkakalapun ditiup maka matilah semua (makhluk) yang dilangit dan Dibumi
kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sekali Lagi(sangkakala itu) maka
seketika itu mereka bangun(dari kuburnya) Menunggu (keputusan Allah.

8. Firman Allah SWT dalam QS Taha[20]: 124

َْ ‫عن أَع َر‬


ْ‫ض َو َمن‬ َّْ ِّ ‫ضنكا َم ِّعيشَةْ لَ ْهُ فَإ‬
َ ‫ن ذِّك ِّري‬ ُ ‫أَع َمى ال ِّقيَا َم ِّْة يَو َْم َونَح‬
َ ُ‫ش ُرْه‬

Artinya : dan barang siapa berpaling dari peringatanku maka sungguh, dia akan nMenjalani
kehidupan yang sempit, dan kami akan mengumpulkannya nPada hari kiamat pada keadaan
buta.

Hikmah Iman Kepada Hari Kiamat


1. Menjadikan manusia bersikap hati-hati dalam hidup di dunia sehingga akan
selalu taat kepada petunjuk-petunjuk agam dan membatasi diri terhadap
kesenangan hidup di dunia.
2. Berusaha menjadi manusia yang baik selama hidup di dunia, yakni berbakti
kepada Allah swt, orang tua, dan berbuat baik terhadap sesama manusia.
3. Menyadarkan manusia akan adanya hari akhir sebagai kehidupan yang hakiki
bagi manusia.
4. Menyadarkan manusia bahwa kehidupan di hari akhir adalah tujuan setiap
manusia yang hidup di dunia.
5. Mendorong manusia untuk memperbanyak amal sholeh dan meninggalkan
segala larangan-larang-Nya.

Anda mungkin juga menyukai