Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH GONORE

DI SUSUN OLEH KELOMPOK:


DYAH AJENG (04)
FEBRIYANTI (06)
IKA PUSPITA (08)
MIFTAHUL JANNAH (09)
SISKA DEWI A. (17)

SMK MUHAMMADIYAH 3 KLATEN TENGAH


2019

i
DAFTAR ISI

COVER MAKALAH ............................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan ............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
A. Penyakit Gonorroehae .................................................................................. 3
B. Patofisiologi ................................................................................................. 5
C. Manifestasi Klinis ........................................................................................ 5
D. Tanda dan Gejala......................................................................................... 7
E. Masa Inkubasi Dan Diagnosa Gonore........................................................ 10
F. Cara Penularan .......................................................................................... 10
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 13
A. Kesimpulan ................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14

ii
KATA PENGANTAR

Dengan segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena
berkat rahmat serta hidayah-Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah
dengan judul Makalah Gonore. Dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini
tidak terlepas dari bantuan banyak pihak. Kami menyampaikan ucapan terima kasih
yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa pada makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan mengingat keterbatasan kemampuan kami. Oleh sebab itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sebagai
masukan bagi kami.
Akhir kata kami berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca
pada umumnya dan kami sebagai penulis pada khususnya. Atas segala perhatiannya
kami mengucapkan banyak terima kasih.

Klaten, September 2019

Penulis

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem imun membentuk sistem pertahanan badan terhadap bahan asing
seperti mikroorganisma (bakteria, kulat, protozoa, virus dan parasit), molekul-
molekul berpotensi toksik, atau sel-sel tidak normal (sel terinfeksi virus atau
malignan). Sistem ini menyerang bahan asing atau antigen dan juga mewujudkan
peringatan tentang kejadian tersebut supaya pendedahan yang berkali-kali terhadap
bahan yang sama akan mencetuskan gerak balas yang lebih cepat dan tertingkat.
Keimunan merujuk kepada keupayaan sesuatu individu yang telah sembuh dari
sesuatu penyakit untuk kekal sehat apabila terdedah kepada penyakit yang sama
untuk kali kedua dan seterusnya. Imunologi ialah cabang bidang perubatan yang
berkaitan dengan gerak balas tubuh terhadap antigen. Pengimunan atau
pemvaksinan salah satu upaya untuk bertahan terhadap sesuatu penyakit tanpa
mendedahkan tubuh kepada penyakit tersebut.
Canggihnya teknologi atau majunya teknologi semakin banyaknya
penyakit-penyakit aneh yang ditemukan pada diri manusia seperti Gonore salah
satunya. Gonore adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria
gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum dan
tenggorokan atau bagian putih mata (konjungtiva) dan bagian tubuh yang
lain.Prevalensi Gonore: The US Centers for Disease Control memperkirakan bahwa
lebih dari 700.000 orang di AS gonorrheal mendapatkan infeksi baru setiap tahun.
Hanya sekitar separuh dari infeksi ini dilaporkan.Gonore Gejala: Walaupun
beberapa kasus mungkin asimtomatik, ketika gejala muncul, mereka sering ringan
dan biasanya muncul dalam waktu 2-10 hari setelah terpapar. Gejala-gejala meliputi
discharge dari penis, vagina, atau dubur dan membakar atau gatal saat buang air
kecil. Pada wanita, gonore dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur.
Menurut data dari Komisi Nasional Anak terdapat sekitar 300.000 Pekerja
Seks Komersial (PSK) wanita di seluruh indonesia, sekitar 70.000 diantaranya
adalah anak dibawah usia 18 tahun. Jumlah PSK wanita yang banyak selain

1
menimbulkan masalah sosial juga menimbulkan banyak masalah kesehatan.
Masalah kesehatan yang utama terjadi pada PSK adalah penyakit menular seksual
(PMS), yaitu penyakit yang penularannya terutama melalui hubungan seksual. PSK
wanita dapat menjadi sumber penularan kepada masyarakat melalui laki-laki
konsumennya. PMS yang umum terjadi di masyarakat adalah Gonorrhea (16-57,7%
dari kasus PMS), kemudian Non Gonococal uretritis (24-54%), Candidiasis (23%),
Tricomoniasis, Syphilis, Condiloma, Genital Herpes.
B. Rumusan Masalah
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Gonore?
2. Apa arti Penyakit Gonorrehoeae serta penyebabnya ?
3. Apa hubungan antara Imunologi dengan Gonorrehoeae?
4. Bagaimana tanda dan Gejala gonore?
5. Bagaimana masa inkubasi dan Diagnosa Gonore?
6. Bagaimana cara pencegahan dan penanggulangan penyakit gonore?
C. Tujuan
1. Siswa dapat mengetahui arti dari Imunologi
2. Siswa dapat mengetahui apa itu penyakit Gonorrehoeae
3. Siswa dapat mengetahui hubungan antara imunologi dengan Gonorrehoeae
4. Siswa dapat mengetahui gejala-gejala yang timbul jika terkena penyakit
Gonorrhoeae
5. Siswa dapat mengetahui masa inkubasi dan Diagnosa gonore
6. Siswa dapat mengetahui pencegahan dan penanggulangan penyakit gonore

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Penyakit Gonorroehae
Gonore adalah infeksi menular seksual pada epitel dan umunya
bermanifestasi sebagai cervicitis, uretritis, proctitis, dan conjungtivitis. Bila tidak
diterapi, infeksi ini dapat menimbulkan komplikasi lokal seperti endometritis,
salpingitis, TOA, bartolinitis, peritonitis, dan perihepatitis pada pasien wanita,
periuretritis dan epididimitis pada pasien pria, dan oftalmia neonatorum pada
neonatus. Gonokokemia diseminata merupakan kejadian yang jarang dan
bermanifestasi sebagai lesi kulit, tenosinovitis, arthritis, dan pada kasus jarang
endokarditis atau meningitis. Penyakit menular seksual juga disebut penyakit
venereal merupakan penyakit yang paling sering ditemukan di seluruh dunia.
Pengobatan penyakit ini efektif dan penyembuhan cepat sekali. Namun, beberapa
kuman yang lebih tua telah menjadi kebal terhadap obat-obatan dan telah menyebar
ke seluruh dunia dengan adanya banyak perjalanan yang dilakukan orang-orang
melalui transportasi udara.Gonore bisa menyebar melalui aliran darah ke bagian
tubuh lainnya, terutama kulit dan persendian.Pada wanita, gonore bisa naik ke
saluran kelamin dan menginfeksi selaput di dalam panggul sehingga timbul nyeri
panggul dan gangguan reproduksi.Penyebab dari Gonore adalah adanya
kuman Neisseria gonorrhoeae.Neisseria gonorrhoeae adalah kuman gram negatif
bentuk diplokokus yang merupakan penyebab infeksi saluran
urogenitalis. Perantara dari kuman ini adalah manusia, tempat kuman keluar
berasal dari penis,vagina,anus,mulut,cara penularan dari penyakit ini adalah dengan
kontak seksual secara lansung ,tampat kuman ini masuk berasal dari penis, vagina,
anus, mulut serta orang yang bisa terkena adalah orang-orang yang berhubungan
seks dengan cara yang tidak aman.Kuman ini bersifat fastidious dan untuk
tumbuhnya perlu media yang lengkap serta baik. Akan tetapi, ia juga rentan
terhadap kepanasan dan kekeringan sehingga tidak dapat bertahan hidup lama di
luar host-nya. Penularan umumnya terjadi secara kontak seksual dan masa inkubasi

3
terjadi sekitar 2–5 hari.Neisseria Gonorrhoeae dapat menyebabkan infeksi menular
seksual yang biasa disebut dengan Gonore.
Rendahnya sistem imun didalam tubuh seseorang akan mempermudah
penyakit ini berkembang didalam tubuh. Dalam keadaan biasa apabila sistem imun
terdedah kepada organisma asing ia bertindak-balas dengan menghasilkan antibodi
dan rangsangan limfosit spesifik-antigen, yang membawa kepada pemusnahan
mikroorganisma dan peneutralan produk-produk toksik (toksin). Fungsi penting
sistem imun ialah untuk mengawasi sel-sel tubuh supaya tidak menimbulkan
keabnormalan. fungsi sistem imun: Melindungi tubuh dari invasi penyebab
penyakit; menghancurkan & menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing
(bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam
tubuh,Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak untuk perbaikan
jaringan,Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal,Sasaran utama: bakteri
patogen & virus Leukosit merupakan sel imun utama (disamping sel plasma,
makrofag, & sel mast).Sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar
biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme. Jika
sistem kekebalan bekerja dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap
infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam
tubuh. Jika sistem kekebalan melemah, kemampuannya melindungi tubuh juga
berkurang, sehingga menyebabkan patogen, termasuk virus yang
menyebabkan,penyakit gonorea dapat berkembang dalam tubuh.
Penyakit Gonore ditemukan oleh Neisser pada tahun 1879 dan diumumkan
pada tahun 1882. Kuman tersebut termasuk dalam grup Neisseria dan dikenal ada
4 spesies, yaitu N. Gonorrhoeae dan N. Meningitidis yang bersifat patogen serta
N.Catarrhalis dan N. Pharyngis ini sukar dibedakan kecuali dengan tes
fermentasi.Gonore termasuk golongan diplokok berbentuk biji kopi berukuran
lebar 0,8 u dan panjang 1,6 u bersifat tahan asam. Pada sediaan langsung dengan
pewarnaan Gram bersifatGram negatif, terlihat diluar dan di dalam leukosit, tidak
tahan lama di udara bebas. Dan akan cepat mati dalam keadaaan kering, tidak tahan
suhu 39 derejat C, dan juga tidak tahan pada zat desinfektan.Secara morfologik
gonokok ini terdiri atas 4 tipe yaitu, tipe 1 dan 2 yang mempunyai pili yang bersifat

4
virulen, serta tipe 3 dan 4 yang tidak mempunyai pili dan bersifat non virulen.Pili
akan melekat pada mukosa epitel dan akan menimbulkan reaksi radang. Daerah
yang paling mudah terinfeksi ialah daerah dengan mukosa epitel kuboid atau lapis
gepeng yang belum berkembang ( immatur ), yakni pada vagina wanita sebelum
pubertas.
B. Patofisiologi
Infeksi dimulai dengan adhesi pada sel mukosa (urethra, vagina, rectum,
tenggorok) kemudian penetrasi ke submukosa dan menyebar baik secara langsung
maupun hematogen.
1. Langsung pada pria menyebabkan prostatitis dan epididymitis, sedangkan pada
wanita langsung menyebar ke kelenjar Bartholin, paraserviks, tuba falopii, dst.
2. Hematogen
Hanya 1% kasus, kebanyakan dari asymptomatic infection pada wanita.
Inidisebabkan adanya kelainan pertahanan tubuh, misalnya. Defisiensi C6-9
atau bakteri yang kebal terhadap antibodi dan komplemen, bakteri dengan
protein porin A pada dinding sel kemudian menginaktivasi C3b. Manifestasi
berupa arthritis, lesikulit, dan tenosynovitis.
C. Manifestasi Klinis
Masa tunas gonore sangat singkat, pada pria umumnya berkisar antara 2-5
hari, kadang-kadang lebih lama dan hal ini disebabkan karena penderita telah
mengobati diri sendiri, tetapidengan dosis yang tidak cukup atau gejala sangat
samar sehingga tidak diperhatikan oleh penderita. Pada wanita masa tunas sulit
untuk ditentukan karena pada umumny aasimptomatik.Tempat masuk kuman pada
pria di uretra menimbulkan uretritis. Yang paling sering adalah uretritis anterior
akuta dan dapat menjalar ke proksimal, dan mengakibatkankomplikasi lokal,
asendens serta diseminata. Keluhan subyektif berupa rasa gatal, panasdibagian
distal uretra disekitar orifisium uretra eksternum, kemudian disusul
disuria, polakisuria, keluar duh tubuh dari ujung uretra yang kadang-kadang disertai
darah, dapat puladisertai nyeri pada waktu ereksi. Pada pemeriksaan tampak
orifisum uretra eksternum kemerahan, edema, dan ektropion. Tampak pula duh
tubuh yang mukopurulen. Pada beberapa kasus dapat terjadi pembesaran kelenjar

5
getah bening ingunal unilateral atau bilateral. Hal ini disebabkan oleh perbedaan
anatomi dan fisologi alat kelamin pria dan wanita. Pada wanita, baik penyakitnya
akut maupun kronik, gejala subyektif jarang ditemukan dan hampir tidak pernah
didapati kelainan obyektif. Pada umumnya wanita datang berobat kalau sudah ada
komplikasi. Sebagian besar penderita ditemukan pada waktu pemeriksaan antenatal
atau pemeriksaan keluarga berencana. Infeksi pada wanita, pada mulanya hanya
mengenai serviksuteri. parauretra, kelenjar Bartholin, rektum, dan dapat juga naik
ke atassampai pada daerah kandung telur.
Untuk mendapatkan informasi yang penting, terutama pada waktu menanyakan
riwayat seksual, perlu hati-hati dan dengan cara tertentu.
Hal yang harus dijaga ialah kerahasiaan.Pertanyaan diajukan dalam bahasa
yang mudah dimengerti oleh pasien.Anamnesis pada pasien dugaan IMS meliputi :
1. Identitas dan pekerjaan
2. Umur
3. Jenis kelamin
4. Keluhan dari riwayat penyakit saat ini
5. Keadaan umum yang dirasakan
Pengobatan yang telah diberikan, baik topikal maupun sistemik, dengan
penekanan pada antibiotik.
Riwayat seksual : kontak seksual (baik didalam maupun diluar pernikahan
atau berganti-ganti pasangan atau banyak kontak seksual), kontak seksual
dengan pasangannya setelah mengalami gejala penyakit, frekuensi dan jenis
kontak seksual (homo atau heteroseksual), cara melakukan hubungan seksual
(genito-genital, orogenital, anogenital), apakah pasangannya juga mengeluhkan
gejalayang smaa.Riwayat penyakit dahulu yang berhubungan dengan IMS atau
penyakit di daerahgenital lainnya.
Riwayat penyakit berat lainnya Riwayat keluarga : pada dugaan IMS yang
ditularka lewat ibu kepada bayinyaKeluhan lain yang mungkin berkaitan dengan
komplikasi IMS, pada wanita tentang nyeri perut bawah, dll.

6
Penyakit gonore adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Neisseria
gonorrhoeae yang paling sering diderita oleh orang yang sering melakukan
hubungan seksual berganti-ganti pasangan baik, dengan intensitas tinggi maupun
rendah. Gonore (GO) – kadang juga disebut kencing nanah – tergolong dalam
Infeksi / penyakit menular seksual (IMS) yaitu bisa menular melalui hubungan
seksual (vaginal, anal, oral). Kasus GO paling sering terlihat pada pria yaitu kencing
bernanah dan rasa panas pada saluran kencing pria sesudah kencing. Pada wanita,
kasus ini sebenarnya juga ada tapi tidak terlihat dan terasa ‘sensasinya’ seperti yang
pria rasakan. Pada pria, jika GO dibiarkan maka akan menyebar ke seluruh organ
tubuh termasuk jantung, penyebaran ke arah kantung buah zakar akan
menyebabkan peradangan (epididymitis).
Selain bergejala rasa panas terbakar setelah kencing, jika batang penis diurut
dari pangkal ke ujung penis akan keluar cairan putih mirip susu, ada yang putih ada
pula yang agak keruh. Untuk mengetahui bagaimana warnanya yang sebenarnya
maka harus perlu dengan tindakan pemeriksaan kepada dokter karena semakin lama
tidak diobati maka akan menyebabkan bakteri Neisseria gonorrhea ini akan
menyebar ke semua organ tubuh dan menjadi pintu gerbang masuknya HIV.
Hubungan seks anal juga dapat menularkan bakteri ini karena sedemikian
gampangnya bakteri menular. Gonore disebabkan oleh gonokok yang dimasukkan
ke dalam kelompok Neisseria, sebagai Neisseria Gonorrhoeae. Gonokok termasuk
golongan diplokok berbentuk biji kopi dengan lebar 0,8 u, panjang 1,6 u, dan
bersifat tahan asam. Kuman ini juga bersifat negatif-Gram, tampak di luar dan di
dalam leukosit, tidak tahan lama di udara bebas, cepat mati pada keadaan kering,
tidak tahan suhu di atas 39 derajat C, dan tidak tahan zat desinfektan. Daerah yang
paling mudah terinfeksi adalah dengan mukosa epitel kuboid atau lapis gepeng yang
belum berkembang (imatur), yakni pada vagina wanita sebelum pubertas.
D. Tanda dan Gejala
Gejala pada penderita pria biasanya timbul dalam waktu 2-7 hari setelah
terinfeksi. Mulanya penderita tidak enak pada uretra, yang beberapa jam kemudian
diikuti oleh nyeri ketika berkemih dan keluarnya nanah dari penis. Penderita sering
berkemih dan merasakan desakan untuk berkemih, yang semakin memburuk ketika

7
penyakit ini menyebar ke uretra bagian atas. Lubang penis tampak merah dan
membengkak.Pada penderita wanita, gejala awal bisa timbul dalam waktu 7-21 hari
setelah terinfeksi. Penderita wanita seringkali tidak menunjukkan gejala selama
beberapa minggu atau bulan, dan diketahui menderita penyakit ini hanya setelah
mitra seksualnya tertular. Jika timbul gejala, biasanya bersifat ringan. Tetapi
beberapa penderita menunjukkan gejala yang berat, seperti desakan untuk
berkemih, nyeri ketika berkemih, keluarnya cairan dari vagina dan demam.Infeksi
bisa menyerang leher rahim, rahim, saluran telur, indung telur, uretra dan rektum;
menyebabkan nyeri pinggul yang dalam atau nyeri ketika melakukan hubungan
seksual. Nanah yang keluar bisa berasal dari leher rahim, uretra atau kelenjar di
sekitar lubang vagina.Wanita dan pria homoseksual yang melakukan hubungan
seksual melalui anus (lubang dubur) bisa menderita gonore pada rektumnya.
Penderita merasakan tidak nyaman di sekitar anusnya dan dari rektumnya keluar
cairan. Daerah di sekitar anus tampak merah dan kasar, tinjanya terbungkus oleh
lendir dan nanah. Pada pria, gejala awal biasanya timbul dalam waktu 2-7 hari
setelah terinfeksi.
Gejalanya berawal sebagai rasa tidak enak pada uretra, yang beberapa jam
kemudian diikuti oleh nyeri ketika berkemih dan keluarnya nanah dari
penis.Penderita sering berkemih dan merasakan desakan untuk berkemih, yang
semakin memburuk ketika penyakit ini menyebar ke uretra bagian atas. Lubang
penis tampak merah dan membengkak.Pada wanita, gejala awal bisa timbul dalam
waktu 7-21 hari setelah terinfeksi.Penderita wanita seringkali tidak menunjukkan
gejala selama beberapa minggu atau bulan, dan diketahui menderita penyakit ini
hanya setelah mitra seksualnya tertular.Jika timbul gejala, biasanya bersifat ringan.
Tetapi beberapa penderita menunjukkan gejala yang berat, seperti desakan untuk
berkemih, nyeri ketika berkemih, keluarnya cairan dari vagina dan demam.Infeksi
bisa menyerang leher rahim, rahim, saluran telur, indung telur, uretra dan rektum;
menyebabkan nyeri pinggul yang dalam atau nyeri ketika melakukan hubungan
seksual.Nanah yang keluar bisa berasal dari leher rahim, uretra atau kelenjar di
sekitar lubang vagina.Wanita dan pria homoseksual yang melakukan hubungan
seksual melalui anus (lubang dubur) bisa menderita gonore pada

8
rektumnya.Penderita merasakan tidak nyaman di sekitar anusnya dan dari
rektumnya keluar cairan. Daerah di sekitar anus tampak merah dan kasar, tinjanya
terbungkus oleh lendir dan nanah. Pada pemeriksaan dengan anaskop akan tampak
lendir dan cairan di dinding rektum penderita.Melakukan hubungan seksual melalui
mulut (oral sex) dengan seorang penderita gonore bias menyebabakn gonore pada
tenggorokan (faringitis gonokokal).Biasanya infeksi ini tidak menimbulkan gejala,
tetapi kadang menyebabkan nyeri tenggorokan dan gangguan menelan.Jika cairan
yang terinfeksi mengenai mata maka bisa terjadi infeksi mata luar (konjungtivitis
gonore).Bayi baru lahir bisa terinfeksi oleh gonore dari ibunya selama proses
persalinan, sehingga terjadi pembengkakan pada kedua kelopak matanya dan dari
matanya keluar nanah.Pada dewasa, bisa terjadi gejala yang sama, tetapi seringkali
hanya 1 mata yang terkena.Jika infeksi ini tidak diobati bisa terjadi kebutaan.
Tanda dan Gejala Lain:
a. Gejala pada wanita
Pada wanita, gejala awal kadang-kadang sangat ringan hingga keliru dengan
infeksi kandung kemih atau infeksi vagina.
Gejala bisa meliputi :
1) Sering buang air kecil dan sakit
2) Anus gatal, nyeri dan terjadi pendarahan
3) Cairan vagina abnormal
4) Pendarahan vagina abnormal selama atau setelah berhubungan seks atau
antara periode haid
5) Alat kelamin terasa gatal
6) Perdarahan haid tidak teratur
7) Perut bagian bawah terasa sakit
8) Perdarahan haid tidak teratur
9) Kelenjar bengkak dan nyeri pada pembukaan vagina (kelenjar Bartholin)
10) Hubungan seksual terasa menyakitkan
11) Yang jarang terjadi, sakit tenggorokan dan penyakit mata menular

9
b. Gejala pada pria :
Pada pria, gejala biasanya cukup jelas, tetapi beberapa orang mengalami gejala
ringan atau tanpa gejala, dan tanpa disadari dapat menularkan infeksi gonore
untuk pasangan seksnya.
Gejala bisa meliputi:
1) Cairan penis abnormal (terlihat seperti susu pada awalnya, kemudian
kuning, lembut, dan berlebihan, kadang-kadang darah kebiruan)
2) Sering buang air kecil dan sakit
3) Anus gatal, nyeri dan terjadi pendarahan
4) Yang jarang terjadi, sakit tenggorokan dan penyakit mata menular
E. Masa Inkubasi Dan Diagnosa Gonore
Diagnosis Gonore ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan mikroskopik
terhadap nanah dimana ditemukan bakteri penyebab gonore. Jika pada pemeriksaan
mikroskopik tidak ditemukan bakteri, maka dilakukan pembiakan di
laboratorium.Gambaran klinik dan perjalanan penyakit pada perempuan berbeda
dari pria.Hal ini disebabkan perbedaan anatomi dan fisiologis alat kelamin pria dan
perempuan.pada laki-laki Masa inkubasi penyakit gonore adalah 3-5
hari.sedangkan gonore pada perempuan kebanyakan asimptomatik sehingga sulit
untuk menentukan masa inkubasinya.
F. Cara Penularan
Penularan bakteri Neisseria gonorhoeae pada orang dewasa yang paling utama
adalah melalui kontak seksual. Resiko tertular penyakit yang disebabkan oleh
bakteri ini meningkat pada orang yang sering berganti-ganti pasangan seksual,
misalnya PSK wanita atau lelaki konsumennya. Sedangkan penularan melalui
kontak langsung dengan mukosa jalan lahir biasa terjadi pada bayi yang lahir dari
ibu yang terinfeksi.
a. Pencegahan dan Penanggulangan
Upaya mencegah penularan dan penyebaran PMS, termasuk Gonorrhea,
yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae dengan melokalisasi
PSK wanita agar mudah dilakukan pembinaan, pemeriksaaan kesehatan dan
pengobatan rutin oleh Dinas Kesehatan ternyata tidak dapat mencegah

10
meluasnya penularan penyakit ini, terbukti sebanyak 76,9 % PSK wanita
menderita penyakit Gonorrhea pada saluran genitalnya. Kegagalan upaya
pemberantasan penyakit ini antara lain disebabkan oleh:
1. PSK wanita seringkali keluar dan masuk lokalisasi di daerah lain tanpa
pengawasan yang ketat, sehingga menyulitkan pembinaan.
2. Buruknya kesadaran PSK wanita untuk memperhatikan kesehatan
reproduksinya.
3. Ketidakmauan lelaki untuk menggunakan kondom saat melakukan
hubungan seksual dengan PSK wanita.
4. Kebiasaan penderita gonorrhea (PSK wanita dan konsumennya) membeli
dan menggunakan antibiotika secara sembarangan yang memicu
timbulnya resistensi bakteri Neisseria gonorrhoeae terhadap beberapa
antibiotika (Penicillin, Tetrasiklin, Ciprofloxacin).
Pencegahan yang efektif adalah dengan perilaku seks yang aman,
yaitu setia dengan satu pasangan yang sah, tidak berganti-ganti pasangan
seksual, memakai kondom bila melakukan hubungan seksual dengan orang /
pasangan yang beresiko tinggi, misalnya PSK wanita. Pengentasan PSK
wanita dari lokalisasi juga harus dilakukan agar salah satu sumber rantai
penularan dapat diputus. Perlu juga dilakukan konseling pranikah, screening
awal terhadap calon pengantin terhadap keberadaan PMS termasuk gonorrhe
b. Pengobatan
Pengobatan gonore biasanya dengan suntikan tunggal seftriakson
intramuskuler (melalui otot) atau dengan pemberian antibiotik per-oral (melalui
mulut) selama 1 minggu (biasanya diberikan doksisiklin). Jika gonore telah
menyebar melalui aliran darah, biasanya penderita dirawat di rumah sakit dan
mendapatkan antibiotik intravena (melalui pembuluh darah, infuse.).Terapi obat
untuk gonorrhea akibat meningkatnya galur PPNG (Penisilinase Producing N.
gonorrhoeae) adalah dengan menggunakan antibiotika golongan Quinolon,
Spektinomisin, Kanamisin, Tiamfenikol dan Sefalosphorin. Karena cepatnya
timbul resistensi terhadap antibiotika yang lebih tinggi maka pengobatan
gonorrhea dengan Penisilin dan derivatnya serta golongan Quinolon perlu

11
ditinjau efektifitasnya. Cara pencegahan penyakit ini adalah
dengan penggunaan kondom dapat mencegah penularan penyakit ini.Kondom
yang dipasangkan harus lah benar-benar masih baru dan tidak rusak atau
kadaluarsa. Hindari juga oral seks jika itu tidak penting sekali karena bakteri ini
juga bisa menular lewat mulut-mulut, mulut-penis/vaginal, mulut-
anal,Menghindari penggunaan antibiotik tanpa resep dokter karena akan
membuat bakteri ini kebal terhadap obat antibiotik tersebut.Pencegahan terbaik,
sebaiknya anda tidak melakukan hubungan seksual dengan orang tidak jelas
riwayat hubungan seksualnya di masa lalu, kalau bisa cuma hanya dengan satu
pasangan seks. dengan pemberian antibiotik per-oral (melalui mulut) selama satu
minggu (biasanya diberikan doksisiklin). Jika gonore telah menyebar melalui
aliran darah, biasanya penderita dirawat di rumah sakit dan mendapatkan
antibiotik intravena (melalui pembuluh darah atau infus).Jika cairan yang
terinfeksi sudah sampai mengenai mata, maka bisa menyebabkan terjadinya
infeksi mata luar (konjungtivitis gonore).

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Gonore merupakan penyakit yang mempunyai insidens yang tinggi diantara
infeksimenular seksual lainnya.Diperkirakan terdapat lebih dari 150 juta kasus
gonore di dunia setiap tahunnya, meskipun di beberapa negara cenderung menurun,
namun negara lainnya cenderung meningkat. Perbedaan ini menunjukkan
bervariasinya tingkat keberhasilan sistemdan program pengendalian IMS yang
meliputi peningkatan informasi data, deteksi awal dengan menggunakan fasilitas
diagnosis yang baik, pengobatan dini dan penelusuran kontak.Penyebab gonore
adalah gonokok, gonokok termasuk golongan diplokok, bersifat .
Gram negatif, terlihat diluar dan di dalam leukosit, tidak tahan lama di
udara bebas. Cepat mati dalam keadaaan kering, tidak tahan suhu 39 derejat C, dan
tidak tahan zat desinfektan. Infeksidimulai baik secara langsung maupun
hematogen.
Masa tunas gonore sangat singkat pada pria umumnya berkisar antara 2-5
hari dan pada wanita masa tunas sulit untuk ditentukankarena pada umumnya
asimptomatik. Manifestasi klinis biasanya menimbulkan uretritis dantampak pula
duh tubuh yang mukopurulen. Diagnosis ditegakkan berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan klinis, dan laboratorium adanya uretritis, serta
ditemukannya kuman penyebab.

13
DAFTAR PUSTAKA

Aljian George W ( 1958 ) Purchasing Hanbook 2 nd Edition, New York, Mc


Mc Graw Hill

Adhi Djuanda, Mochtar H, Siti Aisah Dkk. Ilmu penyakit kulit dan kelamin.
Edisi ke-6. Badan penerbit FKUI
Jakarta; 2010: 363-79.2.

Bustan, MM.1997. Epidenmiologi Penyakit Menular. Jakarta : Rineka


Cipta p. 75

Soekidjo, prof, Dr. Notoatmodjo,SKM,M.ComH. Kesehatan Masyarakat Ilmu


dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta

Santana, Daniel.2007. Kamus Lengkap Kedokteran. Jakarta : Mega Aksara p.262


Sjaiful FD Wresti Indriatmi BM, Jubianto J. Infeksi Menular Seksual.
Edisi ke-3. Badan Penerbit FKUI Jakarta; 2007.3

Josodiwondo S. Pemeriksaan Bakteriologik dan Serologik Infeksi Menular


Seksual. Dalam : Infeksi menular seksual, ed 3. Jakarta : Balai Penerbitan FKUI,
200 : 25±4.4

Sherrad J. Gonorrhoeae. Med. Progress July ; 2006 : 330-333.5 Lumintang H


Suatu Tinjauan epdemiology
Uretritis gonore dan uretritis nongonore di- RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Bandung : Kumpulan makalah ilmu KONAS PADVIVI, 1989 : 415-20.6

WHO Guidelines for management of sexually transmitted inection Geneva


2003.7 Pedoman Infeksi Menular Seksual.
Departemen Kesehatan

14

Anda mungkin juga menyukai