Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.

G DENGAN ISPA

Nama Mahasiswa : Selvia AnjarWati

Tanggal : 02 Juli 2018

Ruang : HAMKA

I. IDENTITAS
Nama : An.G
Tgl. Lahir : 20 mei 2017
Usia : 2 th
Pendidikan :-
Alamat : klaten 02/01 sawahan
Nama Ayah/Ibu : Tn.P
Pekerjaan Ayah : Buruh
Pekerjaan Ibu : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Alamat : klaten 02/01 sawahan
Suku / Bangsa : WNI
II. KELUHAN UTAMA
Tn.dari An. G mengatakan bahwa anaknya mengalami demam kurang lebih 4 hari disertai
mual/muntah, batuk dan pilek
III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
1. Munculnya keluhan
Klien datang ke PKU Muhammadiyah Delanggu pada hari senin tanggal 01 juli 2019
pukul 14.00 WIB. Ibu klien mengatakan bahwa anaknya mengalami demam kurang
lebih 4 hari disertai mual/muntah, batuk dan pilek
2. Karakteristik
Ibu klien mengatakan bahwa anaknya mengalami demam kurang lebih 4 hari disertai
mual/muntah, batuk dan pilek
3. Masalah sejak muncul keluhan
Ibu klien mengatakan ini adalah pertama kalinya klien sakit seperti ini. Dan Klien
dibawa ibunya ke PKU MUH DELANGGU untuk melakukan penanganan medis agar
demam dan mual/muntah, batuk dan pileknya mengurang dan kembali seperti semula
IV. RIWAYAT MASA LAMPAU
1. Prenatal
Saat hamil ibu mengatakan tidak ada keluhan saat hamil, ibu mengatakan setiap bulan
selalu memeriksakan kandungan ke bidan. Untuk menambah nutrisi ibu mengkonsumsi
suplemen dan sayur-sayuran. Ibu mengatakan tidak ada keluhan selama kehamilan dan
tidak mengkonsumsi obat-obatan.
2. Natal
Saat melahirkan ibu mengatakan persalinannya secara SC.di rawat diPKU
MUHAMMADIYAH DLANGGU
3. Post natal
Setelah ibu melahirkan ibu mengatakan An. G tidak ada masalah kesehatan. Ibu
mengatakan An. G BB 10 kg, TB 80 cm dan tidak ada kelainan
4. Penyakit waktu kecil
Tidak ada penyakit di waktu kecil
5. Pernah di rawat di RS
Ibu klien mengatakan bahwa klien tidak pernah di rawat di RS sebelumnya
6. Obat – obatan yang digunakan
Ibu klien mengatakan bahwa sebelum masuk rumah sakit klien belum pernah minum obat
7. Alergi
Ibu klien mengatakan tidak memelihara binatang di rumah. Sudah mendapatkan
imunisasi komplit 0-9 bulan. Ibu klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit
keturunan

V. RIWAYAT KELUARGA
1. Penyakit yang pernah / sedang diderita oleh keluarga
Ibu klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang sakit saat ini kecuali klien. Ibu
klien mengatakan tidak memiliki alergi obat. Ibu klien mengatakan tidak ada anggota
keluarga yang pernah menderita penyakit yang serius
2. Genogram

`Keterangan

: Laki-laki : Klien

: Perempuan : Tinggal 1 rumah

: Menikah : Keturunan

VI. RIWAYAT SOSIAL


Ibu klien mengatakan bahwa dirinya yang bertanggung jawab atas anaknya di rumah karena
hanya tinggal bertiga dalam satu rumah sehingga urusan rumah tangga dan anak dilimpahkan
kepadanya. Sedangkan ayah klien bertugas mencari nafkah sebagai pegawai buruh. Ibu klien
mengatakan klien jika menangis harus digendong. Ibu klien mengatakan lingkungan rumah
cukup bersih dan aman untuk anak.

VII. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI


1. Diagnosis medis: Ispa
2. Tindakan operasi: Tidak ada tindakan operasi untuk pasien
3. Obat-obatan:
a. Infus D5 1/4 Ns
b. Ventolin 1 resp
c. Sanmol 1 sirup 5 cc
d. Triamaolon(MP) 2,5 Mg
e. Trifed puyer 1,5 cc
f. Proris sirup 1
g. Gentamicyn 80 g/12 per IV
h. Sulbutamol sirup 2,5 cc
i. Zink tablet 20 Mg
j. Inj Vialline 500
4. Tindakan keperawatan :
a. Pemasangan infus
b. Pemasangan nebulizer
c. Pemberian informasi mengenai kondisi anak
d. Pemberian injeksi obat sesuai dengan aturan
5. Hasil laboratorium
Tanggal 1 juli 2019

PEMERIKSAAN HASIL RUJUKAN SATUAN METODE

HEMATOLOGI

Hemoglobin 12.6 9.5 - 14.0 g/dl Cyanmeth

Lekosit 2.3 4.0 – 12.0 10’3/uL Impedance

Trombosit 175.0 150.0 – 400.0 10’3/uL Impedance

Eritrosit 4.84 4.50 - 5.50 10’6/uL Impedance

Hematokrit 36.1 40.0 – 48.0 Vol ⸹

HITUNG JENIS
Granulosit 0 0–3 ⸹

Eosinofil 0 0 –3 ⸹

Neutrofil 50 42 – 75 ⸹

Limfosit 44.0 20.5 -51.1

Monosit 5 2–9

MCV, MCH, MCHC

MCV 74.6 80.3 – 103.4 u’3

MCH 26.0 26.0 - 34.4 pg

MCHC 34.9 31.8 - 36.3 g/dl

SERO-
IMUNOLOGI

WIDAL
1/640 < 1/160
S. TYPHI 0
Negatif < 1/160
S. PARATYPHI A0
Negatif < 1/160
S. PARATYPHI B0
Negatif < 1/160
S. PARA TYPHI C0
Negatif < 1/160
S. TYPHI H
Negatif < 1/160
S. PARA TYPHI AH
Negatif < 1/160
S. PARA TYPHI BH
Negatif < 1/160
S. PARA TYPHI CH

VIII. PENGKAJIAN POLA FUNGSI GORDON


1. Persepsi kesehatan dan menejemen kesehatan
Ibu klien mengatakan klien lahir dengan sehat dan tidak ada penyakit bawaan atau
masalah kesehatan. Klien rutin dibawa ke Posyandu untuk melakukan pemeriksaan.
Pemakaian popok dalam sehari 2x3 hali untuk diganti, klien dimandikan 1-2 kali
sehari dimana pakaian diganti setiap mandi dan kotor. Serta tidak ada anggota
keluarga yang merokok.Tempat bermain klien aman karena rumah jauh dari jalan
raya
2. Nutrisi metabolik
Ibu klien mengatakan bahwa klien mendapatkan ASI selama 6 bulan bayi berusia 0-
6 bulan. Makanan yang di sukai klien sayur dan tidak ada makanan tambahan atau
vitamin. Anak makan setiap pagi, siang, dan sore. Alat makan yang digunakan klien
mangkuk, sendok, dan piring. Berat badan saat lahir 2500 Kg dan berat badan klien
sekarang 9 Kg. Tidak ada masalah di kulit
Orang tua: Ibu klien mengatakan keluarga mendapatkan asupan makanan
pendamping yang cukup dan sesuai dengan kebutuhan, tidak ada keluarga yang
mengalami masalah nutrisi.
3. Pola eliminasi
Ibu klien mengatakan klien tidak mengalami kesulitan buang air besar, biasanya
buang air besar 1 kali sehari berwarna kuning kecoklatan, bau khas, tidak berlendir.
Mengganti pakaian dalam 2x sehari. Klien ganti popok 2-3x/hari, kekuatan urin
sedang, bau khas warna urin kuning bening.
Orang tua: Ibu klien mengatakan bahwa anggota keluarga lain tidak memiliki
masalah dengan BAB/BAK
4. Aktivitas dan pola latihan
Ibu klien mengatakan klien biasanya mandi 2 kali sehari pagi dan sore, klien mandi
di kamar mandi memakai sabun batang. Dan keramas di pagi hari menggunakan
shampoo. Pakaian diganti setiap mandi dan kotor. Gerakan klien saat bermain aktif
selama 30 menit bersama teman bermainnya seperti mobil-mobilan , penampilan
klien bersih. Klien masih dibantu oleh orang tua atau kakek dan neneknya .
Orang tua: Ibu klien mengatakan bahwa anggota keluarga lain juga beraktivitas
seperti biasa.
5. Pola istirahat tidur
Ibu klien mengatakan klien tidur kurang lebih 2-3 jam. Tidak bisa tidur nyenyak
karena sesak nafas, tidur dengan posisi telentang, tidur kurang tenang.
Orang tua: Ibu klien mengatakan waktu untuk tidur siang 1 jam sehari bersama
anaknya. Karena anaknya sering terbangun saat tidur
6. Pola kognitif – persepsi
Ibu klien mengatakan klien adalah anak yang ceria, mudah tertawa dan menangis.
Klien terlihat responsif terhadap benda, orang dan hal lainnya. Bisa bicara namun
sedikit-sedikit, dan bisa menirukan orang lain saat orang lain mengajarkan berbicara.
Dapat memperhatikan objek disekelilingnya. Jika lapar pasien akan meminta makan
kepada ibunya
Orang tua: Ibu klien mengatakan bila ada masalah, dia dan suami akan membicarakan
terlebih dulu dan mengambil keputusan bersama. Ibu klien mengatakan dalam
keluarga tidak ada masalah pendengaran/penglihatan.
7. Persepsi diri – pola konsep diri
Ibu klien mengatakan bahwa klien senang di gendong, jika di gendong dengan orang
yang belum di kenal anak akan menangis. Klien memiliki banyak teman saat bermain.
Klien memiliki rasa takut saat berada di tempat gelap.
Orang tua: Ibu klien mengatakan bahwa memang perannya sebagai orang tua untuk
merawat anak terutama dalam kondisi sakit. Dan orang tua merasa bersalah jika
anaknya mengalami sakit
8. Pola peran – hubungan
Ibu klien mengatakan saat ini hanya tinggal dengan suami dan satu anaknya. Tidak
ada masalah dalam keluarga. Interaksi antara anggota keluarga dan anak baik. Klien
tidak siap jika harus berpisah. Saat klien bermain, klien selalu di damping oleh orang
tua. Klien mengikuti penyesuaian diri dari orang tua atau lingkungan di sekitar
Orang tua: Ibu klien mengatakan hubungannya dengan suami sangat baik. Pekerjaaan
suami buruh. Ibu klien mengatakan bahwa klien mengharapkan anak ke-duanya
9. Sexualitas
Ibu klien mengatakan bahwa klien adalah anak laki-laki yang pertama. Perasaan
sebagai laki-laki sangat senang karena telah diberikan istri yang baik. Dan perasaan
sebagai perempuan sangat bahagia karenabisa menjadi ibu yang baik
Orang tua: Ibu klien mengatakan bahwa suami dan dirinya dikaruniai 1 anak
perempuan
10. Koping – pola toleransi stress
Ibu klien mengatakan anaknya tidak mengalami masalah interaksi dengan orang lain.
Klien terlihat mampu beradaptasi dengan lingkungan di sekitarnya, tidak ada tanda-
tanda stress. Orang tua menyakini agama islam sebagai agama keyakinannya
Orang tua: Ibu klien mengatakan bahwa satu keluarga menganut agama islam. Tidak
ada perbedaan pandangan. Masa depan anak yang menjadi prioritas utama dan saling
mempercayai satu sama lain
11. Nilai – pola keyakinan
Perkembangan moral anak sedikit demi sedikit meningkat. Orang tua yakin jika
setelah dirawat di RS PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU anak akan segera
sehat dan dapat beraktivitas kembali. Keyakinan agama anak seperti orang tua
Orang tua: Ibu klien mengatakan bahwa dirinya selalu berusaha menjaga kesehatan
anaknya. Orang tua yakin bahwa anaknya akan sembuh dan semoga tidak ada
penyakit lagi
IX. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum : Composmentis

2. Tanda-tanda vital : TD : -, N : 108 x/mnt , RR : 20x/mnt, S : 39.10C


3. Ukuran anthropometric : BB : 10 Kg, TB : 100Cm
4. Mata : Kelopak mata tidak bengkak, mata cekung, sklera
tidak ikterik, tidak ada kelainan pada mata
5. Hidung : Hidung terdapat akumulasi sekret yang
menghalangi penciuman
6. Mulut : Mulut simetris, bibir kering, tidak ada stomatitis
7. Telinga : Telinga simetris, bersih, tidak ada serimen, reflek
suara baik, tidak ada kelainan pada telinga
8. Tengkuk : Tidak ada kelainan
9. Dada
Paru-paru
Inspeksi : Simetris, tampak batuk tidak produktif
Palpasi : Adanya demam, tidak teraba adanya pembesaaran kelenjar
tyroid
Perkusi : Suara paru normal (resonance)
Auskultasi : Suara nafas vesikuler atau tidak terdengar ronchi pada
kedua sisi paru
Jantung
Inspeksi : Simetris, sama besar.
Palpasi : Tidak ada nyeri, ictus cordis tidak diperiksa.
Perkusi : Redup.
Auskultasi : BJ1 BJ2 terdengar jelas, teratur.
10. Abdomen
Inspeksi : Perut simetris, simetris, warna kulit sawo matang
Palpasi : Tidak ada distensi abdomen
Perkusi : Tidak kembung
Auskultasi : Terdengar peristaltik usus
11. Punggung ; Tidak ada Kelainan
12. Genetalia : Genetalia terlihat bersih, tidak terpasang kateter, tidak ada
kelainan

13. Ekstrimitas : Tidak Odema, infuse D5¹ Ns terpasang di tangan kanan,

dan tidak ada kelainan.


14. Kulit : Kulit bersih, turgor kulit elastis, tidak ada kelainan kulit

X. PEMERIKSAAN PERKEMBANGAN
1. Kemandirian dan bergaul
Hasil pemeriksaan perkembangan menunjukkan secara personal klien normal dimana
mampu melakukan apa yang berada di garis umur meliputi menyapu, mencuci
2. Motorik halus
Hasil pemeriksaan perkembangan menunjukkan perkembangan klien normal dimana
klien dapat melakukan semua tidakan pada garis umurnya seperti anak meletakkan
satu kubus yang lain tanpa melanjutkan kubus itu. Dan melepas baju, rok, atau celana
3. Kognitif dan bahasa
Hasil pemeriksaan perkembangan klien menunjukkan perkembangan secara normal,
dimana klien mampu menyebutkan rambut, mata, hidung mulut,atau bagian badan
yang lain
4. Motorik kasar
Hasil pemeriksaan perkembangan klien menunjukkan perkembangan secara normal,
dimana klien mampu naik tangga sendiri jika klien naik tangga dengan posisi tegak
atau berpegangan pada dinding atau pegangan tangan
XI. INFORMASI LAIN
1. Humpty Dumpty Scale
Parameter Kriteria Nilai Skor

Usia <3 tahun 4 4


3-7 tahun 3
7-13 tahun 2
≥13 taun 1
Jenis kelamin Laki-laki 2 2
Perempuan 1
Diagnosis Diagnosis neurologi 4 1
Perubahan oksigenasi (diagnosis 3
respiratorik, dehidrasi, anemia,
anoreksia, sinkop, pusing dll)
Gangguan perilaku/psikiatri 2
Diagnosis lainnya 1
Gangguan Tidak menyadari keterbatasan diri 3 1
kognitif Lupa akan adanya keterbatasan 2
Orientasi baik terhadap diri sendiri 1
Faktor Riwayat jatuh/bayi diletakkan di 4 1
lingkungan tempat tidur dewasa
Pasien menggunakan alat bantu/bayi 3
diletakkan dalam tempat tidur
bayi/perabotan rumah
Pasien diletakkan di tempat tidur 2
Area diluar rumah sakit 1
Pembedahan/ Dalam 24 jam 3 1
sedasi/ anestesia Dalam 48 jam 2
1
>48 jam atau tidak menjalani
pembedahan/ sedasi/ anestesi

Penggunaan Penggunaan multiple: sedative, obat 3 1


medika mentosa hipnosis, barbiturat, fenotiazin,
antidepresan, pencahar, diuretik,
narkose
Penggunaan salah satu obat di atas 2
Penggunaan medikasi lainnya/tidak 1
ada medikasi
Skor Total 11

Interpretasi hasil:
Skor 7-11 : Resiko rendah
Skor ≥ 12 : Resiko tinggi
Kesan: Skor total nilai Humpty Dumpty scale menunjukkan bahwa An. A memiliki resiko rendah
jatuh/cedera
2. Flacc Scale
No Parameter Nilai Pemeriksaan fisik Skor

1. Face/Wajah 0 Tidak ada reaksi tertentu/ tersenyum 1


1 Kerutan dahi, muram, ogah-ogahan
2 Dagu gemetar dan rahang diketap berulang
2. Legs 0 Posisi normal /santal 1
1 Gelisah, resah, tegang
2 Pandangan keatas
3. Activity/Aktifitas 0 Rebahan dengan tenang, posisi normal, gerak 0
dengan mudah
1 Menggeliat mundur tegang
2 Menekuk /hentak
4. Cry/Tangisan 0 Tidak ada tangisan 2
1 Erangan / rengekan, gerutu sekali-kali
2 Menangis dengan manta, jerit/isak, gerutu
berulang
5. Consolability/ 0 Konten, santal 1
kemampuan konsol 1 Dipastikan dengan sentuhan sesekali, pelukan /
dia ajak bicara/ganggu
2 Sulit melakuan konsol/nyaman
Total 5

Interprestasi:
0 : Nyaman
1-3 : Kurang nyaman
4-6 : Nyeri sedang
7-10 : Nyeri berat

Kesan: Hasil pengkajian menunjukkan bahwa klien nyeri sedang dengan keadaannya
XII. ANALISA DATA
Symptom Etiologi Problems

DS : Proses Peningkatan
infeksi suhu tubuh
Klien datang ke PKU Muhammadiyah Delanggu pada hari
minggu tanggal 01 juli 2019 pukul 01.00 . Ibu klien
mengatakan bahwa anaknya mengalami demam kurang lebih 4
hari disertai mual/muntah, batuk dan pilek

DO :

- An. G demam, suhu 39,10C


- Batuk dan pilek
- Pada pemeriksaan auskultasi paru An. A terdengar ronchi
- N : 108x/mnt
- RR : 20x/mnt
- BB : 10 kg
- TB : 100cm

DS: Ibu klien mengatakan anaknya makan hanya habis ¼ porsi Nafsu Ketidak
makanan yang di sediakan dari RS. Sehabis makan anaknya selalu makan seimbangan
muntah menurun nutrisi kurang
dari kebutuhan
DO: tubuh
- Klien rewel bila batuk
- Tidur tidak nyenyak karena batuk dan pilek
XIII. PRIORITAS MASALAH
1. Hipertermi b.d proses penyakit
2. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d nafsu makan
menurun

Rencana Keperawatan
No DX Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi
1 Setelah dilakukan tindakan NIC : Pengaturan Suhu
keperawatan selama 3 x 24 1. Monitor suhu paling tidak setiap
jam diharapkan hipertermia 2 jam/ sesuai kebutuhan.
teratasi dengan kriteria hasil : 2. Monitor TTV
NOC : Termoregulasi 3. Monitor dan laporkan adanya
1. Tidak ada tanda gejala hipertermia
peningkatan suhu 4. Tingkatkan intake cairan dan
kulit nutrisi adekuat
2. Tidak ada hipertermia 5. Anjurkan pasien agar tidak
3. Tidak ada perubahan menggunakan pakaian dan
warna kulit selimut yang tebal
4. Melaporkan 6. Mengajarkan kompres hangat
kenyamanan suhu 7. Kolaborasi pemberian
tidak terganggu. antipiretik.
2 Setelah dilakukan tindakan NIC : Nutrition Management
keperawatan selama 3 x 24 1. Kaji keluhan mual atau nyeri
jam diharapkan pada anak
ketidakseimbangan nutrisi 2. Monitor jumlah nutrisi dan
kurang dari kebutuhan tubuh kandungan kalori
teratasi dengan kriteria hasil : 3. Berikan makanan yang terpilih
NOC : Food and fluid intake (sudah dikonsultasikan dengan
ahli gizi)
1. Adanya peningkatan 4. Anjurkan pasien untuk
berat badan sesuai meningkatkan intake Fe
dengan tujuan 5. Pertahankan kebersihan mulut
2. Berat badan ideal sesuai anak
tinggi badan 6. Anjurkan orangtua untuk
3. Mampu memberikan makan dengan porsi
mengidentifikasi sedikit tatapi sering
kebutuhan nutrisi 7. Jelaskan pentingnya nutrisi bagi
4. Tidak ada tanda-tanda kesehatan dan kesembuhan
nutrisi kurang dari penyakit
kebutuhan tubuh.

Implementasi
NO
Hari/Tgl Implementasi Respon TTD
DX
Selasa, 1,2 Memonitor TTV S: Keluarga pasien mengatakan
pasien 4 hari yang lalu
02 Juli - memberikan kompres
O: S: 39,1oC
2019 hangat RR: 20 x/menit
N: 108 x/menit
- memberikan sanmol sirup
5 cc
1,2 Menganjurkan pasien untuk S : keluarga mengatakan
meningkatka intake cairan dan memahami anjuran perawat
nutrisi O : pasien minum susu 2 botol.
Air putih ½ gelas dan pasien
tidak mau makan.
1 Menganjurkan keluarga S: keluarga pasien mengatakan
pasien agar tidak menyelimuti paham dengan anjuran perawat
pasien dengan selimut dan O: pasien menggunakan
pakaian yang tebal pakaian dan selimut yang tipis
dan menyerap kringat.
1 Melakukan kompres hangat S : pasien bersedia di kompres
hangat.
O : pasien kooperatif
1 Melakukan kolaborasi S : keluarga pasien bersedia di
pemberian obat : beri obat.
O:obat masuk secara
2 Mengkaji mual muntah dan S : keluarga pasien mengatakan
jumlah nutrisi yang masuk pasien mual namun tidak
muntah. Nafsu makan pasien
menurun.
O : mual (-), muntah (-). Nafsu
makan pasien menurun.

2 memberikan makanan yang S : keluarga pasien mengatakan


terpilih (sudah pasien belum mau makan
dikonsultasikan dengan ahli O: 1 porsi makan gizi tidak
gizi) dimakan.
2 Menganjurkan orangtua untuk S: keluarga pasien menerima
memberikan makan dengan anjuran perawat
porsi sedikit tatapi sering O: pasien belum mau makan.
2 Memberikan zink tab S: keluarga menerima obat zink
tab
O: obat Zink tab masuk peroral
Rabu 03 1,2 Monitor TTV S: Keluarga pasien mengatakan
juli 2019 panas mulai turun
O: S: 38oC
RR: 20 x/menit
N: 100 x/menit

1 Tingkat intake cairan dan S: Keluarga mengatakan


nutrisi adekuat memahami aturan perawat
O: pasien minum 2 botol susu
air putih ½ gelas dan pasien
mau makan dalam jumlah
sedikit
1 Pemberian anti piretik S: Pasien Kooperatif
O: Obat masuk secara intravena
S: keluarga pasien mangatakan
2 Mengkaji keluhan mual atau pasien masih mual tetapi tidak
nyeri pada anak muntah nafsu makan pasien
menurun
O: pasien tampak lemas
S: keluarga mengatakan
2 Pertahankan kebersihan mulut memahami anjuran perawat
anak O: pasien mau melakukan oral
hygine.
S: keluarga pasien menerima
2 Menganjurkan orang tua anjuran perawat
untuk memberikan makanan O: pasien mau makan sedikit
dengan porsi sedikit tapi hanya 4 sendok
sering
S: Keluarga pasien mengatakan
Kamis 04 1,2 Monitor TTV panas turun
Juli 2019 O: S: 37,5 oC
RR: 20 x/menit
N: 100 x/menit

S: keluarga mengatakan
1 Menganjurkan pasien untuk memahami anjuran perawat
meningkatkan intake cairan O: Pasien minum susu 3 botol
dan nutrisi dan 1 gelas air putih, nafsu
makan mulai bertambah makan
menghabiskan 6 sendok makan.
S: keluarga pasien mengatakan
kooperatif
2 Monitor jumlah nutrisi dan O: pasien menghabiskan ½
kandungan kalori porsi makan yang sudah
disediakan
S: keluarga pasien mengatakan
memahami anjuran perawat
2 Menjelaskan pentingnya O: pasien mau untuk makan
nutrisi bagi kesehatan dan
kesembuhan pasien

Evaluasi
No.
Hari/Tgl Evaluasi TTD
Dx
Selasa, 02 1 S : keluarga pasien mengatakan bahwa pasien masih demam.
Juli 2019 O:pasien tampak lemah
S :39,1oC
N: 108 x/menit
RR : 20 x/menit
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Monitor suhu
- Lakukan kompres hangat
- Kolaborasi antipiretik
2 S : keluarga pasien mengatakan pasien tidak nafsu makan
O : Pasien tampak lemah. Pasien minum susu 2 botol. Air
putih ½ gelas dan pasin tidak mau makan sama sekali.
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan Intervensi
- monitor intake dan output cairan dan nutrisi
- kolaborasi dengan gizi untuk pemberian makanan
- kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi
Rabu, 03 1 S: Keluarga pasien mengatakan pasien masih demam
Juli 2019 O: pasien tampak lemah
S: 38oC
N: 100 x/menit
RR: 20 x/menit
A: Hipertermia belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
- Monitor TTV
- Menigkatkan intake cairan dan nutrisi adekuat
- Kolaborasi pemberian antipiretik
S: Keluarga pasien mengatakan pasien tidak nafsu makan
O:Psasien tampak lemah pasien minum susu 2 botol air putih
½ gelas Dan pasien mau nmakan dalam jumlah sedikit
A:Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
teratasi sebagian
P:Lanjutkan intervensi
-Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
-Menjelaskan pentingnya nutrisi bagi kesehatan
Kamis 04 1 S:Keluarga pasien mengatakan pasien sudah tidak demam
juli 2019 O:Pasien tampak baik
S:37,5oC
RR:20x/menit
N:100x/menit
A:Hipertermia sudah teratasi
P:Intervensi teratasi
2 S:Keluarga pasien mengatakan pasien sudah nafsu makan
O:Paien tampak baik,pasien minum susu 3 botol dan 1 gelas
air putih dan habiskan 6 sendok makan dari porsi makan yang
disediakan
A:Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan nutrisi
P:Lanjutkan intervensi
- Anjurkan paien untk mengatakan intake Fe
- Ajurkan orangtua untuk memberikan makanan dengan
porsi sedikit tapi sering
- Monitor dengan nutrisi dan kalori

Anda mungkin juga menyukai