Drs. Hi. Haikal,MM A. PENGERTIAN IDEOLOGI Secara etimologi, ideologi berasal dari kata idea, yang berarti gagasan, konsep, buah pikiran, dan logos artinya ilmu. Secara harfiah, ideologi berarti ilmu pengetahuan tentang ide- ide atau ajaran tentang pengertian2 dasar. Sedangkan dlm pengetan sehari-hari kata idea biasanya disamakan artinya dgn cita-cita. Jadi kata ideologi berarti ilmu yg membicarakan ttg suatu gagasan untuk dijadikan pedoman, dasar, landasan, prinsip dan cita-cta dlm hidup. B. URGENSI IDEOLOGI BAGI SUATU BANGSA Menurur Soeryanto Poespowardoyo (2000:52) ideologi
sangat menentukan eksistensi suatu bangsa dan negara.
Keberadaan ideologi bagi suatu negara dianggap penting karena: (1) ideologi dpt membimbing bangsa dan negara untuk
mencapai tujuan melalui berbagai realisasi
pembangunan. (2) ideologi merupan sumber motivasi, inspirasi dan
semangat bagi kehidupan masyarakat dalam berbangsa
dan bernegara. (3) ideologi dpt menciptakan semangat persatuan dan
kesatuan dlm bersama pd suatu masyarakat, bgs negara.
Menurut Kodhi S.A dan Soejadi, R ideologi dpt memberikan: 1. Struktur kognitif, keseluruhan pengetahuan yg dpt dijadikan landasan unt memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian2 dlm alam sekitarnya. 2. Orientasi dasar negara membuka wawasan yg memberikan makna serta menunjukkan tujuan dlm kehidupan manusia. 3. Norma-norma yg menjadi pedoman dan pegangan bagi seorang untuk melangkah dan bertindak. 4. Bekal dan jalan bagi seorang untuk menemukan identitas dirinya. 5. Kekuatan yg menyemangati dan mendorong seseorang untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan. 6. Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami, menghayati tingkah lakunya sesuai dengan orientasi dan norma-norma yang terkandung di dalamnya. C. IDEOLOGI DI BERBAGAI NEGARA 1. liberalisme. Berpandangan bahwa nilai yg tertinggi terletak pd individu yg otonom. Akal manusia mempunyai peranan yg cukup tinggi, kebebasan individu tdk boleh dihalang –halangi. Kekuasaan itu harus terletak di tangan negara dan negara harus melindungi kebebasan individu shg tdk terhambat oleh kekerasan atau tindakan jahat. 2. Radikalisme. Berpandangan bahwa manusia memiliki persamaan hak dan derajat. Manusia hrs ditempatkan pada posisi sederajat, tidak boleh ada ketimpangan dan ketidakadilan dlm kehidupan, terutama dlm suatu bgs dan negara . Radikalisme mengkritik tajam tatanan masyarakat di mana terdapat begitu banyak ketidakadilan dan kemiskinan . Menurut radikalisme orang-orang kaya mempunyai kesalahan yg cukup besar. Oleh karena itu tidak mengherankan jika kelompok ini sangat memusuhi para bangsawan. 3. Konservatisme Berpandangan bahwa masa lalu adalah suatu peristiwa yg masih harus di perjuangkan dan dipertahankan. Konservatisme melihat dengan rasa nostalgia ke masa lalu . Menurut kaum konservatif, revolusi menuju kearah modernitas merupan suatu klimaks perkembangan yang menyedihkan yg telah berlangsung sejak menjelang akhir zaman pertengahan. Kaum konservativ tidak suka kpd masyarakat industri modern. 4. Kapitalisme Memandang bhw suatu sistem mengatur
proses produksi barang dan jasa. Memiliki
tiga ciri pokok, yakni : (a) sebagian besar kekayaan yg dimiliki oleh individu. (b) barang dan jasa di perdagangkan di bebas yg penuh persaingan. (c) modal atau kekayaan lain diinvestasikan
ke dalam berbagai usaha untuk menghasilkan
laba . 5. Sosialisme Berpandangan bahwa alat-alat produksi (tanah, tenaga, kerja, modal) harus dimiliki bersama. Kelahiran sosialisme erat kaitannya dengan perkebangan industri di eropa pada abad ke 18. para pemilik modal berkembang dimana-mana. Perkembangan industri tidak di imbangi dengan dengan upah. Kaum buruh ditindas dan diperas tenaganya, sementara upah dan kesejahteraannya tidak terpikirkan oleh kaum pemilik modal dan industri tsb. Dari sinilah muncul gerakan revolusi menentang kepemilikan modal tsb antara lain dipelopori oleh Etienne Cabet, Robert owen, Albert Brisbane, dan Karl Marx. Berangkat dari revolusi trb terciptalah sosialisme, dengan jargon “hak milik pribadi dan negara dihapus, sarana-sarana produksi dan distribusi dimiliki bersama-sama sehingga tercipta negara tampa kelas. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA Pancasila sebagai ideologi atau pandangan hidup bangasa Indonesia merupakan hasil perenungan mendalam mengenai masa depan kehidupan yg dicita-citakan, serta prinsip hidup sesuai dg cita-cita masa depan kehidupan yang di cita-citakan, serta prinsip hidup sesuai dg cita-cita masa depan bgs Ind Suatu pandangan hidup pasti mengandung isi ttg konsep-konsep dasar mengenai masa depan dan cita-cita yg diharapkan serta cara mencapainya secara prinsipil. Pancasila sebagai ideologi, dituntut tetap pada jatidiri baik kedalam maupu keluar. Kedalem berarti : Pancasila harus (1)konsisten (2) koheren, (3)koresponden, Keluar berarti Pancasila harus menjadi penyalur dan penyaring kepentingan, baik horizontal maupun vertikal. -konsisten artinya sesuai, harmonis dan berhubungan secara logis, antara sila satu dengan sila lainnya, misalnya siala kesatu dg pasal 29. -koheren artinya satu sila hrs terkait dg sila yg lain.susunan Pancasila hierarkis bentuk piramidal urutan dlm lima Sila menunjukkan suatu rangkaian kesatuan yg bulat. -Koresponden artinya cocok antara teori dengan praktik .Seorang pancasialis tidak bisa menjadi seorang pembunuh, karena pembunuhan itu tdk sesuai dengan kemanusiaan. Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia memiliki dimensi idealisme nasional, Yakni suatu hal yg dituju kehidupan rakyat/bangsa Indonesia. Sebagai idealisme nasional maka Pancasila berfungsi sbg pendidik dan penuntun arah menuju terbentuknya manusia Indonesia yg Pancasialis sesungguhnya merupakan cita-cita nasional bangsa indonesia. Visi bangsa Indonesia adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yg damai , demokratis , berkeadilan, berdaya saing, maju, sejahtera dalam wadah NKRI yang didukung oleh manusia Indonesia yg sehat, mandiri, beriman, bertqwa, berakhlak mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai iptek, memiliki etos kerja yg tinggi dan berdisiplin Misi bangsa Indonesia adalah : (a) pengamalan Pancasila secara konsisten dlm kehidupan bermasarakat, berbangsa.(b) peningkatan pengamalan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari untuk mewujudkan kualitas kemanusiaan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dlm kehidupan dan eratnya persaudaraan umat beragama
yang berakhlak mulia, tolesensi, rukun, dan damai.
E. PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA Rumusan Pancasila sebagai dasar negara RI yang sah telah tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 pada alenia keempat yang memuat kalimat ; Maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang berbentuk dalam suatu susunan Neagara RI, yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepda Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan Yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia . Sementara yg tidak tertulis terpelihara dalam konveksi atau kebiasaan kewarganegaraan dan ketatanegaraan. Pancasila mengikat dan keharusan atau bersifat imperatif. F. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA,DINAMIS, DAN REFORMATIF Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki arti bahwa Pancasila mengandung nilai-nilai dasar tetap yg berlaku universal dan secara tidak langsung bersifat operasional. Dikatakan terbuka bisa berarti bahwa nilai-nilai yg ada dlm Pancasila bisa dimaknai, dijabarkan, dan diinterprestasi secara kritis, kreatif dan rasional oleh bgs Indonesia shg mudah di opersionalkan. Dinamis , karena nilai-nilai dlm Pancasila tersebut selalu dan perlu dikembangkan sesuai dg dinamika perkembangan kehidupan manusia. Reformatif, bahwa nilai-nilai dlm Pancasila secara operasional bisa bersifat aktual, antisipatif, adaptif, dan bisa diperbaharui maknanya. Yaitu mengeksplisitkan wawasan dan kandungan secara konkrit shg memiliki kemampuan yg reformatif untuk memecahkan masalah aktual yg senantiasa muncul dan berkembang seiring dg aspirasi rakyat, perkebangan Iptek, perkembangan kehidupan Bgs.