Indonesia sebagai negara yang mempunyai dasar Negara yaitu pancasila yang
memiliki sebuah arti penting memiliki ideologi. Setiap bangsa dan negara ingin berdiri kokoh,
tidak mudah terombang-ambing oleh kerasnya persoalan hidup berbangsa dan bernegara.
Tidak terkecuali negara Indonesia. Negara yang ingin berdiri kokoh dan kuat, perlu memiliki
ideologi negara yang kokoh dan kuat pula. Tanpa itu, maka bangsa dan negara akan rapuh.
Pancasila merupakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, karena dalam masing-
masing sila tidak bisa di tukar tempat atau dipindah. Bagi bangsa Indonesia, pancasila
merupakan pandangan hidup bangsa dan negara Indonesia. Mempelajari Pancasila lebih
dalam menjadikan kita sadar sebagai bangsa Indonesia yang memiliki jati diri dan harus
diwijudkan dalam pergaulan hidup sehari-hari untuk menunjukkan identitas bangsa yang
lebih bermatabat dan berbudaya tinggi.
Sebagai ideologi, yaitu selain kedudukannya sebagai dasar Negara kesatuan republik
Indonesia Pancasila berkedudukan juga sebagai ideologi nasional Indonesia yang
dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara. Sebagai ideologi bangsa
Indonesia, yaitu Pancasila sebagai ikatan budaya ( cultural bond) yang berkembangan secara
alami dalam kehidupan masyarakat Indonesia bukan secara paksaan atau Pancasila adalah
sesuatu yang sudah mendarah daging dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia.
Sebuah ideologi dapat bertahan atau pudar dalam menghadapi perubahan masyarakat
tergantung daya tahan dari ideologi itu.
Kekuatan ideologi tergantung pada kualitas tiga dimensi yang dimiliki oleh ideologi itu,
yaitu dimensi realita, idealisme, dan fleksibelitas. Pancasila sebagai sebuah ideologi memiliki
tiga dimensi tersebut :
a. Dimensi idealistis
yaitu nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila yang bersifat sistematis,
rasional dan menyeluruh, yaitu hakikat nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila
Pancasila yaitu Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan.
Hakikat nilai-nilai Pancasila tersebut bersumber pada filsafat Pancasila (nilai-nilai
filosofis yang terkandung dalam Pancasila). Karena setiap ideologi bersumber pada
suatu nilai-nilai filosofis atau sistem filsafat (Soeryanto, 1991 : 59). Kadar serta
idealisme yang terkandung dalam Pancasila mampu memberikan harapan,
optimisme serta mampu menggugah motivasi para pendukungnya untuk berupaya
mewujudkan apa yang dicita-citakan (Koento Wibisono, 1989).
b. Dimensi normatif
yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila perlu dijabarkan dalam suatu sistem
norma, sebagaimana terkandung dalam norma-norma kenegaraan. Dalam
pengartian ini Pancasila terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 yang merupakan
norma tertib hukum tertinggi dalam negara Indonesia serta merupakan
Staatsfundamentalnorm (pokok kaidah negara yang fundamental).
c. Dimensi realistis
yaitu suatu ideologi harus mampu mencerminkan realitas yang hidup dan
berkembang dalam masyarakat. Oleh karena itu Pancasila selain memiliki dimensi
nilai-nilai ideal serta normatif maka Pancasila harus mampu dijabarkan dalam
kehidupan masyarakat secara nyata (kongkret) baik dalam kehidupan sehari hari
maupun dalam penyelenggaraan negara. Dengan demikian Pancasila sebagai ideologi
terbuka tidak bersifat ‘utopis’ yang hanya berisi ide-ide yang bersifat menggantung,
melainkan suatu ideologi yang bersift ‘realistis’ artinya mampu dijabarkan dalam
segala aspek kehidupan nyata.