1. Pengertian Ideologi
Istilah ideologi berasal dari kata “idea” yang artinya gagasan, konsep, cita-
cita, dan “logos” artinya ilmu, pengetahuan. Secara harfiah, ideology berarti ilmu
pengertian-pengertian dasar. Dalam pengertian sehari-hari idea berarti cita-cita,
yaitu cita-cita yang bersifat tetap yang harus dicapai, sehingga cita-cita yang
bersifat tetap itu sekaligus merupakan dasar, pandangan atau faham.
Sebagai suatu ideologi bangsa dan negara, maka Pancasila pada
hakekatnya bukan hanya merupakan hasil perenungan atau pemikiran
seseorang atau sekolompok orang saja, melainkan Pancasila diangkat dari nilai-
nilai luhur yang merupakan kepribadian masyarakat Indonesia. Dengan
perkataan lain, unsur-unsur yang merupakan materi dasar Pancasila diangkat
dari kepribadian bangsa Indonesia, sehingga bangsa ini merupakan causa
materialis (asal bahan) Pancasila.
Indonesia adalah sebuah negara yang berinteraksi dengan negara luar,
sehingga tidak mungkin menutup diri dari perkembangan masyarakat dunia
secara global. Timbul pertanyaan, bagaimanakah dengan Pancasila sebagai
ideologi bangsa dan negara, haruskah juga mengikuti perkembangan ?.
Pancasila sebagai sebuah ideologi harus bersifat terbuka, artinya
Pancasila juga harus dapat menjawab perubahan dan tantangan zaman yang
terus bergerak dinamis. Meskipun demikian, Pancasila sebagai ideologi bangsa
dan negara Indonesia harus tetap dipertahankan, khususnya nilai-nilai dasarnya.
Hakekat nilai terbuka meliputi:
A. Pancasila sebagai ideologi, nilai dasarnya tidak boleh berubah
B. Yang dapat berubah adalah nilai instrumentalnya,seperti voting yang merupakan
keterbukaan dari pelaksanaan sila keempat.
Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab secara sistematis didasari dan
dijiwai oleh sila Ketuhanan Yang Maha Esa, serta mendasari dan menjiwai
ketiga sila berikutnya. Dalam sila kemanusiaan terkandung nilai bahwa
negara harus menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai
makhluk yang beradab. Oleh karena itu, dalam kehidupan kenegaraan
terutama dalam peraturan perundang-undangan negara harus mewujudkan
terjaminnya hak-hak dasar manusia.
3) Persatuan Indonesia
Nilai yang terkandung dalam sila Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / Perwakilan.didasari oleh sila
Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab serta
Persatuan Indonesia, dan mendasari serta menjiwai sila Keadilan Sosial bagi
seluruh Rakyat Indonesia. Nilai filosofis yang terkandung di dalamnya adalah
bahwa hakekat rakyat merupakan sekelompok manusia sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa yang bersatu dengan tujuan mewujudkan harkat dan
martabat manusia dalam satu wilayah negara. Rakyat merupakan subyek
pokok pendukung negara.
5) Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia