Anda di halaman 1dari 7

PEMBELAJARAN 3

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA INDONESIA


Tujuan Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran ini bertujuan untuk memberi pengetahuan kepada
mahasiswa agar dapat menjelaskan bahwa Pancasila sebagai ideology pada
hakekatnya bukan hanya merupakan hasil perenungan atau pemikiran seseorang atau
sekolompok orang saja, melainkan Pancasila diangkat dari nilai-nilai luhur yang
merupakan kepribadian masyarakat Indonesia.

1. Pengertian Ideologi
Istilah ideologi berasal dari kata “idea” yang artinya gagasan, konsep, cita-
cita, dan “logos” artinya ilmu, pengetahuan. Secara harfiah, ideology berarti ilmu
pengertian-pengertian dasar. Dalam pengertian sehari-hari idea berarti cita-cita,
yaitu cita-cita yang bersifat tetap yang harus dicapai, sehingga cita-cita yang
bersifat tetap itu sekaligus merupakan dasar, pandangan atau faham.
Sebagai suatu ideologi bangsa dan negara, maka Pancasila pada
hakekatnya bukan hanya merupakan hasil perenungan atau pemikiran
seseorang atau sekolompok orang saja, melainkan Pancasila diangkat dari nilai-
nilai luhur yang merupakan kepribadian masyarakat Indonesia. Dengan
perkataan lain, unsur-unsur yang merupakan materi dasar Pancasila diangkat
dari kepribadian bangsa Indonesia, sehingga bangsa ini merupakan causa
materialis (asal bahan) Pancasila.
Indonesia adalah sebuah negara yang berinteraksi dengan negara luar,
sehingga tidak mungkin menutup diri dari perkembangan masyarakat dunia
secara global. Timbul pertanyaan, bagaimanakah dengan Pancasila sebagai
ideologi bangsa dan negara, haruskah juga mengikuti perkembangan ?.
Pancasila sebagai sebuah ideologi harus bersifat terbuka, artinya
Pancasila juga harus dapat menjawab perubahan dan tantangan zaman yang
terus bergerak dinamis. Meskipun demikian, Pancasila sebagai ideologi bangsa
dan negara Indonesia harus tetap dipertahankan, khususnya nilai-nilai dasarnya.
Hakekat nilai terbuka meliputi:
A. Pancasila sebagai ideologi, nilai dasarnya tidak boleh berubah
B. Yang dapat berubah adalah nilai instrumentalnya,seperti voting yang merupakan
keterbukaan dari pelaksanaan sila keempat.

2. Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi


Pancasila sebagai ideologi negara artinya seluruh warga negara
Indonesia menjadikan pancasila sebagai dasar sistem kenegaraan. Nilai-nilai
yang ada pada setiap butir pancasila harus dijadikan sebagai pedoman dasar
dalam melangsungkan kehidupan bernegara.
Selain itu, pancasila sebagai ideologi negara juga bermakna menjadikan
pancasila sebagai cita-cita atau visi. Hal ini tentunya berlaku untuk
pemerintah dan seluruh warga negara. Pengertian ini juga ada di dalam
Ketetapan MPR No.XVIII Tahun 1998 Pasal 1, yang bunyinya: “Pancasila
sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah
dasar negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia harus dilaksanakan
secara konsisten dalam kehidupan bernegara.”
Sebagai suatu dasar filsafat negara maka sila-sila Pancasila merupakan
suatu system nilai, oleh karena itu sila-sila Pancasila itu pada hakikatnya
merupakan suatu kesatuan. Meskipun dalam setiap sila terkandung nilai-nilai
yang memiliki perbedaan antara satu dengan lainnya namun kesemuanya itu
tidak lain merupakan suatu kesatuan yang sistematis.
Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila adalah sebagai berikut:
1) Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa ini nilai-nilainya meliputi dan menjiwai
keempat sila lainnya. Dalam Sila Ketuhanan yang Maha Esa terkandung nilai
bahwa negara yang didirikan adalah sebagai pengejawantahan tujuan
manusia sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa.
2) Kemanusiaan yang adil dan beradab.

Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab secara sistematis didasari dan
dijiwai oleh sila Ketuhanan Yang Maha Esa, serta mendasari dan menjiwai
ketiga sila berikutnya. Dalam sila kemanusiaan terkandung nilai bahwa
negara harus menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai
makhluk yang beradab. Oleh karena itu, dalam kehidupan kenegaraan
terutama dalam peraturan perundang-undangan negara harus mewujudkan
terjaminnya hak-hak dasar manusia.
3) Persatuan Indonesia

Nilai yang terkandung dalam sila Persatuan Indonesia tidak dapat


dipisahkan dengan keempat sila lainnya karena seluruh sila merupakan suatu
kesatuan yang bersifat sistematis. Dalam sila Persatuan Indonesia
terkandung nilai bahwa negara adalah penjelmaan sifat kodrat manusia
moonodualis yaitu sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Nilai
Persatuan Indonesia didasari dan dijiwai oleh sila Ketuhanan Yang Maha
Esa dan Kemanusiaan Yang Adil dan beradab. Hal ini memberikan makna
bahwa nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme yang religious dan
nasionalisme yang humanistic yang menjunjung tinggi harkat dan martabat
manusia seabgai makhluk Tuhan.
4) Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan.

Nilai yang terkandung dalam sila Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / Perwakilan.didasari oleh sila
Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab serta
Persatuan Indonesia, dan mendasari serta menjiwai sila Keadilan Sosial bagi
seluruh Rakyat Indonesia. Nilai filosofis yang terkandung di dalamnya adalah
bahwa hakekat rakyat merupakan sekelompok manusia sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa yang bersatu dengan tujuan mewujudkan harkat dan
martabat manusia dalam satu wilayah negara. Rakyat merupakan subyek
pokok pendukung negara.
5) Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Dalam sila kelima terkandung nilai-nilai yang merupakan tujuan negara


sebagai tujuan dalam hidup bersama. Maka di dalam kelima tersebut
terkandung nilai keadilan yang harus terwujud dalam kehidupan bersama
(kehidupan sosial). Keadilan tersebut didasari dan dijiwai oleh hakikat
keadilan kemanusiaan yaitu keadilan dalam hubungan manusia dengan
dirinya sendiri, manusia dengan manusia lain, manusia dengan masyarakat,
bangsa dan negaranya serta hubungan manusia dengan Tuhannya.

3. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa Indonesia

Pengertian Pancasila sebagai ‘ideologi negara’ adalah nilai-nilai yang


terkandung di dalam Pancasila menjadi cita-cita normatif di dalam
penyelenggaraan negara. Secara luas, pengertian Pancasila sebagai ideologi
Negara Indonesia adalah visi atau arah dari penyelenggaraan kehidupan
berbangsa dan bernegara di Indonesia, yaitu terwujudnya kehidupan yang
menjunjung tinggi ketuhanan, nilai kemanusiaan, kesadaran akan kesatuan,
berkerakyatan, serta menjunjung tinggi nilai keadilan.
Pancasila sebagai ideologi negara yang berarti sebagai cita-cita
bernegara dan sarana yang mempersatukan masyarakat perlu perwujudan yang
konkret dan operasional aplikatif, sehingga tidak hanya dijadikan slogan belaka.
Dalam Ketetapan MPR tersebut dinyatakan bahwa Pancasila perlu diamalkan
dalam bentuk pelaksanaan yang konsisten dalam kehidupan bernegara.
Pancasila dilihat dari sudut pandang politik merupakan sebuah konsensus
politik, yaitu suatu persetujuan politik yang disepakati bersama oleh berbagai
golongan masyarakat di Negara Indonesia. Dengan diterimanya Pancasila oleh
berbagai golongan dan aliran pemikiran, maka mereka bersedia bersatu dalam
negara kebangsaan Indonesia. Dalam istilah politiknya, Pancasila merupakan
common platform masyarakat Indonesia yang plural. Sudut pandang politik ini
teramat penting untuk bangsa Indonesia sekarang ini. Jadi, sebenarnya
perkembangan Pancasila sebagai doktrin dan pandangan dunia yang khas tidak
menguntungkan kalau dinilai dari tujuan mempersatukan bangsa.
Banyak para pihak yang sepakat bahwa Pancasila sebagai ideologi
negara merupakan kesepakatan bersama, common platform, dan nilai integratif
bagi bangsa Indonesia. Kesepakatan bersama bahwa pancasila sebagai ideologi
negara inilah yang harus kita pertahankan dan ditumbuhkembangkan dalam
kehidupan bangsa yang plural ini.
Berdasarkan uraian di atas, maka makna Pancasila sebagai ideologi
bangsa dan Negara Indonesia yaitu:
1) Nilai-nilai dalam Pancasila dijadikan sebagai cita-cita normatif dari
penyelenggaraan bernegara di Indonesia.
2) Nilai-nilai dalam Pancasila merupakan nilai yang telah disepakati bersama
dan oleh karenanya menjadi salah satu sarana untuk menyatukan
masyarakat Indonesia.

Sebagai negara dengan masyarakat yang majemuk seperti Indonesia,


sebuah kehadiran ideologi yang sangat penting untuk memberikan legitimasi dan
rasionalisasi terhadap perilaku dan hubungan sosial dalam masyarakat, sebagai
dasar atau pokok acuan bagi solidaritas sosial dalam kehidupan kelompok atau
masyarakat, dan memberikan motivasi bagi para individu mengenai pola-pola
tindakan yang pasti dan harus dilakukan sebagai warga negara. Secara ringkas
dapat dikatakan bahwa ideologi menjadi salah satu unsur pengikat sekaligus
identitas sebagai sebuah bangsa, termasuk Indonesia
The founding fathers setelah melakukan perenungan yang dalam dan
panjang untuk menyepakati Pancasila sebagai ideologi negara Republik
Indonesia. Dengan demikian, sebagaimana disebut Shariati, Pancasila
merupakan suatu keyakinan dan cita-cita dianut oleh bangsa Indonesia.
Adapun Fungsi Pancasila sebagai ideologi mencakup tiga hal utama:
Pertama, Pancasila dapat memberikan legitimasi dan rasionalisasi terhadap
perilaku dan hubungan-hubungan sosial dalam masyarakat.
Kedua, Pancasila merupakan dasar atau acuan pokok bagi solidaritas sosial
dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.
Ketiga, Pancasila dapat memberikan motivasi untuk bertindak secara individual.
Atau, secara ringkas dapat dikatakan bahwa Pancasila merupakan salah satu
unsur pengikat atau pemersatu bangsa Indonesia. Pancasila sebagai ideologi
berperan besar dalam menjaga integrasi nasional.
Agar dapat bekerja sepenuhnya sebagai sebuah ideologi, Pancasila harus pula
mencerminkan tiga dimensi ideology:
Pertama, Pancasila benar-benar mencerminkan realitas yang hidup dan
berkembang dalam masyarakat Indonesia. Pancasila dirumuskan dengan cara
mengagregasikan nilai-nilai luhur yang terdapat dalam ajaran agama dan
kebudayaan bangsa.
Kedua, kualitas idealisme yang terkandung didalam Pancasila mampu
mengubah harapan dan memberikan optimisme dan motivasi kepada bangsa
Indonesia.
Ketiga, Pancasila harus memiliki sifat fleksibel dan terbuka bagi interpretasi
baru, sehingga tetap aktual dan fungsional dalam mengantisipasi setiap tuntutan
zaman tanpa hanyut dan tenggelam dalam arus perubahan yang tidak terarah
Menurut Hamdan Mansoer, mewujudkan bangsa yang religius,
manusiawi, demokratis, bersatu, adil dan sejahtera pada dasarnya merupakan
upaya menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai cita-cita bersama. Bangsa yang
demikian merupakan ciri dari masyarakat madani Indonesia. Sebagai suatu cita-
cita, nilai-nilai Pancasila diambil dimensi idealismenya. Sebagai nilai-nilai ideal,
penyelenggaraan negara hendaknya berupaya bagaimana menjadikan
kehidupan bernegara Indonesia ini semakin dekat dengan nilai-nilai ideal
tersebut.
Nilai integratif Pancasila mengandung makna bahwa Pancasila dijadikan
sebagai sarana pemersatu dalam masyarakat dan prosedur penyelesaian
konflik. Masyarakat Indonesia telah menerima Pancasila sebagai sarana
pemersatu, yang artinya sebagai suatu kesepakatan bersama bahwa nilai-nilai
yang terkandung di dalamnya disetujui sebagai milik bersama. Pancasila
dijadikan semacam social ethic dalam masyarakat yang heterogen.

Anda mungkin juga menyukai