NIM : 2302361201005
KELAS : MANAJEMEN A
PENDIDIKAN PANCASILA
Filsafat Pancasila adalah refleksi kritis dan rasional tentang pancasila dalam bangunan bangsa
dan negara Indonesia. Kelima sila dari Pancasila pada hakekatnya adalah suatu nilai:
1. Nilai Ketuhanan
2. Nilai Kemanusiaan
3. Nilai Persatuan
4. Nilai Kerakyatan
5. Nilai Keadilan
Nilai itu selanjutnya menjadi sumber nilai bagi penyelenggara kehidupan berbangsa dan
bernegara. Secara etimologi, nilai berasal dari kata value (Inggris) dan valere (Latin) yang berarti
kuat, baik, berharga dan berguna.
1. Nilai Dasar
Nilai yang mendasari nilai instrumental. Nilai dasar yaitu asas-asas yang kita terima
srebagai dalil yang bersifat banyak mutlak. Kita menerima nilai dasar itu sebagai sesuatu yang
benar atau tidak perlu dipertanyakan lagi.
2. Nilai Instrumental
Nilai sebagai pelaksana umum dari nilai dasar. Umumnya berbentuk norma sosial dan
norma hukum yang selanjutnya terkristalisasi dalam peraturan dan mekanisme lembaga-lembaga
negara.
3. Nilai Praksis
Nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan. Nilai praksis sesungguhnya
menjadi batu ujian, apakah nilai dasar dan nilai instrumental itu benar-benar hidup dalam
masyarakat Indonesia.
Kedudukan pokok pancasila bagi NKRI adalah sebagai dasar negara. Pernyataan
demikian sesuai dengan pembukaan UUD 1945 alinea IV
TAP MPR No. XVIII/MPR/1998 tentang penegasan pancasila sebagai dasar negara dan
pencabutan TAP MPR No.II/MPR/1978 TTG P4
Pasal 1 TAP MPR No.XVIII/MPR/1998 menyatakan bahwa pancasila sebagaimana yang
dimaksud dalam pembukaan UUD 1945 adalah dasar negara dari NKRI yang harus
dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara
Secara historis dapat pula dinyatakan bahwa pancasila yang dirumuskan oleh para pendiri
bangsa (The Founding Father) pada wakti itu dimaksudkan untuk menjadi DASARNYA
INDONESIA MERDEKA.
DR. Radjiman Widiodiningrat selaku ketua BPUPKI yang menanyakan kepada para
peserta sidang I BPUPKI tanggal 29 Mei 1945 dengan kalimat “INDONESIA
MERDEKA YANG AKAN KITA BENTUK APA DASARNYA” menanggapi pernyataan
ketua tersebut beberapa anggota BPUPKI berpidato menyatakan tentang hal-hal apa dasar
Indonesia merdeka di kelak kemudian hari.
Sebagai dasar filsafat atau dasar falsafah negara (philosophische gronslag) dari negara
Indonesia.
Pancasila sebagai dasar filsafat oleh karena Pancasila merupakan rumusan filsafati atau
dapat dikatakan nilai-nilai Pancasila adalah nilai-nilai filsafat.
Oleh karena itu, harus dibedakan dengan dasar hukum negara yang dalam hal ini adalah
UUD 45. Pancasila adalah Dasar (filsafat) Negara. Sedang UUD 45 adalah Dasar
(Hukum) Negara Indonesia.
Pancasila sebagai dasar (filsafat) negara mengandung makna bahwa nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila menjadi dasar atau pedoman bagi penyelenggaraan
bernegara.
Nilai-nilai Pancasila pada dasarnya adalah nilai-nilai filsafati yang sifatnya mendasar.
Nilai dasar Pancasila bersifat akstrak, normatif dan nilai itu menjadi motivator kegiatan
dalam penyelenggaraan bernegara
Sebagai negara yang berdasar atas hukum sudah seharusnya segala pelaksanaan dan
penyelenggaraan bernegara bersumber dan berdasar pada hukum dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
Operasional pancasila sebagai dasar (filsafat) negara diwujudkan dengan pembentukan
sistem hukum nasional dalam suatu tertib hukum (legal order) di mana pancasila menjadi
norma dasarnya
Idiologi berasal dari kata idea yang berarti gagasan, konsep, pengertian, dasar, cita-cita,
dan logos = ilmu
Secara harfiah idiologi berarti ilmu tentang pengertian dasar, ide = cita-cita dan cita-cita
yang dimaksud adalah cita-cita yang bersifat tetap yang harus dicapai sehingga cita-cita
itu sekaligus merupakan dasar, pandangan atau paham
hubungan manusia dengan cita-citanya disebut dengan idiologi, yang merupakan
seperangkat nilai, dimana nilai itu menjadi cita-citanya atau manusia bekerja atau
bertindak untuk mencapai nilai-nilai tersebut.
pancasila sebagai idiologi nasional memiliki makna sebagai berikut:
2) Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakn nilai yang disepakati bersama dan
oleh karena itu menjadi salah satu sarana pemersatu (integrasi) masyarakat Indonesia
Perwujudan Pancasila sebagai idiologi nasional yang berarti menjadi cita-cita penyelenggara
bernegara terwujud melalui ketetapan MPR No. VII/MPR/2001 tentang Visi Indonesia Masa
Depan yaitu :
a. Visi Ideal, yaitu cita-cita luhur sebagaimana termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yaitu pada alinea kedua dan keempat
b. Visi Antara, yaitu Visi Indonesia 2020 yaitu terwujudnya masyarakat Indonesia yang
religius, manusiawi, bersatu, demokratis, adil sejahtera, maju, mandiri, serta baik dan bersih
dalam penyelenggaraan negara
c. Visi Lima Tahunan, sebagaimana termaktub dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara.
pancasila sebagai sarana pemersatu dlm masyarakat dan prosedur penyelesaian konplik itulah yg
terkandung dlm nilai integratif pancasila.
pancasila sudah diterima oleh masyarakat indonesia sebagai sarana pemersatu artinya sebagai
kesepakatan bersama bahwa nilai2 yg terkandung di dlmnya disetujui sebagai milik bersama (
soscial ethics dlm masyarakat yg heterogen
PENGAMALAN PANCASILA
1. pengamalan secara obyektif, yaitu dgn melaksanakan dan menaati peraturan perundang-
undangan sebagai norma hukum negara yg berlandaskan pada pancasila (aktualisasi
pancasila)
2. pengamalan secara subyektif, yaitu dgn menjalankan nilai2 pancasila yg berwujud norma
etik secara pribadi atau kelompok dlm bersikap dan bertingkah laku pada kehidupan
berbangsa dan bernegara (aktualisasi pancasila)
PENGERTIAN NORMA
Norma atau kaidah adalah aturan pedoman bagi manusia dalam berperilaku sebagai
perwujudan dari nilai
Setiap norma pasti mengandung nilai. Nilai sekaligus menjadi sumber bagi norma. Tanpa
ada nilai tidak mungkin terwujud norma.
Sebaliknya, tanpa dibuatkan norma, nilai yang hendak dijalankan itu mustahil
terwujudkan.
Sebagai seperangkap nilai dasar, Pancasila harus dijabarkan ke dalam norma agar praktis
dalam kehidupan bernegara.
Norma yang tepat sebagai penjabaran atas nilai dasar Pancasila tersebut adalah norma
etik dan norma hukum.
Pancasila dijabarkan sebagai norma etik karena pada dasarnya nilai-nilai dasar Pancasila
adalah nilai-nilai moral.