Anda di halaman 1dari 7

RANGKUMAN PANCASILA

Pancasila adalah Dasar Negara Indonesia yang terdiri atas 5 (lima) sila dan tertuang dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV. Di era reformasi, pancasila dianggap sebagai keinginan untuk kembali ke kejayaan masa Orde Baru. Sebagian orang memandang sinis terhadap pancasila sebagai sesuatu yang salah . Namun, sebagai sebuah ideologi dan dasar filsafat negara, pancasila layak untuk dikaji kembali relevansinya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.Kesepakatan bangsa telah menetapkan bahwa Pancasila yang terdiri atas lima sila itu merupakan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945. Kesepakatan itu dinyatakan pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI sebagai lembaga pembentuk negara saat itu. Melalui perjalanan panjang negara Indonesia sejak merdeka hingga saat ini, Pancasila ikut berproses pada kehidupan bangsa Indonesia. pancasila tetap sebagai dasar negara namun interpretasi dan perluasan maknanya temyata digunakan untuk kepentingan kekuasaan yang silih berganti. Pasal 1 ketetapan tersebut menyatakan bahwa Pancasila sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah dasar negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara. Berdasarkan pemikiran filsafati, Pancasila sebagai filsafat pada hakikatnya merupakan suatu nilai (Kaelan; 2000). Rumusan Pancasila sebagaimana terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 Alinea IV adalah sebagai berikut.

Ketuhanan Yang Maha Esa Kemanusiaan yang adil dan beradab Persatuan Indonesia Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permuswaratan/ perwakilan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Kelima sila dari Pancasila pada hakikatnya adalah suatu nilai. Nilai-nilai yang merupakan perasan dari sila-sila pancasila tersebut adalah

1) NilaiKetuhanan;

2) Nilai Kemanusiaan; 3) Nilai Persatuan; 4) Nilai Kerakyatan; 5) NilaiKeadilan.

Nilai itu selanjutnya menjadi sumber nilai bagi penyelenggaraan kehidupan bernegara lndonesia.

Beberapa pengertian tentang nilai diberikan sebagai berikut.

Nilai adalah sesuatu yang berharga, baik, dan berguna bagi manusia. Nilai adalah suatu penetapan atau suatu kualitas yang menyangkut jenis dan minat. Nilai adalah suatu penghargaan atau suatu kualitas terhadap suatu hal yang dapat menjadi dasar penentu tingkah laku manusia, karena suatu itu:

v Berguna (useful); v Keyakinan (belief); v Memuaskan (satisfying) ; v Menarik (interesting) ; v Menguntungkan( profitabIe) ; v Menyenangkan (pIeasant) ;

Ciri-ciri dari nilai adalah sebagai berikut.

v Suatu realitas abstrak. v Bersifat normatif.

v Sebagai motivator (daya dorong) manusia dalam bertindak.

Nilai bersifat abstrak, seperti sebuah ide, dalam arti tidak dapat ditangkap melalui indra, yang dapat ditangkap adalah objek yang memiliki nilai. Misalnya, gandum akan bernilai kemakmuran bila dibagikan dan diterima secara adil. Nilai juga mengandung harapan akan sesuatu yang diinginkan. Misalnya nilai keadilan, kesederhanaan. Orang hidup mengharapkan mendapat keadilan. Kemakmuran adalah keinginan setiap orang. Jadi, nilai bersifat normatif, suatu keharusan (das sollen) yang menuntut diwujudkan dalam tingkah laku.

Nilai menjadi pendorong/motivator hidup manusia. Tindakan manusia digerakkan oleh nilai. Misalnya, kepandaian. Setiap siswa berharap menjadi pandai atau pintar. Karena mengharapkan nilai itu, setiap siswa tergerak untuk melakukan berbagai perilaku supaya menjadi pandai.

Dalam filsafat Pancasila juga disebutkan bahwa ada 3 (tiga) tingkatan nilai, yaitu nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praktis.

1. Nilai dasar

Nilai yang mendasari nilai instrumental. Nilai dasar yaitu asas-asas yang kita terima sebagai dalil yang bersifat sedikit banyak mutlak. Kita menerima nilai dasar itu sebagai sesuatu yang benar atau tidak perlu dipertanyakan lagi.

2. Nilai instrumental

Nilai sebagai pelaksanaan umum dari nilai dasar. Umumnya berbentuk norma sosial dan norna hukum yang selanjutnya akan terkristalisasi dalam peraturan dan mekanisme lembaga-lembaga negara.

3. Nilai praksis

Nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan. Nilai praksis sesungguhnya menjadi batu ujian, apakah nilai dasar dan nilai instrumental itu benar-benar hidup dalam masyarakat Indonesia.

Nilai-nilai dasar dari Pancasila tersebut adalah nilai Ketuhanan yang Maha Esa, nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, nilai persatuan, nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan dan nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Nilai-nilai Pancasila tersebut termasuk nilai etik atau nilai moral.

v Mewujudkan Nilai Pancasila sebagai Norma Bernegara

Norma atau kaidah adalah aturan pedoman bagi manusia dalam berperilaku sebagai perwujudan dari nilai. Nilai yang abstrak dan normatif dijabarkan dalam wujud norma.

Akhirnya yang tampak dalam kehidupan dan melingkupi kehidupan kita adalah norma. Norma yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari ada 4 (empat), yaitu sebagai berikut.

v Norma agama Norma ini disebut juga dengan norma religi atau kepercayaan.

v Norma moral (etik) Norma ini disebut juga dengan norma kesusilaan atau etika atau budi pekerti.

v Norma kesopanan Norma kesopanan disebut juga norrna adat, sopan santun, tatakrama atau Norma fatsoen.

v Norma hukum Norma hukum berasal dari luar diri manusia.

Etika kehidupan berbangsa meliputi sebagai berikut. a. Etika Sosial dan Budaya b. Etika Pemerintahan dan Politik c. Etika Ekonomi dan Bisnis d. Etika Penegakan Hukum yang Berkeadilan e. Etika Keilmuan dan Disiplin Kehidupan

B. MAKNA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

1. Landasan Yuridis dan Historis Pancasila sebagai Dasar Negara

Kedudukan pokok Pancasila bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebagai dasar negara.

2. Makna Pancasila sebagai Dasar Negara

Pancasila sebagai dasar (filsafat) negara mengandung makna bahwa nilainilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi dasar atau pedoman bagi penyelenggaraan bernegara.

C. IMPLEMENTASI PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Pernyataan bahwa nilai-nilai dasar Pancasila menjadi dasar normatif penyelenggaraan bernegara Indonesia belum merupakan pernyataan yang konkret.

D. MAKNA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

Pancasila selain sebagai dasar negara Indonesiajuga berkedudukan sebagai ideologi nasional Indonesia. Apa makna pancasila sebagai ideologi nasional ?

1. Pengertian Ideologi

Ideologi berasal dari kata idea yangberarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita, dan logosberarliilmu. Secara harfiafr iJeologi berarti ilmu tentang pengertian dasaq ide. Dalam pengertian sehari-hari, idea disamakan artinya dengan cita-cita. cita-citayang dimaksud adalah cita-cita bersifat tetap yang harus dicapai sehingga cita-cita itu sekaligus merupakan dasar, pand angan/ paham.

2. Landasan dan Makna Pancasila sebagai Ideotogi Bangsa

Ketetapan bangsa Indonesia bahwa Pancasila adalah ideologi bagi negara dan bangsa Indonesia adalah sebagaimana tertuang dalam Ketetapan MPR No. XVIIVMPR/l998 tentang Pencabutan Ketetapan MPR RI No. IV MPR/ 1978 tentang Pedoman Penghayatan dan pengamalan pancasila (Eka prasetya Pancakarsa) dan Penetapan tentang Penegasan pancasila sebagai dasar Negara.

E. IMPLEMENTASI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

Pancasila sebagai ideologi nasional yang berarti sebagai cita_cita bernegara dan sarana yang mempersatukan masyarakat perlu perwujudan yang konkret, dan operasional aplikatif sehingga tidak menjadi slogan belaka.

Perwujudan Ideologi pancasila sebagai cita-cita Bernegara Perwujudan Pancasila sebagai Kesepakatan atau Nilai Integratif bangsa.

Anda mungkin juga menyukai