Anda di halaman 1dari 6

NAMA : HANIN SALSABILA PUTRI SAYUTI

NPM : G1B021064
PRODI/KELAS : TEKNIK SIPIL/B
MATA KULIAH : PANCASILA
DOSEN : KIKI AMALIAH, S.H, M.H

1. Screenshot mengikuti webinar


2. Review webinar

DIALOG KEBANGSAAN

Tema : Damai Dalam Kasih Sayang , Reinterprestasi Makna Toleransi Dalam SARA

Narasumber : 1. Drs. Agus Wahyudi, M.Si, M.A, Ph.D ( Kepala Pusat Studi Pancasila UGM)

2. Prof. Dr. Hariyono, M.Pd (Wakil Kepala BPIP RI)

Materi I

Pancasila dan Isu keberagaman (Drs. Agus Wahyudi, M.Si, M.A, Ph.D )

 Sejarah Pancasila

Pancasila sebagai ideology persatuan. Tantangan awal pancasila adalah untuk mempersatukan
bangsa, mengembangkan sistem kerjasama diantara orang yang berbeda.

Pancasila mengakui dan menerima “pluralisme sebagai fakta permanen”

 Tujuan membentuk Negara merdeka : satu buat semua, semua buat satu

Visi bernegara : Merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur

Misi bernegara :

 Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia


 Memajukan kesejahteraan umum
 Mencerdaskan kehidupan bangsa
 Ikut melaksanakan ketertiban dunia

 Pancasila dan teori moral


Ukuran “kebaikan” dalam membimbing tindakan (perilaku) dan kebijakan sosial politik :

 Virtues ( kebajikan/keutamaan)
 Deontology
 Konsekuensialisme (utilitarianisme)

 Perbedaan konteks implementasi pancasila

 Pergeseran nilai pancasila dalam spirit reformasi :


 Menerima gagasan untuk mencegah/mengurangi kekuasaan yang sewenang-wenang
 Pengakuan terhadap pemisahan antara Negara dan masyarakat sipil dan hak-hak
warga Negara
 Memastikan penghormatan dan perlindungan terhadap kelompok minoritas dalam
demokrasi
 Semua model itu dilakukan bersamaan dengan kepercayaan bahwa demokrasi
dianggap akan bisa “deliver”

 Konteks eksternal dan factor yang menyumbang pada dinamik internal

 Globalisasi
 Populisme
 Fundamentalisme
 Media sosial

 Principle, policies, and rules

 Prinsip (principle) adalah standard yang harus dipatuhi


 Kebijakan (policies) adalah sejenis standard yang menentukan suatu tujuan yang akan
dicapai
 Rules/aturan/hukum berlaku dengan cara ya atau tidak sama sekali

 Sumber Nilai dan Implementasi Nilai Pancasila

 Ranah Privasi/Keluarga/Intimate Relations


 Ranah Civil Society
 Ranah Negara
 Ranah Hubungan Internasional

 Komitmen Etis dan Pemihakan dalam Implementasi Pancasila

 Mendorong Tranformasi Sosial menuju Keadilan Sosial?


 Mengatasi Struktur Ketidakadilan:
o Relasi Subordinasi
o Relasi Opresi (Penindasan)

Materi II

Memahami ideologi pancasila : menyemai karakter kebangsaan mahasiswa (Prof. Dr.


Hariyono, M.Pd)

 Trinitas kekuasaan ala Toffler

 Finansial (modal)
 Militer (kekerasan)
 Informasi (epestimologi)

 Perubahan wawasan

 Wawasan kolonial dan feudal -> nasional, egaliter, dan inklusif


 Kerugian terbesar dari proses imprealisme dan kolonialisme adalah hilangnya karakter
bangsa yang percaya diri dan biasa berpikir kreatif dan inovatif
 Bangsa yang modern, egaliter, inklusif dan maju hanya dapat tercipta kalau ada
persatuan dan penguasaan dan pengelolaan IPTEK secara baik
 Pancasila sebagai pandangan hidup dan kepribadian bangsa bisa menjadi landasan
epistemology dan tindakan civitas akademika

 Dari penjajahan : Memasuki dunia baru

1. Masyarakat nusantara yang beragam -> persatuan bangsa -> pandangan dunia baru
2. Diperlukan sarana komunikasi -> persatuan bahasa -> lahirnya dunia baru makna
baru
3. Kesatuan wilayah -> persatuan tanah air -> ruang hidup baru -> wawasan nusantara
4. Dipelopori generasi muda yang terpelajar

Sebuah Negara-bangsa yang mengikat banyak suku bangsa, bahasa, dan agama, di lebih dari
17.508 pulau, diperlukan suatu konsepsi, kemauan dan kemampuan yang kuat untuk
menopang kebesaran, keluasan dan kemajemukan, dengan dasar Negara yang dapat
meletakan segenap elemen bangsa di atas suatu landasan yang statis, sekaligus dapat
memberi tuntunan yang dinamis.

 Eksistensi pancasila
 Pancasila bukannya suatu konsepsi politis, akan tetapi buah hasil perenungan jiwa yang
dalam, buah hasil penyelidikan cipta yang teratur dan seksama di atas basis
pengetahuan dan pengalaman yang luas. (Notonagoro, 1951)
 Dasar negara yang kita butuhkan ialah pertama: harus satu dasar yang dapat
mempersatukan. Kedua: satu dasar yang memberi arah bagi perikehidupan negara kita
itu (Soekarno, 1958).
 Bangsa kita berkepribadian Pancasila tetapi itu belum berarti bahwa Pancasila telah
menjelma wadag di segala bagiandan sudut masyarakat kita. (Soekarno, 1958)

 Tantangan aktualisasi pancasila


 Internal
o Pemahaman pancasila masih lemah
o Pelembagaan nilai-nilai pancassila belum maksimal
o Kurangnya keteladanan dalam sikap dan perilaku sebagian pemimpin dan tokoh
bangsa
o Kurang menghargai kebhinnekaan dan kemajemukan
o Kesenjangan sosial-ekonomi masih cukup tajam
 Eksternal
o Radikalisme Pasar. Manusia tidak dilihat sebagai warga tetapi sebagai
konsumen
o Radikalisme agama yang anti dengan budaya dan tradisi bangsa

 Pancasila adalah perjuangan

“Satu hal harus kita kemukakan, kita jangan lupa bahwa Pancasila adalah soal perjuangan.

Pancasila tidak kita warisi dari nenek moyang menurut hukum Mendel. Pancasila adalah soal
keyakinan dan pendirian yang asasi. Pancasila tidak akan bisa tertanam dalam jiwa kita jika kita
sendiri masing-masing tidak berjuang.

Baik untuk masyarakat dan negara maupun untuk setiap individu, usaha penanaman Pancasila
harus berjalan terus menerus, tak ada hentinya. Tak seorang pun akan menjadi Pancasila kalau
dia tidak membuat dirinya Pancasilais. Negara kita tidak akan menjadi negara Pancasila jika
kita tidak membuatnya terus menerus” (Driyarkara, 1966)

 Ideologi Masa Depan


1. “Di dalam Indonesia Merdeka itulah kita “memerdekakan” rakyat dan bangsa kita.
2. Dilakukanlah pemerdekaan diri dan bangsa  individu/bangsa belajar menjadi merdeka 
keluar dari mental Inlander.
3. Pembangunan menjadi sarana untuk mengamalkan dan mengamankan Pancasila perlu
dilakukan melalui pembangunan yang berkelanjutan.
4. Generasi muda (mahasiswa) HARUS MEMILIKI IMAGINASI DAN CITA-CITA BESAR.
Hanya dengan harapan ada perjuangan. Perjuangan tanpa harapan akan mudah patah
dan menyerah. Harapan tanpa perjuangan tidak akan pernah terwujud.
5. Masa depan bangsa Indonesia akan sangat ditentukan oleh kualitas SDM generasi
muda yang memiliki toleransi, kreasi, inovasi dan prestasi

 Menyemai nilai-nilai pancasila

5 Pikiran yang Perlu dimiliki mahasiswa :


1. Disiplin, menguasai bidang ilmu tertentu.
2. Sintesis, mampu memadukan ilmu yang digeluti degan bidang ilmu lain
3. Mencipta, dapat menjadi produsen
4. Respek, memiliki kepekaan dan empati pada orang lain
5. Etik, aktivitas yang dilakukan dipahami sebagai kebutuhan

Anda mungkin juga menyukai