Anda di halaman 1dari 36

sholIhIn

Widyaiswara AHLI UTAMA


bdk smg
BIODATA
Nama : Sholihin
Tmpt/Tgl lhr : Boyolali, 25 Mei 1959
NIP : 195905251985031004
Pangkat/Gol. : Pembina Utama Madya - IVd
Jabatan : Widyaiswara Ahli Utama
Agama : Islam
Pendidikan : * S1 UIN Sunan Kalijaga Yk
* Akta IV UIN Walisongo Smg
* S2 Universitas Diponegoro Smg
Isteri :1
Anak :3
Tempat tugas : Balai Diklat Keagamaan Semarang
Alamat Rumah : Jl. Perdana Raya No. 12-13 Puri Asri
Perdana Banyumanik Smg
Hobi : Olah raga
HP : hp. 081325891686 – wa : 082243883493
Email : sholihindiklat@gmail.com
Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti mata Pelatihan ini peserta dapat :

1. Menjelaskan fungsi 2. Menerapkan dan


dan kedudukan mengaktualisasikan
pancasila Pancasila dalam
pelaksanaan tugas dan
fungsi masing-masing
peserta di unit
kerjanya.
KEDUDUKAN, FUNGSI
PANCASILA
A. Kedudukan Pancasila
Pancasila mempunyai kedudukan yang bersifat
tetap tidak berubah sepanjang masa, kuat dan
terlekat pada kehidupan bangsa dan negara
Indonesia. Apalagi Pancasila itu tercantum di
dalam Pembukaan UUD 1945 yang dengan jalan
hukum tak dapat diubah. Atas dasar itu maka
kedudukan Pancasila itu bersifat “abadi” bagi
bangsa dan negara Indonesia.
Kedudukan Pancasila Bagi Bangsa Indonesia

Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia :


 Sebagai dasar untuk mengatur pemerintahan dan
penyelenggaraan negara.
 Bersifat tetap, kuat, dan tidak dapat diubah oleh
siapapun, termasuk oleh MPR-DPR hasil pemilihan
umum.
 Merupakan kaidah negara yang fundamental, yaitu
bahwa hukum dasar tertulis (UUD), hukum tidak
tertulis (konvensi), dan semua hukum atau peraturan
perundang-undangan harus bersumber pada
Pancasila.
Lanjutan…………
.
Perwujudan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar
negara, dalam bentuk peraturan perundang-
undangan berisifat imperatif (mengikat) bagi :

• Penyelenggara negara
• Lembaga kenegaraan
• Lembaga kemasyarakatan
• Warga negara Indonesia di mana
pun berada, dan
• Penduduk di seluruh wilayah
Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Fenomena Terkikisnya Moral Bangsa
Latar Belakang
 Karakter bangsa: pilar penting dlm  Pembangunan karakter
kehidupan berbangsa-bernegara. merupakan amanat pendiri
 Karakter bangsa ibarat kemudi dlm negara dan telah dimulai
kehidupan berbangsa-bernegara. sejak awal kemerdekaan.

 Fenomena keseharian
 Keajegan perhatian terhadap menunjukkan perilaku
pembangunan karakter masyarakat belum sejalan
bangsa belum terjaga dg dg karakter bangsa yg
baik, sehingga hasilnya dijiwai oleh Falsafah
belum optimal. Pancasila

PERLU REVITALISASI PEMBANGUNAN


JATI DIRI DAN KARAKTER BANGSA
Kerangka Dasar
(mengacu grand desain  Disorientasi & belum
dihayatinya nilai-nilai
pendidikan karakter nasional)
Pancasila.
 Bergesernya nilai-nilai
PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA: kehidupan.
 Memudarnya nilai-nilai
budaya bangsa.
 Berlandaskan konsensus nasional:  Ancaman disintegrasi
PANCASILA, UUD 1945, Bhineka bangsa.
Tunggal Ika, NKRI  Melemahnya kemandirian
bangsa.
 Keterbatasan perangkat
 Memperhatikan lingkungan terpadu untuk
strategis: pembangunan karakter
1. Regional & global sbg peluang bangsa.
sekaligus juga ancaman lunturnya
nilai-nilai lulur Pancasila.
2. Nasional: Perkembangan Membangun jati diri dan
pembangunan fisik dan belum karakter bangsa yg belandaskan
diimbangi dengan pembangunan Pancasila yg dibangun melalui
karakter bangsa. olah hati, olah pikir, olah raga
dan olah rasa/karsa
Jati Diri Bangsa
 Di berbagai negara sering dikenal istilah karakter
atau character dari bahasa asing/Barat
 Pengertian jatidiri lebih luas dibandingkan dengan
karakter
 adalah manusia yang memiliki jatidiri”).

Apa itu JATIDIRI

Jatidiri sebagai kekuatan jiwa (the power of mind) manusia yang terdiri
dari sifat, karakter, faham, semangat, kepribadian, moralitas, akhlak, dan
keyakinan, yang merupakan hasil proses belajar dalam waktu yang
panjang, dan yang muncul dalam ekspresi dan aktualisasi diri, serta dalam
pola-pola perilaku berhidupan, bermasyarakat, dan berbudaya.

excellence with morality


JATI DIRI BANGSA
SUATU KEKUATAN BANGSA YG
BERAKAR DARI BANGSA ITU YG MENJADI
IDENTITAS, KARAKTER, ATAU CIRI BANGSA ITU
YG MENJADI MODAL DASAR BAGI SEBUAH
BANGSA UNTUK MEMBANGUN DIRINYA
INTI, JIWA, SEMANGAT, DAYA GERAK DARI
DALAM
JATI DIRI KONTEKS KEINDONESIAAN
 Jati Diri Bangsa Indonesia haruslah bersumber
pada NILAI-NILAI PANCASILA
 NILAI-NILAI PANCASILA itu meliputi : (1).
Ketuhanan yang maha Esa, (2) Kemanusiaan
yang adil dan beradap, (3) Persatuan Indonesia,
(4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan, dan (5) Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Nilai-nilai Pancasila selaras dengan nilai-nilai 5 pilars characteristics :
1. Transendensi: Menyadari bahwa manusia merupakan ciptaan
Tuhan yang maha Esa. Darinya akan memunculkan
penghambaan semata-mata pada Tuhannya yang Esa. Kesadaran
ini juga berarti memahami keberadaan diri dan alam sekitar
sehingga mampu memakmurkannya.
2. Humanisasi: Setiap manusia pada hakekatnya setara di mata
Tuhan kecuali ilmu dan ketakwaan yang membedakannya.
Manusia diciptakan sebagai subjek yang memiliki potensi.
3. Kebinekaan: Kesadaran akan ada sekian banyak perbedaan di
dunia. Akan tetapi, mampu mengambil kesamaan untuk
menumbuhkan kekuatan
4. Musyawarah: Pembebasan (emansipasi) atas penindasan sesama
manusia. Olehnya, tidak dibenarkan adanya penjajahan manusia
oleh manusia.
5. Keadilan: Keadilan merupakan kunci kesejahteraan. Adil tidak
berarti sama, tetapi proporsional.
MENGAPA JATI DIRI DAN
KARAKTER BANGSA ITU PENTING?

excellence with morality


Menurut Simon Philips (2008), karakter
adalah kumpulan tata nilai yang menuju pada
suatu sistem, yang melandasi pemikiran,
sikap, dan perilaku yang ditampilkan.

Karakter bangsa merupakan aspek penting


dari kualitas SDM karena turut menentukan
kemajuan suatu bangsa. Karakter yang
berkualitas perlu dibentuk dan dibina sejak
usia dini. Usia dini merupakan masa emas
namun kritis bagi pembentukan karakter
seseorang.
 Temuan Lawrence E. Harrison and Samuel P. Hutington (2000)
dalam Culture Matter: How Values Shape Human Progress
tentang pentingnya budaya dalam peradaban bangsa.
 Sejak Restorasi Meiji 1854, Jepang strategi dasar di bidang
pendidikan dengan 3 konsep penting (Japanese Government
Policies in Education, Sciencie, and Culture , 1992):
1) penekanan sistem belajar seumur hidup, dengan jalan
membantu anak sejak usia Sekola Dasar untuk mencintai
ipteks, mengembangkan bakat ketrampilan sampai usia dewasa
kelak,
2) membuat suatu struktur pendidikan yang dapat mengikuti
perubahan kontemporer, seperti internasionalisasi, dan
pembangunan masyarakat yang berorientasi informasi dan
teknologi, dan
3) mengembangkan individu dengan nilai positif seperti; suka
bekerja keras, rajin, loyal, ulet kreatif, bertanggungjawab, jujur,
dan sebagainya
Indonesia, 225 Juta penduduk, > 500 grup etnik,
17.000 pulau, keanekaragaman budaya,
kekayaan alami
+ 5000 km
Sabang
P.Miangas

Merauke

P.Rote

JATI DIRI BERWAWASAN KEBANGSAAN SEBAGAI


PEMERSATU BANGSA INDONESIA
TANTANGAN KEHIDUPAN KEBANGSAAN
INDONEISA
Tantangan Eksternal, berupa arus gelombang
Globalisasi dan pertarung antar ideologi melalui
media masa;
Tantangan Internal yang bersumber dari
keragaman kebudayaan, suku, agama dan ras
Melemahnya penghayatan terhadap nilai-nilai
Pancasila akibat dari ketidak mampuan mengelola
2 tantangan,
Tantang Eksternal
 .
Bahaya manusia
Indonesia
Menipisnya menjadi manusia
nasionalisme, lunturnya
semangat gotong- individualis dan
royong, menguatnya prgamatis
ikatan2 primordial,
merajalelanya
tindakan2 kekerasan dll

Globalisasi dengan
modernisasi di segala
bidang berimplikasi
pada melemahnya
kehidupan kebangsaan
kita
Primordial  adalah ikatan atau aturan
yang pertama diperoleh dalam hidup
seseorang. primordial kemudian
mengacu pada tradisi, adat-istiadat atau
kebiasaan yang diterima pertama kali
dalam hidup seseorang.
Tantangan Internal

BHINEKA TUNGGAL IKA

FAKTOR
PEMERSATU

PLURALITAS
SARA (SUKU,
AGAMA DAN
RAS)

FAKTOR
PEMECAH BHINEKA (ME)RUSAK
IKA
 FILOSOFI DASAR pendidikan nasional menurut Ki Hadjar Dewantara bahwa
pendidikan sebagai daya upaya memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani
anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup, yaitu hidup dan
menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya

 Thomas Lickona (pakar pendidikan dari Cortland University) mengungkapkan bahwa


ada sepuluh tanda jaman yang kini terjadi, tetapi harus diwaspadai karena dapat
membawa bangsa menuju jurang kehancuran. 10 tanda jaman itu adalah (diubah):

(1) meningkatnya kekerasan di kalangan remaja/masyarakat;


(2) penggunaan bahasa dan kata-kata yang memburuk/tidak baku;
(3) pengaruh peer-group (geng) dalam tindak kekerasan, menguat;
(4) meningkatnya perilaku merusak diri, seperti penggunaan narkoba;
alkohol dan seks bebas;
(5) semakin kaburnya pedoman moral baik dan buruk;
(6) menurunnya etos kerja;
(7) semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru;
(8) rendahnya rasa tanggung jawab individu dan kelompok;
(9) membudayanya kebohongan/ketidakjujuran, dan
(10) adanya rasa saling curiga dan kebencian antar sesama.
Visi dan Misi di Wilayah Kantor Kementerian Agama
Provinsi Jawa Tengah dan DIY

Visi
Terwujudnya masyarakat Jawa Tengah yang taat beragama, rukun, cerdas,
dan sejahtera lahir batin dalam rangka mewujudkan Indonesia yang
berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.
 

Misi
 1. Meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama
2. Memantapkan kerukunan intra dan antar umat beragama
3. Menyediakan pelayanan kehidupan beragama yang merata dan berkualitas
4. Meningkatkan pemanfaatan dan kualitas pengelolaan potensi ekonomi
keagamaan
5. Mewujudkan penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang berkualitas dan
akuntabel
6. Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan umum berciri agama,
pendidikan agama pada satuan pendidikan umum, dan pendidikan
keagamaan
7. Mewujudkan tata kelola pemerintah yang bersih, akuntabel dan terpercaya
Mengapa JATI DIRI Kemenag Penting
1. Terjadinya berbagai krisis yang melanda kemanusiaan
kita, seperti krisis kepribadian, krisis identitas, serta
krisis moralitas dan akhlak,
2.Adanya krisis etis dalam pengembangan Ipteks, yang
mengarahkan pengembangannya semata mengikuti
logika pasar tanpa mengindahkan moralitas;
3. Adanya konflik sikap dan pandangan tentang
pemisahan atau pengintegrasian teologi, moralitas,
dan humaniora dengan pendidikan dan pembelajaran
Ipteks ;
4. Melemahnya faham kebangsaan dan nasionalisme
Indonesia
5. Pergeseran budaya religius dan idealis menjadi
budaya yang lebih bersifat
pragmatis-material;

6. Belum berhasilnya pembangunan nasional untuk


mencapai tujuan nasional berupa keadilan dan
kesejahteraan sosial;
Bentuk-Bentuk Perwujudan Jatidiri
1. Penguasaan dan pengembangan Ipteks yang berlandaskan
moral agama (baca: hakikat Statuta UA)
2. Etos kerja yang tinggi demi terwewujudnya Excellence with
Morality,
3. Intelektualitas yang religius, moralis yang berahlak dan
beriman kepada Tuhan YME,
4. Intelektualitas yang bercitra baik, menyebarkan Ipteks
untuk kepentingan kemanusiaan, bersikap tidak arogan
dalam bidang Ipteks, dan mampu mengendalikan dorongan
nafsu liar
5. Sikap menjunjung tinggi nilai kejujuran, keterbukaan,
keikhlasan, dan tanggungjawab,
6. Berkepribadian tangguh dalam membela dan
menjunjung kebenaran,
7. Berkarakter terbuka yang berorientasi ke masa depan,
serta bersikap kritis terhadap dampak perubahan sebagai
akibat dari modernisasi dan globalisasi,
8. Berkepribadian demokratis dengan mengutamakan
persuasi dalam menyelesaikan masalah
9. Berwawasan kebangsaan dan nasionalisme yang kokoh,
serta menjaga komitmen nasional dalam berbangsa dan
bernegara (Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka
Tunggal Ika)
10. Menjunjung tinggi nilai dan unsur kemasyarakatam
dan kebudayaan bangsa sendiri,serta mampu
membendung budaya material yang melemahkan
keluhuran budaya bangsa,
11. Memiliki kebanggaan yang produktif terhadap
Excellence with Morality
sebagai Puncak Jati Diri PNS

Excellence with morality adalah sebuah konsep


yang memiliki pengertian dan makna;
Prioritas capaian Jati diri adalah tentang
pencapaian prestasi (produk akhir) serta
terintegrasinya nilai berupa kualitas moral dan
ahlak.
Excellence with Morality harus diawali dengan
paradigma tentang adanya pengintegrasian
teologi (agama), moralitas, kepribadian dan
humaniora dengan Ipteks;
excellence pada dasarnya mengadung
pengertian terpuji, terbaik, dan paling
bernilai;
morality berorientasi kepada
moralitas, ahlak, dan keimanan yang
dapat diberikan pada seseorang yang
mampu mengendalikan diri dan
mengembangkan emosi secara positif;
NILAI UTAMA YANG
DIKEMBANGKAN
DALAM PENYUSUNAN
LKj
1. Integritas
2.Profesionalitas
FOKUS 3.Inovasi
KARAKTER
4.Tanggungjawab
NILAI BUDAYA 5.keteladanan
KERJA
KEMENAG
JATI DIRI PNS KEMENAG

EXCELLENCE WITH MORALITY

excellence with morality


Tiga (3) Faktor Menentukan Keberhasilan Pendidikan
Karakter PNS KEMENAG

(1) semangat disiplin yang dibentuk oleh konsistensi


keteraturan perilaku dan wewenang;
(2) komitmen kepada kelompok sosial. Moralitas bukanlah
tindakan yang sifatnya individual, karena ia harus
diletakkan dalam konteks lebih luas yakni masyarakat;
(3) Otonomi, tiap manusia berhak menentukan sendiri
(self determination) bukan penundukan diri
(submission), yakni terletak pada kemampuan untuk
meramalkan secara tepat konsekuensi dari berbagai
alternatif tindakan.Otonomi menyangkut keputusan
pribadi dengan mengetahui sepenuhnya konsekuensi-
konsekuensi dari berbagai tindakan itu
excellence with morality
Terima Kasih
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai