Anda di halaman 1dari 38

PERTEMUAN MINGGU KE-4

IDENTITAS NASIONAL
IDENTITAS NASIONAL

Eksistensi suatu bangsa pada era globalisasi mendapat tantangan yang sangat
kuat karena pengaruh kekuasan Internasional
Berger (1988) dalam “The Capitalis Revolution”
Era Globalisasi dewasa ini ideologi kapitalisla yang akan menguasai dunia.
Kapitalisme mengubah masyarakat satu persatu dan menjadi sistem
internasional yang menentukan nasib ekonomi sebagian bangsa di dunia,
secara tidak langsung juga nasib, sosial politik dan kebudayaan
 Fukuyama (1988), Perubahan Global juga membawa perubahan suatu
ideologi, yaitu ideologi partikular ke ideologi universal dan dalam kondisi
seperti ini kapitalismelah yang menguasainya
Dalam kondisi seperti ini negara nasional akan dikuasai oleh negara
transnasional, yang lazimnya didasari oleh negara2 dengan prinsip kapitalisme
((Rosenau)
 Konsekwensinya negara2 kebangsaan lambat laun akan semakin terdesak.
Namun tergantung pada kemampuan negara tersebut.
 Menurut Arnold Joseph Toyenbee (Sejarawan Inggris)
dengan teori tentang lahirnya suatu peradaban (civilization),
Ciri khas suatu bangsa merupakan local genius (kearifan
lokal) dalam menghadapi pengaruh budaya akan menghaapi
“challence response” (kebudayaan terjadi dan dilahikan
karena tantangan dan jawaban antar manusia dengan alam
sekitarnya).
Jika Challence cukup besar sementara respons kecil maka
bangsa tersebut akan punah (Aborigin di Australia dan
Indian di AS)
Namun jika Challence kecil sementara respon besar maka,
bangsa tersbut tidak akan berkembang.)
Toynbee menghubungkan teori challence and
respons dengan tumbuhnya peradaban suatu
masyarakat(civilization)
Menurut Toinbee masyarakat yang tinggal
disekitar sungai selalu dihadapkan pada
tantangan alam, tantangan tersebut membuat
mereka bertahan hidup. Timbulah pemikiran untuk
menghadapi (response) tantangan tersebut.
Keberhasilan mereka menghadapi tantangan
melahirkan peradaban.
LATAR BELAKANG
 Karakter bangsa: pilar penting
dalam kehidupan berbangsa-
bernegara. Pembangunan karakter merupakan amanat
pendiri negara dan telah dimulai sejak awal
 Karakter bangsa ibarat kemudi kemerdekaan.
dalam kehidupan berbangsa
bernegara.
1

Fenomena keseharian menunjukkan perilaku


 Keajegan perhatian terhadap
masyarakat belum sejalan dengan karakter
pembangunan karakter bangsa
bangsa yg dijiwai oleh Falsafah Pancasila
belum terjaga dengan baik,
sehingga hasilnya belum optimal.

PERLU REVITALISASI PEMBANGUNAN JATI


DIRI DAN KARAKTER BANGSA
Kerangka Dasar Disorientasi & belum dihayatinya
(mengacu grand desain pendidikan karakter nilai-nilai Pancasila.
nasional) Bergesernya nilai-nilai
PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA: kehidupan.
Memudarnya nilai-nilai budaya
bangsa.
 Berlandaskan konsensus nasional: Ancaman disintegrasi bangsa.
Melemahnya kemandirian
PANCASILA, UUD 1945, Bhineka
bangsa.
Tunggal Ika, NKRI Keterbatasan perangkat terpadu
untuk pembangunan karakter
bangsa.
 Memperhatikan lingkungan strategis:
1. Regional & global sbg peluang
sekaligus juga ancaman lunturnya Membangun jati diri dan karakter
nilai-nilai lulur Pancasila. bangsa yg belandaskan Pancasila yg
2. Nasional: Perkembangan dibangun melalui olah hati, olah
pembangunan fisik dan belum pikir, olah raga dan olah rasa/karsa
diimbangi dengan pembangunan
karakter bangsa.
JATI DIRI
BANGSA
 Di berbagai negara sering dikenal istilah karakter atau character dari bahasa
asing/Barat
 Pengertian jatidiri lebih luas dibandingkan dengan karakter
 Masyarakat Jawa Kuno di masa lalu telah menggunakan istilah “jatidiri” dalam
Lontar Arjuna Wiwaha yang ditulis Mpu Kanwa abad ke-9, istilah “jatidiri” telah
digunakan Mpu Kanwa untuk melukiskan karakter dari Prabu Airlangga.
 Ring ngambeki yoga musuh mapare, ring hati te enggonie tan madoh ring
awak, apan nikan manusa jati ngaranie” (jika ingin menguasai ilmu
pengetahuan, maka akan muncul musuh besar dalam diri sendiri, tempatnya
tidak jauh dari tubuh karena ada dalam hati, dan manusia yang terbaik adalah
manusia yang memiliki jatidiri”).
Apa itu JATIDIRI?
Jatidiri sebagai kekuatan jiwa (the power of
mind) manusia yang terdiri dari sifat,
karakter, faham, semangat, kepribadian,
moralitas, akhlak, dan keyakinan, yang
merupakan hasil proses belajar dalam
waktu yang panjang, dan yang muncul
dalam ekspresi dan aktualisasi diri, serta
dalam pola-pola perilaku berhidupan,
bermasyarakat, dan berbudaya.
JATI DIRI BANGSA :
SUATU KEKUATAN BANGSA YG BERAKAR DARI
BANGSA ITU YG MENJADI IDENTITAS,
KARAKTER, ATAU CIRI BANGSA ITU YG
MENJADI MODAL DASAR BAGI SEBUAH
BANGSA UNTUK MEMBANGUN DIRINYA
INTI, JIWA, SEMANGAT, DAYA GERAK
DARI DALAM
JATI DIRI KONTEKS KEINDONESIAAN
- Jati Diri Bangsa Indonesia haruslah bersumber pada NILAI-NILAI PANCASILA

- NILAI-NILAI PANCASILA itu meliputi : (1). Ketuhanan yang maha Esa, (2) Kemanusiaan yang
adil dan beradap, (3) Persatuan Indonesia, (4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan (5) Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
- Nilai-nilai ini selaras dengan nilai-nilai 5 pilars characteristics :
1. Transendensi: Menyadari bahwa manusia merupakan ciptaan Tuhan yang maha Esa.
Darinya akan memunculkan penghambaan semata-mata pada Tuhannya yang Esa.
Kesadaran ini juga berarti memahami keberadaan diri dan alam sekitar sehingga mampu
memakmurkannya.
2. Humanisasi: Setiap manusia pada hakekatnya setara di mata Tuhan kecuali ilmu dan
ketakwaan yang membedakannya. Manusia diciptakan sebagai subjek yang memiliki
potensi.
3. Kebinekaan: Kesadaran akan ada sekian banyak perbedaan di dunia. Akan tetapi,
mampu mengambil kesamaan untuk menumbuhkan kekuatan
4. Musyawarah: Pembebasan (emansipasi) atas penindasan sesama manusia. Olehnya,
tidak dibenarkan adanya penjajahan manusia oleh manusia.
5. Keadilan: Keadilan merupakan kunci kesejahteraan. Adil tidak berarti sama, tetapi
proporsional.
MENGAPA JATI DIRI DAN
KARAKTER BANGSA ITU PENTING?
Von Savigny mengatakan bahwa setiap bangsa pada dasarnya memiliki
volkgeist (jiwa bangsa)

Karakter bangsa menentukan kemajuan atau kemunduran suatu bangsa (Lihat


penelitian Lawrence E. Harrison and Samuel P. Hutington (2000) dalam Culture
Matter: How Values Shape Human Progress)

Menurut Simon Philips (2008), karakter adalah kumpulan tata nilai yang
menuju pada suatu sistem, yang melandasi pemikiran, sikap, dan perilaku yang
ditampilkan.

Karakter bangsa merupakan aspek penting dari kualitas SDM karena turut
menentukan kemajuan suatu bangsa. Karakter yang berkualitas perlu dibentuk
dan dibina sejak usia dini. Usia dini merupakan masa emas namun kritis bagi
pembentukan karakter seseorang.
Temuan Lawrence E. Harrison and Samuel P. Hutington (2000) dalam Culture Matter:
How Values Shape Human Progress tentang pentingnya budaya dalam peradaban
bangsa.
Sejak Restorasi Meiji 1854, Jepang strategi dasar di bidang pendidikan dengan 3 konsep
penting (Japanese Government Policies in Education, Sciencie, and Culture , 1992):
1) penekanan sistem belajar seumur hidup, dengan jalan membantu anak sejak usia
Sekola Dasar untuk mencintai ipteks, mengembangkan bakat ketrampilan sampai
usia dewasa kelak,
2) membuat suatu struktur pendidikan yang dapat mengikuti perubahan kontemporer,
seperti internasionalisasi, dan pembangunan masyarakat yang berorientasi
informasi dan teknologi, dan
3) mengembangkan individu dengan nilai positif seperti; suka bekerja keras, rajin,
loyal, ulet kreatif, bertanggungjawab, jujur, dan sebagainya
Kepribadian & Identitas Bangsa

Kepribadian sebagai identitas nasional suatu bangsa :


Keseluruhan atau totalitas dari kepribadian-
kepribadian individu sebagai unsur yang membentuk
bangsa tersebut
Kepribadian (personality) adalah
ciri-ciri seseorang secara totalitas
yang membedakannya dengan
orang lain.
Kepribadian nasional (national
personality) adalah ciri-ciri suatu
bangsa secara totalitas yang
membedakannya dengan bangsa
lain.
PENGERTIAN
Identitas Nasional dapat disamakan dengan identitas kebangsaan. Kata
“identitas” dari bahada Inggris identy yang berarti; ciri, tanda atau jati diri yang
melekat pada seseorang, kelompok atau sesuatu sehingga dapat dijadikan sebagai
alat untuk membedakan dengan sesuatu yang lain.
 “ Nasional “ menunjuk pada kelompok2 persekutuan hidup manusia yang lebih
besar dari sekedar pengelompokan berdasar faktor ras, agama dan budaya,
bahasa dll.
 Awalnya manusia sebagai mahkluk sosial (zoon politicon) hidup secara
berkelompok dari kelompok terkecil sampai kelompok terbesar, akhirnya
manusia dapat hidup bernegara.
 Negara merupakan suatu organisasi yang dibentuk oleh kelompok manusia yang
memiliki cita2, bersatu, hidup dalam daerah tertentu dan mempunyai
pemerintahan yang sama.
 Bangsa dapat diartikan sebagai persekutuan hidup manusia dalam suatu negara
Istilah Identitas Nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimilki
oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan
bangsa yang lainnya
Setiap bangsa memiliki identitas sendiri2 sesuai dengan keunikan, sifat, ciri-
ciri serta karakter dari bangsa tersebut
Ditentukan pula oleh proses bagaimana bangsa tersebut secara historis
Identitas nasional suatu bangsa tidak dapat dipisahkan dengan jati diri suatu
bangsa atau yang dikenal “kepribadian suatu bangsa”
 Konsep tentang kepribadian muncul pertama kali dari para psikolog (manusia
sebagai individu sulit dipahami manakala ia terlepas dari manusia lainnya
 Manusia dalam melakukan interaksi dengan individu lain senantiasa memiliki
sifat, kebiasan, tingkah laku serta karakter yang khas yang membedakan
manusia yang satu dengan yang lainnya
 Kepribadian adalah tercermin pada keseluruhan tingkah laku seseorang dalam
hubungan dengan manusia lainnya.
Identitas Nasional suatu bangsa tidak dapat dipisahkan
dengan jati diri suatu bangsa atau lebih populer disebut
dengan kepribadian suatu bangsa

Manusia sebagai individu sulit dipahami jika terlepas


dari manusia lainnya

Oleh karena itu manusia dalam melakukan interaksi


dengan individu lainnya senantiasa memiliki suatu
sifat kebiasaan, tingkah laku, serta karakter yang khas
yang membedakan manusia tersebut dengan manusia
lainnya (punya kepribadian sendiri)
Identitas Nasional adalah sebuah kesatuan yang
terikat dengan wilayah dan selalu memiliki wilayah
(tanah tumpah darah mereka sendiri), kesamaan
sejarah, sistim hukum/perundang undangan, hak dan
kewajiban serta pembagian kerja berdasarkan profesi
HAKIKAT BANGSA DAN NEGARA
Konsep bangsa dapat memiliki pengertian sbb :
Bangsa dalam Arti Sosiologis Antropologis adalah persekutuan
hidup masyarakat yang berdiri sendiri yang masing-masing
anggota persekutuan hidup tersebut menjadi satu bangsa karena
disatukan oleh kesamaan ras, budaya, keyakinan, bahasa dsb.
 Ikatan yang bersifat demikian disebut dengan ikatan Primordial.
Satu negara terdiri dari beberapa bangsa. Mis AS. Terdiri dari
bangsa Negro, Indian dan Yahudi dan bangsa lainya yang
awalnya pendatang. Indonesia terdiri dari bebagai suku yang
tersebar dari Sabang-Marauke dan keturunan dari bangsa lain
namun mereka lahir dan menetap di Indonesia
 Bangsa dalam arti Politis; suatu masyarakat dalam
suatu daerah yang sama dan mereka mengakui
kedaulatan negaranya sebagai suatu kekuasaan
tertinggi.
 Jadi mereka diikat oleh kekuasaan politik yaitu
negara. Bangsa dalam arti politik adalah bangsa yang
sudah bernegara dan mengakui serta tunduk pada
kekuasaan negara yang bersangkutan
Mis. Kemunculan bangsa Indonesia( dalam arti
politis) setelah terbentuknya NKRI
 Faktor-Faktor Pembentuk Identitasa Nasional
Yang menjadi faktor pembentukan identitas nasional
dari suatu bangsa meliputi;
1. Faktor obyektif ; geografis-ekologis, demografis
2. Faktor subyektif; historis, sosial politik,
kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia
(Suryo, 2003)
Kondisi geografis –ekologis yang membentuk
Indonesia sebagai wilayah kepulauan yang beriklim
tropis terletak dipersimpangan jalan komunikasi
antar wilayah didunia dan Asia , mempengaruhi
perkembangan kehidupan demografis, ekonomi
sosulabudaya bangsa Indonesia
Faktor historis yang dimiliki Indonesia ikut
mempengaruhi proses pembentukan masyarakat
dan bangsa beserta identitasnya.
Kondisi geografis –ekologis yang membentuk
Indonesia sebagai wilayah kepulauan yang beriklim
tropis terletak dipersimpangan jalan komunikasi
antar wilayah didunia dan Asia , mempengaruhi
perkembangan kehidupan demografis, ekonomi
sosulabudaya bangsa Indonesia
Faktor historis yang dimiliki Indonesia ikut
mempengaruhi proses pembentukan masyarakat
dan bangsa beserta identitasnya.
Teori tentang munculnya Identitas Nasional
. The Power of Identy (Robert de Venthos);
munculnya identitas nasional suatu bangsa sebagai
hasil interaksi historis empat faktor penting yaitu;
faktor primer,
faktor pendorong,
faktor penarik dan
faktor reaktif
Faktor primer mencakup etnisitas, teritorial, bahasa,
agama dan sejenisnya.
Bagi bangsa Indonesia terbntuk juga atas dasar faktor
primer diatas ( Bhineka Tunggal Ika).
Faktor pendorong; meliputi pembangunan komunikasi
dan teknologi
 Faktor Penarik mencakup kodifikasi bahasa dalam
gramatikal yang resmi, tumbuhnya birokrasi dan
pemantapan sistem pendidikan nasional.
 Bagi Indonesia unsur bahasa merupakan bahasa
persatuan
Faktor Reaktif; meliputi penindasan, dominasi, dan
pencarian identitas alernatif melalui memori
kolektif rakyat (Pengalaman dijajah tiga setengah
abad sangat dominan dalam faktor keempat,
perasaan ditindas, penderitaan dll, menimbuikan
semangat untuk berjuang)
Keempat faktor tersebut tercakup dalam
pembentukan identitas nasional bangsa Indonesia
Faktor pembentuk identitas nasional yang lain:
a. Faktor Primordial yang melputi;
1. Ikatan kekerabatan (darah dan keluarga)
2. Kesamaan suku bangsa
3. Daerah asal (homeland)
4. Bahasa dan Adat Istiadata
Faktor Primordial merupakan identitas yang
menyatukan masyarakat sehingga mereka dapat
membentuk negara . Mis. Bangsa Yahudi yang
membentuk negara Israel.
2. Faktor sakral; dapat merupakan kesamaan agama
yang dianut pada suatu masyarakat atau faham
ideologi yang digunakan oleh suatu masyarakat
sehingga dapat membentuk bangsa dan negara.
Mis. Faktor agama Katolik dapat membentuk
beberapa negara di Amerika Latin
Faktor kesamaan ideologi komunis dapat mengkat
bangsa di negara Uni Soviet.
2. Tokoh; pemimpin dibeberapa negara dapat
dianggap sebagai penyambung aspirasi rakyat,
pemersatu rakyat dapat menjadi simbol pemerrsatu
bangsa ybs. Mis. Soekarno di Indonesia, Mahatma
Gandhi di India, dll
Pancasila Sebagai Kepribadian dan Identitas
Nasional.
Pendiri negara menyadari akan pentingnya dasar
filsafat negara. Prinsip dasar pendirian negara
diangkat dari filsafat hidup/pandangan hidup
bangsa yang diabstraksikan dalam suatu flsafat
negara Pancasila.
Sejarah Budaya Bangsa sebagai Akar Identitas
Nasional
 Bangsa Indonesia terbentuk melalui proses sejarah
yang cukup panjang
 Kenyatan obyektif ini dipahami sebagai jati diri
bangsa serta identitas. Kenyataan ini tidak dapat
dilepaskan dengan akar budaya yang mendasri
identitas nasional.
Negara kebangsaan sebagai Identitas
Nasional
Bangsa Indonesia dalam merintis terbentuknya
suatu bangsa dalam panggung politik
internasional, yaitu suatu bangsa yang moderen
yang memiliki kemerdekaan dan kebebasan,
melalui tiga fase yaitu jaman kerajaan Sriwijaya
dan Majapahit serta negarakebangsaan
Indonesia moderen ( Nationale Staat atau Etat
Nationale ; Moh. Yamin)
Negara Kesatuan Republik Indonesia
Bangsa indonesia dalam sejarah berdirinya
memiliki suatu ciri khas yaitu dengan mengangkat
nilai2 yang telah dimilikinya sebelum menjadi
negara moderen
Nilai2 tersebut berupa nilai2 budaya, adat istiadat,
serta nilai reliius yang
beranakeragam(kemajemukan0
Identitas Nasional Indonesia sebagaimana yang
terkandung dalam UUD 1945
1. Negara Indonesia sebagai negara kepulauan
Nusantara
2. Kebudayaan sebagai identitas nasional
3. Bendera, Bahasa, Lambang negara dan Lagu
kebangsaan
4. Bhineka tunggal ika sebagai local wisdom
1. Negara Indonesia sebagai negara Kepulauan
Nusantara
Mengingat eksistensinya sebagai nusantara, maka
menjadi wawasan nasional NKRI adalah WANUS
WANUS adalah cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia mengenai diri dan lingkunganya yang serba
beragam dan merupakan suatu nilai kesatuan wilayah
dalam menyelenggarakan kehidupan masyarakat,
berbangsa dan bernegara untuk mencapai suatu tujuan
bersama, yaitu kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.
Secara rinci dapat dipahami sbb :
Ajaran dasar Wanus adalah mengutamakan kesatuan dan
persatuan nasional dan kesatuan wilayah dengan tetap
menghargai dan menghormati keanejaragaman dalam berbagai
aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan bersama.
Hakikat Wanus adalah keutuhan nusantara atau keutuhan
nasional, dalam artian cara pandang yang memiliki sifat yang
komperehensif, menyeluruh dalam lingkungan nusantara dan
demi kepentingan nasional
 Kedudukan Wanus dalam penyelenggaraan kehidupan nasional
sebagai landasan visional dalam rangka mencapai serta
mewujudkan cita2 nasional, landasan filosofisnya adalah
Pancasila dan landasan konstitusionalnya adalah UUD 1945.
2. Kebudayaan sebagai identitas nasional
Indonesia terdiri dari beragam suku bangsa, konsekwensinya
keragaman suku bangsa dan adat istiadat juga memeiliki
keanekaragaman.
Pasal 32 (1) UUD 1945 disebutkan “negara memajukan
kebudayaan nasional di tengah peradaban dunia dengan
menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan
mengembangkan nilai2 budayanya”
 Negara menghormati dan memlihara bahasa daerah sebagai
kekayaan budaya nasional
Negara ikut memajukan kebudayaan nasional dalam arti
memelihara, mengembangkan di tengah2 peradaban dunia.

Anda mungkin juga menyukai