PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Disusun oleh :
Bintang Hakam Rayana ( 151220002 )
KELAS A
JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “ VETERAN“
YOGYAKARTA
2022
UPAYA MEMBANGUN KARAKTER BANGSA INDONESIA YANG
UNGGUL
PENDAHULUAN
Pada dasarnya , faktor obyektif terpenting dari bangsa ialah adanya kehendak
atau kemauan bersama , yang dikena dengan nasionalisme , dalam kehidupan suatu
bangsa , kita harus menyadari keanekaragaman yang dilandasi oleh rasa persatuan dan
kesatuan tanah air , bahasa dan cita - cita . Frederich Hertz ( 1944 ) mengemukakan
bahwa setiap bangsa mempunyai 4 unsur inspirasi,yaitu : 1.) Keinginan untuk
mencapai kesatuan nasional yang terdiri atas kesatuan sosial, ekonomi, politik,
agama , kebudayaan, komunikasi dan solidaritas. 2.) Keinginan untuk mencapai
kemerdekaan dan kebebasan nasiona,l sepenuhnya. 3.) Keinginan dalam kemandirian,
keunggulan, individualitas,keaqslian atau kekhasan. 4.) Keinginan untuk menonjol
diantara bangsa - bangsa dalam mengejar kehormatan, pengaruh, dan prestise. Pada
akhirnya bangsa yang tinggal di suatu negara memiliki ciri khas yang
membedakannya dengan bangsa lain, baik cara bertindak, cara berpikir maupun
tujuan yang ingin dicapai mealui kesatuan rakyat maupun bangsanya. Proses
perubahan itu disosialisasikan, didikkan, dan diimplementasikan dalam kehidupan
sehari - hari sehingga menjadi karakter bangsa.
Karakter secara etimologis berasal dari bahasa Yunani “ kasairo “ berarti cetak
biru , format dasar , sidik seperti sidik jari.Dalam hal ini karakter adalah pemberian
atau sesuatu yang sudah ada dari sananya sejak awal, namun istilah ini menimbulkan
ambiguitas, tentang ambiguitas terminologi karakter “ ini , Mounier ( 1956 )
mengajukan dua cara interpretasi. Ia melihat karakter sebagai dua hal , yaitu pertama
sebagai sekumpulan keadaan yang telah diberikan begitu saja , atau telah ada begitu
saja dalam diri kata , karakter yang demikian ini dianggap sebagai sesuatu yang telah
ada atau kodrat ( given ). Kedua , karakter juga bisa dipahami sebagai tingkat
kekuatan sejauh mana seorang individu mampu menguasai sebuah kondisi tersebut.
Karakter yang demikian ini disebut sebagai sebuah proses yang dikehendaki (
willed ).
Karakter dapat juga disebut watak , yaitu paduan segala tabiat manusia yang
bersifat tetap, sehingga menjadi ciri khsusus yang membedakan orang satu dengan
orang yang lain. Karakter atau watak terjadi karena perkembangan dasr yang telah
terkena pengaruh dari ajar. Oleh sebab itu hal ini dinamakan oleh pendidikan
karakter , yang dinamakan dasar adalah potensi dasar atau bakat yang diperoleh dan
menjadi kodrat. Sedang yang dinamakan “ ajar “ adalah segala sifat pendidikan dan
pengajaran yang dapat mewujudkan sebuah intelegensi. Menurut Ki Hadjar
Dewantara ( 1977 : 408 ) , di dalam jiwa , karakter itu adalah imbangan yang tetap
antara hidup batinnya, seseorang dengan segala macam perbuatannya. Oleh sebab itu,
imbangan itu menjadi sendi di dalam segala gerak hidupnya, yang lalu mewujudkan
sifat perangai yang khusus buat satu kesatuan setiap manusia.
Karakter dapat dilihat dari tingkah laku ketika seseorang beinteraksi , yang
memiliki arti psikologis dan etis. Dalam arti psikologis karakter adalah sifat - sifat
yang keliatan nampak dipermukaan dan mewakili pribadi seseorang, sedangkan dalam
arti etis , karakter wajib mengenal nilai-nilai yang baik dan menunjukkan sifat pasti
dapat dipercaya , sehingga orang berkarakter dapat meneunjukkan sifat kepunyaan
akan pendirian yang teguh , baik , terpuji dan dapat dipercaya. Berkarakter berarti
memiliki prinsip dalam arti moral dimana perbuatan dan tingkah lakunya dapat
dipertanggungjawabkan dengan teguh sesuai pada tekad dan komitmen sebagai asas
fundamentalnya.
Maka atas uraian tentang bangsa dan karakter diatas dapat diambil suatu
pengertian bahwa karakter bangsa adalah ciri khas dan sikap suatu bangsa yang
terefleksikan pada tingkah laku dan pribadi masing - masing warga suatu negara ,
sikap tersebut dapat dipengaruhi oleh sesuatu yang given ( sudah ada ) dan dapat pula
karena willed ( yang diusahakan ) demi kebangkitan dan kemajuan negaranya. Oleh
sebab itu , karakter bangsa saqnagt bergantung pada political will pemerintah atau
penguasa suatu negara , sebab karakter bangsa selain pada given ( yang sudah ada
pada awalnya ) juga adalah willed , yaitu terproses melalui pada visi dan tujuan
negara. Sejarah membuktikan bahwa para founding fathers telah meletakkan dasar
negara yang telah menjadi karakter bangsa yang memiliki nilai nilai , sesuai pada cita-
cita luhur masyarakat Indonesia,dasar ini tentunya harus terus dikembangkan dan
ditransformasikan secara riil agar dapat menjadi kekuatan dan kepemilikan seutuhnya
bagi bangsa Indonesia.
Ada tiga dasar jati diri bangsa Indonesia yang tidak boleh digantikan ataupun
diintervensi dengan cara apapun ( Hasyim Djalal : 2007 ) , yaitu : Pertama ,
Indonesia sebagai suatu kebangsaan. Hal ini dicapai sejak Sumpah Pemuda pada
1928 yang menegaskan bahwa Indonesia adalah satu bangsa, satu tanah air, dan
satu bahasa. Dengan demikian bangsa Indonesia bukanlah berdasarkan suku ,
agama, ataupun rasial mementingkan kelompok tertentu, tetapi seluruh warga
negara yang mendiami seluruh tanah air Indonesia, Kedua , Indonesia adalah
negara yang diproklamasikan pada, 17 Agustus 1945 . Ini berarti bahwa masyarakat
menyatakan setiap dirinya hidup dalam satu negara yaitu Negara Kesatuan
Republik Indonesia ( NKRI ) dan sejak saat itu NKRI dan masyarakatnya berdaulat
dan mandiri dengan komitmen penuh memajukan Indonesia tanpa intervensi negara
manapun. Ketiga, Indonesia adalah suatu kewilayahan , dalam arti bahwa orang -
orang Indonesia telah menjadi suatu bangsa , berdiam dalam satu kesatuan wilayah
yaitu satu kesatuan Nusantara yang mencakup wilayah darat, laut, udara, dan
kekayaan alam didalamnya.
PEMBAHASAN
Karakter bangsa pada dasarnya menjadi substansi vital dalam berlangsungnya
keberlangsungan negara di era globalisasi ini , karena dengan adanya karakter bangsa
menjadi penyaring dari berbagai kebudayaan baru , ideologi , dan nilai - nilai baru
yang dibawa oleh globalisasi , substansi baru ini tentu harus kita senantiasa saring ,
mana yang baik dan sesuai pada karakter bangsa kita olah , dan yang buruk kita
tinggalkan karena dapat menimbulkan ketidaksesuaian pada karakter bangsa. Oleh
karena itu karakter bangsa harus senantiasa kembangkan melalui pendidikan karakter
bangsa. William dan Schnaps mendefinisikan pendidikan karakter sebagai usaha yang
dilakukan oleh personel sekolah, bahkan dilakukan bersama-sama dengan orang tua
dan anggota masyarakat, untuk membantu anak-anak dan remaja agar menjadi atau
memiliki sifat peduli, berpendirian, dan bertanggung jawab (Zubaedi 2011: 15).
KESIMPULAN
Karakter bangsa merupakan ciri khas dan sikap suatu bangsa yang terefleksikan pada
tingkah laku dan pribadi masing - masing warga suatu negara , sikap tersebut dapat
dipengaruhi oleh sesuatu yang given ( sudah ada ) dan dapat pula karena willed ( yang
diusahakan ) demi kebangkitan dan kemajuan negaranya. Oleh sebab itu , karakter
bangsa saqnagt bergantung pada political will pemerintah atau penguasa suatu
negara , sebab karakter bangsa selain pada given ( yang sudah ada pada awalnya )
juga adalah willed , yaitu terproses melalui pada visi dan tujuan negara.
Dalam perkembangannya karakter bangsa terwujud dalam berbagai upaya dan
usaha dalam berbagai bidang, seperti bidang pendidikan melalui pendidikan karakter
yang berpedoman pada buku induk pembangunan karakter bangsa 2010 - 2025,
RJPN, dan UU Sindiknas , disamping itu karakter bangsa senantiasa disisipkan
melalui kehidupan sehari - hari , pembiasaan terhadap nilai - nilai luhur dan budaya
unggul dari dalam bangsa menjadi hal vital dalam membangun karakater bangsa
Indonesia yang uggul.
Pada akhirnya bagaimana karakter bangsa dapat di realisasikan itu tergantung pada
bagaimana kolaborasi antara individu Indonesia dan juga pemerintah didalamnya, jika
pemerintah dapat menghadirkan fasilitas ataupun sarana sosialisasi bagi penguatan
karakter bangsa secara optimal , maka pembangunan karakter bangsa yang
menyeluruh bukanlah hal mustahil dan dapat dicapai dengan baik walaupun
membutuh proses yang tidak singkat didalamnya. Disamping itu dari masing - masing
individu juga diperlukan kesadaran untuk senantiasa membangun karakter bangsa
yang unggul di dalam dirinya sendiri , hal ini dapat dilakukan dengan mulai mencintai
bangsanya sendiri secara utuh dan tidak setengah - tengah dan senantiasa
mempelajari dasar - dasar ataupun nilai - nilai yang menjadi karakter bangsa secara
seksama , jika kedua hal itu dapat dilakukan dengan penuh tekad, maka karakter
bangsa yang luhur itu akan hadir, sesuai pada proses pencintaan dan pembelajaran
individu terhadap bangsanya.
DAFTAR PUSTAKA