PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
semakin jelas terlihat. Hal ini menjadi salah satu penyebab menurunnya karakter
anak-anak bangsa. Hal ini terjadi karena enerasi muda tidak mampu
mengendalikan diri dan menyaring budaya masuk yang sesuai dengan budaya
kita. Sehingga para pelajar dan anak bangsa mengikuti budaya barat dengan
alasan trend, padahal budaya barat bertentangan dengan budaya kita. Melemahnya
sikap keluarga dan lingkungan sekitar serta sekolah yang tidak mencerminkan
rasa nasionalisme, sehingga anak muda meniru sikap tersebut. Anak muda
merupakan anak yang masih meniru hal-hal yang baru terhadap lingkungan
sekitarnya.
karena nasionalisme sangat penting. Jika generasi muda bangsa sudah tidak cinta
lagi dengan negaranya sendiri apa jadinya negara kita mendatang. Generasi muda
harus bangga dengan negara kelahirannya. Cara yang dapat dilakukan generasi
aktif dalam berorganisasi, memperingati hari besar nasional, serta melalui lagu-
lagu nasional.
1
Selain kesadaran dari diri sendiri rasa nasionalisme juga bisa dibentuk
harus didapatkan anak sejak kecil. Karena itu pendidikan karakter dapat
formal. Dalam hal ini pendidikan formal yang dimaksud adalah sekolah. Sekolah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Nasionalisme
yang berdiri sendiri dan masing-masing anggota persekutuan hidup merasa satu
pengertian politik adalah masyarakat dalam suatu daerah yang sama, dan mereka
tunduk pada kedaulatan negaranya sebagai suatu kekuasaan tertinggi keluar dan
diantaranya :
1. Hans Kohn
2. Nazaruddin Sjamsuddin
______________
1
Badri Yatim Bung Karno,Islam dan Nasionalisme, (Jakarta: Logos Wacana
Ilmu,1999), hlm. 58
2
Hans Kohn, Nasionalisme, Arti dan Sejarahnya, (Jakarta: Pembangunan, 1984),
hlm. 11.
3
Nazaruddin Syamsudin, Bung Karno Kenyataan Politik dan Kenyataan Praktek,
(Jakarta: Rajawali, 1988), hlm. 37.
3
3. Mahatma Gandhi
“Buat saya, maka cinta saya pada tanah air itu, masuklah dalam cinta
nasionalisme adalah suatu paham kesadaran untuk hidup bersama sebagai suatu
dalam menghadapi masa lalu dan masa kini serta kesamaan pandangan, harapan
dan tujuan dalam merumuskan cita-cita masa depan bangsa. Untuk mewujudkan
ekonomi, dan yang paling pokok adalah make up psikologis sebagai bangsa
semangat solidaritas sebagai satu komunitas yang mesti bangkit dan hidup
______________
4
Iman Toto K Raharjo dan Suko Sudarso, Bung Karno, Islam, Pancasila dan
NKRI,(Jakarta: KNRI, 2006), hlm. 7.
5
Sartono Kartodirjo, Multidimensi Pembangunan Bangsa Etos Nasionalisme dan
Negara Kesatuan, (Yogyakarta: Kanisisus, 1999), hlm. 60.
6
Suhartono, Sejarah Pergerakan Nasional, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1994), hlm.
7.
4
menjadi bangsa merdeka. Semangat tersebut oleh para pejuang kemerdekaan
kesadaran mengenai persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang terdiri atas
banyak suku, etnik, dan agama. Kedua, kesadaran bersama bangsa Indonesia
dinyatakan “atas nama bangsa Indonesia”, sedang dalam Pembukaan UUD 1945
secara tegas dikatakan, “segala bentuk penjajahan dan penindasan di dunia harus
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
______________
7
Redaksi Great publisher, buku pintar politik: sejarah, pemerintahan, dan
ketatanegaraan, (Yogyakarta: Galang Perss, 2009), hlm.64.
5
mengenai kualitas manusia Indonesia yang harus dikembangkan oleh setiap
satuan pendidikan. Oleh karena itu, rumusan tujuan pendidikan nasional menjadi
Kewarganegaraan, dan mata pelajaran lain, yang istilah-istilah itu menjadi pokok
akademik.
terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan
bertindak. Kebajikan terdiri atas sejumlah nilai, moral, dan norma, seperti jujur,
berani bertindak, dapat dipercaya, dan hormat kepada orang lain. Interaksi
bangsa. Oleh karena itu, pengembangan karakter bangsa hanya dapat dilakukan
manusia hidup dalam ligkungan sosial dan budaya tertentu, maka pengembangan
karakter individu seseorang hanya dapat dilakukan dalam lingkungan sosial yang
6
dalam suatu proses pendidikan yang tidak melepaskan peserta didik dari
depan. Keberlangsungan itu ditandai oleh pewarisan karakter yang telah dimiliki
masyarakat dan bangsa. Oleh karena itu, pendidikan adalah proses pewarisan
karakter bangsa bagi generasi muda dan juga proses pengembangan karakter
mendatang. Dalam proses pendidikan karakter bangsa, secara aktif peserta didik
pendidikan.
______________
9
Ibid..., hlm. 4.
7
C. Menumbuhkan Jiwa Nasionalisme terhadap Generasi Muda Melalui
Pendidikan Karakter Bangsa
Bambang Yodhoyono bahwa ada lima isu penting dalam dunia pendidikan. Salah
serta semangat bagi generasi muda yang akan menentukan masa depan bangsa
Indonesia di masa yang akan datang. Selain itu, sejumlah besar generasi muda
kesatuan bangsa dalam rangka mewujudkan NKRI yang kuat dan kokoh serta
serta karakter bangsa bagi pelajar dan mahasiswa di perlukan suatu sarana yang
8
berupa materi yang menarik dan relevan dengan semangat kemudahan pelajar dan
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Yuhan Yang
Maha Esa, berkhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
(continuous) dimulai dari pendidikan usia dini agar terinternalisasi dengan baik
dengan member dan memperkuat value of character & value of orientation for the
9
Landasan dasar pendidikan karakter adalah nasionalisme dengan
dari sekadar good menjadi great yang dibutuhkan bagi kesuksesan membangun
peradaban bangsa di masa depan. Great character, great personality, and great
achievement for the future dapat dijabarkan secara konkrit. Sejatinya kepribadian
dan citra diri bangsa menjadi kekuatan etos, semangat etik dan moral yang
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
11
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya
membangun agar dalam pembuatan makalah selanjutnya bisa lebih baik lagi, atas
12
DAFTAR PUSTAKA
Iman Toto K Raharjo dan Suko Sudarso, Bung Karno, Islam, Pancasila
dan NKRI, Jakarta: KNRI, 2006.
Yani Emirta, Menumbuhkan Jiwa Nasionalisme Pada Generasi Muda Bangsa dan
Peran Pemerintah Dalam Menumbuhkan Jiwa Nasionalisme Generasi
Muda Bangsa melalui Pendidikan Pembangunan Karakter, (Jurnal:
Academia.edu, 2016).